Mengenal 4 Konsep Waktu dalam Sejarah, Fungsi, dan Contoh

Dalam mempelajari sejarah, penting untuk mengetahui konsep waktu dalam sejarah. Karena hal ini sangat berkaitan untuk mengetahui apa peristiwa yang terjadi di masa lalu, bagaimana perkembangannya hingga saat ini, serta apa saja yang sudah berubah. Lantas, apa itu sejarah dan apa saja konsep waktu di dalamnya? 

Apa itu Sejarah? 

Sebelum mengetahui konsep waktu dalam sejarah, penting untuk kamu memahami apa itu sejarah. Sejarah berasal dari bahasa Arab Syajara yang berarti pohon kayu. Pohon kayu memiliki banyak manfaat, bahkan pada zaman Nabi sekalipun. Sebab, pelepah kayu berguna untuk menulis ayat Al-Qur’an. 

Tak hanya pelepahnya saja, hampir seluruh bagian dari kayu dapat manusia manfaatkan. Mulai dari akar hingga buahnya. Secara etimologi, sejarah merupakan pertumbuhan, kehidupan, dan perkembangan yang terus berlangsung sepanjang waktu tanpa henti. 

Dalam bahasa Jawa, sejarah memiliki arti yang relatif sama. Di mana dalam bahasa Jawa ada istilah babad yang berarti cerita sejarah. Terdapat pula cerita Babad Tanah Jawi yang berarti Sejarah Tanah Jawa. 

Jadi, dapat kamu tarik kesimpulan bahwa, sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang ada karena penyelidikan atas peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Di mana ini berguna sebagai pedoman untuk masyarakat saat ini. 

Apa itu Konsep Waktu dalam Sejarah?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waktu adalah serangkaian proses, keadaan, dan perbuatan saat berlangsung. Waktu merupakan salah satu unsur sejarah yang sangat penting, karena dalam mempelajari sejarah bukanlah mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan bergerak seiring waktu. 

Konsep waktu dalam sejarah memiliki arti keberlangsungan atau jangka waktu berlangsung. Keberlangsungan sendiri terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 

Masa lalu merupakan masa yang telah kita lewati, masa yang bisa kita kenang sehingga memiliki sifat kesinambungan. Selain itu, masa lalu bukanlah masa yang harus dilupakan. Sebab, dengan adanya masa lalu dapat menjadi pembelajaran untuk bertindak lebih baik lagi di masa sekarang. 

Begitupun dengan sejarah yang dapat kita gunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan di masa saat ini. Serta untuk melakukan perencanaan di masa yang akan datang.

Waktu dalam sejarah menggunakan makna denotatif. Ini merupakan satu kesatuan, yaitu jam, menit, detik, minggu, bulan, tahun, abad, dan lainnya. Sebagai contoh, kamu membaca sejarah Kerajaan A berdiri pada abad 7 Masehi. Nah, 7 Masehi merupakan makna denotatif dalam sejarah. 

Sejarah tidak hanya terbatas pada suatu peristiwa saja, melainkan juga menyangkut hal lain seperti manusia, benda, ruang, waktu, dan lain sebagainya. Manusia di sini adalah tokoh yang berpengaruh dalam suatu peristiwa. 

Sedangkan ruang merupakan latar atau tempat di mana peristiwa tersebut terjadi. Namun, konsep waktu sejarah yang dimaksudkan di sini hanyalah hal yang menyangkut dengan suatu peristiwa. 

4 Konsep Waktu dalam Sejarah 

Menurut Kuntowijoyo, terdapat 4 pembagian konsep waktu sejarah. Nah, berikut adalah penjabaran lengkapnya:

1. Konsep Perkembangan 

Setiap individu tentu menginginkan perkembangan dalam dirinya, ini berlaku untuk setiap generasi. Dari masa ke masa, kita juga selalu menyaksikan perkembangan-perkembangan. 

Contohnya adalah perkembangan komputer. Komputer pertama kali berukuran sangat besar sehingga tidak efisien untuk kerja yang berpindah-pindah tempat. Sekarang terdapat laptop yang lebih efisien dan ringkas untuk dibawa. 

Tak hanya bentuknya, fungsi komputer juga mengalami perkembangan. Awalnya komputer belum tersambung dengan internet, hingga kini internet sangat mudah digunakan dan dapat semua orang dapat terhubung ke berbagai jenis perangkat. 

Dalam konsep perkembangan, sejarah akan mencatat peristiwa yang menyiratkan perubahan dari satu bentuk ke bentuk lain. Seperti komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1822, kemudian komputer kedua ditemukan pada tahun 1959. 

Dalam sejarah tidak meninggalkan yang lalu, namun bersifat berkesinambungan. Apapun yang baik akan diteruskan dan tidak ditinggalkan. Contohnya dalam perkembangan komputer tadi. Jika ada bagian yang sudah berjalan dengan baik, maka tidak akan terbuang begitu saja. 

Jadi, hal tersebut akan terus digunakan dan ditambah dengan bagian baru yang berguna untuk menyempurnakan. Sehingga, kemajuan dan kebaruan akan semakin dapat manusia rasakan. 

2. Konsep Kesinambungan 

Konsep waktu dalam sejarah kedua, yaitu kesinambungan. Kesinambungan dapat terjadi apabila masyarakat dapat mengambil pelajaran dan kebaikan dari sejarah. 

Meskipun dalam penerapannya terdapat hal-hal yang mengalami perubahan, namun terdapat pola dan sistem yang sama dari masa lampau. Hal inilah yang disebut sebagai kesinambungan. 

Contoh dari konsep kesinambungan adalah sistem dalam partai politik saat ini yang kurang lebih mirip dengan sistem politik di zaman kerajaan. Hal tersebut terjadi karena masyarakat mengambil cara-cara yang pernah dilakukan pada masa lalu untuk diadopsi di masa sekarang. 

3. Konsep Pengulangan 

Konsep pengulangan, merupakan konsep waktu sejarah yang ketiga. Terdapat banyak peristiwa yang terkadang bisa membuat kamu kamu merasa mengalami peristiwa yang sama. Namun, dengan waktu dan zaman yang berbeda layaknya sebuah déjà vu. 

Pengulangan dalam sejarah kerap kali terjadi dalam tahun yang berbeda, dalam zaman yang berbeda, namun terkadang memiliki kesamaan latar belakang. Ungkapan mengulang sejarah juga bukan merupakan hal yang asing, bukan?

Salah satu contoh pengulangan sejarah adalah lengsernya penguasa atau pemimpin kerajaan. Di mana peristiwa tersebut juga terjadi pasca kemerdekaan Indonesia. Seperti saat lengsernya Presiden Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, dan Abdurrahman Wahid. 

Tentu saja, penyebab lengsernya presiden pertama hingga keempat Indonesia tersebut memiliki latar belakang berbeda. Namun, hal ini merupakan pengulangan sejarah mengenai lengsernya suatu kepemimpinan. 

4. Konsep Perubahan

Terakhir, yang termasuk dalam konsep waktu dalam sejarah adalah perubahan. Ini merupakan konsep yang juga melibatkan pengaruh dari luar. Perubahan merupakan perkembangan yang terjadi dalam waktu yang lambat maupun cepat.

Banyak faktor yang turut mendorong dan mempercepat perubahan. Contohnya adalah masyarakat yang memiliki pemikiran terbuka, temuan baru, konflik yang terjadi dalam masyarakat, dan lain sebagainya. 

Seperti yang kita ketahui, selalu ada 2 sisi dalam kehidupan, yaitu baik ada buruk. Dalam perubahan pun ada faktor yang mempercepat perubahan dan ada faktor yang justru memperlambat perubahan. Contohnya adalah terjadinya bencana alam, masuknya pengaruh kebudayaan asing yang sangat masif, dan masih banyak lagi.  

Sebagaimana kehidupan ini yang terus berjalan dari waktu ke waktu. Seluruh aspek yang ada dalam kehidupan haruslah turut berubah mengikuti perkembangan zaman. 

Hubungan Waktu dengan Babak dalam Sejarah 

Selain konsep waktu dalam sejarah, kamu juga harus memahami babaknya. Ketika mempelajari sejarah, tentu kamu akan mengenal sejarah dalam masa pra sejarah, masa Kerajaan Hindu Buddha, masa penjajahan Jepang, masa penjajahan Belanda, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang merupakan pembabakan dalam sejarah. 

Proses yang terjadi dalam sejarah selalu melibatkan perubahan atau peralihan. Sehingga, untuk dapat mempelajari sejarah dengan baik, kamu harus mengetahui gambaran-gambaran yang terjadi pada peristiwa. Hal inilah yang kemudian memunculkan pelukisan peristiwa sejarah. 

Waktu sendiri terbagi menjadi 3 dimensi yang sama dengan keberlangsungan sebagaimana yang telah dibahas dalam pengertian sejarah. Meliputi masa lalu, sekarang, dan masa depan. Perjalanan waktu merupakan perjalanan yang terus berlangsung sehingga perlu diberi batasan. 

Batasan tersebutlah yang kemudian disebut dengan babak atau pembabakan. Babak dibuat secara urut dan sesuai dengan kronologi sejarah. Berikut merupakan pembabakan Sejarah Nasional Indonesia:

  • Babak I: Zaman Prasejarah
  • Babak II: Zaman Kuno (Awal M – 1500 M)
  • Babak III: Zaman Kerajaan Islam (1500 M – 1800 M)
  • Babak IV: Abad Sembilan Belas (1800 M -1900 M)
  • Babak V: Zaman Kebangkitan Nasional (1900 M -1942 M)
  • Babak VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (1942 M -1984 M)

Baca Juga: Konsep Berpikir Sejarah: Pengertian, Macam, dan Contohnya

Sudah Memahami 4 Konsep Waktu dalam Sejarah?

Intinya, konsep waktu dalam sejarah yang tidak akan bisa terlepas dari kehidupan masa ke masa. Dalam mempelajari sejarah tidak terbatas pada perkembangannya saja, melainkan tergabung juga dalam 3 konsep waktu lainnya yaitu kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. 

Sejarah memberikan kita peluang untuk membuka, mengingat, dan mempelajari apa yang terjadi di masa lalu. Serta memberikan pemaparan dalam berbagai aspek kehidupan dan mempermudah kita untuk mengikuti perkembangannya hingga ke masa sekarang. 

Sehingga, cerita maupun pengalaman dalam sejarah dapat menjadi pegangan manusia di zaman ini dalam menjalani kehidupan sekarang hingga masa yang akan datang. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page