Morfologi Akar: Ciri, Struktur, Jenis, Gambar, & Penjelasannya

Dalam ilmu botani, akar adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah, serta memberikan dukungan dan stabilitas pada tanaman. Pemahaman tentang morfologi akar sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan rehabilitasi lahan. Jika Anda juga tertarik, mari simak di sini!

Apa itu Akar?

Akar merupakan salah satu bagian utama dari tanaman yang berfungsi sebagai organ yang menanam tanaman ke dalam tanah, menyerap air dan nutrisi, serta membuat tanaman dapat berdiri kokoh. 

Bagian tanaman ini umumnya berada di bawah permukaan tanah, meskipun beberapa jenis tanaman memiliki akar yang dapat terlihat di atas permukaan tanah.

Ciri-Ciri Akar

Sebagian besar dari Anda pasti sudah tahu bagaimana mengenali akar dari tanaman. Nah, berikut ini beberapa ciri-cirinya:

  • Tumbuh ke arah pusat bumi atau ke bawah (ke dalam tanah atau air).
  • Berwarna putih atau kecoklatan (non-hijau karena tidak berklorofil).
  • Tidak menghasilkan daun.
  • Bentuk ujungnya meruncing.
  • Memiliki sistem vaskular yang terdiri dari xilem dan floem.
  • Tidak memiliki ruas, buku-buku, atau sisik-sisik.
  • Meristematik (tumbuh secara terus menerus). 

Fungsi Akar

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai morfologi akar, mari kenali dulu apa saja fungsi dari bagian tanaman ini. Bukan hanya untuk menyerap air dan unsur hara saja, tapi fungsi akar lebih dari itu, yakni:

1. Penyerapan Air dan Nutrisi

Salah satu fungsi utama akar adalah membantu tanaman dalam penyerapan air dan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan dari dalam tanah. Akar memiliki rambut akar yang bertanggung jawab dalam penyerapan ini. 

Rambut akar memiliki permukaan yang luas dan akar yang menjalar di dalam tanah, memungkinkan tanaman untuk menyerap air, mineral, dan nutrisi penting. Contohnya seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

2. Tempat Menyimpan Cadangan Makanan

Beberapa jenis akar, seperti umbi atau akar penyimpan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Ini dapat digunakan pada masa pertumbuhan atau dalam kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan aktif. Umumnya, cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk pati atau karbohidrat kompleks.

3. Memperkuat Tanaman

Fungsi morfologi akar selanjutnya adalah memberikan stabilitas pada tanaman. Akar yang tumbuh di dalam membantu menjaga tanaman tetap berdiri tegak dan mencegah terjadinya kerusakan atau kerontokan akibat angin atau faktor eksternal lainnya. Selain itu, akar juga membantu mengikat tanah, mencegah erosi, dan menjaga struktur tanah.

4. Sebagai Alat Pernapasan (Respirasi) Tanaman

Meskipun proses utama pernapasan terjadi di bagian atas tanaman melalui stomata daun, akar juga memiliki struktur khusus yang disebut akar napas pada beberapa tumbuhan. 

Misalnya, tanaman yang tumbuh di rawa atau tanah yang tergenang air seperti tanaman tembakau, teratai, atau pohon beringin, menggunakan akar sebagai alat untuk bernapas. 

Akar napas memungkinkan pertukaran gas antara akar dan udara, sehingga memungkinkan tanaman untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan.

5. Interaksi Simbiotik

Akar juga berfungsi memfasilitasi interaksi simbiotik antara tanaman dengan mikroorganisme tertentu, seperti bakteri penambat nitrogen dan fungi mikoriza. Bakteri penambat nitrogen membentuk hubungan mutualistik dengan akar, mengambil nitrogen dari udara, dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. 

Sedangkan fungi mikoriza adalah untuk membentuk hubungan simbiotik dengan akar. Hal tersebut dapat membantu tanaman dalam penyerapan air dan nutrisi dari tanah, serta meningkatkan daya toleransi tanaman terhadap kondisi lingkungan yang buruk.

Struktur Morfologi Akar

1
zuniyahya

Dalam ilmu botani, morfologi bagian tumbuhan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis tanaman dan adaptasinya terhadap lingkungan. Namun umumnya, akar terdiri dari beberapa komponen yang membentuk suatu struktur, di antaranya:

1. Ujung Akar (Kaliptra)

Kaliptra merupakan bagian paling ujung akar yang terdiri dari jaringan meristem atau jaringan pembelahan sel. Kaliptra melindungi ujung akar saat merespon rangsangan dan memungkinkan pertumbuhan akar ke dalam tanah.

2. Daerah Pertumbuhan (Zona Meristematis)

Zona pertumbuhan terletak di belakang ujung akar. Di daerah ini, terdapat jaringan meristem yang aktif melakukan pembelahan sel, memungkinkan pertumbuhan akar dalam panjang. Morfologi akar ini kemudian berkembang menjadi jaringan primer yang membentuk bagian utama akar.

3. Cabang Akar (Jaringan Lateral)

Jaringan lateral atau cabang akar tumbuh dari akar utama dan berfungsi untuk memperluas area penyerapan air dan nutrisi. Cabang-cabang akar ini juga membantu dalam menjaga stabilitas dan dukungan tanaman.

4. Rambut Akar

Akar memiliki struktur kecil dan halus yang tumbuh dari epidermis dan disebut dengan rambut akar. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Soal jumlah dan kerapatannya, tergantung pada spesies tanaman dan kondisi lingkungan.

Anatomi Akar

2
Freepik

Selain morfologi akar atau bagian luarnya, berikut adalah uraian mengenai anatomi akar yang juga tidak kalah penting untuk Anda pahami:

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan sel yang terletak di luar jaringan meristem. Lapisan ini melindungi akar dari cedera dan membantu dalam penyerapan air dan nutrisi. Pada rambut akar, epidermis memiliki ekstensi berbentuk rambut yang memperluas permukaan penyerapan.

2. Korteks

Ini adalah lapisan jaringan yang terletak di bawah epidermis. Korteks berperan dalam penyerapan air dan nutrisi dari tanah serta menyimpan cadangan makanan dalam bentuk pati. Sel-sel korteks juga berperan dalam transportasi air dan nutrisi ke jaringan vaskular.

3. Endodermis

Di sebelah dalam korteks, terdapat endodermis. Ini adalah lapisan sel tunggal yang mengelilingi jaringan pusat akar atau silinder pusat. Adapun fungsi utama dari endodermis adalah untuk mengatur pergerakan air dan nutrisi ke dalam jaringan vaskular dan mencegah pergerakan balik zat-zat tersebut.

4. Stele

Silinder pusat yang juga dikenal sebagai stele, terdiri dari jaringan vaskular, yaitu xilem dan floem. Xilem bertanggung jawab untuk mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tanaman. Sedangkan floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian tanaman yang membutuhkannya.

Stele juga memiliki suatu jaringan penting bernama pericycle yang biasanya tersebar di bawah zona meristematis. Fungsinya meliputi pembentukan akar lateral, pembentukan jaringan vaskular, regenerasi, dan pembaharuan akar.

Jenis-Jenis Akar

Setelah mengetahui bagaimana morfologi akar, perlu Anda ketahui juga bahwasannya ada beberapa jenis akar pada tanaman. Berikut beberapa di antaranya:

1. Akar Serabut

3
lokakita

Akar serabut terdiri dari banyak akar yang halus dan serupa dengan diameter kecil serta panjang yang bervariasi. Akar-akar serabut ini berasal dari pangkal tanaman. Jenis akar ini tumbuh dengan menyebarkan diri ke segala arah di dalam tanah, membentuk jaringan akar yang kompleks dan tidak berpusat.

Umumnya, akar serabut terus tumbuh secara merata dan tidak memiliki akar utama yang dominan. Akar-akar serabut ini terus memperpanjang dan memperbanyak rambut akar di sepanjang permukaannya. Contoh tanamannya adalah padi, rumput, jagung, kelapa, dan gandum.

2. Akar Tunggang

4
kibrispdr

Jenis akar ini memiliki satu akar utama yang dominan dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan akar-akar cabangnya. Akar utama tumbuh secara vertikal ke bawah dari pangkal tanaman.

Akar tunggang memiliki morfologi berpusat dengan cabang-cabang akar lateral yang berasal dari akar utama. Cabang akar ini lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan dengan akar utama.

Selain itu, akar tunggang mempertahankan dominasi akar utama yang terus tumbuh ke bawah. Contoh tanamannya adalah durian, jeruk, wortel, mangga, anggrek, dan radish.

3. Akar Gantung

5
ruparupa

Ini merupakan akar yang terlihat menggantung tumbuh dari atas batang ke bawah. Fungsi dari akar jenis ini adalah untuk menyerap uap air serta gas dari udara. Biasanya, lama-kelamaan akar ini akan menempel dan menjadi bagian batang. 

Selain itu, jika menyentuh tanah, akar ini akan masuk ke dalam dan menyerap garam mineral dan air. Beberapa contoh tumbuhan yang mempunyai akar gantung adalah beringin, curtain ivy, dan anggrek kalajengking.

Sudah Paham tentang Morfologi Akar?

Itulah pembahasan terkait morfologi akar, anatomi, fungsi, hingga jenisnya yang perlu Anda ketahui. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page