Organisasi Pergerakan Nasional, Pelopor dan Faktor Terbentuknya

Seperti yang kamu tahu, Indonesia dulunya pernah dijajah oleh pihak luar dalam waktu cukup lama. Sehingga pribumi dengan pihak penjajah seringkali mengalami konflik yang berkelanjutan. Kemudian, untuk mencegah dan memperjuangkan negara sendiri, munculah beberapa organisasi pergerakan nasional.

Organisasi-organisasi pergerakan ini tentunya memiliki tujuan dalam keberlangsungan bangsa Indonesia dengan peran yang berbeda. Lalu, apa saja organisasi yang sudah berdiri? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Organisasi Pergerakan Nasional?

Sebelum ke penjelasan lebih dalam, kenali dahulu pengertian dari organisasi atau kelompok pergerakan nasional. Pertama, pergerakan nasional adalah istilah yang digunakan saat satu fase dalam sejarah Indonesia ketika masa perjuangan hingga kemerdekaan pada kurun waktu 1908-1945.

Alasan penetapan tahun pergerakan nasional pada 1908 tersebut karena saat itu lah perjuangan yang dilakukan rakyat Indonesia sudah berpandangan nasional. Dalam artian lain, sebelum tahun itu, rakyat Indonesia masih melakukan pergerakan untuk menentang penjajah demi kelompok atau wilayah tertentu.

Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi pergerakan nasional adalah sekumpulan rakyat Indonesia yang bergerak untuk memperbaiki dan mengambil kemerdekaan negaranya dari penjajah. 

Faktor Terbentuknya Organisasi Pergerakan Nasional

Adapun beberapa hal yang menjadi pemicu terbentuknya organisasi tersebut terbagi menjadi 2 faktor, yaitu internal dan eksternal. Agar lebih jelas mengenai kedua faktor tersebut, simak di bawah ini!

1. Faktor Internal 

Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi organisasi pergerakan ini, yaitu:

  • Sejak dulu, perjuangan rakyat Indonesia hanya bersifat kedaerahan, sehingga tidak bisa mendapatkan kekuatan lebih besar dan mudah dihancurkan penjajah.
  • Sudah banyak golongan terpelajar yang memiliki pandangan progresif.
  • Akibat dari penderitaan rakyat Indonesia yang cukup lama karena tindakan kolonialisme dan imperialisme penjajah.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal yang membuat organisasi pergerakan nasional terbentuk. Beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

  • Adanya pemicu dari kebangkitan negara tetangga seperti Filipina, India, dan Turki, Cina dalam melawan penjajah.
  • Terdapat paham-paham baru yang masuk dari luar Indonesia seperti demokrasi dan nasionalisme.
  • Jepang berhasil mengalahkan perlawanan Rusia pada tahun 1908.

9 Organisasi Pergerakan Nasional

Terdapat beberapa organisasi yang muncul demi melawan penjajah di Indonesia dengan berbagai peran lengkap dengan pelopornya, antara lain:

1. Sarekat Islam

1. Sarekat Islam
Sarekat Islam | Sumber gambar Wikimedia.com

Pada tahun 1911 di Solo,  Haji Samanhudi mendirikan organisasi yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Kemudian nama tersebut berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 dengan ketuanya yaitu H.O.S Tjokroaminoto.

Terbentuknya Sarekat Islam (SI) yaitu untuk menghadapi persaingan dagang dari negara asing. Kemudian adanya organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi islam menurut H.O.S Tjokroaminoto.

Lalu, perkembangan organisasi ini pun membuat pihak Belanda khawatir karena bisa menghancurkan pemerintahan mereka.

2. Budi Utomo

Pada 20 Mei 1908 di Jakarta, dr. Sutomo bersama rekan-rekannya mendirikan organisasi bernama Budi Utomo. Lalu, perlu kamu ketahui bahwa organisasi Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang berdiri di Indonesia dengan anggotanya para mahasiswa STOVIA atau The School tot Opleiding van Inlandsche Artsen or.

Awal mula munculnya ide mendirikan Budi Utomo ini berasal dari dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling pulau Jawa untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan.

Selain itu, beliau memberikan bantuan pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Kemudian tahun 1907, beliau bertemu Soetomo dan tertarik dengan gagasannya.

Lalu, munculnya organisasi pergerakan nasional Budi Utomo tersebut karena keadaan masyarakat pribumi yang memprihatinkan saat berlakunya politik etis karena mereka bisa mengenyam pendidikan namun terhalang dana. Sehingga, hal ini membuat dr. Wahidin Soedirohoesodo ingin bergerak untuk mengatasinya.

3. Perhimpunan Indonesia

R.M Noto Suroto dan Sutan Kasayangan mendirikan organisasi yang bernama Indische Vereeniging pada tahun 1908. Kemudian, organisasi ini mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1925 dan menghapus nama Hindia Belanda untuk menunjukan identitas bangsa dan negara.

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam organisasi tersebut seperti Achmad Soebardjo, Drs. Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Gatot Tanumihardja, dr. Sutomo, Iwa Kusuma Sumantri, Sunario, Sukiman Wiryosanjoyo, Ali Sastroamidjojo, Abdul Majid Joyodiningrat.

4. Indische Partij

4. Indische Partij
Indische Partij | Sumber gambar: Wikimedia.com

Pada 25 Desember 1912 di Bandung, berdiri organisasi yang bernama Indische Partij. Tokoh-tokoh yang mempelopori berdirinya organisasi tersebut seperti R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), Dr. E.F.E Douwes Dekker, dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo atau menyebut mereka dengan “Tiga Serangkai”.

Tujuan berdirinya organisasi tersebut untuk membangun rasa nasionalisme, menciptakan persatuan rakyat Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan rakyat Indonesia dari kemerdekaan. 

Indische Partij merupakan organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah Belanda melalui tulisan R.M Suwardi Suryaningrat Alsik een Nederlander was” yang artinya “Seandainya aku seorang Belanda”.

Namun, prinsip dan tujuan organisasi ini dianggap radikal untuk Indonesia merdeka, sehingga pada 4 Maret 1913 organisasi ini ditutup.

5. Partai Nasional Indonesia

5. Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia | Sumber gambar: tribunnewswiki.com

Ir. Soekarno mendirikan perkumpulan yang bernama Algemeene Studie Club pada tahun 1925. Kemudian dari perkumpulan ini juga terbentuk partai politik sekaligus organisasi pergerakan nasional bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. 

Partai Nasional Indonesia (PNI) bergerak dalam beberapa bidang seperti politik, sosial, dan ekonomi. Kemudian di dalam PNI terdapat tokoh penting yang ikut serta. Tokoh-tokoh tersebut seperti Ir. Anwari, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Mr. Sartono, Mr. Sunaryo, Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo, Dr. Samsi, dan Mr. Budiarto.

6. Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)

Pada 9 Mei 1914, berdiri sebuah organisasi pergerakan nasional bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) oleh Henk Sneevliet yang merupakan anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda. 

Kemudian organisasi ini punya paham marxisme dan acuan terbentuknya Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920. Tujuan terbentuknya ISDV adalah membawa sosialisme di masyarakat Bumiputera yang tidak hanya diperoleh untuk anggota dari Eropa.

Selain itu, organisasi ini juga menyebarkan paham sosial demokrat ke masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, pandangan liberalisme dan kapitalisme juga berasal dari ajaran ISDV.

7. Muhammadiyah

Pada 18 November 1912 di Yogyakarta, berdiri sebuah organisasi pergerakan nasional yang berpedoman pada keagamaan bernama Muhammadiyah oleh K.H Ahmad Dahlan. Terbentuknya Muhammadiyah ini pada awalnya beliau berniat untuk memerangi praktik mistis dan kemiskinan rakyat Indonesia karena penjajahan.

Selain itu, Muhammadiyah berdiri atas tanggapan dari Budi Utomo untuk memberikan pelajaran agama kepada anggotanya. Kemudian organisasi ini memulai langkahnya dengan mendirikan sekolah keagamaan modern, panti jompo, panti asuhan, balai pengobatan, rumah sakit, dan lainnya.

8. Nahdlatul Ulama

Pada 31 Januari 1926, berdiri sebuah organisasi bernama Nahdlatul Ulama oleh para ulama tradisionalis yang memperoleh bimbingan dari Ahlussunnah wal Jama’ah.

Pada saat itu, pemerintah Belanda selalu menekan dan mencoba menghapus potensi islam di Indonesia. Sehingga, dengan terbentuknya Nahdlatul Ulama ini akan menjaga ajaran islam dan mendorong kemerdekaan Indonesia. 

9. Taman Siswa

Taman Siswa berdiri pada tahun 1922 oleh Ki Hajar Dewantara. Tujuan berdirinya organisasi pergerakan nasional ini untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia secara kultural dan diselenggarakan dengan baik.

Jalannya organisasi Taman Siswa ini secara demokratis, sehingga mementingkan rakyat Indonesia. Kemudian, organisasi tersebut menjadi pelopor pengembangan pendidikan di Indonesia hingga sampai seperti sekarang ini.

Namun, perjalanan organisasi Taman Siswa tidaklah mulus karena mengecam pemerintah Belanda yang membatasi jalannya pendidikan. Sehingga pada saat itu, Taman Siswa dianggap sebagai sekolah ilegal.

Sudah Tahu Apa Saja Organisasi Pergerakan Nasional?

Itulah beberapa penjelasan mengenai beberapa organisasi di Indonesia yang muncul saat masa penjajahan. Sehingga, dengan kemunculan organisasi-organisasi tersebut agar mendorong kemerdekaan Indonesia. Semoga penjelasan di atas bisa kamu pahami dan menjadikan bahan pembelajaran.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page