Pengertian Aset Lancar: Jenis, Karakter, Lengkap dengan Penjelasannya

Aset lancar atau aktiva lancar merupakan aset yang masa penggunaannya cukup singkat, yakni kurang dari satu tahun. Jenis aset juga mudah cair dan kemudahan tersebut berlaku pada proses maupun waktu pencairannya. Agar lebih mengetahui apa itu aktiva lancar, silakan simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!

Pengertian Aset Lancar

Secara garis besar, aset merupakan keseluruhan kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Kekayaan ini bisa berupa uang, barang, maupun gedung. Selain itu, kekayaan ini juga bisa didapatkan dari transaksi yang terjadi sebelumnya. 

Akibat yang ditimbulkan dari transaksi tersebut adalah kekayaan perusahaan bisa bertambah dan juga bisa berkurang. Biasanya, aset akan digunakan sebagai modal dalam menjalankan sebuah perusahaan. 

Selain itu, aset juga sering sering digunakan dalam aktivitas suatu perusahaan. Aset sendiri terbagi menjadi dua macam yang dibedakan berdasarkan likuiditasnya. Ada aset lancar dan aset tidak lancar. Likuiditas sendiri merupakan kemampuan penggunaan aset dalam kurun waktu tertentu.

Jadi, jika aktiva tersebut bisa diubah menjadi mata uang tertentu dan dengan waktu yang singkat. Maka, likuiditasnya pun akan berubah menjadi tinggi. Sementara jika untuk mengubah sebuah aktiva menjadi uang tunai membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka, likuiditasnya pun akan rendah.

Jenis-Jenis Aset Lancar

Perlu Anda ketahui, bahwa aktiva lancar ini terdiri dari beberapa jenis. Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa jenis aktiva lancar:

1. Piutang Usaha

Piutang usaha merupakan uang atau kas yang terutang pada perusahaan. Secara sederhana jenis aktiva lancar ini adalah utang barang maupun jasa yang sudah digunakan oleh pelanggan, tapi belum sempat mereka dibayar atau mereka lakukan kredit.

Transaksi ini dianggap sebagai aktiva lancar jika terjadi selama bisa diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun saja. Apabila perusahaan menawarkan penjualan kredit dengan jangka waktu pelunasan yang lebih lama. Maka, hal ini tidak termasuk dalam aktiva lancar, melainkan aktiva tetap.

2. Surat Berharga

Surat berharga ini merupakan bukti kepemilikan saham perusahaan lain yang bersifat temporer. Artinya, aktiva lancar ini bisa dijual lagi kapan saja. Ada beberapa contoh dari surat berharga, mulai dari deposito bulanan, obligasi, saham, wesel tagih, dan surat berharga lainnya.

3. Inventaris

Persediaan atau inventaris ini meliputi bahan mentah, komponen, dan barang jadi juga termasuk dalam aset lancar. Namun, persediaan yang termasuk dalam aktiva lancar adalah jenis persediaan yang bersifat likuid. Di mana persediaan ini sering keluar dan masuk dari gudang persediaan barang.

4. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayarkan di muka ini merupakan jenis aktiva lancar. Hal tersebut terjadi karena pembayarannya dilakukan di awal. Jadi, hal ini tidak akan membebani perusahaan di setiap akhir periode.

Kewajiban yang sudah dibayarkan di awal ini tentunya akan membantu perusahaan. Terutama agar tetap bisa menjalankan aktivitas ekonomi tanpa membebani kas berjalan perusahaan. Contoh dari biaya yang dibayar dimuka ini adalah premi asuransi, bunga, hingga pembelian ATK.

5. Kas

Kas merupakan harta yang termasuk dalam kategori aktiva lancar. Umumnya, aset ini akan berada dalam kas perusahaan maupun rekening bank perusahaan. Kas sendiri bisa dicairkan setiap saat sesuai kebutuhan.

Karakteristik Aset Lancar

Selain jenis-jenis aktiva lancar, ada beberapa karakteristiknya yang juga perlu Anda ketahui. Berikut di antaranya:

1. Memiliki Nilai Ekonomi

Setiap aktiva memiliki nilai ekonomi. Artinya adalah aktiva tersebut memiliki manfaat dan dibutuhkan oleh banyak konsumen. Jadi, ketika aktiva perusahaan merupakan milik pribadi, maka aktiva tersebut tidak akan memiliki nilai ekonomi.

2. Bukan Barang Tak Bertuan

Sifat aktiva yang pertama adalah dimiliki oleh suatu pihak. Jadi, jika ada suatu benda yang memiliki nilai jual, namun tidak diurus sebagaimana mestinya. Maka, benda tersebut tidak bisa dikatakan sebagai aktiva.

Kepemilikan ini tidaklah harus bisa dibuktikan dengan adanya bukti kepemilikan yang sah. Namun, kepemilikan ini bisa lebih kuat secara hukum jika pemilik aktiva memiliki bukti yang legal.

3. Transaksi Dilakukan di Masa Lalu

Jenis dari aset lancar selanjutnya adalah transaksi yang dilakukan di masa lalu. Jika transaksi yang terjadi baru akan dilakukan dilakukan untuk beberapa hari ke depan, maka benda tersebut bukanlah sebuah aktiva.

4. Memiliki Benefit

Selain memiliki nilai ekonomi, aktiva juga harus memiliki keuntungan. Terlebih jika nantinya akan dipindahtangankan. Tentu saja, hal ini akan menjadi aneh ketika aktiva dijual karena hanya akan mendatangkan kerugian saja. Hal tersebut jelas tidak bisa dikatakan sebagai aktiva.

Rumus Aset Lancar

Formulasi dari aktiva lancar adalah penjumlahan dari semua aktiva yang bisa dikonversi menjadi uang tunai. Untuk jangka waktunya sendiri adalah satu tahun. Nah, berikut adalah rumus aktiva lancar yang perlu Anda ketahui.

Aktiva lancar = C + CE + I + AR + MS + PE + OLA

Penjelasan:

C: Uang tunai

CE: Setara kas

I: Persediaan

AR: Piutang usaha

MS: Surat berharga

PE: Biaya dibayar di muka

OLA: Aktiva lancar lainnya

Rasio Keuangan Menggunakan Aset Lancar 

Metode akuntansi maupun siklus pembayaran yang berbeda menjadi tantangan untuk mengkategorikan komponen sebagai aktiva lancar. Terutama selama jangka waktu tertentu.

Rasio ini biasanya digunakan untuk mengukur posisi dari likuiditas perusahaan. Jadi, setiap rasio akan menggunakan jumlah komponen dari aktiva lancar yang berbeda atas kewajiban lancar suatu perusahaan.

Rasio lancar ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, rasio lancar ini juga biasanya digunakan untuk memperhitungkan total dari aset lancar perusahaan terhadap kewajiban lancarnya.

Rasio akan cepat mengukur kemampuan perusahaan. Terutama untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam menggunakan aktiva paling likuid. Tentu saja. hal ini harus mempertimbangkan kas dan setara, surat berharga, serta piutang atas kewajiban lancarnya.

Sementara itu, ada juga rasio kas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban jangka pendeknya. Perhitungan dilakukan dengan membagi kas dan setara kas dengan kewajiban lancarnya. 

Rasio kas ini sendiri merupakan rasio yang paling konservatif. Sebab, hal ini hanya mempertimbangkan kas dan setara kas saja. Jadi, rasio lancar merupakan aktiva lancar yang paling akomodatif. Selain itu, rasio lancar ini juga mencakup berbagai macam komponen untuk dipertimbangkan sebagai aktiva lancar. 

Adanya berbagai ukuran tersebut digunakan untuk menilai kemampuan sebuah perusahaan. Terutama untuk membayar utang dan menutupi semua beban dan kewajiban tanpa harus menjual aktiva tetap.

Manfaat Aset Lancar 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa aktiva lancar merupakan keuangan perusahaan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Ada beberapa manfaat dari aktiva lancar, mulai dari membeli bahan baku, membayar sewa kantor, hingga membayar utang piutang.

Aktiva lancar ini bersifat dinamis. Oleh karena itu, aktiva lancar bisa cepat dijual. Namun, Anda bisa mencari aktiva dengan nilai yang lebih baik. Selain itu, sebuah perusahaan memang sebaiknya memiliki aktiva lancar. Tujuannya adalah agar kas perusahaan aman, sehingga proses produksinya menjadi tidak terkendala.

Apa Pentingnya Aset Lancar Bagi Sebuah Bisnis?

Aktiva lancar merupakan aktiva yang bisa dikonversi menjadi uang tunai dalam kurun waktu satu tahun. Aset ini memiliki karakteristik utama, yakni likuid atau mudah diubah menjadi uang tunai. Hal inilah yang membuat aktiva lancar menjadi komponen paling penting dalam sebuah bisnis.

Aktiva lancar biasanya digunakan untuk memfasilitasi pengeluaran operasional dan investasi sehari-hari dari sebuah bisnis. Selain itu, aktiva lancar ini juga digunakan untuk membayar utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo. 

Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki permasalahan pada aktiva lancar, tentunya akan memiliki masalah pada keseluruhan aktivitas bisnis yang terjadi.

Kondisi dari aktiva lancar ini perlu dipantau dengan cara melakukan pencatatan. Tentu saja, pencatatan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sehingga tidak terjadi kesalahan dan mempengaruhi aktivitas operasional perusahaan.

Sudah Paham tentang Apa Itu Aset Lancar?

Nah, itulah semua hal yang perlu Anda ketahui mengenai aktiva lancar. Kesimpulannya, aktiva lancar memiliki peran penting untuk sebuah perusahaan. Karena aset ini adalah kekayaan yang akan menunjang bisnis. Jadi, jika Anda saat ini tengah menjalankan usaha, jangan sampai menyepelekan perhitungan aset ini!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page