10 Contoh Alat Musik Idiophone serta Jenis dan Cara Memainkannya

Alat musik idiophone meliputi alat musik melodis dan ritmis serta modern dan tradisional. Penyebaran alat musik idiophone sendiri sangat luas. Lantas, apa saja  contoh alat musik idiophone? Nah, artikel ini akan membahas berbagai contohnya dari seluruh bagian dunia. Yuk, simak selengkapnya!

10 Contoh Alat Musik Idiophone

Dalam pengelompokan alat musik dari sumber bunyinya, idiophone adalah kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran alat itu sendiri. Alat musik ini terbuat dari bahan yang bervariasi mulai dari kayu hingga logam metal. Berikut adalah daftar contohnya: 

1. Tamborin

Tamborin
Tamborin | Image source : pexels.com

Tamborin merupakan alat musik tradisional dari Betawi. Biasa juga disebut sebagai ecek-ecek karena bunyinya. Bunyi tersebut berasal dari piringan logam kecil yang saling berbenturan ketika tamborin digoyangkan atau dipukul.

Dalam format orkestra, tamborin termasuk alat musik perkusi. Dalam band, drummer biasanya juga menabuh tamborin bersama dengan alat musik idiophone lain, seperti simbal dan hi-hat. Pemain solo juga bisa memainkan Tamborin dengan alat musik lain, misalnya cello dengan cara mengikatkan tamborin di kaki. 

Ada juga alat musik seperti tamborin dengan membran di bagian tengahnya. Alat musik seperti ini cenderung masuk ke dalam keluarga rebana, jadi termasuk alat musik membranophone dan idiophone

2. Angklung

Angklung
Angklung | Image source : pexels.com

Angklung adalah contoh alat musik idiophone yang berasal dari Indonesia. Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyang dan suaranya berasal dari bambu. Ukuran dan ketebalan bambu angklung akan memengaruhi produksi suaranya. Semakin besar dan tebal bambu, hasil nadanya juga semakin rendah. 

Pada dasarnya, cara kerja instrumen ini mirip dengan kentongan. Namun, angklung bisa mengeluarkan hingga 2 nada dalam satu instrumen. Maka dari itu, untuk memainkannya secara solo, perlu adanya sejumlah angklung lain dengan nada yang berbeda-beda. 

Angklung dapat mencakup tangga nada kromatis yang mana di dalamnya juga ada tangga nada diatonis dan pentatonis. Selain solo, angklung juga bisa tampil dalam format ansambel. Format ini lebih mudah dilakukan untuk orang dengan pengalaman bermusik yang masih baru serta masih anak-anak.

3. Kalimba

Kalimba
Kalimba | Image source : pexels.com

Alat musik kalimba berasal dari Afrika. Instrumen ini menghasilkan bunyi dari bilah logam kecil dan memanjang (tines) yang dipetik menggunakan ibu jari. Alat musik ini mencakup nada tinggi dan memiliki suara yang khas, menyerupai denting lonceng. 

Jenis kalimba sendiri bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesulitannya. Sekarang ada kalimba yang beralaskan acrylic, papan kayu, dan kayu berlubang. 

Perbedaan alas kalimba dapat memengaruhi warna suara (timbre). Selain alasnya, kalimba juga hadir dalam berbagai jumlah tines mulai dari 8 hingga 34 tines. Berdasarkan jumlah tines, kalimba dapat mencakup tangga nada diatonis hingga kromatis sampai 2 oktaf lebih. 

Permainan kalimba biasanya terjadi secara solo sebagai pembawa melodi utama. Timbre kalimba yang mencapai nada tinggi, namun masih terasa hangat membuat penikmatnya akan merasa tenang.

4. Glockenspiel & Xylophone

Glockenspiel & Xylophone
Glockenspiel & Xylophone | Image source : wikipedia

Kedua alat musik idiophone ini cukup mirip satu sama lain. Baik glockenspiel dan xylophone menggunakan orientasi seperti piano. Bagian bawah adalah nada diatonis (C-D-E-F-G-A-B) dan bagian atasnya adalah nada kromatis (C#-D#-F#-G#-A#). Namun, keduanya memiliki perbedaan dari bahan pembuatnya.

Glockenspiel terbuat dari logam, sedangkan xylophone terbuat dari kayu. Perbedaan ini menghasilkan karakter bunyi yang sangat berbeda. Glockenspiel akan berbunyi nyaring dan bernada tinggi (berdenting). Sedangkan xylophone berkarakter hangat dan jangkauan nadanya tidak setinggi glockenspiel.

Kedua instrumen ini menghasilkan bunyi dengan cara dipukul. Jumlah pemukul keduanya mulai dari 1 hingga 4 pemukul atau lebih. Pemukul glockenspiel biasanya dari bahan yang keras seperti plastik, sedangkan pemukul xylophone bisa dari plastik maupun karet.

Di era modern seperti sekarang, keduanya telah berkembang dengan penambahan pedal sustain untuk mengatur panjang pendek nada.

5. Saron

Saron
Saron | Image source : wikipedia

Saron adalah alat musik tradisional dari Indonesia. Ini terbukti dari ukiran kayu penahan (pangkon) bilah logam dan jumlah bilah saron. Cara memainkannya contoh alat musik idiophone ini mirip dengan glockenspiel, yakni dipukul. Namun, perbedaanya sangat banyak.

Sebagai alat musik tradisional, saron tidak perlu mencakup semua 12 nada pada tangga nada internasional. Maka dari itu, jumlah bilah logam saron hanya 6 bukan 12. Ini menandakan bahwa saron menganut sistem tangga nada pentatonik. 

Dalam dunia gamelan, tangga nada bisa Anda sebut laras. Saron menggunakan laras pelog, yakni do-re-mi-sol-la dengan nada la dalam dua bilah (tinggi dan rendah). 

Permainan saron membutuhkan pemukul yang terbuat dari kayu. Satu tangan memukul bilah, sementara tangan lainnya menahan (ngenet) bilah sebelumnya untuk menghentikan dengung.

Perlu adanya latihan yang cukup untuk memainkan saron. Saron juga merupakan pembawa melodi utama dalam gamelan. Maka dari itu, perlu adanya ketepatan dan kelincahan dari kedua tangan pemainnya.

Baca Juga : 15 Contoh Alat Musik Chordophone serta Fungsi dan Cara Memainkannya

6. Bonang & Kenong

Bonang & Kenong
Bonang & Kenong | Image source : Pinterest

Keduanya juga termasuk alat musik gamelan, jadi cara memainkannya juga digamel (pukul). Baik bonang maupun kenong terbuat dari logam kuningan dengan bentuk seperti lonceng. Keduanya menggunakan pemukul dari kayu dengan balutan kain atau tali. Perbedaannya ada pada ukuran dan cara menggamelnya. 

Bonang memiliki 2 gaya pukulan, yakni gembyang dan kempyang. Dalam gembyang, pemain menabuh dua nada dalam rentang satu oktaf secara bersamaan. Sedangkan saat kempyang menabuh 2 nada yang berbeda bersamaan. Ukuran bonang lebih kecil dari pada kenong, maka dari itu hasil bunyinya lebih tinggi.

Permainan kenong menggunakan satu pemukul. Kenong bertugas untuk menegaskan birama (gatra) lagu (tembang). Biasanya, kenong berjumlah 10 buah. Kedua instrumen ini diletakkan pada pangkon kayu yang telah lengkap dengan tali. Dengan begitu, keduanya bisa berdengung di atas tali secara maksimal.

7. Gong

Gong
Gong | Image source : wikipedia

Masih dalam keluarga alat musik gamelan, gong merupakan alat musik idiophone yang sudah banyak orang kenal. Gong sendiri terbuat dari logam kuningan atau perunggu. Biasanya Gong disusun bergantungan pada kayu. 

Permainan gong membutuhkan pemukul kayu dengan lilitan kain tebal dan tali, bentuknya seperti gadah. Dari pemukul ini, gong menghasilkan bunyi seperti namanya. Bunyi gong yang paling besar biasanya adalah penanda ketukan satu.

8. Triangle

Triangle
Triangle | Image source : Pexels.com

Seperti namanya, alat musik ini berbentuk segitiga. Triangle terbuat dari logam baja dan pemukul dengan bahan yang sama, lengkap dengan bagian dari karet untuk mengaitkan triangle pada jari. Alat musik ini memiliki beberapa macam ukuran dan ketebalan. Ukuran dan ketebalan triangle akan memengaruhi nada dan timbrenya.

Kegunaan contoh alat musik idiophone ini adalah untuk mendapatkan suara denting. Biasanya dentingan triangle sesuai dengan tempo dan tak jarang juga ada tambahan irama lain. 

Dalam format orkestra, triangle termasuk ke dalam alat musik perkusi. Pemain memukul triangle di bagian dalamnya. Apabila durasi dentingan terlalu lama, pemain biasanya mendekap triangle dengan telapak tangan.

9. Kolintang

kolintang
kolintang | Image source : djkn.kemenkeu.go.id

Kolintang adalah alat musik idiophone tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara. Namanya berasal dari onomatope bunyi “tong”, “ting”, dan “tang” untuk nada rendah, nada tinggi, dan untuk nada tengah di antara keduanya. Maka dari itu, dalam bahasa Minahasa “Maimo Kolintang” artinya “Mari kita ber-tong-ting-tang”. 

Kolintang mirip dengan xylophone, di mana keduanya terbuat dari kayu. Bedanya, kolintang hanya memiliki satu baris untuk nada diatonis saja. Cara memainkannya menggunakan dua pemukul dari kayu dengan lilitan karet di ujungnya.

Dulu, permainan kolintang bisa bersama alat lain, seperti gitar, bas, dan ukulele. Namun, sekarang telah berkembang ke format ansambel hingga 9 kolintang yang memiliki tugas masing-masing. Awalnya, kolintang memiliki 1 oktaf, sekarang kolintang telah berkembang hingga mencapai 4½ oktaf. 

10. Marakas

Marakas
Marakas | Image source : Superlive

Sejarah marakas berawal dari Afrika, nama “Maraca” adalah sebutan orang Kolombia untuk alat musik ini. Marakas termasuk alat musik perkusi. Bunyinya berasal dari biji-bijian, kacang, manik-manik atau kerikil yang berada di dalam tempurung marakas ketika dikocok. 

Permainan alat musik ini umumnya menggunakan kedua tangan yang masing-masing membawa satu marakas. Marakas adalah alat musik idiophone alternatif untuk tamborin. Tempurung marakas terbuat dari kayu atau batok kelapa. Maka dari itu, bunyi marakas lebih hangat daripada Tamborin yang nyaring.

Pada perkembangannya, alat musik marakas menggunakan bahan yang lebih ringan dan tahan lama. 

Baca Juga : 10 Contoh Alat Musik Aerophone dan Cara Memainkannya

Sudah Tahu Contoh Alat Musik Idiophone?

Beberapa contoh alat musik idiophone sangat mudah ditemukan dan bahkan bisa dibuat sendiri. Dalam dunia musik, alat musik idiophone memiliki keunikan tersendiri karena sumber bunyinya. 

Hingga saat ini, alat musik idiophone masih relevan dan hidup untuk menghadirkan suasana baru dalam komposisi musik. Terbukti dari adanya VST atau plugin khusus untuk menirukan bunyi alat musik idiophone.Anda juga harus tahu kalau pada dasarnya sebagian besar alat musik gamelan adalah idiophone, termasuk demung, slenthem, kempul, dan gambang. Namun, ada juga alat musik non-idiophone seperti gendang (membranophone), suling (aerophone), dan rebab (chordophone).

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page