Apa Itu Inflasi? Pengertian, Penyebab, Dampaknya bagi Masyarakat

Berbicara tentang perekonomian negara, tentu tidak lepas dari istilah inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus bisa mendefinisikan apa itu inflasi secara umum. Kondisi ini bisa menjadi permasalahan yang cukup rumit bagi sejumlah negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Tingginya nilai inflation akan membuat pihak bank sentral menaikkan suku bunga secara agresif. Tentu saja, hal ini akan berdampak pada minat dan daya beli masyarakat yang akan menurun. Lantas, apa apa saja penyebab terjadinya inflation dan dampaknya bagi masyarakat? Berikut penjelasan selengkapnya!

Apa Itu Inflasi?

Secara umum, inflasi atau inflation merupakan kondisi di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflation adalah kemerosotan nilai uang karena banyak dan cepatnya uang kertas beredar, sehingga menyebabkan kenaikan harga barang.

Ketidakseimbangan antara arus uang dan barang inilah yang menyebabkan kekacauan pada perekonomian negara. Selain itu, ada pula istilah deflasi yang merupakan kebalikan dari inflation. Deflasi didefinisikan sebagai kondisi di mana terjadinya penurunan harga barang secara terus menerus.

Anda bisa melihat tingkat inflasi yang terjadi berdasarkan Consumer Price Index (CPI). Apabila angka yang terdapat di CPI bernilai positif, maka artinya terjadi inflation. Sedangkan apabila angkanya negatif maka dapat disebut sebagai deflasi.

Anda juga bisa mengukur tingkat inflasi melalui indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (IHP). Indeks harga konsumen berfungsi untuk mengukur kenaikan harga barang yang dibeli konsumen. Sedangkan indeks harga produsen akan mengukur kenaikan harga barang yang dihasilkan produsen.

Penyebab Terjadinya Inflasi

Setelah mengetahui apa itu inflasi, ternyata ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa ini di dunia yang bisa Anda ketahui sebagai berikut:

1. Permintaan Terhadap Barang dan Jasa yang Meningkat

Salah satu penyebab utama terjadinya inflasi di suatu negara adalah meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal tersebut akan berakibat pada meningkatnya harga barang dan jasa tersebut.

Sementara penyebab meningkatnya permintaan ini bisa terjadi karena meningkatnya belanja pemerintah, permintaan barang untuk ekspor, dan permintaan barang untuk swasta.

2. Peningkatan Biaya Produksi

Biaya produksi yang ikut meningkat biasanya juga menjadi penyebab terjadinya inflation. Peningkatan biaya produksi juga dapat terpengaruh oleh beberapa hal. Seperti kenaikan harga bahan baku, bahan bakar, maupun upah buruh yang meningkat. 

Seperti yang sudah Anda ketahui mengenai apa itu inflasi, bahwa biaya produksi yang meningkat dan permintaan barang secara terus menerus akan sangat mempengaruhi tingkat inflation negara.

3. Peningkatan Peredaran Uang di Masyarakat

Peredaran uang di masyarakat yang lebih banyak daripada uang yang dibutuhkan juga bisa menyebabkan inflation. Apabila jumlah suatu barang tetap, sementara uang yang beredar di masyarakat meningkat dua kali lipat, maka bisa menyebabkan harga barang tersebut naik hingga 100 persen.

4. Permintaan dan Penawaran yang Tidak Seimbang

Ketidakseimbangan jumlah permintaan dan penawaran biasanya juga turut serta menyebabkan adanya inflation. Permintaan barang atau jasa yang terjadi terus menerus dan tidak diimbangi dengan jumlah penawarannya tentu membuat perekonomian menjadi rancu.

Selain itu, faktor penyebab inflation lainnya juga dapat berasal dari perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi harga suatu barang dan jasa yang biasa disebut inflation expectations. Ada pula inflation yang terjadi karena gejolak ekonomi dan politik, seperti yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia.

Dampak Inflasi bagi Masyarakat

Setelah mengetahui apa itu inflasi dan penyebabnya, apakah Anda juga ingin tahu apa dampaknya bagi masyarakat? Berikut dampak inflation yang perlu Anda pahami:

1. Daya Beli Masyarakat Menurun

Dampak yang paling terasa saat terjadi inflation di suatu negara adalah menurunnya daya beli masyarakat. Peristiwa ini menyebabkan nilai mata uang menjadi turun sehingga daya beli masyarakat juga ikut menurun. 

Masyarakat menjadi lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk belanja kebutuhan pokok. Karena harganya yang cenderung naik terus menerus.

2. Peminjam Mengalami Kerugian

Peminjam akan merasakan kerugian yang cukup signifikan apabila terjadi inflasi. Pasalnya, harga barang dan jasa sudah mengalami kenaikan saat Anda meminjam uang. 

Sementara nilai uang yang harus Anda kembalikan menjadi lebih rendah daripada jumlah uang ketika meminjamnya. Tentu saja, hal ini merugikan peminjam saat harus membayar kembali pinjaman tersebut.

3. Berkurangnya Minat Menabung

Nilai uang yang terus mengalami penurunan saat inflation akan berdampak pada berkurangnya minat menabung oleh masyarakat. Pasalnya, pendapatan dari bunga tabungan relatif lebih kecil saat inflasi, sementara nasabah tetap harus membayar biaya administrasi untuk tabungannya.

4. Suku Bunga Meningkat

Apa itu suku bunga meningkat saat inflasi? Keinginan untuk menabung yang menurun dan harga barang yang terus meningkat juga berpengaruh terhadap pihak bank. Bank central biasanya membuat kebijakan dengan menaikkan nilai suku bunga agar bisa menurunkan inflation yang terjadi.

5. Menyebabkan Ketidakpastian

Inflation yang terus terjadi di suatu negara bisa menimbulkan ketidakpastian ekonomi di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak dapat memprediksi secara pasti mengenai harga barang atau jasa yang ingin dibeli di masa yang akan datang. Hal tersebut bisa menyebabkan kegelisahan di masyarakat apabila tingkat inflasi tidak segera menurun.

6. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Menurun

Harga barang dan jasa yang terus meningkat dalam kurung waktu tertentu selama inflasi akan berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, sebagian kalangan masyarakat tentu mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari hari. 

Masyarakat dengan pendapatan rendah akan menjadi orang yang terdampak cukup besar saat inflasi terjadi. Sementara masyarakat dengan pendapatan tinggi mungkin masih bisa menekan pengeluarannya agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

7. Berdampak Negatif Terhadap Pendapatan Masyarakat

Inflation ternyata juga berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. Pasalnya, kenaikan harga barang dan jasa tidak dibarengi dengan kenaikan penghasilan. Masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap akan mempunyai nilai uang yang tetap, sementara anggaran belanjanya harus meningkat.

Dampak bagi Pemerintah

Tidak hanya bagi masyarakat, inflation juga berdampak cukup besar bagi pemerintah dalam mempertahankan kestabilan perekonomian negara. Lantas, apa itu dampak inflasi bagi pemerintah? Berikut uraiannya:

1. Struktur Ekonomi yang Rusak

Inflation yang terjadi di suatu negara diketahui dapat merusak struktur ekonomi negara. Hal tersebut terjadi karena ketidakstabilan harga barang dan jasa di pasar yang berpengaruh terhadap investasi dari perusahaan. Perusahaan mungkin akan mengambil keputusan bisnis yang bisa mengurangi pertumbuhan ekonomi negara.

2. Kemampuan Ekspor Negara Menurun

Tingkat inflasi yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap kegiatan ekspor barang. Biaya ekspor akan jauh lebih mahal saat inflation terjadi. 

Biaya ekspor yang mahal menyebabkan harga produk ekspor ikut meningkat. Sementara daya saing produk ekspor bisa saja menurun di negara tujuan. Kemampuan ekspor negara yang menurun pada akhirnya bisa menyebabkan terjadinya penurunan devisa negara.

Sudah Memahami Apa itu Inflasi?

Itulah ulasan singkat mengenai apa itu inflasi. Intinya, inflation dapat memberikan pengaruh buruk, baik untuk masyarakat maupun pemerintah. Semoga pembahasan di atas bisa meningkatkan pemahaman Anda, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page