Instrumen Penelitian: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Penulisan karya ilmiah sangat berbeda dengan penulisan karya lain seperti artikel, novel, atau cerpen. Sebab, saat akan menulis karya ilmiah, Anda membutuhkan sebuah instrumen penelitian. Menentukan instrumen bahkan menjadi tahapan paling awal dalam penulisan karya ilmiah.

Apakah Anda akan menulis karya ilmiah seperti laporan penelitian, skripsi, jurnal ilmiah, tesis, atau bahkan disertasi? Sebelum itu, pahami lebih dalam mengenai instrumen pada penelitian-penelitian ilmiah.

Apa Itu Instrumen Penelitian?

Penelitian dan penulisan karya ilmiah membutuhkan data-data yang sifatnya faktual. Nah, instrumen penelitian adalah metode untuk mengukur serta mengumpulkan data-data yang peneliti butuhkan dalam karya ilmiah.

Keberadaan instrumen sangat penting karena memengaruhi validitas data. Apabila datanya salah atau tidak sesuai, maka hasil penelitian pun menjadi kurang terpercaya. Oleh sebab itu, Anda wajib memilih instrumen dengan baik. 

Selain definisi umum di atas, beberapa ahli juga mengemukakan definisinya sendiri. Berikut ini di antaranya:

  • Suharsimi Arikunto: Instrumen merupakan alat bantu yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data. Fungsinya yaitu membuat penelitian dapat terlaksana dengan lebih mudah dan sistematis.
  • Sugiono: Instrumen merupakan alat bantu peneliti untuk mengukur fenomena sosial dan alam. Fenomena-fenomena tersebut selalu ada dalam variabel penelitian.
  • Sanjaya: Instrumen penelitian merupakan alat dalam kegiatan mengumpulkan data dan informasi. Sementara kegiatan penelitian yaitu kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang valid.
  • Sappaile: Instrumen yaitu alat ukur yang memberikan informasi seputar apa yang akan menjadi objek penelitian. 

Fungsi Instrumen Penelitian

Ada beberapa fungsi instrumen yang membuatnya sangat penting. Langsung saja, berikut ini fungsinya:

  • Mengetahui sumber daya dan jenis data yang akan menjadi objek penelitian.
  • Mendapatkan teknik pengumpulan data yang tepat.
  • Menentukan langkah penyusunan yang tepat.
  • Menjadi instrumen pengumpulan data.
  • Mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran daya pembeda.
  • Menghasilkan data penelitian yang berkualitas.

Jenis-Jenis Instrumen Penelitian

Ada cukup banyak jenis instrumen penelitian yang bisa Anda gunakan dalam membuat karya ilmiah. Berikut ini jenis-jenisnya:

1. Wawancara

Instrumen Wawancara
Instrumen Wawancara | Sumber Gambar: Freepik.com

Wawancara merupakan jenis instrumen yang sering digunakan untuk penelitian-penelitian kualitatif. Peneliti akan mengumpulkan informasi-informasi dari responden target melalui interaksi secara verbal. 

Sebelum mewawancarai responden, peneliti harus membuat daftar atau draf pertanyaan terlebih dahulu. Kelebihan instrumen wawancara yaitu memungkinkan peneliti untuk menjelaskan pertanyaan secara detail. 

Jadi, responden tidak akan merasa bingung. Hasil penelitian wawancara memberikan tingkat respon yang tinggi dan mewakili seluruh populasi penelitian.

2. Kuesioner

Instrumen Kuesioner
Instrumen Kuesioner | Sumber Gambar: Freepik.com

Kuesioner merupakan instrumen yang berisi daftar pertanyaan. Umumnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dicetak di kertas, kemudian peneliti menyebarkannya ke responden. Namun seiring perkembangan zaman, banyak peneliti membuat kuesioner online

Meski begitu, peneliti harus tetap merancang kuesioner secara reliabel, valid, dan tidak palsu. Pasalnya, ketika kuesioner salah, maka hasil penelitian juga akan salah. Keunggulan instrumen kuesioner yaitu responden bisa bersifat anonim, pengumpulan data besar cukup singkat, dan lain sebagainya.

3. Eksperimen atau Percobaan

Instrumen Eksperimen
Instrumen Eksperimen | Sumber Gambar: Freepik.com

Eksperimen merupakan jenis instrumen penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian sains murni dan terapan. Peneliti akan melakukan beberapa eksperimen di laboratorium untuk menguji objek penelitian. 

Instrumen eksperimen ini menghasilkan data langsung dan bebas dari kesalahan. Namun sayangnya, eksperimen di laboratorium tentu saja membutuhkan biaya yang cukup mahal. Selain itu, penelitian yang membutuhkan bahan kimia juga memiliki risiko tersendiri.

4. Observasi

Instrumen Observasi
Instrumen Observasi | Sumber Gambar: Freepik.com

Observasi atau pengamatan merupakan jenis instrumen selanjutnya yang perlu Anda ketahui. Pada umumnya, peneliti akan mengamati berbagai perilaku individu atau situasi yang menjadi objek dalam penelitian.

Ada dua jenis instrumen observasi. Pertama, observasi partisipan yang mengharuskan peneliti menjadi bagian dari lingkungan atau kelompok yang sedang diamati. Kedua, observasi non partisipan di mana peneliti tidak menjadi bagian dari objek penelitian.

Baca Juga : Pengertian Observasi: Ciri, Tujuan, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

5. Tes

Tes
Tes | Sumber Gambar: Freepik.com

Penggunaan instrumen penelitian tes memang tidak sebanyak empat instrumen sebelumnya. Pada umumnya, instrumen satu ini berupa serangkaian latihan, lembar kerja, atau pertanyaan yang tujuannya menjadi alat ukur. 

Alat ukur apa? Alat ukur untuk menilai kemampuan, bakat, keterampilan, atau intelegensi individu sebagai subjek penelitian. Contoh instrumen tes yaitu tes minat bakat, tes pencapaian, tes potensi akademik, dan lain-lain. 

6. Diskusi Kelompok Terfokus

Diskusi Kelompok Terfokus
Diskusi Kelompok Terfokus | Sumber Gambar: Freepik.com

Focus group discussion (FGD) atau diskusi kelompok terfokus merupakan diskusi kelompok terbatas yang melibatkan orang-orang terkait suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data dan informasi pendukung penelitian. 

Pada umumnya, peneliti menggunakannya pada penelitian terkait ilmu kearsipan, perilaku, catatan dan teknologi, perpustakaan, dan ilmu informasi. Sementara jenis datanya bersifat kualitatif. 

7. Dokumentasi Instrumen Penelitian

Dokumentasi Instrumen Penelitian
Dokumentasi Instrumen Penelitian | Sumber Gambar: Freepik.com

Sesuai namanya, instrumen ini membantu peneliti mendapatkan data dari benda tertulis. Contohnya seperti majalah, buku, artefak, video, catatan harian, dan lain sebagainya. Penelitian yang melibatkan bukti sejarah dan landasan hukum sering menggunakan jenis instrumen ini. 

8. Skala Bertingkat

Skala Bertingkat
Skala Bertingkat | Sumber Gambar: Freepik.com

Terakhir, skala bertingkat atau rating merujuk pada pengukuran objektif yang dibuat berskala atau bertingkat. Melalui instrumen ini, peneliti dapat memberikan gambaran penampilan dan menunjukkan frekuensi munculnya sifat tertentu. 

Cara Menyusun Instrumen Penelitian

Lantas, bagaimana cara menyusun instrumen penelitian yang tepat? Berikut ini penjelasannya:

1. Memahami Masalah, Variabel, dan Tujuan Penelitian

Langkah awal yang perlu Anda lakukan yaitu memahami masalah, variabel, dan tujuan penelitian. Ketiganya merupakan hal utama dalam penelitian.

Cari tahu apa tujuan melakukan penelitian, masalah apa yang ingin diteliti, serta variabel apa saja yang akan diteliti. Indikator variabel bisa membantu Anda menentukan pertanyaan dengan lebih mudah saat wawancara atau membuat kuesioner.

2. Memahami Sumber Data atau Responden

Anda perlu memahami sumber data mulai dari jumlah sampai keberagamannya. Selain mempermudah pemilihan instrumen, Anda juga bisa menggunakannya sebagai acuan menentukan isi, bahasa, dan sistematika. 

Anda harus ingat bahwa instrumen penelitian akan diberikan pada responden. Jadi, Anda perlu memahami keadaan, kondisi, serta keberagaman responden untuk mendapatkan respons paling akurat. 

3. Menentukan Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penulisan karya ilmiah membutuhkan data yang valid dan sah. Oleh sebab itu, Anda wajib menentukan tingkat kevalidan dan kesahihan instrumen sebelum memberikannya pada responden.

Pertimbangkan jawaban-jawaban yang akan didapatkan melalui instrumen. Jawaban tersebut tidak boleh sembarangan diterima begitu saja. Anda perlu mempertimbangkan seberapa valid dan sahnya sebuah informasi yang nantinya akan didapatkan.

4. Memilih Instrumen Penelitian

Instrumen yang tepat membantu menghasilkan jawaban yang mampu memberikan solusi masalah dalam penelitian-penelitian. Banyak jenis instrumen yang bermanfaat dalam membuat karya ilmiah. Pastikan Anda memilih instrumen yang memiliki akurasi dan reliabilitas. 

Contoh Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Wawancara
Instrumen Penelitian Wawancara | Sumber Gambar: Freepik.com

Supaya Anda bisa lebih paham mengenai instrumen penelitian, berikut ini adalah contohnya:

1. Contoh Draf Wawancara Penelitian

Seorang mahasiswa ingin melakukan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Responden yang akan diwawancarai yaitu siswa SMA. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui minat baca siswa. Berikut contoh draf wawancaranya:

  • Apakah Anda suka membaca?
  • Seberapa penting membaca buku menurut Anda?
  • Seberapa sering Anda ke perpustakaan?
  • Jenis buku apa yang sering Anda baca?
  • Seberapa sering Anda membaca dalam satu minggu?
  • Apa manfaat membaca yang Anda rasakan?
  • Menurut Anda apakah minat baca penting dalam membaca?

2. Contoh Kuesioner Penelitian

Berikut ini merupakan contoh instrumen penelitian kuesioner kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Puskesmas:

Kuesioner Kepuasan Pelayanan Puskesmas A

Nama:

Umur:

Jenis Kelamin:

Alamat:

1. Bagaimana kemudahan alur untuk berobat di Puskesmas?

  1. Tidak mudah
  2. Kurang mudah
  3. Mudah
  4. Sangat mudah

2. Bagaimana kedisiplinan petugas Puskesmas dalam memberikan layanan?

  1. Tidak disiplin
  2. Kurang disiplin
  3. Disiplin
  4. Sangat disiplin

Sudahkah Anda Paham Apa Itu Instrumen Penelitian?

Demikianlah pembahasan mengenai apa itu instrumen penelitian. Sebelum memulai meneliti objek tertentu, Anda wajib menentukan instrumen untuk mendapatkan data yang faktual. Jadi, penelitian yang Anda jalankan akan jauh lebih mudah dan lancar. 

Pastikan pertanyaan dalam instrumen Anda harus jelas, spesifik, dan tidak ambigu. Hindari pertanyaan ganda atau kompleks yang dapat membingungkan responden. Bahkan, bila perlu hindari menggunakan bahasa yang rumit atau teknis.

Contoh instrumen di atas bisa membantu Anda memilih dan menyusun instrumen-instrumen yang sesuai dengan penelitian Anda. Kesuksesan penelitian bergantung pada data-data yang Anda dapatkan. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page