Pencemaran Lingkungan: Jenis, Dampak, Penyebab, dan Contohnya

Pencemaran lingkungan merupakan berubahnya kondisi lingkungan akibat adanya perkembangan teknologi dan ekonomi yang melebihi batas ambang toleransi ekosistem sehingga tingkat polutan di lingkungan menjadi meningkat. 

Kondisi ini tentu saja memberikan dampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya sebab kualitas lingkungan sudah tidak sehat seperti seharusnya. Nah, supaya bisa lebih memahami materi tentang pencemaran ini lebih lengkapnya, simak artikel ini sampai habis!

Pengertian Pencemaran Lingkungan 

Pencemaran lingkungan atau environmental pollution termasuk salah satu masalah terbesar yang sering jadi perbincangan banyak pihak, mulai dari masyarakat, aktivis lingkungan, hingga pemerintah. 

Masalah ini sudah menjadi sangat populer yang jika dibiarkan terus-menerus akan membawa dampak besar bagi makhluk hidup, terlebih manusia, sebab bisa menyebabkan penyakit dan bencana alam. 

Lalu, apakah pencemaran lingkungan itu?

Pencemaran ini diartikan sebagai terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem atmosfer dan bumi sehingga keberadaannya bisa mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. 

Menurut UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran adalah masuknya zat energi atau komponen yang bisa merusak lingkungan, atau berubahnya segala bentuk tatanan lingkungan dari kegiatan manusia maupun proses alam sehingga kualitas lingkungan terancam. 

Kondisi ini juga berarti perubahan faktor abiotik akibat dari kegiatan yang melebihi batas toleransi ekosistem abiotik. Contohnya seperti asap kendaraan bermotor dan penggunaan sampah plastik yang tidak sesuai standar lingkungan. 

Secara umum, ada dua bentuk bahan penyebab pencemaran, yakni:

  • Degradable, yakni polutan yang bisa diuraikan kembali dan bisa diterima oleh alam. Misalnya kotoran hewan, manusia, dan sampah tumbuhan. 
  • Non-degradable, yakni polutan yang tidak bisa diuraikan kembali oleh alam. Misalnya sampah plastik, styrofoam, merkuri, timah hitam, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan bisa terjadi karena berbagai faktor, namun faktor terbesarnya adalah ulah manusia. Di zaman teknologi ini manusia sangat berperan besar terhadap kualitas lingkungan, sebab perbuatan mereka banyak yang menimbulkan kerusakan lingkungan demi keberlangsungan hidupnya. 

Manusia adalah komponen biotik utama yang mempunyai kemampuan untuk mengubah lingkungannya. Oleh karena itulah manusia adalah penanggung jawab utama terhadap kelestarian lingkungan sekitarnya. 

Jenis-Jenis dan Penyebab Pencemaran Lingkungan

Pencemaran terjadi akibat banyaknya zat polutan (bahan pencemar) yang berada di tempat dan waktu yang tidak tepat. Zat polutan ini bisa disebut juga dengan sampah (limbah) dari hasil produksi atau rumah tangga yang dibuang secara sembarangan dan tidak melalui proses pengolahan yang tepat. 

Adapun jenis-jenis pencemaran akibat dari banyaknya polutan yang tersebar dan membuat kualitas hidup bisa menurun, antara lain:

1. Pencemaran  Udara

Udara yang Anda hirup setiap harinya bisa terkena dampak dari pencemaran. Pencemaran udara bisa saja terjadi ketika kondisi udara tidak bersih dan mulai rusak akibat banyaknya polutan berbahan kimia, biologis, dan fisik di sekitar area atmosfer bumi. 

Zat polutan ini misalnya seperti karbon monoksida, partikel debu, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan lain-lain. Semua zat kimia ini tentu saja bisa membawa dampak besar bagi kesehatan manusia, karena bisa menyebabkan berbagai macam penyakit pernapasan seperti asma dan infeksi saluran pernapasan. 

Jenis-jenis polutan udara ini tidak hanya berasal dari ulah manusia, namun ada juga yang berasal dari alam. Polutan dari alam ini misalnya akibat adanya gunung meletus yang mengeluarkan asap pekat dan kebakaran hutan karena suhu bumi terlalu panas. 

Meski ada juga yang berasal dari alam, namun pencemaran udara tentu saja paling banyak terjadi karena perbuatan manusia. Manusia seringkali merusak kualitas udaranya sendiri dari asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, dan asap rokok. 

Di Indonesia sendiri polusi udara menjadi masalah paling serius, karena pertengahan 2023 ini Jakarta masuk peringkat 10 besar kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Sementara di tingkat Asia Tenggara, Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi udara paling buruk dibanding negara-negara lainnya. 

Dari sini bisa menjadi bukti bahwa permasalahan pencemaran lingkungan, terlebih pencemaran udara haruslah menjadi perhatian serius dari berbagai pihak khususnya masyarakat dan pemerintah. Ini penting dilakukan untuk menyelamatkan kehidupan 

2. Pencemaran Tanah

Sama seperti pencemaran udara, pencemaran tanah akan berakibat langsung pada hidup manusia karena tanah adalah habitat manusia. Polusi tanah bisa terjadi ketika tanah terkontaminasi oleh zat-zat yang bisa merusak kualitas tanah, seperti masuknya zat-zat kimia berbahaya, sampah yang tidak bisa didaur ulang, dan zat radioaktif berbahaya. 

Nah lebih lengkapnya, ada beberapa faktor mengapa polusi tanah ini bisa terjadi, yakni:

  • Limbah domestik: limbah domestik ini berasal dari sampah rumah tangga yang tidak terolah dengan baik, misalnya kaleng, sampah plastik, sampah karet, styrofoam, sampah makanan, detergen, sabun, dan sebagainya.
  • Limbah industri dan pertanian: asam sulfat, pestisida, pupuk kimia.
  • Zat radioaktif yang sangat membahayakan.

Kasus pencemaran tanah ini pernah terjadi pada tahun 2021, di mana ada 1.499 desa atau kelurahan yang tanahnya terkena pencemaran. Dalam kasus tersebut polusi tanah paling banyak terjadi di Jawa Tengah, yakni sekitar 224 desa yang terdampak. 

3. Pencemaran Air

Pencemaran air juga seringkali terjadi di lingkungan sekitar. Biasanya air yang terkontaminasi zat-zat berbahaya ini merupakan sumber-sumber air seperti sungai, danau, sumur, dan laut. Akibatnya, sumber air tersebut tidak bisa digunakan semestinya oleh manusia bahkan bisa menyebabkan kematian pada hewan. 

Air tercemar mempunyai ciri khas yang mudah diketahui, yakni air berbau, air berubah warna, dan air memiliki rasa. Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa air tidak bisa lagi dikonsumsi manusia karena kualitas kebersihannya menurun. Kalau air seperti itu masih saja dikonsumsi, maka bisa membawa penyakit.

Sama seperti pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran air paling banyak terjadi akibat perbuatan manusia yang mengotori lingkungan dengan sengaja. Contohnya dari limbah pabrik, membuang sampah ke sungai atau sumber air lainnya, dan menggunakan bahan peledak serta racun saat menangkap ikan. 

Semua kebiasaan tersebut mengakibatkan air bersih sulit diperoleh. Kasus seperti ini  pernah terjadi pada tahun 2018, yang pada waktu itu menurut data BAPPENAS pencemaran air di perkotaan Jakarta mencapai angka 96%, artinya ini sudah masuk kategori pencemaran berat. 

Air yang dikonsumsi warga kebanyakan sudah terkontaminasi oleh limbah rumah tangga seperti kotoran manusia dan hewan, air bekas cucian, dan sebagainya. 

Tidak hanya di Jakarta, pencemaran air juga pernah terjadi di Sulawesi Utara. Beberapa peneliti pernah menemukan adanya pencemaran air di Sungai Tondano, Ternate Baru, Kota Manado berdasarkan parameter fisika dan kimia, yaitu adanya kandungan BOD dan fosfat. 

4. Pencemaran Suara

Pernah mendengar apa itu pencemaran suara? Biasanya pencemaran ini paling banyak terjadi di perkotaan karena berasal dari suara mesin kendaraan, aktivitas di kantor, pabrik, suara keras dari sound system, dan lain sebagainya. 

Suara-suara tersebut tentu saja bisa mengganggu telinga jika melebihi batas dan efeknya bisa membuat hidup seseorang terganggu sehingga mengalami masalah mental. 

5. Pencemaran Cahaya

Terakhir, ada pencemaran yang seringkali dianggap remeh oleh sebagian orang yakni pencemaran cahaya. Pencemaran ini juga bisa mengganggu siklus alami hewan dan tumbuhan.

Penyebabnya adalah sinar atau cahaya. Cahaya yang dimaksud adalah cahaya buatan dengan intensitas tinggi yang membuat langit sangat terang sehingga mengganggu beberapa kondisi alami di alam.

Contoh Perilaku yang Bisa Mencemari Lingkungan

Berikut contoh perilaku manusia yang bisa merusak lingkungan:

  • Pemakaian AC berlebihan.
  • Pembakaran hutan.
  • Membuang sampah sembarangan terlebih di sumber-sumber air.
  • Membuang limbah pabrik sembarangan tanpa ada proses pengolahan sesuai standar.
  • Penebangan hutan secara liar.
  • Penggunaan kantong plastik dan bahan sulit terurai lainnya secara berlebihan.
  • Membuang limbah rumah tangga seperti detergen ke sungai.

Dampak Pencemaran Lingkungan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pencemaran lingkungan apabila terus dibiarkan akan mengganggu ekosistem kehidupan, terlebih kehidupan manusia. Sebab, lingkungan yang tercemar bukan hanya membawa penyakit berbahaya namun juga bencana alam.

Kesimpulan

Pencemaran lingkungan merupakan masalah besar yang sedang dihadapi oleh berbagai negara, khususnya Indonesia. Dari sini sudah seharusnya permasalahan lingkungan menjadi perhatian bagi seluruh pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintah agar terciptanya lingkungan sehat, bersih, dan nyaman. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page