Apakah kamu tahu bagaimana latar belakang peristiwa rengasdengklok? Peristiwa ini menjadi tonggak berdirinya kemerdekaan Indonesia loh. Mau tahu sejarahnya seperti apa? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini ya!
Daftar ISI
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok (16 Agustus 1945)
Peristiwa Rengasdengklok merupakan sejarah dari terbentuknya proklamasi. Proklamasi merupakan awal dari kemerdekaan Indonesia.
Tanpa adanya proklamasi, pada saat itu mungkin kita tak akan merasakan bagaimana bebas dari penjajahan.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat tidak mudah, apalagi saat para pahlawan memproklamasikan proklamasi kemerdekaan.
Mereka harus melalui berbagai peperangan, perundingan, bahkan perdebatan yang ada saat merumuskan teks proklamasi.
Perdebatan terjadi antara anggota dari golongan muda dan golongan tua. Kedua golongan ini memang terkenal selalu berbeda pendapat sejak BPUPKI berdiri.
Jadi jangan heran mengapa rakyat Indonesia sering berbeda pendapat. Hal tersebut sudah ada di dalam sila ke-4 Pancasila.
Awal mula dari Peristiwa Rengasdengklok, yaitu Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu karena di bomnya Kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 14 Agustus 1945.
Karena kekalahan itulah, Jepang memberikan kebebasan kepada Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaannya.
Persiapan kemerdekaan dilakukan sebelum terjadinya pengeboman 2 kota di Jepang oleh sekutu.
Para pahlawan revolusi telah mendirikan forum seperti BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Forum tersebut berisi golongan tua dan golongan muda.
Perkumpulan ini telah menghasilkan beberapa hal yang penting bagi negara. Antara lain yaitu: Pancasila, presiden dan wakil presiden, Piagam Jakarta (UUD 1945), Panitia Sembilan, dan masih banyak lagi.
Kembali lagi pada pasca pengeboman di Jepang. Pada saat itu belum ada media secanggih di zaman ini jadi untuk mengetahui kabar dari luar negeri masih menggunakan radio. Para golongan muda yang mendengar hal tersebut dari radio bergegas untuk merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan golongan tua.
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Berikut ini penjelasan mengenai kronologi dan latar belakang Peristiwa Rengasdengklok, yaitu:
a. Penculikan Ir. Soekarno dan Moh Hatta
Rencana yang golongan muda akan lakukan adalah penculikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta semalaman pada tanggal 16 Agustus 1945. Penculikan tersebut terjadi di Karawang.
Pada waktu itu, ia bersama Dr. Radjiman Wedyodiningrat usai menemui Marsekal Muda Terauchi (panglima asal Jepang yang menguasai kawasan Asia Tenggara).
Mereka tidak tahu kabar Jepang telah menyerahkan diri kepada sekutu. Sehingga para pemuda yang terdiri dari Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh (Anggota dari Menteng 31) mendesak agar Ir. Soekarno dan Moh Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Kejadian ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka. Maka dari itu, tanpa berpikir panjang para pemuda melarikan bung Karno dan bung Hatta ke Rengasdengklok.
Jiwa kepahlawanan mereka memang diakui di kalangan golongan tua dan muda pada waktu itu.
Apalagi, setelah terjadinya rapat gerakan bawah tanah yang dihadiri oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Mawardi dari barisan Pelopor dan Shodanco Singgih dari Daidan Pembela Tanah Air (PETA) Jakarta Syu.
Hal tersebutlah yang mengakibatkan Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Penculikan kedua orang itu diserahkan kepada Singgih dan Chudancho Latief Hendraningrat.
b. Tiba di Rengasdengklok
Mengapa Rengasdengklok? Karena daerah ini aman dari gangguan Jepang dan Sekutu.
Bung Karno dan Bung Hatta diamankan di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Warga Jepang tersebut pro terhadap Indonesia. Maka dari itu, para pemuda berani singgah ke kediamannya.
Rumah tersebutlah yang menjadi tempat bersejarah dari tonggak berdirinya sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Setelah tiba di Rengasdengklok pada pukul 3 pagi, awalnya Ir. Soekarno menolak tuntutan para pemuda yang ingin segera mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Karena sebelumnya, ada kesepakatan antara golongan muda dan golongan tua untuk hari yang yang tepat mengumandangkan kemerdekaan.
Namun, para pemuda terus mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar menyetujui keinginan mereka. Meskipun begitu, Bung Karno tetap berada di pendiriannya agar kedua belah kubu (golongan muda dan tua) tidak bertengkar.
Para pemuda terus meyakinkan Bung Karno dan Bung Hatta untuk setuju dengan mereka dengan cara mengambil alih kekuasaan. Namun sayangnya pernyataan tersebut tidak disetujui semua anggota PETA.
Pada akhirnya mereka mengatakan, mereka telah mendengar berita tersebut dan berani mengambil resiko apabila Jepang menyerang Indonesia.
Semetara itu, pada pukul 4 sore Ahmad Soebardjo diantar ke pengasingan Rengasdengklok untuk memberi jaminan kepada golongan muda bahwa proklamasi akan dikumandangkan selambat- lambatnya pukul 12 Siang.
c. Pasca Persetujuan Golongan Muda dan Golongan Tua
Dari perdebatan yang panjang itulah, Soekarno dan Moh. Hatta setuju dengan keputusan golongan muda.
Dengan jam yang sangat mepet sekali, Ir. Soekarno dan Moh Hatta bersama Soebardjo menyusun teks proklamasi semalaman dan Fatmawati, istri dari Bung Karno menjahit bendera merah dan putih untuk proklamasi.
Sementara menunggu teks proklamasi selesai ditulis, Sayuti Melik menyiapkan mesin ketik untuk mengetik teks tersebut. Setelah teks jadi, ia segera mengetiknya.
Ada beberapa kata yang Soebardjo ganti karena kata tersebut sulit untuk diucapkan. Teks tersebut dibuat singkat untuk menghindari salah pembacaan. Isi dari teks proklamasi ialah seperti ini:
Proklamasi:
“Kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan…
kemerdekaan Indonesia hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasan dan lain-lain. Diselenggarakan secara seksama…
dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya”.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Pasca Peristiwa Rengasdengklok (17 Agustus 1945)
Setelah semua persiapan proklamasi siap, Ir Soekarno dan Moh hatta kembali ke kediamannya di Jakarta.
Para golongan muda mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam memproklamasikan dan upacara bendera sang saka merah putih. Barisan pelopor S. Suhud menyiapkan tiang benderanya. Sedangkan, barisan komandan latief Hendraningrat berjaga untuk keamanan.
Pada pukul 10 pagi di rumah Soekarno (Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta) proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Moh Hatta. Kedua orang tersebut terkenal dengan sebutan “Bapak Proklamator”.
Setelah pembacaan teks proklamasi, Sesi selanjutnya adalah upacara bendera yang dijahit oleh Fatmawati yang diiringi lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R Supratman.
Sedangkan, pengibaran bendera merah putih pada waktu itu tidak menggunakan paskibraka seperti yang terjadi pada tahun ini.
Pada waktu itu yang menjadi pengibar hanya terdiri dari 3 orang saja yaitu: Latief Hendraningrat, Suhud sastro Kusumo, dan Surastri Karma Trimurti.
Peristiwa tersebut disaksikan semua warga Indonesia yang hadir pada saat itu. Mereka menangis dengan bahagia atas terwujudnya kemerdekaan Indonesia.
Kabar tersebut secara cepat menyebar di seluruh dunia dan menggemparkan musuh kita pada saat itu. Jadi, seperti itulah latar belakang peristiwa Rengasdengklok.
Tujuan dari Peristiwa Rengasdengklok
Setelah kamu membaca latar belakang peristiwa Rengasdengklok, apakah kamu tahu tujuan dari penculikan tersebut? Sebenarnya, para golongan muda menculik Ir. Soekarno dan Moh Hatta itu baik.
Mereka mengasingkan mereka agar tidak terpengaruh oleh Jepang dan agar proklamasi segera dikumandangkan, sehingga kemerdekaan Indonesia diakui oleh seluruh negara. Dengan begitu, penjajahan yang rakyat Indonesia rasakan selesai.
Tak terasa perjuangan golongan muda pada saat itu membuahkan hasil yang besar bagi kehidupan negara Indonesia. Penjajahan yang selama ini rakyat rasakan sirna. Meskipun, setelah proklamasi banyak sekali yang mereka siapkan.
Kamu sebagai penerus bangsa seharusnya meneruskan perjuangan mereka melalui belajar yang semangat dan mencintai tanah air ini. Selain itu, jangan sampai melupakan jasa mereka.
Baca Juga: Bunyi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Maknanya
Makin Tahu Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok?
Nah, itulah sejarah di balik latar belakang Peristiwa Rengasdengklok beserta tujuannya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk memahami sejarah Indonesia. Dengan begitu, kamu tidak akan melupakan sejarah dari negeri kita tercinta ini.
Selain itu, semoga dapat membangkitkan semangat untuk meneruskan perjuangan para pahlawan. Bukan menggunakan senjata, namun mengisi kemerdekaan dengan perbuatan positif demi negara Indonesia.