Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak mungkin Anda hidup sendiri tanpa berkomunikasi dengan manusia lainnya. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang perlu berhubungan dengan sesamanya. Maka dari itu, Anda perlu melakukan interaksi sosial, baik antara individu maupun kelompok.
Interaksi adalah hubungan timbal balik yang terjalin antara dua individu atau lebih. Secara sadar atau tidak, Anda sudah banyak menjalin hubungan timbal balik bersama orang lain. Misalnya, ketika belanja di pasar, diskusi, curhat ke teman, dan banyak kegiatan lainnya. Nah, simak pembahasan berikut untuk tahu detailnya.
Daftar ISI
Apa Itu Interaksi Sosial?
Interaksi adalah tindakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih. Sementara arti sosial mencakup manusia yang tinggal di lingkungan masyarakat. Jika digabungkan, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu atau kelompok melalui kontak langsung atau tidak langsung dalam kehidupan masyarakat
Pelaku individu atau kelompok yang terlibat dalam aktivitas sosial bersama dan melakukan interaksi, maka akan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan timbal balik ini bisa terwujud apabila terdapat kontak dan komunikasi. Tanpa kedua hal itu, maka proses interaksi tidak bisa terlaksana.
Contoh sederhana dari interaksi adalah ketika Anda berbicara bersama teman secara tatap muka. Saat berbicara itulah Anda melakukan kontak dan komunikasi langsung bersama teman Anda. Keduanya akan saling mempengaruhi satu sama lain sepanjang proses interaksi.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Agar Anda bisa dengan mudah mengidentifikasi hubungan timbal balik yang termasuk ke interaksi, maka bisa menyimak ciri-cirinya. Menurut Charles P. Loomis setidaknya ada 4 karakteristik yang menandakan bahwa kegiatan yang sedang Anda lakukan termasuk interaksi sosial. Simak pemaparan karakteristiknya berikut ini.
1. Jumlah Pelaku Minimal Dua Orang atau Lebih
Berbicara sendiri tidak bisa dikategorikan sebagai proses interaksi. Dalam rangka menciptakan hubungan timbal balik, maka pelaku yang terlibat minimal harus berjumlah dua orang. Baru setelah jumlah minimum peserta interaksi tercukupi, proses hubungan timbal balik bisa tercipta.
Jika pelakunya dua orang berarti yang berinteraksi antara individu dan individu. Jika jumlahnya lebih dari dua orang berarti yang berinteraksi individu dan kelompok.
2. Menggunakan Simbol atau Lambang dalam Komunikasi
Komunikasi termasuk salah satu syarat wajib agar interaksi sosial bisa terwujud. Nah, dalam komunikasi Anda bisa menggunakan berbagai simbol atau lambang. Misalnya melalui bahasa verbal, non-verbal, hingga tulisan.
Contoh komunikasi yang tidak hanya melibatkan lisan atau verbal adalah dengan memanfaatkan gestur tubuh atau menggunakan bahasa isyarat.
3. Terdapat Dimensi Waktu
Apa itu dimensi waktu? Dimensi waktu terbagi menjadi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Itu artinya interaksi melibatkan dimensi waktu yang berfungsi menentukan kapan suatu aksi berlangsung.
Contohnya, interaksi pernah terjadi di masa lampau, sedang terjadi di masa kini, dan akan terjadi di masa mendatang.
4. Memiliki Tujuan
Anda tidak melakukan komunikasi dengan individu atau kelompok lain tanpa tujuan. Setiap interaksi sosial memiliki goals yang ingin masing-masing pelaku capai. Sifat tujuan itu sendiri bisa pribadi maupun sosial.
Pada saat di pasar misalnya, pembeli melakukan interaksi dengan penjual lantaran ingin membeli suatu barang. Sementara itu, penjual berkomunikasi untuk menawarkan barang supaya terjual ke pembeli.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Bagaimana proses terjadinya interaksi? Interaksi sosial dapat terjadi apabila pelaku yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kedua komponen tersebut sangat penting dan menjadi syarat yang harus dipenuhi supaya hubungan timbal balik bisa muncul.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial menggambarkan bagaimana hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya. Caranya bisa melalui kontak secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder). Contoh kontak sosial primer adalah hubungan timbal balik yang terjadi secara fisik oleh individu maupun kelompok.
Anda berjabat tangan atau berbicara secara tatap muka termasuk jenis kontak sosial primer. Sementara itu, kontak sosial sekunder adalah hubungan timbal balik melalui media perantara. Media yang digunakan bisa dalam bentuk pesan, telepon, dan lain sebagainya. Misalnya, Anda bertukar pesan dengan teman melalui sosial media.
Tindakan seseorang tidak hanya menentukan kontak sosial, tetapi juga respon atau tanggapan pihak lain atas tindakan tersebut. Misal, jika Anda melambaikan tangan, maka respon pihak lain apakah membalas dengan lambaian juga atau tidak.
2. Komunikasi
Syarat kedua terjadinya interaksi sosial yang harus Anda penuhi adalah komunikasi. Pengertian komunikasi sendiri adalah upaya penyampaian ide atau gagasan antara satu pihak ke pihak lain dengan tujuan menginformasikan sesuatu atau saling mempengaruhi.
Komponen penting dalam komunikasi adalah komunikator yang berperan sebagai pengirim pesan dan komunikan yang berperan sebagai penerima pesan. Lalu, untuk jenisnya terbagi menjadi dua, yakni verbal dan non verbal.
Pada komunikasi verbal berarti dilakukan secara lisan. Sementara non verbal, proses komunikasi menggunakan simbol atau gestur tubuh. Contohnya adalah melambaikan tangan untuk menyapa.
Jenis-Jenis Interaksi Sosial
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang heterogen. Itulah kenapa ketika berinteraksi akan memunculkan pola-pola tertentu. Pola-pola interaksi melibatkan individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok. Ketahui penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut.
1. Interaksi antara Individu dan Individu
Seperti namanya, jenis interaksi satu ini melibatkan dua individu sebagai pihak yang berinteraksi. Umumnya, jenis interaksi ini bersifat intim dan pribadi. Contoh hubungan timbal balik antara individu dan individu adalah seorang murid yang sedang bertanya kepada guru les privatnya.
2. Interaksi antara Individu dan Kelompok
Berikutnya adalah interaksi sosial yang melibatkan individu dan kelompok. Berarti interaksi ini terjadi lebih dari dua orang dengan satu pihak sebagai individu dan pihak lainnya berjumlah lebih dari satu orang sebagai kelompok. Contoh jenis interaksi ini adalah seorang narasumber yang memberikan materi kepada anggota seminar.
3. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Lalu yang terakhir adalah interaksi antara kelompok dan kelompok. Jenis interaksi ini melibatkan jumlah peserta yang banyak. Selain itu, tujuan komunikasi yang dilakukan biasanya atas nama kepentingan bersama dan bukan pribadi. Contoh jenis interaksi ini adalah para pemuda karang taruna dengan ibu-ibu kompleks.
Faktor-Faktor yang Mendorong Interaksi Sosial
Faktor internal dan eksternal mampu mempengaruhi manusia agar saling menjalin interaksi dengan manusia lainnya. Berikut beberapa faktor pemicu munculnya hubungan timbal balik.
1. Simpati
Rasa simpati muncul ketika seseorang tertarik pada orang lain. Ketertarikan ini bisa dari penampilan atau perilakunya. Selain itu, simpati juga bisa membuat Anda ikut merasakan perasaan orang lain. Misalnya adalah merasa kasihan kepada teman yang gagal lolos seleksi olimpiade.
2. Empati
Konsep simpati dan empati seringkali orang-orang samakan. Padahal, keduanya cukup berbeda. Anda bisa bersimpati terhadap suatu hal meskipun belum pernah mengalaminya, sedangkan empati adalah ketika Anda mampu memahami dan merasakan secara mendalam perasaan orang lain.
3. Sugesti
Sugesti merupakan proses mempengaruhi pandangan atau sikap orang lain agar sama dengan kehendak pemberi sugesti. Biasanya, orang-orang yang berwibawa dan memiliki karismatik lah yang bisa memberikan sugesti ke orang lain untuk menerima suatu pandangan tertentu.
4. Imitasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial berikutnya adalah imitasi atau tindakan meniru. Imitasi bisa menjadi positif jika meniru kebiasaan baik dan sebaliknya menjadi negatif jika meniru kebiasaan buruk.
5. Motivasi
Motivasi adalah tindakan untuk memberikan dorongan kepada seseorang untuk melakukan suatu hal. Misalnya, Ibu memotivasi Putri untuk dapat juara kelas agar bisa mendapatkan sepeda baru.
6. Identifikasi
Lalu, yang terakhir adalah identifikasi. Identifikasi merupakan dorongan dalam diri untuk menjadi identik atau sama dengan idolanya. Meskipun mirip dengan imitasi, pada identifikasi dorongannya lebih kuat. Pasalnya, yang ditiru bukan hanya penampilan luar saja, melainkan juga kepribadiannya.
Sudah Pernah Melakukan Interaksi Sosial?
Setelah menyimak pembahasan di atas, Anda pasti menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan interaksi sosial dengan pihak lain. Baik itu interaksi sederhana maupun kompleks yang melibatkan banyak orang. Nah, selama berinteraksi Anda bisa menghasilkan bentuk interaksi positif maupun negatif.
Bentuk interaksi positif atau asosiatif antara lain kerja sama, asimilasi, dan akulturasi. Sementara bentuk negatifnya adalah kontravensi, persaingan, dan pertentangan (konflik). Dengan mempelajari bentuk-bentuk interaksi, Anda bisa mudah mengidentifikasi proses sosial yang terjadi di dalam masyarakat.