Dalam sebuah kajian ilmiah, istilah ruang lingkup penelitian sangatlah familiar. Pasalnya, ruang lingkup menjadi salah satu aspek yang harus Anda perhatikan agar penyusunan kajian ilmiah dapat fokus sesuai dengan pembahasan. Apalagi bagi Anda yang ingin menulis kajian ilmiah lebih dari satu tema penelitian.
Banyak siswa maupun mahasiswa yang masih belum memahami apa sebenarnya pengertian, manfaat, contoh hingga cara menentukan ruang lingkup dalam penelitian. Tapi Anda tidak perlu khawatir karena pada artikel ini, semua komponen tersebut akan dibahas secara tuntas.
Daftar ISI
Pengertian Ruang Lingkup Penelitian Menurut Para Ahli
Ruang lingkup penelitian merupakan metode yang berfungsi untuk membatasi permasalahan dalam ilmu yang akan Anda kaji. Sederhananya, ruang lingkup ini menjadi batasan subjek yang akan Anda teliti, baik itu berupa masalah ataupun variabel penelitian. Berikut 5 pendapat para ahli mengenai ruang lingkup, yaitu:
1. Otto Soemarwoto
Menurut Otto, ruang lingkup mencakup segala aspek yang terjadi di sekitar Anda. Sifatnya berupa provokasi terhadap kelangsungan hidup seseorang. Namun, sedikit berbeda dengan ahli lainnya, bagi beliau ruang lingkup tidaklah terbatas jumlahnya.
2. Danu Saputro
Menurut Danu Saputro, ruang lingkup dianggap sebagai sebuah kondisi yang berbentuk benda ataupun daya dan dapat Anda jadikan sebagai objek untuk hidup. Hal-hal yang tercakup dalam ruang lingkup sangat luas, tak terkecuali unsur alam biotik dan abiotik.
3. Soedjono
Soedjono mengartikan ruang lingkup sebagai segala sesuatu yang berurusan dengan bentuk nyata atau dapat terindra oleh manusia. Contohnya seperti hewan, tumbuhan, dan hal-hal yang dapat Anda lihat secara visual lainnya.
4. Emil Salim
Cukup lengkap Emil Salim mendefinisikan ruang lingkup penelitian, yakni mencakup benda, suasana, sampai pengaruh dari suasana yang Anda rasakan pada lingkungan sekitar.
Contohnya seperti masalah alam semesta, sosial, benda-beda, politik ekonomi, dan sebagainya.
5. Dwi Purnomo
Selanjutnya ada pengertian ruang lingkup sebuah penelitian dari Dwi Purnomo yang menyimpulkan bahwa isi dari kajian satu ini terletak pada variabel yang Anda teliti, populasi, subjek, dan lokasi penelitian.
Manfaat Ruang Lingkup Penelitian
Setelah paham mengenai pengertian ruang lingkup, Anda juga perlu mengetahui mengenai manfaat dari aspek satu ini.
Secara umum, manfaat utama yang bisa Anda peroleh adalah dapat lebih fokus saat membahas kajian tertentu dan tidak melebar ke mana-mana. Namun, masih banyak deretan manfaat lainnya yang bisa Anda peroleh. Berikut diantaranya, yaitu:
- Ruang lingkup penelitian membuat pembahasan fokus, sehingga menjadikan ide pokok tidak terpecah kemana-mana. Dengan demikian, Anda tidak akan terdistraksi oleh cabang-cabang keilmuan lainnya.
- Anda sebagai peneliti bisa membuat perencanaan yang tepat, baik itu soal bahasan, waktu, bahkan biaya penelitian yang terukur. Intinya, Anda akan memiliki sumber daya yang diperoleh secara efektif.
- Referensi yang Anda cari bisa lebih fokus, sehingga bacaan Anda bukan perkara kuantitas lagi tetapi seberapa mendalam ilmu yang Anda peroleh.
- Keberadaan ruang lingkup penelitian juga akan memberikan gambaran mengenai keseluruhan penelitian yang sedang Anda lakukan.
- Masalah menjadi lebih cepat terselesaikan karena setiap pembahasan sudah Anda ketahui arah solusinya. Lebih dari itu, adanya batasanlah yang kemudian menjadikan masalah juga makin cepat mendapatkan solusinya.
Contoh Ruang Lingkup Penelitian
Peneliti harus cermat dan berhati-hati dalam menentukan batasan pembahasan. Kondisi ini berkaitan dengan seberapa baik Anda membuat perencanaan kajian terhadap suatu masalah yang ingin diangkat. Berikut 2 contoh ruang lingkup pada penelitian yang bisa Anda gunakan sebagai gambaran.
1. Contoh Ruang Lingkup Penelitian Deskripsi Kuantitatif
Menurut Sugiyono (1999:6), penelitian deskripsi kuantitatif merupakan penelitian yang bisa Anda lakukan terhadap variabel mandiri. Misalnya, perbandingan atau menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.
Sementara tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi ataupun gambaran secara sistematis. Deskripsi sistematis tersebut tentu yang mengandung fakta-fakta aktual dan akurat mengenai sebuah kajian.
Selain itu, Anda juga perlu mengaitkan satu objek dengan objek lainnya untuk mendapatkan analisis yang lebih tajam dan mendalam. Misalnya saat seseorang tengah mengkaji soal pengaruh interaksi sosial terhadap kondisi psikologis seseorang.
Maka, Anda harus tentukan ruang lingkupnya. Lalu kaji juga karakteristik interaksi yang Anda maksud, sehingga ada perbandingan mengenai hasilnya.
2. Contoh Ruang Lingkup Penelitian Kuantitatif
Selanjutnya, ada penelitian kuantitatif. Perlu Anda ketahui, prinsip dari penelitian kuantitatif adalah tidak banyak analisis secara deskriptif dan cenderung menyajikan data-data yang bisa terukur dengan angka.
Misalnya pada contoh kajian ilmiah dari STIE Widyagama Lumajang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertumpu pada pencarian hubungan asosiatif yang memiliki sifat kausal.
Menurut Sugiyono (2008: 36), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang skeptis terhadap hubungan antar dua variabel atau lebih.
Dalam ruang lingkup penelitian ini, jelas terdapat dua variabel berbeda, yaitu independen atau variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen atau variabel yang mendapatkan pengaruh.
Sederhananya, penelitian ini mengangkat hubungan variabel antara kualitas produk dan harga terhadap tingkat loyalitas pelanggan.
Ternyata hasilnya ada pengaruh kuat antara kedua variabel. Pasalnya, kualitas produk akan sangat berpengaruh terhadap seberapa suka pelanggan atas apa yang perusahaan tersebut tawarkan.
4 Cara Menentukan Ruang Lingkup Penelitian
Setelah menyimak beberapa penjelasan dari paparan sebelumnya, Anda perlu mengetahui cara menentukan ruang lingkup. Ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan dan menjadi penentu ruang lingkup tersebut. Berikut 4 cara mudahnya, yaitu:
1. Batasan Masalah
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan membatasi masalah yang akan Anda kaji. Ingat, prinsip utama dari ruang lingkup adalah pembatasan masalah.
Tujuan pembatasan ini adalah agar masalah yang Anda angkat bisa tergali secara mendalam, tidak hanya pada permukaannya saja.
Apabila tidak Anda batasi, sangat mungkin hasil kajian tersebut akan melebar topiknya. Bahkan, mengarah ke tema lainnya yang jelas-jelas tidak masuk ke dalam pembahasan.
Oleh karena itu, Anda hanya perlu fokus pada batasan-batasan yang telah dibuat agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
2. Menyesuaikan dengan Keberadaan Data
Setelah selesai membuat batasan penelitian, Anda bisa menyesuaikan keberadaan data penelitian itu.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana apabila kesulitan menyesuaikan data penelitian di lapangan? Solusinya adalah dengan memulai membuat hipotesis atau kerangka penelitian.
Dengan pembuatan hipotesis atau kerangka penelitian, Anda bisa mengetahui apa saja langkah-langkah yang selanjutnya harus dilakukan. Cara ini selain mempermudah juga akan membuat waktu Anda dalam mengumpulkan data menjadi lebih efektif.
3. Memahami Penelitian
Sejatinya, cara paling ampuh menentukan ruang lingkup penelitian adalah memahami penelitian itu sendiri.
Anda perlu benar-benar menguasai topik kajian yang ingin diangkat, sehingga tidak akan kesulitan dalam membahas setiap teori ataupun variabel-variabel di dalamnya.
Selain berfungsi untuk membantu menentukan ruang lingkup pada penelitian, pemahaman ini juga sangat berguna agar Anda bisa menyelesaikan tulisan sampai akhir.
Sebab, sudah banyak kasus para peneliti yang di tengah jalan mengganti fokus bahasan karena tidak memahami topik penelitiannya.
Baca Juga : Jenis-Jenis Penelitian Lengkap Beserta dengan Contohnya
4. Masalah yang Anda Ambil Memiliki Urgensi
Agar apa yang Anda tulis benar-benar memberikan dampak manfaat yang besar, Anda harus memilih tema atau mengangkat masalah yang memang memiliki urgensi tinggi.
Jangan sekadar memilih tema karena mudah Anda teliti saja. Namun, harus ada manfaat yang kemudian dapat diraih oleh para pembaca.
Akan semakin baik lagi, apabila Anda juga memperhatikan sisi kemenarikannya. Artinya Anda tidak hanya mengangkat tema yang memiliki urgensi tinggi, tetapi juga menarik untuk Anda bahas.
Contohnya, melengkapi penelitian terdahulu yang sudah ada atau mengambil tema-tema cukup ekstrem yang jarang dikaji.
Baca Juga : Metodologi Penelitian : Pengertian, Jenis, Manfaat, serta Tujuannya
Sudah Paham Cara Menentukan Ruang Lingkup Penelitian?
Fungsi ruang lingkup penelitian yang amat penting semestinya mendorong Anda untuk serius dalam menyusun. Cara ini juga akan berpengaruh terhadap kemampuan Anda dalam menyelesaikan tulisan atau penelitian yang sedang dikaji.
Banyak para peneliti yang kemudian bingung terhadap penelitiannya karena di awal tidak menentukan ruang lingkup penelitiannya. Kebanyakan memilih untuk terus menulis saja tanpa ada batasan yang jelas. Padahal, pola tersebut perlu Anda hindari agar penelitian dapat terselesaikan dengan baik dan tuntas.