Memahami Daur Hidup: Pengertian, Mekanisme Lengkap dengan Contohnya

Bisakah kamu bayangkan jika manusia langsung lahir dalam bentuk dan kondisi sudah dewasa? Untungnya, kita terlahir sebagai bayi dan perlahan melewati beberapa tahapan kehidupan sebelum mencapai usia dewasa. Tahapan inilah yang disebut daur hidup atau siklus hidup. 

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan siklus hidup? Pelajari materi lengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Daur Hidup?

Daur hidup atau siklus hidup didefinisikan sebagai tahap perkembangan yang terjadi selama masa hidup suatu organisme. Siklus hidup dimulai saat suatu organisme lahir dan berakhir ketika mereka mati. 

Lalu, organisme apa sajakah yang memiliki siklus hidup? Semua makhluk hidup yang kompleks, termasuk hewan, tumbuhan, bahkan manusia, memiliki siklus hidup, karena semua makhluk tersebut lahir, tumbuh, bereproduksi, dan mati.

Siklus hidup organisme mencerminkan siklus yang berulang dan terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setelah mencapai tahap reproduksi dan menghasilkan keturunan baru, organisme tersebut mengawali siklus hidup baru yang serupa dengan siklus hidup generasi sebelumnya. 

Begitulah seterusnya, siklus hidup terjadi secara berulang, lagi dan lagi. Dengan berulangnya siklus kehidupan ini, suatu organisme bisa mempertahankan kelangsungan hidup spesies mereka dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem di mana mereka hidup.

Siklus hidup juga bisa diartikan sebagai urutan perubahan fisiologis, morfologis, dan reproduktif yang dialami oleh makhluk hidup. Mulai dari saat mereka lahir, menetas, atau bertunas hingga mencapai tahap kedewasaan dan kemudian menghasilkan keturunan baru. 

Daur Hidup Tumbuhan

Daur Hidup Tumbuhan
Mikirbae

Pada tumbuhan, siklus hidupnya melibatkan serangkaian tahap yang meliputi pembentukan benih, pertumbuhan dan perkembangan tunas atau bibit, pematangan, pembungaan, pembuahan, pembentukan buah, dan reproduksi. Proses ini dapat bervariasi antara spesies tumbuhan yang berbeda.

Tetapi secara umum, siklus hidup tumbuhan melibatkan beberapa tahap berikut:

1. Pembentukan Benih

Daur hidup tumbuhan dimulai dengan pembentukan benih. Benih terbentuk setelah proses penyerbukan, di mana serbuk sari yang mengandung materi genetik jantan ditransfer dari antera ke kepala putik. Selanjutnya, benih mengandung embrio tumbuhan yang berkembang dari sel telur yang dibuahi.

2. Tunas atau Bibit

Ketika benih jatuh atau disebarkan ke lingkungan yang sesuai, benih mulai berkecambah. Dari benih, tunas atau bibit tumbuh dan mengembangkan akar, batang, dan daun. Tunas menggunakan energi dari endosperma dalam benih atau dari sumber makanan lain untuk tumbuh dan berkembang.

3. Pematangan

Setelah tunas tumbuh menjadi tumbuhan dewasa, terjadi pematangan. Pada tahap ini, tumbuhan jadi makin kuat dan mencapai ukuran dan bentuk yang khas untuk spesies tersebut. Setelah itu, tumbuhan siap untuk memasuki tahap reproduksi.

4. Pembungaan

Tahap pembungaan adalah saat di mana tanaman menghasilkan bunga. Bunga mengandung organ reproduksi jantan (benang sari) dan organ reproduksi betina (putik). Saat penyerbukan, prosesnya terkadang dibantu oleh serangga, burung, atau angin untuk penyerbukan, yang memindahkan serbuk sari dari benang sari ke kepala putik.

5. Pembuahan

Jika serbuk sari dari bunga yang satu menjangkau kepala putik pada bunga lain yang memiliki organ betina yang serupa, terjadi pembuahan. Serbuk sari mengandung materi genetik jantan yang menyatukan dengan sel telur dalam kepala putik, membentuk zigot yang akan menjadi embrio baru.

6. Pembentukan Buah

Setelah pembuahan, bunga yang telah dibuahi mulai mengalami transformasi. Ovarium di pangkal bunga berkembang menjadi buah yang mengandung biji. Buah melindungi biji dan membantu dalam penyebaran mereka melalui berbagai mekanisme, seperti dimakan oleh hewan yang kemudian menjatuhkan bijinya di atas tanah.

7. Reproduksi

Ketika buah matang dan biji telah siap, mereka dilepaskan ke lingkungan. Biji dapat tumbuh menjadi tanaman baru jika terdapat kondisi yang sesuai, seperti kelembaban, sinar matahari, dan nutrisi yang cukup. 

Nah, siklus hidup ini berulang dengan biji yang tumbuh menjadi tunas atau bibit, yang kemudian tumbuh menjadi tanaman dewasa dan menghasilkan bunga untuk reproduksi selanjutnya. Selama siklusnya berlangsung, tentu saja tak lepas dari proses-proses penting seperti fotosintesis, pertumbuhan akar, hingga produksi daun.

Daur Hidup Manusia

Daur Hidup Manusia
SlidePlayer

Dalam tahapan kehidupannya, manusia mengalami proses perkembangan, entah itu dari segi fisik maupun psikisnya. Jika kamu melihat potret diri kamu saat masih bayi, kamu pasti menyadari bahwa kamu mengalami serangkaian perubahan hingga mencapai seperti saat ini. 

Tentu fase yang dijalani setiap manusia itu berbeda satu sama lainnya, tergantung dari banyak faktor. Namun, secara umum, siklus kehidupan manusia terdiri dari tahapan-tahapan berikut:

1. Konsepsi

Tahap pertama dalam siklus hidup manusia adalah konsepsi, di mana sperma bertemu dengan sel telur dalam tubuh wanita dan terjadi pembuahan. Pada tahap ini, materi genetik dari kedua orang tua bergabung, membentuk zigot yang akan menjadi embrio.

2. Embrio

Setelah konsepsi, embrio mulai berkembang. Selama beberapa minggu pertama, embrio mengalami pembelahan sel yang cepat dan berbagai organ dan sistem tubuh awal mulai terbentuk. 

Pada akhir periode embrio, struktur tubuh utama, seperti jantung, otak, anggota gerak, dan organ internal, mulai terbentuk. Proses ini umumnya berlangsung hingga 8 minggu.

3. Janin

Setelah periode embrio, embrio berkembang menjadi janin di dalam perut ibu selama sekitar 9 bulan atau 40 minggu. Selama periode ini, organ-organ yang terbentuk pada tahap embrio berkembang lebih lanjut, dan janin mengalami pertumbuhan yang cepat. 

Pada tahap ini, sistem-sistem tubuh, seperti sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem reproduksi, berkembang dengan lebih matang. Setelah 9 bulan berlalu, janin akan mencapai tahap perkembangan yang cukup dan siap untuk keluar dari rahim melalui proses persalinan dan lahir sebagai bayi.

4. Bayi

Bayi adalah individu yang baru lahir dan biasanya memiliki usia kurang dari satu tahun. Pada tahap ini, bayi mengalami pertumbuhan fisik yang cepat selama periode ini, termasuk perkembangan otak, organ-organ tubuh, sistem saraf, dan kemampuan motorik.

5. Kanak-Kanak

Setelah berusia lebih dari satu tahun, dimulailah daur hidup manusia menjadi kanak-kanak. Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif yang cepat. 

Selama masa kanak-kanak, manusia belajar berjalan, berbicara, berinteraksi dengan lingkungan, dan mengembangkan keterampilan motorik dan kognitif dasar. Untuk rentang usianya sendiri yaitu dari umur 2–12 tahun.

6. Remaja

Tahap remaja terjadi ketika anak mencapai masa pubertas dan mengalami perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Proses ini terjadi pada usia 12 hingga 18 tahun.

Selama masa ini, anak mengalami pertumbuhan pesat, perkembangan organ reproduksi, dan perubahan psikologis serta emosional. Anak-anak remaja juga mulai mengembangkan identitas mereka sendiri, eksplorasi diri, dan mempersiapkan diri untuk masa dewasa. 

7. Dewasa

Tahap dewasa adalah saat individu mencapai kedewasaan fisik, emosional, dan sosial. Masa dewasa dapat dibagi lagi menjadi beberapa tahap, seperti dewasa awal, dewasa pertengahan, dan dewasa lanjut. 

Individu yang memasuki tahap siklus hidup ini umumnya telah mencapai puncak kemampuan fisik, memasuki kehidupan pekerjaan, membangun hubungan, membentuk keluarga, dan berperan dalam masyarakat. Tahap ini berlangsung pada usia 18–60 tahun kehidupan manusia.

8. Lanjut Usia (Lansia)

Jika usia individu sudah lebih dari 60 tahun, maka ia memasuki tahap lanjut usia. Pada tahap ini, tubuh mengalami perubahan fisik yang terkait dengan penuaan, seperti penurunan fungsi organ, kekuatan fisik, dan elastisitas kulit. 

Umumnya, lansia juga dapat menghadapi tantangan kesehatan yang lebih besar, seperti peningkatan risiko penyakit kronis. 

9. Masa Tua

Tahap terakhir dalam siklus hidup manusia adalah masa tua. Pada tahap ini, individu menghadapi perubahan fisik dan kognitif yang lebih lanjut. Aktivitas sehari-hari mungkin menjadi lebih sulit, dan individu mungkin memerlukan perawatan dan dukungan tambahan. Kemudian, masa ini akan berlanjut pada kematian.

Daur Hidup Hewan

Sebagian besar dari kamu pasti sudah tak asing dengan materi mengenai siklus hidup hewan, sebab kamu pernah mempelajarinya saat di bangku sekolah dasar dulu. Siklus hidup hewan merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang dialami hewan, mulai dari menetas sampai menjadi dewasa.

Siklus hidup pada hewan pada umumnya terdiri menjadi dua, yakni siklus hidup tanpa metamorfosis serta yang disertai metamorfosis:

1. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis

Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
Doyanblog

Metamorfosis sendiri artinya adalah perubahan bentuk, ukuran, dan bagian-bagian tubuh hewan dari satu tahap ke tahap selanjutnya dalam proses tumbuh kembangnya. Jadi, siklus hidup ini merujuk pada proses perkembangan hewan yang tidak melibatkan perubahan fisik yang signifikan atau tahap larva yang berbeda dengan bentuk dewasa. 

Dalam siklus hidup ini, hewan melewati tahap-tahap perkembangan dengan penampilan dan struktur tubuh yang relatif serupa dari saat lahir hingga mencapai tahap kedewasaan. 

Contoh hewan yang mengalami daur hidup tanpa metamorfosis antara lain kucing, anjing, burung, kura-kura, dan sebagainya. Pada hewan-hewan ini, perkembangan terjadi secara bertahap dan kontinu seiring bertambahnya usia.

2. Daur Hidup dengan Metamorfosis

Adapun hewan yang mengalami siklus hidup yang disertai metamorfosis akan mengalami perubahan fisik yang sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, baik dari bentuk dan struktur tubuh, penampilan, hingga perilakunya. 

Siklus hidup ini juga terbagi menjadi dua, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Berikut penjelasannya:

a. Metamorfosis Sempurna 

Dalam metamorfosis sempurna, hewan mengalami perubahan fisik dan struktural yang signifikan, antara saat lahir dengan bentuk dewasa mereka. Ada empat tahap perkembangan yang akan dialami oleh hewan dengan siklus hidup metamorfosis sempurna, yakni telur – larva – pupa – dewasa (imago).

Contohnya bisa kamu lihat pada beberapa jenis hewan, di antaranya katak, ngengat, kupu-kupu, kumbang, semut, lebah, dan lalat. Hewan-hewan tersebut mengalami tahap-tahap berikut dalam siklus hidupnya: 

  • Telur: Hidup dimulai dari tahap telur, di mana telur berisi zigot atau sel reproduksi yang akan berkembang menjadi individu baru. Telur ini diletakkan oleh induk di lingkungan yang sesuai, seperti air atau tanah.
  • Larva: Setelah menetas dari telur, hewan mengalami tahap larva yang kerap kali memiliki penampilan dan perilaku yang sangat berbeda dengan bentuk dewasa. Larva pada umumnya memiliki struktur tubuh yang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka pada tahap tersebut. Misalnya, ulat pada kupu-kupu atau berudu pada katak.
  • Pupa: Setelah melalui fase larva, hewan dengan metamorfosis mengalami tahap pupa. Pada tahap ini, larva mengalami perubahan dramatis dalam struktur tubuh mereka. Ada yang berbentuk cangkang pelindung, seperti kepompong pada kupu-kupu atau kokon pada ngengat. Selama fase pupa ini, terjadi transformasi internal yang mengubah larva menjadi bentuk dewasa yang baru.
  • Dewasa: Setelah melewati tahap pupa, hewan mencapai tahap dewasa. Pada tahap ini, mereka keluar dari kepompong atau kokon dan menjadi bentuk dewasa yang matang secara seksual. Hewan dewasa ini dapat berkembang biak dan melanjutkan siklus hidup dengan menghasilkan telur atau melakukan reproduksi secara langsung.
Contoh Metamorfosis Sempurna Pada Kupu-Kupu
Metamorfosis Sempurna Pada Kupu Kupu
Doyanblog

Sebagai contoh, mari ilustrasikan daur hidup pada kupu-kupu. Siklus kehidupan kupu-kupu dimulai dengan tahap telur. Induk kupu-kupu betina meletakkan telur pada dedaunan yang sesuai sebagai tempat berkembang biak.

Setelah menetas dari telur, kupu-kupu mengalami tahap larva yang juga dikenal sebagai ulat. Ulat memiliki tubuh yang lunak, beberapa kaki, dan makan dengan rakus. Ulat ini terus makan daun dan tumbuhan lain untuk mendapatkan nutrisi yang cukup.

Setelah mencapai ukuran dan massa tubuh yang optimal, ulat kupu-kupu membentuk kepompong. Di dalam kepompong, proses metamorfosis terjadi. Struktur tubuh larva terurai, dan jaringan baru berkembang menjadi bentuk dewasa. 

Tahap ini memakan waktu selama beberapa minggu bahkan bertahun-tahun, tergantung dari spesies kupu-kupu. Jika fase pupa usai, kupu-kupu dewasa akan keluar dari kepompong. Selanjutnya, kupu-kupu dewasa akan mencapai masa reproduktif, kemudian bertelur kembali untuk memulai siklus hidup baru pada generasi selanjutnya.

Contoh Metamorfosis Sempurna Pada Katak
Metamorfosis Sempurna Pada Katak
Bobo

Sementara itu, daur hidup katak dimulai dari tahap telur. Induk katak betina meletakkan telur di air, seperti kolam atau sungai. Setelah menetas dari telur, katak berada dalam tahap berudu. Berudu hidup di air dan memiliki bentuk yang mirip dengan ikan, punya insang untuk bernapas di air dan makan plankton, alga, atau serangga kecil.

Setelah lima hari, akan muncul kaki belakang pada para berudu, dan perlahan kaki depannya juga muncul. Pada masa perkembangan inilah katak memasuki fase siklus hidup sebagai katak muda (katak berekor). 

Pada tahap ini, bukan hanya kaki saja yang tumbuh melainkan juga mengalami perubahan bentuk dan struktur alat pernapasan yang mulanya menggunakan insang menjadi paru-paru. Makanannya pun juga berubah, yakni memakan serangga dan hewan kecil lainnya.

Seiring berjalannya waktu, tubuh katak muda perlahan semakin besar, ekornya kian memendek, dan menjadi katak dewasa. Selanjutnya, katak dewasa pun kembali berkembang biak dan bertelur untuk memulai siklus hidup baru.

Contoh Metamorfosis Sempurna Pada Semut
Metamorfosis Sempurna Pada Semut
IDN Times

Jenis hewan lainnya yang juga mengalami metamorfosis sempurna adalah semut. Artinya, semut memiliki empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa dalam siklus hidupnya. 

Setelah kawin, semut betina bertelur, baik telur yang telah dibuahi maupun telur yang tidak dibuahi. Telur yang dibuahi berubah menjadi semut betina, dan telur yang tidak dibuahi berubah menjadi semut jantan. Telur semut berukuran kecil, berbentuk lonjong, transparan, dan berwarna putih yang kemudian akan menetas dalam 7 hingga 14 hari.

Telur yang menetas akan menjadi larva tanpa mata dan kaki. Larva kemudian mengalami serangkaian moulting, dimana rambut mulai tumbuh. Rambutnya berbentuk seperti pengait, memungkinkan semut pekerja membawa larva semut, karena mereka tidak memiliki mata dan kaki pada tahap ini. 

Pada fase ini, larva berganti kulit sebanyak beberapa kali selama tahap ini, terutama bergantung pada semut pekerja dewasa untuk mendapatkan makanan. Selanjutnya, larva semut berubah menjadi tahap pupa setelah beberapa kali ganti kulit. 

Setelah 6–10 minggu berlalu, semut dewasa akan menetas dari kepompong. Biasanya, semut dewasa muda punya warna lebih terang dan tubuh transparan begitu menetas dari kepompong. Akan tetapi seiring bertambahnya usia, warna semut dewasa perlahan akan menjadi lebih gelap. 

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Selanjutnya, ada jenis metamorfosis yang tidak sempurna, lantaran perubahan fisik hewan selama siklus hidupnya tidak terlalu mencolok, seperti pada metamorfosis sempurna. Perbedaan yang paling terlihat antara dua jenis metamorfosis ini adalah terletak pada fase larva dan pupanya.

Hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna tidak melewati fase larva dan pupa. Hanya ada tiga fase dalam siklus hidupnya, yaitu telur – nimfa – dewasa (imago). Pada tahap nimfa, hewan berbentuk tidak dewasa, tetapi menyerupai bentuk dewasa dalam hal fisik. 

Contoh hewan dengan metamorfosis tidak sempurna antara lain jangkrik, belalang, capung, kecoa, rayap, kutu daun, dan kutu rambut. Untuk penjelasan mengenai tahapan-tahapan metamorfosis tidak sempurna, berikut pembahasannya:

  • Telur: Hidup hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna dimulai dari tahap telur. Induk hewan betina meletakkan telur di lingkungan yang sesuai, seperti dedaunan, tanah, atau air.
  • Nimfa: Setelah menetas dari telur, hewan berada dalam tahap nimfa. Nimfa adalah bentuk awal hewan yang menyerupai bentuk dewasa, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki sayap yang berkembang sepenuhnya. 
  • Dewasa: Setelah melalui beberapa tahap nimfa, hewan mencapai bentuk dewasa. Pada tahap ini, hewan memiliki ukuran dan penampilan yang mirip dengan bentuk dewasa akhir mereka, tetapi mungkin masih mengalami perkembangan dan pertumbuhan lebih lanjut. 
Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Belalang
Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Belalang
Jagad ID

Sama seperti siklus hidup hewan bertelur lainnya, daur hidup belalang dimulai dari tahap menjadi telur. Belalang betina biasanya meletakkan telur di dalam tanah atau melekat pada tanaman dekat air. 

Telur belalang memiliki lapisan pelindung yang keras guna melindungi embrio di dalamnya. Setelah jangka waktu tertentu (umumnya 10 bulan), telur belalang akan menetas. 

Setelah menetas dari telur, belalang memasuki fase nimfa. Nimfa adalah bentuk awal belalang yang mirip dengan bentuk dewasa, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki sayap yang berkembang sepenuhnya. 

Selama menjadi nimfa, belalang hidup di sekitar air atau di daerah lembab. Proses menjadi nimfa ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan. Nimfa akan aktif mencari makanan, tumbuh, dan mengganti kulit melalui proses molting (sebanyak 5–6 kali) untuk mengakomodasi pertumbuhan mereka.

Selanjutnya, belalang akan mulai memasuki siklus hidup menjadi subimago (dewasa muda). Pada tahap ini, belalang memiliki sayap yang berkembang, tetapi sayap tersebut masih lemah dan tidak dapat terbang dengan baik. 

Subimago sering kali memiliki penampilan yang berbeda dengan belalang dewasa akhir, termasuk warna tubuh yang berbeda dan organ reproduksi yang belum matang sepenuhnya. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 15 hari sebelum belalang muda menjadi belalang dewasa.

Setelah kurang lebih 15 hari, belalang akhirnya mencapai fase sebagai belalang dewasa yang matang. Pada tahap ini, mereka dikenal sebagai imago atau ‘kondo’. 

Belalang dewasa memiliki sayap yang berkembang sepenuhnya, organ reproduksi yang matang, dan warna tubuh yang khas untuk spesies mereka. Mereka mampu terbang dan berkembang biak. 

Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Capung
Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Capung
Popmama

Spesies hewan lain dengan daur hidup metamorfosis tidak sempurna adalah capung. Siklus hidupnya hanya melewati tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa.

Setelah kawin, capung betina akan akan bertelur di atas tanaman air, atau jika tidak menemukan tanaman yang cocok, ia akan bertelur di permukaan air yang tenang. Fase telur capung biasanya berlangsung selama 1–5 minggu sebelum menetas.

Setelah menetas, capung memasuki fase nimfa. Pada fase ini, sayap capung belum tumbuh dan tampak seperti punuk berkerak yang menggantung di punggungnya. Nimfa capung hidup di air sebelum ia tumbuh dan berkembang menjadi capung. Bagian dari siklus hidup capung ini bisa memakan waktu hingga empat tahun lamanya.

Setelah nimfa tumbuh dewasa dan cuacanya tepat, ia kemudian akan menyelesaikan metamorfosisnya menjadi capung dewasa dengan merangkak keluar dari air ke atas batang tanaman. Nimfa akan melepaskan kulitnya ke batang tanaman dan kemudian menjadi capung dewasa muda. 

Kulit yang ditinggalkan oleh nimfa disebut exuvia dan biasanya bisa ditemukan masih menempel di batang untuk waktu yang lama. Setelah capung meninggalkan exuvia dan terbang, tandanya capung tersebut sudah dewasa secara matang. Capung akan berburu makanan dan mulai mencari pasangan.

Begitu capung menemukan pasangan, capung betina akan mencari perairan tenang untuk dijadikan tempat bertelur, dan siklus hidup capung dimulai dari awal lagi. Fakta menariknya, capung dewasa hanya hidup sekitar dua bulan.

Ternyata Daur Hidup Organisme Cukup Beragam, Ya!

Itulah penjelasan terkait daur hidup, baik itu pada manusia, tumbuhan, maupun hewan. Dari uraian di atas, bisa kamu simpulkan bahwa siklus hidup merupakan proses perkembangan yang luar biasa, di mana organisme mengalami transformasi dari tahap awal menjadi bentuk dewasa mereka.

Melalui perubahan yang terjadi selama siklus hidup, suatu organisme dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka, memenuhi kebutuhan biologis, dan melanjutkan kelangsungan hidup spesies. Hal ini mencerminkan keajaiban alam yang menakjubkan serta menunjukkan keanekaragaman dan kompleksitas dalam siklus kehidupan di bumi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page