10 Contoh Tumbuhan Hidrofit serta Definisi, Jenis, serta Cirinya

Meski merupakan jenis tumbuhan yang cukup unik, siapa sangka kalau tumbuhan hidrofit dapat ditemukan di berbagai tempat. Bahkan, ada lebih dari 10 contoh tumbuhan hidrofit yang dapat Anda temukan di alam bebas. Lantas, apa itu tanaman hidrofit sebenarnya dan apa saja contohnya? Berikut pembahasan lengkapnya!

Jenis-Jenis Tumbuhan

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai contoh tumbuhan hidrofit beserta ciri-cirinya, Anda mungkin penasaran dengan jenis-jenis tumbuhan secara lebih lengkap. Berikut ini adalah definisi untuk beberapa jenis tumbuhan berdasarkan jenis habitat atau tempatnya bertumbuh:

1. Tanaman Hidrofit

Pertama adalah tanaman hidrofit yang akan menjadi pembahasan utama artikel ini. Ini merupakan jenis tanaman yang kerap kali hadir di lingkungan basah, layaknya sungai, danau, atau kubangan air pada umumnya. Beberapa ciri-ciri utama tanaman hidrofit dapat diamati dari segi fisiologisnya.

Biasanya, yang sering terlihat adalah batangnya yang berongga agar dapat mengapung di atas perairan. Tidak hanya itu, tanaman dengan jenis hidrofit juga memiliki daun yang lebar untuk alasan yang sama, yakni agar dapat mengapung di atas air.

2. Tumbuhan Higrofit

Ini merupakan tumbuhan yang tidak kekurangan stok air. Hal tersebut terjadi karena habitat tanaman higrofit memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Meski begitu, dengan contoh tumbuhan jenis higrofit tidak serupa contoh tumbuhan hidrofit.

Meski sama-sama kaya akan air, namun tanaman higrofit lebih identik dengan hutan hujan, tepian sungai, tembok yang sering terpapar, atau permukaan lembab lainnya.

Ciri-ciri utama dari sebuah tanaman higrofit adalah akarnya yang tidak terlalu kokoh seperti tanaman xerofit. Dari segi daun, tanaman higrofit justru lebih lebar dengan kuantitas yang lebih tinggi. Ttentu saja, hal ini berfungsi untuk memaksimalkan penguapan yang ada pada suatu tanaman.

3. Tumbuhan Xerofit

Berbeda dengan higrofit, tumbuhan xerofit tidak memiliki banyak stok air. Tumbuhan xerofit merupakan sebutan untuk jenis tanaman yang hidup di lingkungan kering. Lingkungan kering yang dimaksud sendiri adalah habitat yang gersang dan dengan suhu yang tinggi.

Beberapa ciri utama dari tanaman xerofit adalah daunnya yang tidak begitu terlihat dengan maksud untuk mengurangi penguapan air. Tidak hanya itu, tanaman xerofit juga seringkali memiliki bentuk yang mirip dengan spons untuk menyimpan stok air agar dapat bertahan hidup.

Hal yang terakhir, akar dari tumbuhan xerofit biasanya berbentuk panjang dan serabut. Ini berguna untuk mencari sumber air dengan menyeluruh di lingkungan yang kering.

Klasifikasi Tumbuhan Hidrofit

Meski sama-sama tumbuh di lingkungan berair, namun tumbuhan hidrofit juga memiliki klasifikasi tersendiri secara lebih mendetail. Berikut ini adalah beberapa pengelompokannya:

1. Tanaman yang Mengapung Bebas

Jenis tumbuhan hidrofit pertama adalah free-floating atau dapat mengapung dengan bebas. Tanaman ini biasanya berada di antara air dan udara. Selain itu, meski memiliki akar, namun akar tersebut tidak menyentuh dasar perairan.

Beberapa contoh dari tanaman yang mengapung bebas di air adalah poppy air (Hydrocleys nymphoides). Tidak hanya itu, eceng gondok adalah salah satu jenis tanaman yang dapat mengapung dengan bebas.

2. Tanaman Mengapung Berakar

Berbeda dengan tanaman free-floating, tanaman mengapung berakar atau rooted floating hydrophyte ini adalah jenis tumbuhan yang akarnya berada di dalam permukaan air.

Meski begitu, bagian lain dari tanaman jenis ini tetap terlihat di atas permukaan air. Beberapa contoh tumbuhan hidrofit yang mengapung berakar adalah semanggi air atau Marsilea, teratai (Nelumbo), dan Potamogeton.

3. Tanaman Tenggelam Bebas

Salah satu ciri utama dari jenis tanaman hidrofit ini adalah keseluruhan tanamannya yang berada di dalam perairan alih-alih seperti tanaman mengapung. Lalu, untuk akarnya sendiri, tanaman jenis ini tidak memiliki akar yang tertanam di bawah permukaan perairan. 

Beberapa contoh dari tanaman hidrofit yang memiliki sifat ini adalah Ceratophyllum dan Utricularia.

4. Tanaman Tenggelam Berakar

Sama seperti dengan tanaman mengapung berakar, salah satu ciri utama yang membedakan tanaman tenggelam berakar dan tanaman tenggelam bebas adalah akarnya yang berada di dalam tanah. Beberapa contoh tanaman hidrofit yang memiliki karakteristik tenggelam berakar adalah Hydrilla, Vallisneria, dan Isoetes.

10 Contoh Tumbuhan Hidrofit

Setelah mempelajari tiga jenis tumbuhan berdasarkan habitatnya. Maka, kini adalah saatnya untuk mengetahui 10 contoh tanaman hidrofit beserta ciri-cirinya yang mencolok. Berikut ini pembahasan lengkapnya:

1. Teratai

Rasanya tidak afdol jika tidak memulai contoh tanaman ini dengan teratai. Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Nelumbo ini adalah jenis tanaman hidrofit yang mengapung berakar.

Dari segi ciri-ciri, tanaman ini memiliki daun yang berwarna layaknya piringan lingkaran yang mengapung di atas air. Ketika berbunga, teratai memiliki bunga dengan kelopak yang bertumpuk dan cukup khas.

Untuk warnanya sendiri, ada dua jenis teratai yang sering ditemukan, yakni berwarna putih kekuningan dan berwarna merah muda layaknya buah persik. Jika sudah dibuahi, salah satu tumbuhan hidrofit ini nantinya memiliki kumpulan benih yang terletak di bagian tengah bunga.

2. Marsilea

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Marsilea merupakan nama lain dari semanggi air. Tanaman semanggi ini memiliki bentuk daun yang berupa kelopak dan dalam satu pucuk biasanya terdiri dari 3 hingga 4 helai daun.

Lalu, untuk batangnya sendiri, marsilea memiliki bentuk yang panjang dan tegak. Semanggi biasanya dapat ditemukan di tepian sawah maupun di tepi saluran irigasi. 

Beberapa fungsi utama tumbuhan yang satu ini dalam kehidupan sehari-hari adalah dapat dijadikan olahan makanan. Serta bisa menjadi tanaman bioremediasi yang berfungsi mengurangi polusi di lingkungan sekitar.

3. Potamogeton

Potamogeton atau yang memiliki nama lain pondweed adalah sebuah tanaman dengan satu batang menjalar dan memiliki daun di sekitarnya. Daun yang ada di pondweed biasanya ikut terendam di dalam perairan dan memiliki tekstur yang cenderung lemas.

Potamogeton adalah satu contoh tumbuhan hidrofit yang memiliki bunga selain teratai. Namun, karena berwarna coklat kehijauan, bunga potamogeton biasanya cenderung sulit terlihat.

Meski dapat ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia, namun potamogeton adalah tanaman yang lebih lazim terlihat di Amerika Utara. Tanaman ini umumnya tidak memiliki fungsi untuk manusia, namun potamogeton bisa menjadi habitat untuk serangga.

4. Eceng gondok

Memiliki nama lain Eichhornia crassipes, eceng gondok adalah sebuah tanaman hidrofit yang berada di permukaan air dan bersifat free-floating

Meski di Indonesia tanaman ini dianggap sebagai hama yang terdapat di sekitar sungai, namun eceng gondok sering dikembangbiakkan karena keindahan bunganya. Jika dibiarkan hingga berbunga, eceng gondok akan memiliki bunga berwarna ungu yang juga disertai dengan sedikit sentuhan putih.

Selain memiliki warna bunga yang indah, eceng gondok dapat berfungsi sebagai penyaring polutan pada air yang ampuh. Khususnya untuk zat nitrogen dan kalium atau potasium.

5. Ceratophyllum

Sekilas, tanaman Ceratophyllum terlihat sebagai salah satu jenis alga. Namun, ternyata salah satu tumbuhan hidrofit ini memiliki klasifikasi yang berbeda dengan alga. Tumbuhan hidrofit ini memiliki daun berbentuk seperti rambut dan memiliki warna hijau yang kadang juga berwarna kuning.

Ceratophyllum adalah sebuah tanaman dengan nama lain yang biasa disebut sebagai hornworts. Salah satu fungsi utama dari tanaman yang tenggelam bebas di air ini adalah sebagai filtrasi udara alami. Tidak hanya itu, Ceratophyllum biasa menjadi tempat bertelur untuk ikan dan siput layaknya sarang.

6. Hydrilla

Hydrilla adalah contoh tumbuhan hidrofit yang memiliki bentuk serupa dengan ceratophyllum. Perbedaan utama dari tanaman yang satu ini adalah panjangnya yang dapat mencapai 2 meter jika di alam liar.

Tidak hanya itu, hydrilla juga memiliki ketahanan pada lingkungan ekstrim, khususnya pada tingkat salinitas yang cukup tinggi. Dalam beberapa penelitian, hydrilla terbukti dapat menjadi sumber energi terbarukan maupun sumber nutrisi.

7. Hydrocharitaceae

Hydrocharitaceae adalah salah satu contoh tanaman hidrofit dengan daun yang cukup rimbun dan memiliki bentuk lingkaran. Ketika musim kawin, tanaman air ini memiliki bunga berwarna putih dengan ujung berwarna kuning.

Tanaman ini biasanya memiliki nama lain frogbit, karena daunnya kerap kali menjadi tempat bertengger katak.

8. Ottelia alismoides

Tanaman yang kerap kali memiliki nama lain duck lettuce ini adalah contoh tanaman hidrofit yang sering ditemukan di benua Asia dan Australia bagian utara.

Ketika baru tumbuh, keseluruhan tumbuhan Ottelia alismoides berada di dalam air sebelum akhirnya berkembang secara penuh di atas permukaan. Sama seperti Hydrocharitaceae, bunga dalam tanaman Ottelia ini memiliki warna putih dengan dengan pucuk kuning di bagian mahkota.

9. Utricularia

Berbeda dengan tanaman hidrofit yang sempat dibahas di artikel ini, Utricularia mungkin adalah salah satu yang paling unik.

Memiliki bunga berwarna kuning dan minim daun, contoh tumbuhan hidrofit ini merupakan jenis tanaman karnivora. Maksudnya, Utricularia ini mendapat nutrisi dari mengonsumsi hewan-hewan kecil seperti protozoa dan rotifera.

10. Vallisneria

Tanaman yang tumbuh di air tawar ini biasa memiliki sebutan lain eelgrass. Vallisneria terkenal lewat bentuk daunnya yang bagaikan belut dan tanaman ini merupakan jenis tanaman tenggelam berakar.

Sudah Paham Tahu Apa Saja Contoh Tumbuhan Hidrofit?

Berikut tadi adalah 10 contoh tumbuhan hidrofit yang mungkin Anda pernah temukan di kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat berguna untuk menambah wawasan Anda, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page