Cara Membuat Proposal Penelitian, Struktur, dan Contoh

Cara membuat proposal penelitian masih menjadi hal yang membingungkan bagi sebagian orang. Padahal setiap proyek penelitian, pastinya membutuhkan dokumen pendukung berupa proposal penelitian. 

Biasanya, penelitian memiliki ruang lingkup bidang sains, akademik, dan sejenisnya. Secara sederhana, dokumen ini adalah tulisan berisi permintaan dana dari sponsor. Lalu, bagaimana cara membuat proposal penelitian yang baik serta terstruktur? Cari tahu jawabannya lengkap beserta contohnya di artikel ini.

Struktur Proposal Penelitian

Sebelum mengetahui cara membuat proposal penelitian, Anda harus memahami strukturnya terlebih dahulu. Penyusunan proposal penelitian berbentuk sistematis dan ilmiah. 

Oleh karena itu, Anda harus menentukan tujuan sebelum diajukan. Bukan itu saja, dokumen ini juga bersifat objektif. Dengan demikian, kebenarannya harus bisa dipertanggungjawabkan.

Nah, berikut ini adalah struktur lengkap untuk membuatnya, yaitu:

  • Nama atau judul proposal
  • Pendahuluan atau latar belakang
  • Tujuan
  • Rumusan masalah
  • Manfaat
  • Landasan teori
  • Metode
  • Jadwal pelaksanaan
  • Pihak-pihak yang terlibat
  • Rincian kegiatan

Baca Juga : 11 Unsur Proposal Kegiatan yang Wajib Kamu Perhatikan

Tata Cara Membuat Proposal Penelitian

Dalam pembuatannya, proposal penelitian harus dibuat dengan berbagai aspek penting. Di antaranya adalah seperti isi berikut, yaitu:

1. Pendahuluan

Pendahuluan adalah bab pertama dalam proposal penelitian. Penulis harus menyusun pendahuluan di awal. Adapun beberapa format, yaitu:

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang berkaitan dengan gambaran lokasi penelitian dan apa saja aktivitas di dalamnya. Bagian ini berisi tentang masalah umum, lalu merujuk ke tujuan masalah utama.

B. Rumusan Masalah

Biasanya, rumusan masalah terletak pada proposal dengan kalimat tanya yang jelas dan tegas. Sebagai contoh, misalnya seperti gambaran dari hubungan dua variabel maupun lebih.

C. Batasan Masalah

Setiap penelitian harus memiliki batasan masalah, karena berfungsi sebagai ruang lingkup penelitian. Batasan tersebut akan membahas tentang tema, wilayah, dan hal-hal relevan lainnya. Penentuan batasan masalah harus tepat, jangan sampai melebar keluar dari tujuan penelitian. 

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian, tujuan adalah kunci utama keberhasilannya. Oleh sebab itu, pastikan tujuan penelitian memiliki pembahasan yang bisa menjawab tema penelitian. 

Ada juga tujuan khusus yang membahas tujuan dan rincian secara umum, namun tetap memiliki batasan masalah yang opsional.

E. Manfaat Penelitian

Secara umum, biasanya proposal penelitian mencakup sejumlah manfaat untuk penggunanya. Baik itu dalam keilmuan maupun penelitian yang masih relevan. Oleh sebab itu, proposal harus diungkap sesuai kebijakan topik.

F. Keaslian Penelitian

Penciptaan proposal harus berdasarkan data dan fakta. Dengan demikian, tidak boleh ada plagiarisme. Hal ini karena penelitian berfungsi untuk menunjukkan kemampuan para peneliti, khususnya dalam identifikasi data.

2. Tinjauan Pustaka

Setelah pendahuluan, ada bab II atau tinjauan pustaka. Pada bagian ini, isinya memuat seputar penelusuran kepustakaan. Tujuannya untuk mengidentifikasi penelitian, mulai dari pertanyaan, isi, jawaban, hingga masalah apa saja yang akan Anda bahas. Berikut kerangka tinjauan pustaka, yaitu:

A. Landasan Teori

Landasan teori merupakan kerangka teori yang berupa rujukan referensi dari para ahli teori. Bagian ini berfungsi menjadi dasar untuk merinci hasil pembahasan. Sehingga sangat penting untuk dituliskan. Pastikan teori yang Anda pilih memiliki relevansi dengan variabel penelitian.

B. Kerangka Teori

Kerangka teori bertujuan untuk mengajukan bacaan pustaka yang lebih efisien dan efektif. Oleh sebab itu, pilihlah teori yang memang memiliki relevansi.

C. Konsep Penelitian

Bukan hanya kerangka teori, konsep penelitian juga menjadi aspek dasar masalah dari penelitian. Secara sederhana, bagian ini merumuskan teori lebih luas lagi. Contohnya, memastikan keterkaitan antara teori dengan masalah yang diteliti.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan singkat dan kesimpulannya berdasarkan landasan teori. Pada proposal penelitian, fakta harus diuji melalui kaidah keilmuan. Jadi, pastikan hipotesis memang bisa dipertanggungjawabkan.

3. Metode Penelitian

Tata cara membuat proposal penelitian harus memiliki bab ketiga yang berupa pembahasan metode penelitian. Pada metode penelitian, ada beberapa bagian yang wajib ada dan tersusun. Inilah sejumlah format dalam metode penelitian, yaitu:

A. Jenis Penelitian

Tentukan jenis penelitian yang ingin Anda tulis, lalu cari bukti sesuai langkah-langkah dan hipotesisnya. Misalnya, jenis penelitian kualitatif, kuantitatif, atau yang lainnya.

B. Populasi dan Sampel

Adanya populasi dan sampel dari penelitian berguna untuk mengambil dan mengumpulkan hasil. Maksud dari populasi dalam kasus ini adalah keseluruhan subjek dan objek penelitian yang telah memenuhi karakteristik tertentu.

C. Variabel

Metode penelitian harus memuat variabel dan faktor dari penelitian terjadi.

D. Definisi Operasional

Bagian definisi operasional juga perlu dicantumkan, karena mendeskripsikan variabel agar tak memiliki integrasi ganda. Dengan demikian, variabel akan lebih terukur dan menghasilkan sejumlah variabel lainnya sesuai tingkat pengukuran.

E. Instrumen Penelitian

Dalam proposal penelitian juga harus memuat seputar instrumennya. Salah satunya yang berupa alat ukur untuk meneliti, baik itu berupa kuesioner maupun checklist. Bagian ini menjadi panduan untuk melakukan observasi.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data harus dimasukkan ke dalam proposal, karena dapat membantu penulis untuk mengolah data. Sehingga penulis bisa mengambil kesimpulan dari penelitiannya.

G. Metode Analisis Data

Bagian ini berisi tentang kegiatan analisis data dalam penelitian. Mulai dari persiapan, tabulasi, aplikasi data, dan lain sebagainya.

H. Batasan Penelitian

Keterbatasan atau batasan penelitian memuat tentang kelemahan dari pembahasan bab metode penelitian.

Pada dasarnya, proyek penelitian pastinya tidak sempurna secara maksimal. Oleh sebab itu, keterbatasan menyajikan teknik batasan tujuan. Dengan demikian, penelitian bisa menunjukan dampak metodologis dan substantifnya.

I. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah salah satu bagian paling penting. Hal ini karena menerangkan bacaan dari sumber atau referensi menulis proposal tersebut. Secara umum, daftar pustaka berasal dari teks buku, jurnal, artikel, majalah, dan lain sebagainya.

J. Lampiran

Lampiran sebagai bagian terakhir dalam metode penelitian. Ini berfungsi menjadi informasi saat melakukan penelitian. Misalnya seperti lampiran surat penelitian, peta, kuesioner, dan data pendukung sejenisnya.

Baca Juga : Metodologi Penelitian : Pengertian, Jenis, Manfaat, serta Tujuannya

4. Kesimpulan dan Penutup

Kesimpulan dan penutup menjadi bagian akhir dari proposal penelitian. Pada bagian ini, akan mendukung pernyataan bahwa penelitian bisa diterima. 

Bukan itu saja, jika ada saran dan pertanyaan, maka penulis harus bersedia menerimanya. Jadi, koreksi dan masukan bertujuan merevisi proposal. Dengan demikian, proposal penelitian bisa memiliki hasil terbaik.

Jenis-Jenis Proposal Penelitian dan Contohnya

Setelah memahami cara membuat proposal penelitian, Anda bisa langsung menentukan jenis proposal yang ingin diteliti. Sesuaikan proposal pilihan dengan proyek penelitian Anda. Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Kuantitatif

Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif | Sumber gambar: Scribd

Kuantitatif merupakan jenis proposal penelitian yang memecahkan masalah ilmiah dan bersifat pasti. Hal ini karena berdasarkan perhitungan, sehingga isi penelitian harus cocok dengan kuantitatif.

Data penelitian kuantitatif akan berbentuk angka bulat, lalu akan dihitung. Mulai dari jumlah, pengurangan, pembagian, rata-rata, dan lain sebagainya. Itulah mengapa hasilnya harus tepat.

Proposal kuantitatif memiliki penyusunan dan skema perhitungan. Tujuannya untuk menyampaikan kejelasan hasil yang lebih mudah. Jenis proposal penelitian ini dianggap paling mudah penyusunannya. Meskipun demikian, janganlah menyusunnya dengan sembarangan.

2. Kualitatif

Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
Contoh Proposal Penelitian Kualitatif | Sumber gambar: Cermin Dunia

Proposal penelitian kualitatif adalah kebalikan dari kuantitatif. Jadi, kualitatif lebih fokus pada pemahaman perilaku manusia atau humanistik. 

Selain itu, jenis ini juga bersifat dan kontekstual. Oleh sebab itu, data yang digunakan tidak berbentuk data dan tidak dihitung.

Secara umum, hasil dan datanya akan menjadi penilaian personal dari subjek penelitian. Sebagai contoh, seperti tingkat kelezatan makanan pada restoran tertentu, tingkat kepuasan masyarakat, dan lain sebagainya.

3. Pengembangan

Contoh Proposal Penelitian Pengembangan
Contoh Proposal Penelitian Pengembangan | Sumber gambar: Scribd

Proposal penelitian pengembangan adalah proyek yang berisi pengembangan ilmu pengetahuan. Seperti namanya, proposal ini harus memiliki topik dan harapan yang sama untuk dikembangkan. Misalnya, seperti ingin menghasilkan penelitian yang lebih efisien, baik, solutif, dan sejenisnya.

Sudah Tahu Cara Membuat Proposal Penelitian?

Proposal penelitian sangatlah penting dalam ruang lingkup tertentu, terutama pada pekerjaan dan pendidikan. Oleh sebab itu, setiap individu perlu memahami cara membuat proposal penelitian dengan lebih serius. 

Jadi, cobalah membuatnya sebagai latihan. Dengan demikian, Anda tidak kagok dan asing saat harus membuat proposal penelitian dikemudian hari. Namun, sebelum membuatnya, pastikan Anda menentukan tujuan penelitian tersebut dengan bijak.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page