Keberhasilan seorang pengusaha salah satunya dipengaruhi oleh pemahamannya terkait segmentasi pasar. Mempelajari kemudian mempraktikkannya sangat membantu dalam menjalankan bisnis yang dimiliki. Benarkah demikian?
Daftar ISI
Pengertian Segmentasi Pasar
Elemen bisnis yang sering disebut tetapi kurang begitu dipahami tersebut memiliki pengertian sederhana, yaitu pemetaan konsumen. Segmentasi dilakukan melalui riset pasar yang bersifat heterogen (campur), kemudian dikerucutkan menjadi homogen (satu macam) berdasarkan kebutuhan, minat, dan karakteristik konsumen.
Manfaat Segmentasi Pasar Menjadi Homogen
Apakah aktivitas pengelompokan konsumen sedemikian rupa memiliki manfaat sehingga menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan? Tentu, bahkan sangat banyak, seperti:
1. Memudahkan Promosi Produk dan Jasa Perusahaan
Promosi alias penawaran suatu produk merupakan suatu hal yang mudah diucapkan, tetapi sulit dieksekusi. Salah satunya disebabkan karena menawarkan pada kelompok pasar yang salah. Melalui proses klasifikasi yang dimaksud, promosi akan menjadi tepat sasaran dan lebih efisien.
2. Menekan Pemborosan
Promosi dan distribusi produk cukup menghabiskan waktu, biaya, serta tenaga perusahaan. Terlebih jika tidak menghasilkan apapun akibat target pasar yang tidak sesuai. Segmentasi pasar dapat membantu menekan pengeluaran dari berbagai aspek atau sederhananya mencegah pemborosan.
3. Memaksimalkan Keuntungan
Menjual produk maupun jasa di pasar yang tepat dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. Apapun yang ditawarkan pasti akan diminati, bahkan mungkin mengalami kondisi overload. Dengan effort alias upaya yang lebih sedikit, laba yang didapatkan tentu menjadi lebih besar.
4. Memudahkan Ekspansi Bisnis
Proses klasifikasi ini juga akan mempermudah dalam mengetahui perbedaan karakteristik, minat, dan kebutuhan dari kelompok berbeda. Melalui hal tersebut, pengembangan usaha dengan menyasar target pasar lain akan menjadi lebih mudah.
Tujuan dari Pengelompokan Konsumen
Daftar manfaat segmentasi pasar di atas cukup banyak, sehingga merealisasikannya menjadi tujuan utama aktivitas tersebut. Meskipun begitu, ada rangkaian tujuan-tujuan lain dari melakukan proses klasifikasi tersebut, yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas Produk dan Mutu Layanan
Pemahaman tentang segmentasi pasar mempunyai tujuan utama peningkatan kualitas produk dan mutu layanan. Riset yang dilakukan membuat badan usaha bersangkutan lebih mudah untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.Â
2. Pengenalan Terhadap Kompetitor
Tidak hanya mengetahui konsumen yang potensial, mengklasifikasikan konsumen akan mempermudah dalam mengenali pesaing bisnis. Badan usaha yang menawarkan produk serupa dan menyasar kelompok pembeli yang sama, itulah kompetitor yang wajib mendapatkan perhatian khusus agar tidak kalah saing.
3. Penyusunan Strategi Bisnis Tepat Sasaran
Mengenali target konsumen juga bertujuan untuk menyusun strategi terbaik, khususnya terkait promosi dan distribusi. Menyusun langkah yang cerdas untuk menggaet konsumen hingga menjadi pelanggan setia merupakan salah satu tujuan utama dari pengelompokan tersebut.
4. Sebagai Evaluasi
Penyebab pasar tidak tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan hingga pemborosan berujung kerugian juga bisa diketahui sebabnya melalui proses tersebut. Hasil riset yang didapatkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan langkah periode penjualan berikutnya.
5. Meminimalisir Kegagalan Bisnis
Pemahaman terhadap segmentasi pasar dapat menekan kemungkinan kegagalan suatu usaha hingga titik terendah. Jika tidak mengenali target konsumen dengan baik, kegagalan mendapatkan peminat akan berujung pada ketidakmampuan pengembalian biaya produksi dan ancaman kebangkrutan.
Baca Juga: Teori Perilaku Konsumen
Ragam Jenis Segmentasi Pasar
Pengelompokan konsumen terbagi menjadi dua jenis berbeda, yaitu klasifikasi umum dan tidak. Berikut uraiannya:
1. Klasifikasi Pasar yang Umum
Berikut adalah pengelompokkan secara umum:
1. Demografis
Kategori pertama segmen pasar, yaitu berdasarkan catatan demografis konsumen. Di dalamnya termasuk umur, gender, pekerjaan, penghasilan dan informasi lain yang bersifat umum.
2. Psikografis
Selanjutnya, pengelompokan berdasarkan pada karakteristik dan sifat dari konsumen. Pribadi mereka sangat berpengaruh terhadap minat dan gaya hidup hingga selera dalam memilih produk atau menggunakan suatu jasa.
3. Perilaku
Jika psikografis menekankan pada kepribadiaan yang mempengaruhi aktivitas belanja, pengelompokan yang satu ini menitikberatkan perilaku ketika berbelanja. Banyak konsumen yang tidak menyadari bahwa setiap individu memiliki tindakan berbeda dalam membelanjakan uang yang mereka miliki.
Perilaku ini menentukan jenis produk dan jasa yang lebih mudah menarik perhatian individu bersangkutan hingga terbentuk menjadi kebiasaan. Hal tersebut akan mempermudah produsen untuk menyesuaikan produk dan layanan sesuai perilaku konsumen yang dituju.
4. Geografis
Jenis segmen pasar selanjutnya ditentukan oleh faktor geografis. Iklim, suhu, dan kultur menjadi sekelumit contoh yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sesuatu.
2. Klasifikasi Pasar Tidak Umum
Berikut pengelompokkan yang tidak umum:
1. Pasar Harga
Kelompok ini adalah para konsumen yang dibagi sesuai dengan daya beli yang mereka miliki. Kemampuan ekonomi menentukan kecenderungan pembeli dalam pemilihan barang dan jasa. Pola otomatis terbentuk dan jarang terjadi perubahan.
2. Firmographics
Jenis pengelompokan konsumen dengan menyasar kelompok, instansi, maupun perusahaan. Jadi, riset dilakukan khusus untuk mengetahui rincian mendetail tentang pasar yang dituju, seperti jumlah karyawan hingga pendapatan rata-rata mereka.
3. Generasional
Segmentasi pasar selanjutnya ditentukan oleh generasi. Sebuah produk ataupun jasa dikhususkan untuk satu generasi saja, seperti boomer, millennial, dan Z. Masing-masing generasi memiliki preferensi berbeda, sehingga sulit tertarik dengan produk untuk generasi lain.
4. Fase Kehidupan
Dasar pengelompokan ditentukan pada fase-fase yang terjadi dalam kehidupan konsumen. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Produk-produk atau layanan ditawarkan hanya pada fase tertentu dan tidak mungkin digunakan pada fase berikutnya.
5. Musiman
Bukan ditujukan pada minat konsumen yang naik turun dan berubah-ubah sehingga disebut musiman. Melainkan produk dan jasa ditawarkan sesuai musim yang berlaku. Tentu item atau jasa untuk musim dingin berbeda dengan musim panas, bukan?
6. Tekno Grafis
Pengelompokan tidak umum berikutnya adalah berdasarkan ketertarikan dan kemampuan menggunakan teknologi alias tekno grafis. Perusahaan menyasar kelompok yang sangat bergantung pada kemudahan teknologi agar tertarik menjadi konsumen.
Cara Memetakan Konsumen
Pembagian yang sangat beragam, bukan? Lantas, bagaimana cara untuk melakukan klasifikasi konsumen hingga mendapatkan kategori-kategori di atas? Ada tiga tahapan mudah yang bisa dipraktikkan, yaitu:
1. Tahapan Survei
Pertama, untuk menentukan segmen pasar, wajib untuk melakukan penelitian atau survei. Dalam tahapan ini, kumpulkan sebanyak mungkin data-data konsumen di pasar yang luas (heterogen).
2. Tahapan Analisa
Setelah memperoleh data, berikutnya adalah melakukan analisa. Data-data tersebut akan mempermudah dalam mengenali karakter, selera, serta pandangan konsumen terhadap produk maupun jasa yang hendak ditawarkan oleh perusahaan.
3. Tahapan Identifikasi
Terakhir, yaitu melakukan identifikasi untuk pengerucutan dari pasar heterogen menjadi homogen. Pada tahapan ini, perusahaan sudah tahu benar mana kelompok konsumen yang dituju dan bersiap untuk melakukan promosi untuk menggaet pasar tersebut.
Contoh Segmentasi Pasar
Masih merasa kesulitan untuk memahami metode maupun jenis-jenis klasifikasi konsumen? Berikut beberapa contoh sederhana pemetaan pasar:
1. Parfum
Produk parfum untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Di mana lelaki lebih menyukai aroma wewangian yang maskulin. Sementara wanita mengarah pada keharuman yang lembut. Ini termasuk pengelompokan demografis.
2. Pakaian
Individu A lebih menitikberatkan merek dalam memilih pakaian, sedangkan individu B menjadikan kualitas produk sebagai pertimbangan utama. Lalu, individu C menyesuaikan dengan dana yang dimiliki. Ini disebut dengan klasifikasi konsumen berdasarkan perilaku.
3. Makanan
Masyarakat di daerah beriklim tropis relatif dapat menikmati berbagai jenis makanan. Sedangkan penduduk area yang cenderung dingin sepanjang waktu lebih menyukai asupan yang menghangatkan. Segmentasi pasar ini didasari oleh kondisi geografis konsumen.
4. Gawai
Konsumen A memilih ponsel dengan fitur standar menelpon dan mengirim SMS sebagai pilihan untuk gawai sehari-hari. Sedangkan konsumen B memilih smartphone dengan beragam aplikasi canggih untuk mengakomodasi semua kebutuhannya. Ini merupakan contoh klasifikasi berdasarkan tekno grafis.
Lebih mudah dipahami bukan pembahasan tentang pengelompokan konsumen setelah membaca contoh-contoh di atas?
Pemetaan Pasar Berperan Penting pada Kesuksesan Bisnis
Inti dari segmentasi pasar adalah untuk mengenal target pasar lebih jauh. Ketika sudah memahami, proses pendekatan dan menggaetnya tidak terlalu sulit. Proses pemetaan konsumen juga dapat menekan biaya operasional, khususnya pemasaran, menjadi lebih kecil.Â
Meskipun begitu, tidak akan mempengaruhi hasil yang diberikan. Sebab promosi dilakukan pada pasar yang memang potensial, tanpa ada unsur paksaan di dalamnya. Singkatnya, pemetaan pasar dapat menjamin kelangsungan bisnis, bahkan dapat memudahkan ekspansi. Sudah siapkah untuk mempraktikkan metode klasifikasi pasar?