Dalam kehidupan manusia, pasti ada sebab yang akan berpengaruh pada akibat. Sama halnya dengan bidang manajemen terutama pada perusahaan, terdapat istilah yang bernama prinsip pareto untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam waktu singkat. Mari cari tahu pengertian, manfaat, dan contohnya di sini!
Daftar ISI
Apa itu Pareto?
Ini merupakan suatu prinsip yang menggunakan pendekatan distribusi probabilitas dengan aturan sains, geofisika, ilmu sosial, dan ilmu lain yang berhubungan dengan penaksiran. Nama lain prinsip ini, yaitu prinsip atau aturan 80/20, artinya sekitar 80% hasil akan dihasilkan oleh 20% dorongan atau input.
Seorang ahli ekonomi asal Italia bernama Vilfredo Pareto adalah sosok yang menjadi pencetus prinsip ini pertama kali. Prinsip 80/20 juga berhubungan dengan konsep distribusi penghasilan dan kekayaan pada populasi.
Meskipun dikenal sebagai prinsip 80/20, namun tidak semua situasi harus menggunakan perbandingan 80:20. Prinsip tersebut bisa dimanfaatkan bagi pelaku retail dengan penjualan produk yang bermacam-macam dalam satu toko.
Dengan prinsip 80/20, maka pelaku retail bisa menjual 20% produk kemudian menyumbang sebesar 80% dari total penjualan keseluruhan. Agar penjualan bisa meningkat, penjual harus mengurutkan produk terlaris hingga kurang laris berdasarkan kuantitas produk maupun jumlah rupiah yang dihasilkan.
Prinsip tersebut bisa Anda gunakan berdasarkan dari keseluruhan total penjualan, kuantitas penjualan produk, jumlah transaksi secara keseluruhan, total margin setiap produk, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Prinsip Pareto
Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang saatnya Anda mengerti tentang apa saja jenis prinsip 80/20. Berikut adalah ulasan lengkapnya:
1. Prinsip Fenomena
Jenis ini memungkinkan prinsip 80/20 berguna untuk menganalisa hasil-hasil yang tidak diharapkan. Kemudian untuk mengetahui permasalahan utama yang terjadi.
Contohnya dalam suatu perusahaan, menggunakan prinsip 80/20 untuk melakukan analisis terhadap hal-hal yang berhubungan dengan keamanan produk, kualitas, sistem delivery, biaya, dan lain sebagainya. Berikut masing-masing penjelasannya:
- Keamanan: Berhubungan dengan gangguan, kecelakaan, kesalahan dalam pekerjaan, dan lain sebagainya.
- Kualitas: Berkaitan dengan kerusakan produk, keluhan konsumen, kegagalan pembuatan produk, kegagalan, dan sejenisnya.
- Sistem delivery atau pengiriman: Berhubungan dengan pengiriman yang tertunda, pembayaran dari konsumen yang mengalami keterlambatan dan lain-lain.
- Biaya: Berhubungan dengan jumlah kerugian terhadap kerusakan produk, pengeluaran ongkos, dan sejenisnya.
2. Prinsip Penyebab
Jenis prinsip ini berfungsi untuk melakukan analisa terhadap penyebab suatu proses sehingga masalah utamanya dapat diketahui dan lebih mudah menemukan solusinya.
Contohnya dalam suatu perusahaan menggunakan prinsip pareto ini untuk melakukan analisis tentang bahan baku, operator, mesin, hingga penggunaan metode operasi. Berikut masing-masing penjelasannya:
- Bahan baku: Analisis terhadap pembuatan bahan baku dari tahap awal hingga akhir.
- Operator: Berhubungan dengan sumber daya manusia meliputi umur, keterampilan, pengalaman kerja, dan sifat individual masing-masing karyawan.
- Mesin: Analisis terhadap penggunaan alat dan instrumen pengolahan produk.
- Metode operasi: Berhubungan dengan metode saat bekerja, kondisi operasi, sistem atau konsep pengaturan kerja, dan lain sebagainya.
Manfaat Prinsip Pareto
Mengetahui pengertian dan jenisnya saja mungkin tidak cukup bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang prinsip 80/20. Oleh sebab itu, ketahui juga beberapa manfaatnya sebagai berikut:
1. Meningkatkan Produktivitas
Manfaat pertama dari penerapan prinsip tersebut dalam bisnis, yaitu meningkatkan produktivitas dalam suatu perusahaan. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan adanya prinsip ini, maka perusahaan akan lebih fokus untuk mencapai efisiensi setelah mengetahui apa saja area yang membutuhkan sumber daya.
Artinya, perusahaan hanya perlu fokus pada 20% aspek yang penting saja agar bisa menghasilkan 80% hasil sesuai keinginan. Selain itu, dalam penerapannya, perusahaan akan lebih berhati-hati saat melakukan pengelolaan sumber daya dan aktivitas eliminasi berbagai hal yang tidak diperlukan menjadi lebih bijak dan tepat sasaran.
2. Meningkatkan Keuntungan
Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal tersebut bisa terjadi karena saat perusahaan sudah fokus menentukan area potensial, maka keuntungan akan lebih mudah didapatkan.
Dengan prinsip 80/20, maka perusahaan akan melakukan identifikasi serta menentukan beberapa area bisnis yang harus dikerjakan, kemudian mengetahui titik mana saja yang akan menjadi fokus. Ini bertujuan agar profitabilitas semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
3. Memperluas Wilayah Pemasaran
Manfaat ketiga prinsip pareto, yaitu perusahaan bisa lebih memperluas wilayah pemasaran sesuai harapan. Jika pemasaran semakin luas, maka perusahaan dapat memaksimalkan strategi marketing dengan berbagai metode untuk membuat calon konsumen merasa tertarik dengan produk atau layanan dari perusahaan.
4. Mengidentifikasi Masalah Perusahaan
Setiap perusahaan sudah pasti memiliki berbagai permasalahan tertentu, mulai dari masalah kecil hingga masalah yang cukup besar. Tentu saja, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena akan mempersulit perkembangan perusahaan.
Oleh karena itu, dengan menerapkan prinsip 80/20, perusahaan akan lebih mudah untuk mengidentifikasi setiap permasalahan. Caranya dengan memanfaatkan pendekatan paling tepat dan penyelesaian dengan waktu yang lebih singkat.
5. Mengembangkan Layanan Konsumen
Manfaat kelima, yaitu perusahaan bisa melakukan peningkatan layanan maupun dukungan kepada para calon konsumen untuk memberikan kenyamanan. 80% keluhan konsumen berasal dari 20% produk perusahaan yang harus segera diperbaiki.
Contoh Penerapan Pareto dalam Bisnis
Setelah mengetahui pengertian, jenis, dan manfaatnya, tentu akan lebih mudah dipahami jika Anda juga langsung mempelajari contoh penerapannya dalam dunia bisnis. Berikut uraiannya:
1. Manajemen Perusahaan
Contoh penerapan pertama, yaitu dalam sistem manajemen perusahaan. Di mana dengan prinsip tersebut, maka 20% pegawai yang berkontribusi dalam 80% peningkatan perusahaan akan mendapatkan bonus atau reward.
Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan pelatihan kepada sisa 20% karyawan yang tidak mendapatkan bonus.
2. Media Sosial
Contoh penerapan selanjutnya adalah melakukan analisis pada pengunjung akun media sosial milik perusahaan. Ini bisa Anda lakukan dengan cara mengamati 20% pengunjung dalam rentang usia tertentu kemudian menganalisis 80% waktu kunjungannya.
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui segmen media sosial dan menemukan waktu terbaik mengunggah konten.
3. Pendidikan
Penerapan prinsip pareto selanjutnya, yaitu pada bidang pendidikan. Dalam hal ini, tujuannya adalah untuk mencapai pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Caranya, yaitu menemukan 20% strategi pembelajaran untuk mencapai 80% keberhasilan saat mengejar target. Prinsip ini juga bermanfaat untuk menghemat tenaga, waktu, dan mengurangi respon negatif.
4. Bidang Geofisika
Prinsip ini juga bisa diterapkan dalam bidang geofisika untuk menemukan gambaran suatu hubungan power law dalam berbagai fenomena tertentu. Seperti gempa bumi dan pemadaman api.
Selain itu, prinsip ini juga berguna untuk melakukan penaksiran nilai dari keseluruhan jumlah cadangan minyak pada lahan ukuran besar maupun kecil.
5. Bidang Logistik dan Pengawasan Kualitas Produksi
Prinsip 80/20 pada bidang logistik dan pengawasan kualitas produksi berguna dalam berbagai langkah. Contohnya, yaitu sebagai garis besar dalam proses analisis ABC dan XYZ untuk mengoptimasi persediaan barang dari suatu perusahaan.
6. Bidang Kesehatan
Prinsip pareto juga bisa diterapkan pada bidang kesehatan sebagai langkah pemeliharaan kesehatan. Seperti pada negara Amerika Serikat, berhasil menemukan 20% pasien dengan memanfaatkan 80% sumber pemeliharaan kesehatan. Hal tersebut tentu akan memudahkan pekerjaan para tenaga kesehatan.
7. Bidang Software
Prinsip 80/20 juga berfungsi untuk melakukan optimasi pada ilmu komputer maupun teori tentang pengawasan teknik seperti energi elektromagnetik.
Microsoft mencatat bahan perlengkapan dari 20% laporan kerusakan, kemudian 80% kesalahan maupun kegagalan yang terjadi bisa dihilangkan. Kemudian contoh lain, yaitu menggunakan sinar jiplakan pada prinsip komputer sebesar 80% dari geometri yang terjadi sebanyak 20%.
8. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tentu membutuhkan analisis mengenai pertumbuhan dan penghasilan suatu negara. Oleh karena itu, adanya prinsip ini, dapat berperan sebagai atribut pelebaran ketidakmerataan ekonomi dalam suatu negara.
Artinya, jika pertumbuhan penghasilan mengalami peningkatan. Maka, keberadaan pendidikan dan keterampilan bermanfaat untuk mencapai keuntungan dari berkembangnya teknologi baru serta globalisasi yang semakin meningkat.
Sudah Mengerti tentang Prinsip Pareto?
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu prinsip pareto, jenis, manfaat, beserta contoh penerapannya. Jika Anda merupakan seorang pebisnis, maka sebaiknya gunakan prinsip ini untuk mencapai keberhasilan dan meningkatkan keuntungan dari penjualan produk atau layanan bisnis Anda. Semoga bermanfaat!