Palembang, salah satu kota terbesar di pulau Sumatera, memiliki warisan budaya kaya dan beragam, salah satunya adalah rumah adat. Uniknya, rumah adat Palembang menampilkan seni arsitektur yang khas, dengan desain yang memadukan elemen-elemen tradisional dan nuansa Islam.
Setiap jenis rumah adat di sana memiliki keunikan sendiri, mulai dari ukiran indah hingga ornamen yang menggambarkan sejarah dan kepercayaan masyarakat Palembang. Siapkan diri Anda untuk merasakan keindahan warisan budaya Palembang di sini!
Daftar ISI
Jenis Rumah Adat Palembang
Berikut ini adalah jenis-jenis rumah adat Palembang beserta keunikannya:
1. Rumah Adat Limas
Salah satu rumah adat Palembang yang menarik adalah Rumah Adat Limas atau Rumah Bari. Rumah ini memiliki atap yang menyerupai bangun ruang limas dengan tipe bangunan panggung berundak. Bagian lantai yang bertingkat-tingkat disebut bengkilas, sementara tamu biasanya akan menempati lantai kedua atau teras.
Rumah Adat Limas juga bisa Anda temukan di Johor, Selangor, dan Terengganu Malaysia dengan arah bangunan yang menghadap ke timur atau barat. Kayu menjadi bahan utama dalam konstruksi rumah ini, dengan menggunakan berbagai jenis kayu.
Rumah Limas sering berguna untuk keperluan upacara adat sehingga memiliki ruangan yang luas. Terdapat lima ruangan di rumah adat ini, termasuk Jogan, Pagar Tenggulung, Gegajah, Kekijing atau undakan ketiga dan keempat. Setiap ruangan memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam upacara adat Palembang.Â
Baca Juga : 10 Rumah Adat Sumatera Utara Beserta Keunikan Maknanya
2. Rumah Cara Gudang
Satu lagi rumah adat Palembang yang menarik adalah Rumah Adat Cara Gudang yang merupakan milik Suku Palembang. Nama “gudang” merujuk pada bentuk bangunan yang memanjang seperti gudang.
Rumah Adat Cara Gudang gunanya dapat sebagai tempat penyimpanan hasil panen atau sebagai tempat tinggal. Meskipun atapnya menyerupai rumah adat Limas, namun rumah ini tidak berundak.
Rumah ini memiliki bentuk panggung yang memanjang dengan tiang setinggi 2 meter. Bahan utama dalam konstruksi rumah adat ini adalah kayu, seperti tembesu, unglen, dan petanang. Penggunaan kayu-kayu ini sering masyarakat pilih karena memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik.
Rumah Adat Cara Gudang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian belakang, bagian tengah, dan bagian depan. Bagian belakang rumah berfungsi sebagai ruang dalam, dapur, dan kamar.
Lalu, bagian tengah gunanya sebagai ruangan untuk tamu terhormat atau orang yang lebih tua. Sedangkan bagian depan rumah berguna sebagai tempat istirahat, berkumpul, dan untuk mengadakan acara kenduri.
3. Rumah Adat Kilapan
Selanjutnya, Rumah Kilapan adalah rumah adat Palembang yang memiliki dinding tanpa ukiran. Meskipun demikian, rumah ini memiliki metode khas untuk menghaluskan dindingnya menggunakan ketam atau sugu, yang merupakan alat tradisional di sekitar daerah Palembang.
Rumah Kilapan adalah jenis rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter, sehingga terlengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalamnya. Namun, berbeda dengan Rumah Limas, tiang penyangga rumah Kilapan tidak tertanam dalam tanah.
Tiang-tiang tersebut berdiri di atas tanah dan akan diperkuat dengan barut-barut. Tiang semacam ini disebut dengan tiang duduk. Susunan ruang dalam rumah Kilapan mirip dengan rumah Tatahan, dengan ruang depan, sengkar atas, dan ruang bawah sebagai komponennya.
4. Rumah Padu Kingking
Secara umum, Rumah Padu Kingking terdiri dari kombinasi kayu dan bambu pada beberapa bagian arsitekturnya. Ciri khas utama dari rumah adat Palembang ini adalah penggunaan bambu, terutama untuk dindingnya. Rumah Kingking memiliki bentuk yang hampir menyerupai bangun persegi.
Atap Rumah Padu Kingking ini memiliki bentuk seperti piabung yang juga terbuat dari bambu terbelah dua. Rumah Kingking termasuk dalam kategori rumah panggung, sehingga terdapat tangga agar penghuni atau tamu bisa masuk ke dalam rumah.
Jenis tiang penyangganya adalah tiang duduk, sehingga ketinggian rumah tidak tidak terlalu tinggi. Bagian-bagian dalam rumah Kingking mirip dengan rumah Tatahan dan Kilapan.
5. Rumah Adat Rakit
Ciri khas dari Rumah Rakit adalah jenis rumah perahu yang masyarakat rancang sebagai tempat tinggal, namun terapung di atas air. Biasanya, letak rumah ini ada di atas rakit yang terbuat dari balok kayu dan potongan bambu.
Tiang-tiang terpasang pada keempat sudut rumah untuk menjaga rumah tetap stabil dan tidak berpindah tempat. Tiang-tiang tersebut diperkuat dengan tali rotan yang erat dan kuat, yang terikat ke tonggak yang tertancap di tebing sungai, sehingga rumah tidak goyah atau ambruk.
Struktur Rumah Rakit berbentuk persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar yang hampir sama, mirip dengan bentuk persegi namun terlihat lebih sempit. Kemudian, atap rumah ini terdiri dari dua bidang yang sering disebut sebagai atap kajang. Biasanya, rumah Rakit memiliki dua pintu, di mana satu pintu menghadap ke tepi sungai, sementara pintu lainnya menghadap ke tengah sungai.
Daun jendela terletak di sisi kanan dan kiri rumah, sering kali sejajar dengan pintu. Jarak antara rumah adat Palembang ini dan daratan terhubung dengan jembatan, sedangkan untuk berpindah ke rumah tetangga, penghuni rumah bisa menggunakan perahu sebagai kendaraan air.
6. Rumah Tatahan
Secara khusus, rumah adat Tatahan dimiliki oleh suku asli Sumatera Selatan, khususnya suku Pasemah. Selain gunanya sebagai tempat tinggal, rumah adat ini juga berfungsi sebagai tempat bersemayam.
Istilah “tatahan” dalam rumah adat ini mengacu pada pahatan yang menjadi ciri khasnya. Rumah adat Palembang ini memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Uniknya, rumah adat Tatahan lebih menekankan pada pahatan daripada ukiran seperti yang Anda temukan dalam rumah adat lain.
Rumah Adat Tatahan utamanya masyarakat bangun menggunakan kayu sebagai bahan utama, biasanya dari jenis kayu kelat dan kayu tembesu. Tiang-tiang pada rumah adat ini memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dengan bentuk yang kokoh dan kuat.
Terdapat dua bagian ruangan utama dalam rumah adat ini, yaitu ruangan tengah dan ruangan depan. Setiap bagian ruangan memiliki fungsi yang berbeda.
Ruangan tengah umumnya berguna sebagai ruang tamu atau tempat berkumpul bersama keluarga. Sementara itu, ruangan depan berfungsi sebagai dapur yang terlengkapi dengan tungku untuk memasak.
7. Rumah Adat Ulu
Jenis rumah adat terakhir yang berasal dari Palembang Sumatera Selatan adalah Rumah Adat Ulu, biasanya terletak di sekitar hulu Sungai Musi. Kata “ulu” merujuk pada pedesaan yang juga berguna untuk menyebut penduduk di sekitar Sungai Musi.
Rumah adat Palembang ini memiliki bentuk yang menyerupai balok atau kotak dan terbuat dari kayu sebagai bahan utama. Bagian bawah rumah ini didukung oleh kayu jenis unglen yang kuat dan tahan lama. Rumah ini berbentuk panggung dan memiliki atap yang lancip.
Rumah adat Ulu memiliki bagian teras yang bernama garang yang mana terbagi lagi menjadi dua bagian teras, di bagian depan dan belakang rumah. Teras tidak memiliki atap dan sering berguna untuk mengeringkan perabotan rumah tangga. Tangga yang terdapat di rumah ini terhiasi atap dan berguna sebagai tempat bersantai.
Pembangunan rumah tradisional ini mengikuti beberapa aturan, di antaranya rumah harus dibangun dari hulu ke hilir dan menghadap ke bagian depan aliran air. Hal ini menyebabkan penghuni bagian hulu oleh penduduk yang membangun rumah adat lebih awal atau yang lebih tua secara umur.
Sementara itu, penghuni bagian hilir oleh keturunan yang lebih muda. Rumah Adat Ulu dapat dihuni oleh masyarakat umum maupun bangsawan, namun terdapat perbedaan dalam hal undakan.
Rumah adat Ulu yang dihuni oleh masyarakat umum biasanya tidak memiliki undakan atau hanya memiliki satu undakan. Sementara itu, rumah adat bangsawan memiliki tiga undakan atau lebih.
Baca Juga : 7 Rumah Adat Sumatera Barat, Ciri Khas, dan Keunikannya
Sudah Tahu Rumah Adat Palembang?
Rumah adat Palembang adalah bagian yang kaya dari warisan budaya Indonesia. Dengan arsitektur yang unik dan ciri khasnya, rumah adat ini mencerminkan sejarah dan identitas masyarakat Palembang. Keindahan dan keunikan rumah adat ini menjadi daya tarik yang menggambarkan kekayaan budaya dan warisan leluhur. Rumah adat Palembang adalah simbol penting yang perlu kita lestarikan dan jaga agar tetap hidup dalam perjalanan waktu.