Apa saja ciri-ciri demokrasi liberal yang pernah Indonesia terapkan di antara tahun 1949 hingga 1959? Konsep ini pemerintah terapkan sehingga masyarakat Indonesia dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya. Meskipun begitu, sistem ini juga bisa memicu kekacauan.
Nah, supaya kamu lebih paham, baca penjelasannya berikut ini, yuk!
Daftar ISI
Definisi Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal merupakan sebuah konsep politik yang menekankan pada kebebasan tiap individu, supremasi hukum, serta hak asasi manusia. Melihat dari definisi ini, Anda bisa mengetahui bahwa sistem pemerintahan ini merupakan penyatuan antara prinsip demokrasi dan liberalisme.
Sistem pemerintahan demokrasi ini mengedepankan partisipasi publik dalam pemerintahan serta hak setiap warga negara guna memilih wakil mereka. Dengan begitu, kehendak masyarakat menjadi tahta tertinggi dalam sistem pemerintahan demokrasi liberal ini.
Apa saja yang Termasuk Ciri-Ciri Demokrasi Liberal?
Seperti sistem pemerintahan lainnya, konsep ini juga punya karakteristik yang membedakannya dengan sistem lainnya. Ketahui enam ciri-ciri demokrasi liberal melalui penjelasan lengkap berikut ini.
1. Keterlibatan Politik yang Dapat Seluruh Masyarakat Ikuti
Karakteristik pertama berkaitan dengan tujuan utama dari demokrasi liberal, yaitu pemberian kebebasan kepada seluruh individu. Kebebasan ini berupa hak untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan politik, seperti pemilihan umum presiden. Pemilihan ini dilakukan secara transparan, tanpa membedakan suku maupun ras.
Sebagai contoh, pada pemilihan umum pertama sistem demokrasi ini, prosesnya berakhir meriah, sebab berbagai lapisan masyarakat mengikutinya.
Tak hanya sejumlah partai yang ikut, tetapi juga individu yang berperan sebagai peserta pemilu. Adapun sejumlah pihak yang ikut pada pemilu 1995 ini antara lain adalah PKI, Murba, dan R. Soedjono Prawirosoedarso.
2. Pemungutan Suara Secara Rahasia
Salah satu ciri-ciri demokrasi liberal berikutnya adalah pemungutan suara dalam pemilihan umum yang bersifat rahasia. Pengambilan suara untuk memilih pemerintah sesuai keinginan masyarakat merupakan aktivitas yang amat penting dalam demokrasi liberal.
Pemungutan suara secara rahasia memiliki arti bahwa setiap individu berhak menyampaikan aspirasi dalam pemilu tanpa sepengetahuan siapapun. Jadi, rakyat dapat bebas menggunakan hak pemilu tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Dengan begitu, masyarakat akan dapat merasakan kepemimpinan pemerintah yang memang telah mereka pilih untuk masa depan negara.
3. Jembatan Menuju Kebebasan Individu
Masyarakat Indonesia di masa jayanya demokrasi liberal banyak merasakan kenikmatan berupa kebebasan individu. Salah satu contoh yang biasa masyarakat lakukan kala itu adalah dengan menyalurkan pendapat melalui pembentukan afiliasi dengan politik tertentu.
Saat demokrasi liberal mulai menjadi konsep pemerintahan di Indonesia, partai politik dengan jumlah besar pun banyak bermunculan. Bahkan Indonesia memiliki partai berasas agama Islam terbanyak pada masa itu.
Di antaranya adalah partai Masyumi, Nahdlatul Ulama, Pergerakan Tarbiyah Indonesia dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
Munculnya empat partai untuk masyarakat beragama muslim pun menjadi bukti jelas bahwa demokrasi liberal di Indonesia saat itu memfasilitasi kebebasan individu, secara khusus dalam hal berorganisasi.
4. Bentuk Hukum yang Terus Berganti
Bentuk hukum yang kerap berganti sesuai dengan suara mayoritas di parlemen merupakan salah satu dari ciri-ciri demokrasi liberal. Salah satu bentuk hukum yang bisa masyarakat pilih dengan bebas dapat dilihat dari intensitas perubahan kabinet. Selama sembilan tahun demokrasi liberal, telah tercatat tujuh pergantian kabinet.
Padahal, ketika Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi terpimpin, kepala pemerintahan tidak pernah berganti dari bentuk perdana menteri. Sebagai pemimpin, perdana menteri menjadi perwakilan dari partai pemenang pemilu. Akan tetapi, kebijakan tersebut pun kerap berganti saat demokrasi liberal mengambil alih.
5. Keterbatasan Kekuasaan Pemerintah
Ciri demokrasi liberal juga berkaitan dengan terbatasnya kekuasaan pemerintah. Mengapa kekuasaan pemerintah terbatas saat penerapan sistem pemerintahan demokrasi liberal berlangsung? Alasannya adalah agar tak ada fenomena pemerintahan berjalan sesuai kemauan satu kelompok tertentu.
6. Kebebasan Ekonomi
Adanya demokrasi liberal mampu mendukung sistem ekonomi yang berprinsip pasar bebas dan mampu bersaing secara sehat. Dengan sistem ekonomi ini juga merupakan bagian dari ciri-ciri demokrasi liberal. Dalam sistem tersebut, hak milik pribadi serta inisiatif swasta pun mendapat pengakuan dan perlu dihormati.
Namun, pemerintah tetap memiliki peran untuk mengatur ekonomi. Wewenang ini pemerintah jalankan agar tak ada penyelewengan kekuasaan serta kemungkinan monopoli.
Kelebihan serta Kekurangan Demokrasi Liberal
Memang, tidak ada sistem pemerintahan yang sempurna. Setiap jenis sistem pemerintahan pasti memiliki kekurangan, termasuk pada demokrasi liberal. Namun, tetap ada kelebihan yang ada pada konsep pemerintahan ini. Adapun kelebihan dan kekurangan demokrasi liberal bisa Anda cermati berikut ini.
1. Kelebihan Demokrasi Liberal
Secara umum, demokrasi liberal sesungguhnya mampu memudahkan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah, karena terbatasnya kekuasaan pemerintah tersebut dan merupakan salah satu ciri-ciri demokrasi liberal yang mendasar.
Konsep pemerintahan ini juga memungkinkan pengelolaan perbedaan pendapat antar partai politik. Anda bisa menyimpulkan bahwa terdapat empat kelebihan demokrasi liberal, seperti dalam rincian berikut.
a. Rakyat memiliki peran yang dominan
Hak rakyat ketika demokrasi liberal menjadi sistem pemerintahan ini betul-betul menjadi perhatian utama, termasuk mengenai pendapat yang mereka cetuskan. Pikiran rakyat betul-betul berpengaruh penting terhadap jalannya pemerintahan, dan jajaran pejabat pun harus mengindahkannya.
b. Pembuatan kebijakan yang berdurasi singkat
Perumusan kebijakan oleh lembaga eksekutif dan legislatif untuk pemerintah terapkan dalam sistem pemerintahan pun dapat berjalan cepat. Sebab, kedua belah pihak tersebut berada pada satu partai politik atau naungan koalisi yang sama.
c. Pengawasan yang lebih baik
Wakil rakyat yang berbentuk parlemen wajib mengawasi pemerintahan secara saksama. Dengan demikian, setiap individu negara dapat terlindungi, dan juga merasa aman, karena adanya pengawasan yang selalu parlemen lakukan.
d. Tanggung jawab dan kebijakan yang jelas
Kebijakan dan tanggung jawab kinerja wajib terlihat secara transparan. Cara melihat transparansi ini adalah dengan publikasi secara berkala mengenai kinerja pemerintah. Dengan demikian, pelaksanaan kebijakan terbukti dan dapat publik lihat secara nyata.
2. Kelemahan Demokrasi Liberal
Terlepas dari kelebihan yang ada, rupanya ciri-ciri demokrasi liberal juga memperlihatkan kelemahannya.
a. Sulitnya mencapai tujuan
Efek dari adanya demokrasi liberal adalah munculnya banyak partai. Banyaknya partai tersebut berakhir memicu persaingan yang semakin sengit. Munculnya sejumlah partai juga dapat menyebabkan terjadinya senggolan politik terus menerus.
b. Kabinet yang mudah bubar
Kebebasan bersuara atau berpendapat dari masyarakat selama sistem pemerintahan ini menyebabkan kabinet yang telah terbentuk menjadi mudah bubar. Sedikit saja ketidakpercayaan terhadap kabinet muncul, pergantian kabinet pun dapat dengan mudah berganti.
c. Penyalahgunaan parlemen
Kelemahan terakhir dari penerapan sistem demokrasi liberal adalah penyalahgunaan parlemen. Parlemen dapat masyarakat gunakan untuk ajang kaderisasi, sehingga mereka dapat menyalahgunakannya justru untuk melamar jabatan eksekutif lain, contohnya Menteri.
Kenali 3 Jenis Demokrasi Liberal Ini!
Selain dari ciri-ciri demokrasi liberal, kelemahan, serta kekurangan, Anda juga perlu memahami jenis dari sistem pemerintahan ini. Ada tiga jenis demokrasi liberal, yaitu de facto, representasi proporsional, serta presidensial dan parlementer.
1. De Facto
Terkadang demokrasi liberal merupakan bentuk pemerintahan jenis de facto (dikepalai oleh presiden atau raja/ratu), dan juga bisa berbentuk parlementer. Contohnya, walaupun Kanada merupakan negara monarki, akan tetapi parlemen terpilih-lah yang menjalankannya fungsi pemerintahan.
Dari contoh ini, Anda bisa melihat bahwa raja atau ratu adalah pemegang posisi kepala negara, tetapi secara kekuasaan pemerintahannya berada di tangan parlemen.
Di sisi lain, Inggris Raya yang kedaulatannya berada di tangan raja, tetap saja kekuasaan legislatifnya berada pada rakyat. Kekuasaan rakyat tersebut diwakili oleh para anggota parlemen yang rakyat pilih secara demokrasi.
2. Representasi Proporsional
Ada pula jenis demokrasi liberal yang menunjuk pada penentuan kursi berdasarkan proporsi suara yang partai tertentu peroleh. Jenis demokrasi ini masyarakat sebut sebagai representasi proporsional.
3. Presidensial dan Parlementer
Terakhir, Anda juga bisa menemukan jenis presidensial dan parlementer pada demokrasi liberal. Jenis demokrasi presidensial mengarah pada pemilihan cabang legislatif dan eksekutif secara terpisah. Sedangkan, jenis parlementer merujuk pada dukungan parlemen secara langsung atau tak langsung.
Baca Juga : Pengertian Demokrasi, Jenis, Ciri, Tujuan, dan Pelaksanaannya
Sudah Paham dengan Ciri-Ciri Demokrasi Liberal Ini?
Setelah membaca rincian Berdasarkan ulasan tentang ciri-ciri demokrasi liberal, kamu dapat melihat bahwa sistem demokrasi ini merupakan bentuk yang amat memerhatikan suara dari setiap individu dan memperjuangkan hak asasinya.
Akan tetapi, dalam sejarah di Indonesia, konsep pemerintahan ini pun runtuh karena adanya tabrakan dengan budaya yang Indonesia lestarikan. Apabila demokrasi liberal ini masyarakat paksakan, jalannya pemerintahan di negara Indonesia pun menjadi kacau balau dan tidak kondusif.