Anatomi Telinga pada Manusia beserta Fungsi dan Beragam Gangguannya

Telinga ialah organ tubuh manusia yang memberikan indera pendengaran kepada kita semua. Rata-rata masyarakat, bahkan siswa sekolah sekalipun, ternyata jarang tahu tentang anatomi telinga manusia. Oleh karena itu, mari baca artikel ini supaya Anda tahu fungsi telinga dan cara merawatnya.

Susunan Anatomi Telinga dan Fungsinya

Telinga bukanlah sebuah organ tubuh yang terdiri dari lubang dan daun kuping saja. Ada bermacam-macam bagian, baik di luar maupun di dalam, yang bekerja sama untuk menerima dan mengolah suara. Bagian-bagian pada telinga manusia terbagi menjadi bagian luar, tengah, dan dalam.

1. Telinga Bagian Luar

Mulailah kita dengan pembahasan struktur organ telinga di bagian luarnya yang bisa Anda lihat tanpa bantuan alat khusus. Dalam dunia medis, daun telinga memiliki nama auricula, sedangkan lubang kuping bernama ear canal

Daun telinga (auricula) terdiri dari beberapa tulang rawan yang sifatnya elastis semisal tragus, scapha, antihelix, dan fossa scaphoid. Di sekeliling daun telinga ini ada juga sistem-sistem saraf penerima suara berupa saraf oksipital, saraf aurikular, dan saraf trigeminal.

Sementara itu, lubang kuping tersusun dari sejumlah tulang rawan dalam bentuk melengkung yang panjangnya kurang lebih 4 sentimeter. Bentuknya yang menyerupai lengkungan bertujuan melindungi organ-organ telinga di bagian tengah dan dalam dari gangguan benda-benda berbahaya.

2. Telinga Bagian Tengah

Sekarang, kita lanjut ke pembahasan anatomi telinga di bagian tengahnya, yang terdiri dari organ-organ berupa tulang pendengaran dan membran timpani. Bersama saluran eustachius, membran ini bertugas melapisi telinga bagian tengah dengan sejenis lendir khusus untuk menjaga tekanan di dalamnya.

Tahukah Anda bahwa membran timpani ini juga sering orang sebut gendang telinga dalam pelajaran biologi? Inilah organ pada telinga kita yang seperti bergetar apabila ada suara yang masuk ke dalam lubang kuping.

Tulang-tulang pendengaran yang ada di bagian tengah telinga tersusun oleh tulang palu (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini terhubung dengan membran timpani dan berfungsi membawakan suara menuju organ-organ telinga di bagian yang lebih dalam.

3. Telinga Bagian Dalam

Setelah bagian telinga di luar dan tengah, kini saatnya Anda masuk ke anatomi telinga yang lebih dalam. Organ-organ pada bagian ini ialah vestibular, saluran semisirkular, dan koklea atau rumah siput.

Saluran semisirkular tersebut mempunyai tiga tabung kecil yang saling terhubung. Sedangkan koklea atau rumah siput memiliki dua ruangan kecil yang berisi lendir dan rambut-rambut halus. Kedua organ ini bekerja sama dalam mengolah suara dan mengirimkan rangsangan listrik ke otak.

Keduanya tentu saja belum lengkap tanpa adanya organ yang menjaga mereka agar tetap berfungsi dan menyeimbangkan tubuh. Itulah tugas dari organ vestibular, yang letaknya berada tepat di antara rumah siput dan saluran semisirkular.

Gangguan dan Penyakit pada Telinga

Anda wajib tahu bahwa telinga manusia beserta semua komponen di dalamnya cukup rentan mengalami gangguan dan penyakit serius. Maka dari itu, bagian ini akan membahas paling sedikit lima gangguan dan penyakit pada telinga yang tidak boleh Anda anggap sepele.

1. Telinga Berdenging

Gangguan anatomi telinga pertama adalah sensasi berdenging atau tinnitus, yang lebih umum terjadi pada golongan lanjut usia. Perasaan berdenging itu timbul karena adanya kerusakan pada bagian ujung saraf koklea atau rumah siput. Jika koklea rusak, maka telinga tidak dapat mengolah suara apa-apa.

Penyebab tinnitus yang paling umum ialah suara-suara keras, seperti dari earphone, yang Anda dengarkan dalam waktu yang lama. Meskipun demikian, ada pula penyakit bawaan seperti darah tinggi atau tumor yang bisa membuat telinga berdenging secara tidak wajar.

2. Kolesteatoma

Tumor bisa menyerang organ tubuh manusia manapun, baik organ tubuh yang ada di luar maupun yang di dalam. Begitu pula dengan telinga kita, yang mungkin saja terkena tumor kuping atau kolesteatoma, kendati tumor ini tergolong jinak.

Tumor kuping ini paling sering tumbuh di belakang gendang telinga, dan rentan dialami oleh orang-orang dengan cacat bawaan. Jika ada lendir dan kotoran yang menumpuk dalam telinga, hal ini dapat berakibat tumbuhnya sel-sel berbau busuk yang kemudian menjadi kolesteatoma.

3. Otomikosis

Ada gangguan pada anatomi telinga manusia yang mungkin jarang Anda dengar, yaitu otomikosis. Orang yang terkena penyakit ini biasanya akan mengalami gejala seperti perasaan tersumbat dan nyeri di dalam telinga. Jika sudah parah, akan ada lendir putih berbau busuk yang keluar dari lubang kuping.

Gejala-gejala tersebut timbul karena ada jamur yang hinggap dan menyerang bagian-bagian telinga Anda, mulai dari luar hingga gendang telinga. Jamur tersebut biasanya hinggap pada orang-orang yang suka berenang, jarang membersihkan telinganya, atau memakai alat bantu dengar yang kurang bersih.

4. Otitis Media

Pernahkah Anda merasakan gatal, panas, atau bengkak yang tidak wajar pada daun kuling atau lubang telinga Anda? Itu bisa jadi merupakan tanda otitis media, penyakit anatomi telinga yang sering menyerang anak-anak, balita, perokok berat, serta orang dengan riwayat penyakit kronis.

Dalam sebagian besar kasus, otitis media dapat menyebabkan gangguan tidur, nyeri pada telinga, serta turunnya kemampuan mendengar Anda. Namun, untuk kasus yang lebih serius, gejalanya dapat berupa kehilangan keseimbangan (vertigo), demam tinggi, hingga keluarnya lendir dari dalam kuping.

5. Swimmer’s Ear

Penyakit telinga perenang atau swimmer’s ear hampir mirip dengan otitis media karena nama ilmiahnya ialah otitis eksterna. Meskipun ada kemiripan nama, pada swimmer’s ear, air ialah penyebab utama timbulnya gatal dan iritasi pada telinga.

Telinga yang basah dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman, yang bisa menyebabkan gatal dan rasa panas. Jika penyakitnya sudah parah, si penderita akan merasakan nyeri beserta pembengkakan. Itulah sebabnya mengapa telinga harus Anda keringkan sehabis mandi atau berenang.

Bagaimana Cara Menjaga Telinga agar Tetap Sehat?

Setelah Anda belajar tentang anatomi telinga dan beragam gangguan telinga di bagian sebelumnya, Anda pun harus tahu cara merawatnya. Menjaga telinga supaya tetap sehat dan berfungsi baik sebetulnya tergolong mudah, selama Anda selalu ingat untuk melakukannya secara berkala.

1. Hindari Suara Musik Keras

Inilah hal pertama yang wajib Anda lakukan untuk menjaga kesehatan telinga, yaitu tidak menyetel suara musik dengan terlalu keras. Apalagi bila Anda mendengarkan musik lewat alat earphone, yang suaranya bisa mengganggu gendang telinga Anda.

Jika Anda tetap ingin mendengarkan musik via earphone, kelola agar tingkat volume suaranya tidak terlalu keras. Selain itu, bersihkan juga lubang alat earphone Anda dengan tisu atau cotton bud untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

2. Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Bagi Anda yang suka mengorek lubang kuping untuk membersihkannya, hentikan kebiasaan Anda sekarang! Organ-organ yang terdapat pada telinga Anda sangat sensitif, sehingga lebih baik Anda bersihkan dengan cotton bud.

Ingat, bagian-bagian dalam pada anatomi telinga kita membutuhkan alat yang lembut, bukan kuku tangan yang keras dan kasar. Cotton bud terbuat dari bahan kapas yang halus, sehingga cocok untuk membersihkan kotoran dari telinga.

3. Jangan Menggunakan Ear Candle

Lilin telinga atau ear candle ialah suatu alat kosmetik yang sebagian masyarakat gunakan untuk membersihkan lubang kuping tanpa mengoreknya. Alat ini kabarnya memberikan sensasi nyaman dan mengeluarkan aroma harum yang menenangkan pikiran.

Padahal, alat ear candle ini sebetulnya kurang baik untuk kesehatan organ-organ telinga Anda. Tetesan lilin dapat mengakibatkan luka bakar pada daun kuping Anda. Belum lagi adanya risiko kerusakan tulang pendengaran dan gendang telinga apabila lilin jatuh ke dalamnya.

4. Keringkan Telinga Jika Basah

Setiap kali Anda mandi, Anda pasti ingin membasahi telinga supaya benar-benar bersih. Hal ini juga wajib dilakukan oleh umat Islam setiap kali mereka berwudhu. Dalam situasi ini, cara menjaga kesehatan telinga yang tak boleh Anda lupakan yaitu mengeringkan telinga.

Terutama saat Anda pergi berenang, telinga Anda pasti terpapar oleh partikel kotoran dan kuman yang berkeliaran di dalam air. Mengeringkan telinga bukan sekadar melindungi telinga dari air yang masuk, tetapi juga menghilangkan kotoran dan kuman yang menghinggapinya.

Sudah Paham dengan Anatomi Telinga dan Fungsinya?

Demikianlah artikel kali ini yang menjelaskan tentang susunan anatomi telinga manusia di luar, tengah, dan dalam beserta cara merawatnya. Telinga ialah organ tubuh yang sangat vital bagi kesehatan tubuh kita, sehingga Anda harus rajin dalam merawat dan membersihkannya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page