Apa Itu Aset Tetap? Pengertian, Jenis, Karakteristik, Serta Contohnya

Bisnis terdiri dari beberapa bagian penting. Tak hanya siapa yang mengendalikan dan mengatur strategi saja, melainkan juga aset-aset yang dimiliki perusahaan itu sendiri. Aset sendiri mengacu pada kekayaan milik perusahaan yang dapat dihitung dan dinilai. Nah, dalam artikel ini Anda akan memahami apa itu aset tetap.

Dalam menganalisa keuangan, biasanya dibutuhkan nilai-nilai dari aset perusahaan untuk menjadi penentu kelayakan kondisi suatu bisnis. Setiap jenis aset mempunyai karakter, fungsi, dan ciri masing-masing. Sebagai seorang akuntan atau pemilik bisnis, Anda harus memahami salah satu jenis aset ini.

Pengertian Aset Tetap

Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang tidak memiliki wujud, dimiliki, dan digunakan oleh suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Karena itu, aset jenis ini mempunyai masa pemanfaatan yang lebih besar dibandingkan aset lancar.

Umumnya, aset tidak lancar juga tidak bisa digunakan atau diubah menjadi akun kas dalam kurun waktu satu tahun. Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa aset yang termasuk aktiva tetap ini berwujud seperti kursi, almari, meja, dan benda-benda di kantor lainnya.

Namun, jangan salah sangka. Karena aktiva tetap berwujud jangka panjang dan memiliki nilai jual yang tinggi. Misalnya adalah properti, gedung, pabrik, kantor, dan peralatan lainnya yang hampir setiap hari digunakan untuk kegiatan operasional bisnis.

Singkatnya, aset tidak lancar adalah suatu properti yang termasuk harta milik perusahaan untuk menjadi sumber investasi dalam aktivitas operasional perusahaan jangka panjang. Meski bisa menghasilkan uang ketika dijual, namun aset tersebut tidak akan diperjualbelikan pada kegiatan normal perusahaan.

Jenis-Jenis Aset Tetap

Menurut Sofyan Syafri H., aset tidak lancar dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa sudut pandang. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sudut Disusutkan atau Tidak

Aset ternyata ada yang bisa menyusut dan ada pula yang tidak. Lalu, apa bedanya? Jika harta benda Anda termasuk bisa mengalami penyusutan, maka suatu saat harganya pasti menurun atau bahkan mengalami kerusakan. Sementara untuk harta yang tidak menyusut adalah yang tidak berkurang nominalnya. 

Jenisnya ada 2, yakni sebagai berikut:

  • Depreciated Pants Assets

Depreciated plants assets merupakan aktiva tetap yang bisa menyusut. Contohnya seperti mesin, bangunan, inventaris, jalan, peralatan, dan lain sebagainya

  • Undepreciated Plant Assets 

Undepreciated plant assets merupakan aset tetap yang tidak mampu disusutkan atau menyusut, contohnya seperti tanah.

2. Sudut Substansi

Dalam KBBI substansi merupakan watak sebenarnya dari suatu hal. Aktiva tetap juga bisa dilihat dari sudut substansi. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:

  • Intangible Assets

Intangible Assets bisa juga disebut aktiva tidak berwujud. Seperti namanya, tidak berwujud berarti tidak bisa dilihat secara fisik namun bisa dirasakan dan mempunyai nilai yang tinggi bagi perusahaan. Misalnya hak paten, hak cipta, franchise, goodwill, dan lisensi.

  • Tangible Assets atau Aktiva Berwujud

Tangible Assets atau aktiva berwujud merupakan harta yang memiliki bentuk wujud secara fisik. Misalnya saja mesin, gedung, peralatan, dan kendaraan.

Karakteristik Aset Tetap

Salah satu fungsi penting dari aset tidak lancar ialah menjaga perusahaan agar mampu melakukan kegiatan operasionalnya. Baik itu memproduksi barang, menyewakan lahan, dan aktivitas lain dalam perusahaan. Adapun karakteristik yang paling umum pada aset adalah sebagai berikut:

1. Nilainya Dapat Menyusut

Aset tidak lancar mempunyai karakteristik yang bisa menyusut nilainya. Tak hanya berupa harga jual, melainkan juga kondisi asetnya. Hal tersebut menunjukkan pemakaian aktiva yang lambat laun akan mengalami masa aus. Kecuali jika harta tersebut berupa lahan ataupun tanah.

2. Memiliki Masa Pemanfaatan dalam Waktu Kurang dari Setahun

Karakteristik kedua dari aset tetap adalah mempunyai masa pemanfaatan dalam waktu kurang dari satu tahun. Tahukah Anda bahwa aset tetap merupakan harta yang tercatat di neraca perusahaan? Hal tersebut benar, karena aktiva tergolong harta berharga milik perusahaan.

Aktiva tetap akan sangat dibutuhkan untuk perusahaan dalam menopang keberlangsungan bisnis. Makna tetap menunjukkan bahwa harta tersebut tidak akan digunakan atau dijual dalam jangka waktu panjang. Jika dijual, berarti ada dua kemungkinan perusahaan pindah atau diakuisisi oleh perusahaan lain.

3. Mampu Memberi Keuntungan Finansial Jangka Panjang

Bukan menjadi rahasia lagi jika aset tidak lancar perusahaan mampu memberikan keuntungan finansial jangka panjang. Sebab harta tersebut akan menunjang seluruh kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, karena hal inilah aktiva tetap tidak bisa dijual dengan mudah oleh perusahaan.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapatkan uang dari aset tersebut. Terlebih jika aset tersebut merupakan gedung perusahaan itu sendiri. Tentu saja, aset hanya akan menjadi tujuan investasi jangka panjang perusahaan.

4. Tidak Likuid

Salah satu dari tiga laporan fundamental perusahaan adalah aset tidak lancar. Dalam ilmu akuntansi, aset tersebut merupakan kunci financial modeling sehingga sangat sulit untuk mencairkan menjadi uang tunai. Aktiva tetap termasuk aset yang akan selalu tercatat dalam laporan keuangan fundamental.

Contoh Aset Tetap

Dalam alurnya, perusahaan memang bisa menjual ataupun membeli aset setiap saat. Ini bukan hal yang sulit jika perusahaan mau. Hanya saja, tidak semua aset bisa mereka miliki, salah satunya adalah aktiva tetap. Berikut beberapa aktiva tetap yang memiliki nilai tinggi, namun tak mudah dimiliki perusahaan:

1. Software dan Hardware Komputer

Fungsi dasar bisnis sekarang bisa dijalankan secara otomatis menggunakan komputer dan program software. Perangkat keras (hardware) komputer umumnya mencakup server, tablet, dan laptop. Antara hardware dan software sudah dikapitalisasi sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Misalnya saja biaya ambang kapitalisasi perusahaan sebesar Rp80.000.000,00. Maka, total semua unit komputer seharga Rp40.000.000,00, maka sebanyak Rp40.000.000,00 merupakan aktiva tetap.

2. Tanah

Tanah termasuk jenis aset tidak lancar yang tidak mengalami penyusutan. Artinya, harga di setiap tahunnya pasti mengalami kenaikan. Ini karena jumlah populasi orang di bumi semakin banyak, sementara jumlah lahannya tidak bertambah atau tetap.

Maka dari itu, tanah dinobatkan menjadi aset perusahaan yang sangat berharga untuk investasi jangka panjang. Apalagi jika perusahaan tersebut berniat memiliki cabang di beberapa daerah untuk memperluas sayapnya. Tanah sendiri merupakan contoh aset tanpa bangunan yang tidak mudah terdepresiasi dari waktu ke waktu.

3. Bangunan

Contoh aset tetap yang ketiga adalah bangunan. Perusahaan besar pasti memiliki tempat operasi yang tak kalah besar. Sebut saja pabrik, gudang penyimpanan, toko ritel, dan ruang kantor. Semuanya tidak bisa dibangun di lokasi yang sempit dengan biaya yang sedikit.

Apabila perusahaan mempunyai bangunan sebagai tempat beroperasinya bisnis, maka akan dikapitalisasi menjadi akun aktiva tetap bangunan. Dalam akun, tidak hanya dicatat bangunan saja melainkan beserta tanahnya. Sebab, tak mungkin bukan apabila bangunan berdiri tanpa berpijak di tanah.

Biasanya pencatatan bangunan ini dilakukan secara terpisah. Mengapa keduanya harus dicatat secara terpisah? Alasannya karena bangunan bisa mengalami depresiasi (penyusutan nilai) sementara tanah tidak. Jadi, harus dipisah agar hasil akhir antara debet dan kredit bisa seimbang.

4. Mesin

Mesin akan tercatat sebagai aset tidak lancar di akun peralatan, karena fungsinya adalah membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Aset ini mencakup beberapa peralatan seperti printer, peralatan pabrik, peralatan konstruksi, mesin transportasi, dan masih banyak lagi lainnya.

5. Kendaraan

Banyak perusahaan yang memiliki kendaraan sebagai bentuk aset penting mereka. Adapun beberapa jenis kendaraan yang terdaftar dalam aset tidak lancar, yakni maskapai penerbangan, agen sewa mobil dan perusahaan transportasi. Perusahaan tersebut memiliki bisnis yang berfokus sebagai alat transportasi.

Sementara perusahaan yang memiliki produk lain seperti makanan, minuman, kain, dan lain sebagainya juga mempunyai aset kendaraan sendiri yang tercatat dalam aktiva tetap. Seperti mobil, kereta api, motor, dan kapal.

Kendaraan kantor dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap karena memiliki nilai untuk investasi jangka panjang. Namun, kendaraan bisa mengalami penyusutan lebih cepat apabila tidak mendapatkan perawatan terbaik. Terlebih jika operasinya dilakukan selama hampir 24 jam dan memuat barang-barang berat.

Sudah Memahami Apa itu Aset Tetap dan Contohnya?

Itulah penjelasan lengkap tentang aktiva tetap perusahaan. Berbagai jenis aktiva tetap tersebut memiliki nilai yang fantastis karena bisa dijadikan ladang investasi jangka panjang untuk perusahaan. Oleh karena itu, semua perusahaan besar pasti sebisa mungkin menjaga jenis aktiva yang satu ini.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page