Konflik merupakan bentuk pertentangan yang melibatkan individu atau kelompok. Hal ini dapat terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan yang bersifat disosiatif. Isu kelas sosial merupakan salah satu bentuk konflik sering terjadi di Indonesia. Lantas, apa contoh konflik antar kelas sosial dan bagaimana dampaknya?
Daftar ISI
Apa itu Konflik Antar Kelas Sosial?
Sebelum membahas contoh konflik antar kelas sosial, ada baiknya Anda tahu definisinya terlebih dahulu. Konflik antar kelas sosial merupakan salah satu kajian sosiologi mengenai problematik kelompok. Konflik ini terjadi ketika ada pertentangan antara kelas sosial yang ada di dalam masyarakat.
Dalam hal ini, kelas sosial diartikan sebagai golongan di dalam masyarakat yang memiliki status tertentu. Bentuk tolok ukur dalam status sosial dapat berupa kekayaan, status sosial, faktor keturunan, status politik, hingga kekuasaan.
Kelas sosial diklasifikasikan dalam bentuk hirarki lapisan kelas bertingkat. Adanya pertentangan dan perbedaan kepentingan di dalam lapisan sosial disebut sebagai konflik antar kelas sosial.
Dalam ilmu sosiologi, konflik dipandang sebagai paradigma yang digunakan untuk memahami kondisi sosial masyarakat. Keberagaman kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi sebuah ranah kompetisi guna memperebutkan sumber daya yang terbatas.
Dalam hal ini, sumber daya dapat berupa sumber ekonomi, kekuasaan, politik, dan lainnya. Distribusi sumber daya yang tidak adil akibat ketimpangan antar kelas menciptakan perjuangan antara kelas. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya konflik antar kelas yang berbeda.
Konflik sosial akan selalu Anda temukan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena setiap kelompok atau individu memiliki perbedaan kepentingan di dalam masyarakat. Anda dapat mengelola konflik ini menjadi konflik terbuka agar tidak terjadi eskalasi dan menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat.
Konflik berkonotasi negatif karena dapat menimbulkan perpecahan kelompok. Namun, konflik juga memiliki sisi positif jika Anda dapat mengelolanya. Konflik dapat mendorong kelompok untuk melakukan perubahan sosial terhadap kebijakan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat.
Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
Pada umumnya, konflik antar kelas sosial terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan. Selain itu, berikut beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antara kelas sosial:
- Perbedaan pendirian dan pendapat yang terjadi antar individu dan kelompok.
- Adanya prasangka antar kebudayaan di dalam masyarakat.
- Perbedaan kepentingan ekonomi, politik, dan sosial budaya.
- Adanya Perubahan nilai sosial di dalam masyarakat. Sehingga menuntut masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan menjunjung nilai sosial dan norma yang berlaku.
Dampak Positif dan Negatif Konflik Antar Kelas Sosial
Konflik merupakan pertentangan yang dapat menyebabkan ketidakteraturan kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain, konflik dapat menjadi dorongan untuk merubah kebijakan yang tidak tepat. Sehingga dalam satu waktu, konflik yang memberikan dampak negatif pada masyarakat juga memiliki sisi positifnya.
Jadi sebelum membahas contoh konflik antar kelas sosial, Anda bisa memahami terlebih dahulu dampak dari fenomena ini.
1. Dampak Negatif
Konflik dapat didefinisikan sebagai dua hal yang saling berseberangan, tidak selaras dan saling bertentangan. Berikut beberapa dampak negatif dari konflik antar kelas sosial.
- Dapat menjadi awal rusaknya hubungan antar individu dan kelompok dalam lingkungan sosial.
- Menimbulkan dominasi dari kelompok yang berkuasa atau menang atas kelompok lainnya.
- Dapat merubah kepribadian pihak yang terlibat, baik itu dapat membawa ke arah positif atau negatif terhadap lingkungan sosial.
- Jika konflik menimbulkan pertengkaran, akan memberikan kerugian material dan mengancam nyawa.
2. Dampak Positif
Jika Anda dapat melihat konflik dalam sudut pandang lain, maka Anda akan melihat sisi positif dari konflik yang terjadi. Berikut beberapa dampak positif dari konflik antar sosial masyarakat:
- Dapat memperbaiki kehidupan sosial masyarakat yang masih samar sehingga dapat menelaahnya dengan jelas dari konflik yang terjadi.
- Perkembangan zaman memaksa masyarakat untuk beradaptasi terhadap semua perubahan yang ada. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian perubahan terhadap nilai, norma, dan hubungan sosial yang berlaku di masyarakat sebelumnya.
- Ketika ada perubahan sosial yang terjadi akibat perkembangan, dapat membantu menghidupkan kembali norma lama ataupun menciptakan norma baru untuk membuat keteraturan hidup masyarakat.
- Sebagai alat untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang terlibat di dalam masyarakat sehingga tidak ada pihak yang terlalu dominan.
- Ketika kelompok yang terlibat di dalam konflik sama kuat, maka akan menimbulkan kompromi baru dari hasil kesepakatan bersama.
- Konflik dapat membuat setiap kelompok dan individu harus mengandalkan diri sendiri untuk mencapai kepentingannya. Sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pihak yang lain.
Apa saja Contoh Konflik Antar Kelas Sosial?
Konflik antar kelas sosial dapat terjadi karena adanya tatanan sosial berdasarkan posisi di dalam masyarakat. Kelas sosial ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan status kekuasaan. Indonesia merupakan negara dengan banyak keberagaman, mulai dari suku, ras, agama, dan budaya.
Keberagaman ini tentu dapat memicu terjadinya konflik antar kelas sosial. Namun, hal ini disiasati dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika sebagai asas yang menyatukan perbedaan dari masyarakat Indonesia. Berikut beberapa contoh dari konflik antar kelas sosial di Indonesia.
1. Konflik Perusahaan dengan Karyawan
Contoh konflik antar kelas sosial pertama terjadi karena adanya perbedaan kekuasaan dari pemberi kerja dengan pekerja. Hal ini dapat terjadi saat pekerja tidak menerima upah sebanding dengan beban kerja. Selain itu, terkadang perusahaan lalai akan kewajiban yang harus dibayarkan kepada para pekerja.
Adanya ketidakadilan yang terjadi menimbulkan perasaan tidak puas dengan apa yang pekerja terima. Hal ini dapat memicu konflik antara kelompok pekerja dengan perusahaan sehingga muncul gerakan demo. Anda pasti pernah melihat berita mengenai demo tarif ojek online di Indonesia.
Pengemudi ojek online melakukan demo dengan tujuan agar menaikkan tarif perjalanan dan perlindungan hukum. Para pengemudi menganggap penentuan tarif ojek online terlalu kecil. Sehingga menuntut kenaikan dan penyetaraan tarif antar layanan ojek online.
Selain itu, adanya tindakan sewenang-wenang pihak perusahaan dalam melakukan suspend. Pihak perusahaan secara sepihak memvonis pengemudi salah tanpa melakukan konfirmasi mengenai alasan melakukan suspend. Sehingga terdapat pihak yang merasa dirugikan karena tidak melanggar kode etik ojek online.
Contoh lainnya terjadi pada tahun 2020, pada saat Serikat Pekerja TransJakarta (SPT) menuntut upah lembur dan libur nasional yang belum dibayarkan.
Para pekerja mengaku tidak mendapatkan upah lembur dan libur nasional dari tahun 2015 hingga 2019. Hal ini terjadi karena tidak terpenuhinya hak dari pekerja TransJakarta oleh pemerintah.
2. Konflik Minoritas dan Mayoritas
Contoh konflik antar kelas sosial di Indonesia terjadi karena adanya kelompok minoritas dan mayoritas. Anda pasti tahu bagaimana krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia. Pada waktu itu, terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berupa tindakan penyerangan terhadap etnis Tionghoa di Indonesia.
Adanya sentimen anti-Tionghoa yang ada sejak lama ditambah dengan krisis moneter memicu kericuhan. Kericuhan terjadi dengan menjarah dan merusak properti dari warga etnis Tionghoa yang ada di Indonesia. Perekonomian etnis Tionghoa yang stabil dan sukses menimbulkan kebencian dari masyarakat pribumi.
Selain itu, berikut beberapa alasan yang menjadi latar belakang etnis Tionghoa menjadi sasaran dalam kerusuhan 1998.
- Pengusaha etnis Tionghoa mendominasi perekonomian
- Adanya relasi antara pengusaha dengan penguasa Orde Baru
- Status kewarganegaraan dan adanya sentimen anti-Tionghoa
- Implementasi kebijakan asimilasi terhadap etnis Tionghoa
- Keberadaan pemukiman etnis Tionghoa yang terpisah
3. Konflik GAM dan Pemerintah RI
Contoh konflik antar kelas sosial selanjutnya yaitu terjadi antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada saat itu, GAM tidak puas dengan pembangunan di Aceh dan menganggap adanya standar ganda pemerintah dalam pembangunan nasional.
Standar ganda pembangunan pemerintah mengakibatkan kemiskinan, fasilitas pendidikan tidak merata, dan rendahnya tingkat keselamatan fasilitas masyarakat Aceh. Sehingga Hasan Datuk di Tiro mendirikan Gerakan Aceh Merdeka sekaligus membawa propaganda anti Jawa.
Untungnya, konflik antara GAM dan pemerintah RI berakhir dengan damai melalui Kesepakatan Helsinki yang ditandatangani di Finlandia.
Sudah Paham Anda Contoh Konflik Antar Kelas Sosial?
Konflik antar kelas sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang terjadi di masyarakat. Konflik ini dapat dihindari dengan syarat Anda dapat menyatukan kepentingan dari setiap kelompok menjadi satu kepentingan bersama.
Anda harus dapat mengantisipasi agar tidak terjadi konflik antar kelas sosial di masyarakat karena dapat menimbulkan perpecahan kelompok. Selain itu, hal ini juga dapat mengganggu kestabilan dalam hidup bermasyarakat.