Sebelum menjadi bangsa yang merdeka, Indonesia telah melewati banyak sekali momen bersejarah yang tak boleh terlupakan oleh generasi muda saat ini. Apalagi ada berbagai peristiwa sejarah di Indonesia terpenting, yang menjadi titik balik kehidupan masyarakatnya.
Yuk, simak daftar momen bersejarah bagi bangsa Indonesia selengkapnya dalam artikel ini!
Daftar ISI
Peristiwa Sejarah di Indonesia Terpenting dan Tidak Terlupakan
Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang 10 peristiwa bersejarah di Indonesia terpenting yang menarik untuk diketahui generasi muda bangsa:
1. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Bisa soal peristiwa sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia memang sangat panjang. Apalagi sebelum membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945, ada banyak momen yang terjadi. Salah satunya adalah jatuhnya bom di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1946 dan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Semua bom yang dijatuhkan Amerika tersebut bertujuan agar Jepang menyerah kepada Amerika. Pada momen kekosongan kekuasaan tersebut, Indonesia langsung memanfaatkan kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Adapun pada pertemuan di Dalat, terjadi beberapa hal setelah proses diskusi panjang antara Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, dan juga Drs. Mohammad Hatta dengan Jenderal Terauchi, antara lain:
- Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan bagi Indonesia.
- Demi melaksanakan kemerdekaan tersebut, maka dibentuk PPKI.
- Pelaksanaan kemerdekaan secepat mungkin akan dilakukan setelah seluruh persiapan selesai dan secara berangsur-angsur, mulai dari Pulau Jawa.
- Wilayah Indonesia nantinya akan meliputi keseluruhan bekas wilayah Hindia Belanda.
Setelah pertemuan di Dalat, Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Jakarta untuk menemui Jenderal Yamamoto yang menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Hindia Belanda untuk berdiskusi.
Sayangnya, keduanya diminta untuk bertemu Jenderal Nishimura, di mana sang jenderal mengungkapkan bahwa sejak 16 Agustus 1945, ia sudah menerima perintah dari Tokyo, bahwa Jepang harus menjaga status quo. Sehingga, tidak bisa memberi kemerdekaan bagi Indonesia.
Padahal, sebelumnya Marsekal Terauchi sudah menjanjikan kemerdekaan. Akhirnya, Soekarno dan Moh. Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda untuk menyusun teks proklamasi bersama sejumlah tokoh lainnya.
Setelah semua konsep disepakati, akhirnya Sayuti Melik menyalin teks dan mengetik naskah tersebut di mesin tik milik Mayor Dr. Hermann Kandeler. Mulanya, pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada.
Namun, karena alasan keamanan, akhirnya dipindah ke kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56.
Baca Juga: Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2. Pemberontakan G30S/PKI
Peristiwa Pemberontakan G30S/PKI menjadi peristiwa sejarah di Indonesia selanjutnya yang terjadi pada tahun 1965. Pencetus utama peristiwa ini adalah Partai Komunis Indonesia atau PKI, yang menyebabkan jatuhnya korban Pahlawan Revolusi.
Bukan hanya itu saja, pemberontakan semakin tak terkendali setelah Presiden Soeharto membentuk era Orde Baru. Jadi, sederhananya, pemberontakan ini berlatar belakang kudeta atau perebutan kekuasaan.
Kudeta ini telah mengakibatkan gugurnya enam jenderal dan satu perwira pertama militer. Pasca terbunuh, jenazah mereka dimasukkan ke dalam lubang sumur lama di area Lubang Buaya.
Hingga saat ini, kawasan Lubang Buaya masih menjadi wisata sejarah yang bisa dikunjungi langsung oleh masyarakat Indonesia.
3. Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu peristiwa sejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. Momen ini terjadi pada 23 Maret 1946, yang berawal dari terjadinya pengosongan serta pembakaran Bandung oleh rakyat dan tentara.
Tujuannya agar Bandung tidak menjadi markas oleh pasukan sekutu dan NICA. Jadi, menghanguskan Bandung merupakan taktik yang ideal, karena pasukan Indonesia kala itu belum bisa bersaing dengan sekutu dan NICA.
Baca Juga: Bandung Lautan Api: Latar Belakang, Sejarah, dan Tokohnya
4. Peristiwa Trisakti
Trisakti menjadi peristiwa sejarah di Indonesia terakhir yang tidak terlupakan. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1998 ini menyebabkan beberapa mahasiswa tewas dan luka-luka.
Hal ini terjadi karena mereka menjadi sasaran penembakan saat berdemonstrasi untuk menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto. Tentunya, hal ini terjadi bukanlah tanpa alasan, sebab kala itu Indonesia terjadi krisis ekonomi berkepanjangan.
Keterpurukan ekonomi di Indonesia ini sebenarnya terpengaruhi oleh krisis finansial di Asia. Adapun empat mahasiswa yang menjadi korban penembakan dan mendapat julukan sebagai Pahlawan Trisakti adalah Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Hery Hartanto, dan Hafidin Royan.
5. Perang Diponegoro
Peristiwa sejarah Indonesia selanjutnya, yakni Perang Diponegoro, yang menjadi salah satu momen bersejarah tak terlupakan bagi bangsa Indonesia. Pertempuran yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro ini berlangsung di daerah Jawa Tengah dan sebagian lainnya terjadi di Jawa Timur.
Menurut sejarah, Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun, tepatnya sejak 1825-1830. Sebenarnya, pertempuran ini berawal dari persoalan internal kerajaan.
Jadi, tanpa sepengetahuan Pangeran Diponegoro, Patih Danureja IV, seorang kaki tangan Belanda, memerintahkan para pejabat Kesultanan Yogyakarta untuk membangun jalan.
Namun, pembuatan jalan ini memasuki lahan milik Pangeran Diponegoro hingga menggusur pemakaman milik keluarganya. Hal inilah yang mencetus amarah Pangeran Diponegoro hingga langsung memerintahkan pegawainya untuk mencabut semua tiang yang melewati lahan miliknya.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya penindasan oleh Belanda terhadap rakyat, sehingga menimbulkan dendam antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda.
6. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa sejarah yang selanjutnya adalah Rengasdengklok, di mana kala itu Presiden Soekarno dan Moh. Hatta diculik oleh golongan muda sebelum pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Momen ini terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00, dengan membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. Momen penculikan ini bertujuan untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya, golongan muda melepaskan Soekarno dan Moh. Hatta dengan kemerdekaan Indonesia sebagai jaminannya. Oleh karena itulah, keduanya langsung mengadakan rapat untuk menyusun kemerdekaan setelah penculikan tersebut.
Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, & Tujuannya
7. Kongres Pemuda I dan II
Menurut sejarahnya, Kongres Pemuda muncul karena tingginya antusias dan semangat para pemuda Indonesia untuk bisa lepas dari belenggu penjajahan. Kongres ini dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni pada bulan April 1926 dan Oktober 1928.
Adapun Kongres Pemuda I berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta, dengan Muhammad Tabrani sebagai ketuanya. Kongres ini berlangsung sejak 30 April hingga 2 Mei 1936.
Secara umum, Kongres Pemuda I membahas tentang susunan badan pusat, gagasan persatuan, peran perempuan dan agama, hingga peran bahasa untuk bisa mencapai kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan peristiwa sejarah Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928 serta dengan Sugondo Joyopuspito sebagai ketua dan Joko Marsaid sebagai wakilnya.
Pada pertemuan kedua ini, akhirnya mereka berhasil merumuskan Sumpah Pemuda. Bukan hanya itu, Kongres Pemuda II juga menghasilkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. Di mana, kemudian lagu tersebut disahkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
8. Pertempuran Surabaya pada 10 November
Selanjutnya, ada peristiwa sejarah Pertempuran Surabaya 10 November, yang melibatkan warga sipil dengan sekutu. Soetomo atau Bung Tomo merupakan tokoh yang memimpin langsung pertempuran ini.
Pertempuran 10 November juga melibatkan arek-arek Surabaya dan tentara Sekutu Belanda, yang diboncengi oleh NICA. Secara singkat, pertempuran ini terjadi kala masyarakat Surabaya menyerang Hotel Yamato dan melakukan perobekan bendera di hotel tersebut.
9. Perang Padri
Peristiwa sejarah Indonesia berikutnya adalah Perang Padri. Pertempuran ini terjadi sejak tahun 1803-1837 di Minangkabau, Sumatera Barat. Singkatnya, Perang Padri dilatarbelakangi oleh adanya perebutan pengaruh agama dan budaya di Minangkabau.
Oleh karena itulah, pertempuran tersebut melibatkan kaum Padri, yaitu umat Islam yang berperang melawan warga adat setempat. Setidaknya, ada delapan tokoh utama dari kalangan ulama yang terlibat, di mana mereka terkenal dengan sebutan Harimau Nan Salapan.
Mereka meminta Tuanku Lintau untuk mengajak kaum adat meninggalkan kebiasaan masyarakat yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Akan tetapi, kaum adat tidak menyetujui adanya permintaan tersebut.
Hal inilah yang kemudian memicu konflik hingga mendorong terjadinya pemberontakan antar wilayah Kerajaan Pagaruyung pada tahun 1815. Kemudian, di tahun 1822, kaum Padri dipukul mundur oleh pasukan Belanda, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Raaff.
Namun, Belanda justru mengalami kesulitan, karena perlawanan tangguh dari kaum Padri. Oleh karena itu, Belanda mengajak pemimpin kaum Padri, yaitu Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan membuat ‘Perjanjian Masang’ pada tanggal 15 November 1825.
Sejak saat itu, Tuanku Imam Bonjol mencoba merangkul kembali kaum adat dan membuat kesepakatan bernama ‘Sumpah Satie Bukik Marapalam’.
Kesepakatan ini berwujud konsensus Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, yang berarti Adat Minangkabau berlandaskan pada agama Islam, sedangkan Islam berlandaskan pada Alquran.
10. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa merupakan salah satu peristiwa sejarah di Indonesia yang terjadi antara tentara Indonesia dengan tentara Inggris. Peristiwa ini berlangsung sejak 20 Oktober-15 Desember 1945 di Ambarawa, Semarang.
Secara umum, latar belakang pertempuran ini berasal dari insiden yang pernah terjadi di Magelang. Di mana kala itu, militer Inggris mendarat di Semarang dengan Brigadir Bethell sebagai pemimpinnya.
Pihak Indonesia pun mengizinkan Bethell untuk mengurus pelucutan pasukan Jepang dan mengevakuasi interniran sekutu yang ada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.
Namun, ternyata pasukan Inggris diboncengi oleh NICA yang merupakan orang dari pemerintahan sipil Hindia Belanda. Bahkan, mereka juga mempersenjatai para tawanan Jepang.
Akhirnya, pada 20 Oktober 1945, terjadi insiden Pertempuran Ambarawa di Magelang, antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan tentara Inggris. Namun, pertempuran ini sempat terhenti pasca Soekarno datang ke Magelang untuk melakukan perundingan.
Akan tetapi, pihak Inggris yang mengingkari janji justru membuat pertempuran ini kembali pecah di bawah pimpinan Mayor Sumarto yang melawan pasukan Inggris hingga 22 November 1945.
Pasukan TKR terus melakukan berbagai serangan, termasuk juga serangan fajar untuk memukul pasukan Inggris agar mundur. Pada akhirnya, pasukan Inggris berhasil mundur pada 15 Desember 1945 dan meninggalkan kota Ambarawa.
Manakah Peristiwa Sejarah di Indonesia yang Paling Menarik?
10 peristiwa sejarah di Nusantara yang tak terlupakan oleh bangsa Indonesia sendiri, yakni mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI hingga Perang Padri. Beberapa di antaranya merupakan momen penting yang berkaitan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia kala itu.
Oleh karena itulah, sangat penting bagi generasi muda untuk mengenang jasa para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa bersejarah tersebut. Tak hanya itu, generasi muda juga diharapkan mampu meneruskan semangat dan cita-cita pahlawan, demi bangsa Indonesia yang lebih baik.