Mengenal Jenis Jenis Pengangguran Serta Penyebabnya

Mungkin Anda sudah sering membaca atau menemukan post di media sosial yang membicarakan susahnya mencari pekerjaan di zaman sekarang. Hal tersebut menyebabkan munculnya banyak lulusan pengangguran. Meskipun begitu, jenis jenis pengangguran tidaklah selamanya berkonotasi negatif.

Nyatanya, masih banyak orang berasumsi bahwa pengangguran merupakan hal negatif dan identik dengan orang malas. Meski begitu, jenis pengangguran sangatlah beragam serta penyebabnya pun berbeda setiap kasusnya. Oleh sebab  itu, perlu pemahaman lebih mengenai jenis pengangguran yang ada di sekitar Anda.

Kilas Singkat Perihal Pengangguran

Pengangguran mungkin menjadi sebuah sifat yang identik dengan tidak adanya kemauan untuk berkembang, cenderung bermalas-malasan, dan tidak memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Meskipun konteks ini sering kali dicap negatif oleh lingkungan masyarakat, nyatanya ada banyak penyebab dan jenisnya.

Sementara itu, masyarakat masih awam terhadap apa saja penyebab sebenarnya dari orang-orang yang menganggur dan juga jenis jenis pengangguran yang ada. Sebelum memasuki topik bahasan penting di bawah ini, Anda perlu mengetahui pengertian dari pengangguran itu sendiri.

Tuna karya atau yang sering Anda ketahui sebagai pengangguran merupakan istilah yang seringkali diberikan kepada seseorang yang tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, istilah ini juga sering digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tidak memiliki kegiatan yang perlu dilakukan.

Konteks ini diarahkan pada golongan atau sekelompok orang yang sedang mencari pekerjaan. Istilah ini juga diperuntukkan pada seseorang yang sudah bekerja, namun kurang produktif dalam menjalani pekerjaannya.

Pengertian Pengangguran Menurut Para Ahli

Dari pengertian umum di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangguran merupakan penggambaran dari situasi yang dialami seseorang dan cenderung tidak produktif. Sementara itu, beberapa ahli telah mengutarakan pendapat mereka perihal pengangguran. Berikut ini adalah pengertian pengangguran menurut para ahli.

1. Sadono Sukirno

Salah satu ahli ekonomi bernama Sadono Sukirno menulis dalam bukunya mengenai pengertian dari pengangguran. Menurut Sukirno, pengangguran adalah sekelompok tenaga kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Hal ini terkait kepada sistem perekonomian. 

Namun menurut Sukirno, pengangguran bukanlah sebuah penggambaran untuk seseorang yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Berdasarkan penuturan beliau, pengangguran ialah seseorang yang belum mendapatkan pekerjaan secara pasti dan masih terus berjuang untuk itu.

2. Nanga

Sementara itu, Nanga sedikit berbeda pendapat dengan Sukirno. Menurut Nanga, pengangguran merupakan seseorang yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali dan tidak ada usaha untuk mendapatkannya.

Dengan demikian, penggambaran pengangguran dari seorang Nanga merupakan seseorang yang tidak memiliki tujuan dalam hidup. Menurutnya, istilah itu merujuk pada seseorang yang tidak mempunyai motivasi untuk berkembang.

Jenis Jenis Pengangguran

Dari penjelasan umum dan menurut para ahli untuk pengertian pengangguran, dapat disimpulkan bahwa gambaran istilah tersebut cukup beragam. Jenis jenis pengangguran di sekitar Anda tidak hanya fokus pada seseorang yang tidak produktif dan tidak ingin bekerja, namun juga ada beberapa jenis lainnya.

Jenis jenis pengangguran secara umum terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan kondisi tertentu. Kedua kelompok tersebut adalah jenis pengangguran menurut penyebabnya dan menurut sifatnya.

Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya 

Jenis pertama dari pembagian pengangguran ini yaitu yang berdasarkan pada penyebab atau alasan terjadinya pengangguran. Jenis jenis pengangguran ini terbagi lagi menjadi empat macam. Berikut ini penjelasan dari macam-macam pengangguran berdasarkan penyebabnya.

1. Pengangguran Teknologi

Dari namanya sudah bisa diperkirakan bahwa pengangguran jenis ini mengacu pada tenaga kerja manusia yang mulai tergusur oleh adanya teknologi canggih. Kasus seperti ini sering terjadi di dunia produksi pabrik yang mulai menggunakan bantuan mesin-mesin canggih untuk melakukan pekerjaan.

Para pebisnis, terutama pabrik lebih memilih menggunakan mesin daripada sumber daya manusia dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Jika dilihat dari kacamata pebisnis, penggunaan mesin dipercaya lebih efektif dan efisien. Untuk biaya pemeliharaan juga tidak terlalu mahal karena tidak perlu membayar karyawan.

Namun sayangnya, fakta tersebut menimbulkan efek negatif bagi sumber daya tenaga kerja manusia. Sebab dengan adanya mesin, maka lowongan pekerjaan yang bisa dikerjakan manusia akan menipis dan tidak sesuai kebutuhan.

2. Pengangguran Struktural

Selanjutnya, salah satu dari jenis jenis pengangguran yaitu pengangguran struktural. Untuk alasan ini, mungkin Anda bertanya-tanya apa maksud dari konteks tersebut. Jadi, pengangguran struktural merupakan jenis pengangguran yang disebabkan oleh struktur ekonomi yang mengalami perubahan.

Aturan struktur ekonomi yang dapat menarik konsumen inilah yang menjadi faktor penurunan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, adanya kemajuan teknologi yang telah merubah roda ekonomi juga berperan dalam kemunculan pengangguran jenis ini.

Sebagai contoh, sebuah pabrik yang pada saat awal buka masih sesuai dengan gaya pasar, maka mereka akan mempekerjakan banyak karyawan untuk terus berproduksi. Namun, permintaan pasar yang mulai berubah mengakibatkan pabrik tersebut harus menyesuaikan kembali dan mengurangi tenaga kerja mereka.

3. Pengangguran Siklikal

Ada pula jenis pengangguran lainnya, yaitu pengangguran siklikal. Dilihat dari tipikal pengangguran ini, dapat digambarkan bahwa ini terjadi karena penurunan kegiatan ekonomi. Degradasi ekonomi ini disebabkan oleh perubahan sistem permintaan pasar.

Contoh dari kasus ini adalah saat pabrik harus melakukan PHK pada karyawan mereka. Hal ini terjadi dikarenakan pabrik sudah tidak sanggup untuk terus memenuhi bahan produksi yang mengalami kenaikan harga. Sehingga, untuk menjaga modal dan produksi terus berjalan, maka harus dilakukan PHK.

4. Pengangguran Normal

Selanjutnya, di antara jenis jenis pengangguran yang sudah disebutkan di atas, jenis satu ini bisa terbilang yang paling umum terjadi. Pengangguran jenis ini memiliki alasan yang sangat umum bagi banyak tenaga kerja. 

Salah satunya adalah alasan untuk mencari tempat kerja baru dengan gaji yang sesuai merupakan alasan utamanya.

Lebih tepatnya, saat seseorang memutuskan untuk resign dan masih mencari tempat baru. Pada jeda waktu sang pekerja belum mendapatkan pekerjaan itulah yang disebut sebagai pengangguran friksional dan pengangguran normal.

5. Pengangguran Regional

Pengangguran jenis ini memiliki kemiripan kasus dengan pengangguran struktural. Namun, yang menjadi pembeda adalah pengangguran jenis ini terjadi di wilayah tertentu saja. Seperti halnya salah satu kabupaten mengalami perubahan roda perekonomian. Hal inilah yang mendorong lahirnya pengangguran regional.

6. Pengangguran Institusional

Sedangkan, pengangguran institusional ini lahir disebabkan oleh sistem pemerintahan yang melahirkan suatu aturan. Hukum yang sudah terbuat itulah yang secara tidak langsung mengakibatkan naiknya tingkat pengangguran.

Jenis Pengangguran Berdasarkan Sifat Terjadinya

Ada pula jenis pengangguran lainnya yang didasarkan pada sifatnya. Pengangguran jenis ini disebabkan oleh berbagai alasan yang memengaruhi lahirnya jenis jenis pengangguran. Adapun jenis ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengangguran Tersembunyi

Pengertian dari jenis pengangguran ini yaitu adanya tenaga kerja yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan lowongan yang ada. Sehingga, untuk mendapatkan posisi kerja tersebut, banyak orang yang harus bergantian dan saling menunggu posisi tersebut untuk kosong. Dengan begitu, orang baru akan segera posisi itu.

2. Pengangguran Musiman

Sementara itu, ada jenis pengangguran yang tergantung pada situasi dan kondisi tertentu. Seperti halnya para pekerja proyek yang hanya bekerja saat ada proyek jalan atau jembatan pada beberapa bulan saja selama setahun. Mereka tidak bekerja pada masa jeda, itulah yang disebut sebagai pengangguran musiman.

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa orang yang memiliki jenis pekerjaan serabut seperti ini bukanlah seorang pengangguran sepenuhnya. Orang-orang tersebut masih memiliki pekerjaan pasti, hanya saja bergantung pada situasi dan jenis pekerjaan.

3. Pengangguran Setengah Kerja

Istilah ini menggambarkan situasi dari seseorang yang bekerja namun dengan jam terbang yang sedikit. Sehingga, jam kerja pekerja tersebut tidak sepenuhnya memenuhi syarat jam kerja seorang pekerja secara umum. 

Sebagai contoh, pekerja palang pintu kereta api yang bekerja sesuai shift. Dalam satu pos terdapat lebih dari 4 penjaga. Maka jatah 24 jam tersebut harus dibagi secara merata, sehingga setiap penjaga mendapatkan jam kerja hanya sekitar 6 jam sehari.

Penyebab Pengangguran

Berdasarkan pada data yang tercatat di BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai lebih dari 6% pada tahun 2021. Selanjutnya, angka itu meningkat drastis hingga 9% dikarenakan Covid-19 yang menyebabkan banyak masyarakat tidak bisa pergi bekerja.

Meskipun begitu, angka tersebut tidak terus meningkat. Ada kalanya angka tersebut kembali menurun seperti yang terjadi pada tahun 2023, yang turun hingga 4% dibandingkan dengan tahun lalu. Perubahan angka ini disebabkan oleh berbagai alasan.

Jenis jenis pengangguran yang disebabkan oleh berbagai alasan ini dapat secara tidak langsung berdampak pada tingkat perekonomian negara. Hal ini dikarenakan tingkat produktivitas yang menurun. Diikuti dengan penghasilan yang berkurang drastis karena tidak banyak orang yang bekerja.

Berikut ini adalah beberapa penyebab meningkatnya angka pengangguran yang ada saat ini:

  • Peningkatan jumlah lulusan berpendidikan tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang ada
  • Terhambatnya alur perekonomian yang tidak seimbang dengan pertumbuhan tenaga kerja
  • Lapangan pekerjaan yang semakin lama semakin menurun
  • Adanya PHK massal
  • Kompetensi calon tenaga kerja yang tidak sesuai 
  • Kurang meratanya informasi tentang lowongan kerja baru
  • Adanya perubahan sistem dan peraturan yang menyebabkan terganggunya sistem usaha
  • Tingkat kesulitan untuk mendapatkan investasi asing
  • Tekanan kenaikan gaji yang melanda perusahaan disaat kesulitan ekonomi
  • Kemiskinan yang melanda
  • Tingkat urbanisasi yang cukup tinggi
  • Sistem keamanan terhadap barang expor yang terlalu tinggi
  • Penurunan permintaan pasar pada produksi barang atau jasa
  • Kenaikan biaya produksi
  • Kenaikan angka pertumbuhan pendudukan diikuti dengan meningkatnya jumlah kebutuhan
  • Rendahnya tingkat pendidikan dan literasi
  • Adanya perbedaan perilaku pada orang yang memiliki kebutuhan khusus

Bagaimana Cara agar Terhindar dari Menjadi Pengangguran?

Lahirnya jenis jenis pengangguran diikuti dengan beragam penyebabnya, niscaya sebagai alasan utama terhambatnya perputaran roda perekonomian. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir perkembangan angka pengangguran di tahun-tahun selanjutnya.

Satu hal terpenting untuk mencegah pengangguran adalah meningkatkan mutu pendidikan dan terus mengembangkan kompetensi diri sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, dikarenakan rendahnya angka lowongan kerja, Anda bisa mencoba untuk berbisnis secara mandiri. Dengan begitu, Anda tidak akan menjadi pengangguran.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page