Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, dan Cara Hitungnya

Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara dapat terlihat dari pendapatan perkapita (PPK). Tak hanya sebagai tolak ukur kemakmuran dalam negeri, PPK juga menjadi penentu kelas negara dalam kancah internasional. Eits, kamu sudah paham belum dengan istilah ini?

Supaya kamu memperoleh informasi lebih dalam dan menyeluruh tentang PPK dan berbagai macam elemennya, sebaiknya ikuti ulasan di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita atau yang juga sering disingkat PPK adalah sebuah indikator atau tolak ukur untuk mengetahui kemakmuran penduduk suatu negara. PPK merupakan total semua penghasilan negara yang dibagi dengan semua jumlah penduduk negeri tersebut.

Pembagian tersebut akan menghasilkan pendapatan rata-rata penduduk negara. Negara bisa dikatakan makmur apabila nilai PPK relatif tinggi. Sebaliknya, jika suatu negara mempunyai PPK rendah, maka banyak dari penduduk negara tersebut masih kesulitan ekonomi sehingga memicu kesenjangan ekonomi.

Fungsi Pendapatan Perkapita

Setelah mengetahui pengertian PPK, Anda pun juga perlu mengetahui apa saja fungsi PPK bagi negara. Yuk, cari tahu fungsi dan pembahasannya di bawah ini:

1. Indikator Tingkat Kemakmuran Masyarakat

Fungsi pertama ini sudah disebutkan pada poin di atas yaitu sebagai indikator kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pasalnya, proses penghitungan PPK selalu melibatkan penghitungan dari penghasilan rakyat.

Melalui PPK, pemerintah dapat mengetahui performa kinerjanya dalam membangun perekonomian negara. Semakin tinggi nilai PPK, maka akan semakin sedikit jumlah penduduk miskin pada negeri tersebut.

2. Alat Ukur Kelancaran Aktivitas Ekonomi Negara

Pendapatan perkapita tak hanya sebagai indikator kemakmuran suatu negara, namun juga sebagai alat ukur dalam menilai kelancaran pelaksanaan aktivitas ekonomi negara. Apa pun jenis aktivitas perekonomian yang sedang negara lakukan, pasti akan memberikan pengaruh pada pendapatan negara. 

Pemerintah pun dapat menilai apakah aktivitas perekonomian negara tersebut membuahkan hasil yang baik atau sebaliknya dengan melihat hasil PPK. Alhasil, pemerintah bisa mengambil tindakan khusus pada aktivitas perekonomian yang tidak menguntungkan bagi pendapatan negara.

3. Cerminan Situasi Ekonomi Negara

Kondisi ekonomi negara dari waktu ke waktu pasti banyak mengalami perubahan. Mengingat PPK ini menyimpan data perekonomian negara, maka pemerintah bisa menggunakannya sebagai rujukan untuk melakukan analisis.

Sehingga, pemerintah dapat melakukan evaluasi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada tiap periode PPK. Kegiatan analisis ini memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan aktivitas ekonomi negara tersebut.

4. Pijakan Pengambilan Kebijakan di Masa Depan

PPK juga dapat berfungsi sebagai instrumen untuk mengetahui situasi ekonomi negara pada waktu tertentu. Atas dasar inilah pemerintah akan menggunakan PPK sebagai pijakan dalam mengambil kebijakan perekonomian di masa depan.

Nantinya, kebijakan-kebijakan yang pemerintah buat akan lebih sesuai dengan kondisi masyarakat. Alhasil, target dan tujuan ekonomi pun akan lebih mudah tercapai.

Komponen Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita mempunyai dua komponen pokok yang selalu digunakan dalam penghitungannya. Berikut adalah kedua komponen pokok tersebut:

1. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah komponen pertama dalam PPK. Adapun asal mula pendapatan nasional adalah jumlah total penghasilan suatu negara dalam kurun waktu satu tahun. Pendapatan nasional ini memberikan pengaruh signifikan terhadap PPK.

Nilai antara pendapatan nasional dan PPK biasanya akan sebanding. Jika pendapatan nasional dalam jangka waktu satu tahun relatif tinggi, maka nilai PPK pun juga akan tinggi. Sebaliknya, jika nilai pendapatan nasional per satu tahun mengalami penurunan, hal yang sama juga terjadi pada nilai PPK.

2. Jumlah Penduduk

Komponen pokok yang kedua adalah jumlah penduduk yang merupakan total dari seluruh penduduk pada suatu negara. Pada komponen ini, perbandingannya akan terbalik. Apabila suatu negara mempunyai jumlah penduduk yang sangat tinggi, maka nilai PPK akan turun atau rendah.

Cara Menghitung Pendapatan Perkapita

Untuk mengetahui nilai PPK suatu negara, ada dua cara menghitungnya. Silakan simak rumus dan caranya supaya bisa menghitungnya sendiri:

1. Perhitungan Riil

Cara menghitung PPK secara riil yaitu dari harga konstan pada acuan tahun. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

PPK Riil= GNP Konstan (Gross National Product) : Jumlah Penduduk

Misalnya, negara A mempunyai nilai GNP sebesar US$700.000 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2021, angka GNP naik menjadi US$1.300.000 miliar dan jumlah penduduk sekitar 350 juta jiwa. Lantas, nilai PPK negara tersebut adalah:

PPK = US$700.000 milyar : 350 juta jiwa = US$2.000

Hasilnya, pendapatan perkapita riil negara A adalah US$2.000.

2. Perhitungan Nominal

Jenis perhitungan PPK nominal lebih umum digunakan di beberapa negara di dunia. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

PPK Nominal = GNP Berlaku (Gross National Product) : Jumlah Penduduk

Sebagai contoh, nilai GNP negara B pada tahun 2022 adalah US$500.000 milyar. Kemudian, jumlah total penduduk negara tersebut adalah 100 juta jiwa. Sehingga, PPK nominal negara tersebut adalah:

PPK = US$500.000 milyar : 100 juta jiwa = US$5.000

Hasilnya, PPK nominal negara B adalah US$5.000.

Kelompok Negara Menurut Hasil Pendapatan Perkapita

Mengingat bawah PPK adalah tolak ukur kemakmuran suatu negara, maka negara-negara di dunia bisa dikelompokkan berdasarkan nilai PPK yang mereka miliki. Ini dia beberapa kelompok negara berdasarkan PPK:

1. Negara Pendapatan Tinggi

Suatu negara dapat masuk ke dalam kategori negara berpendapatan tinggi apabila nilai PPK ekonomi negaranya mencapai lebih dari US$8.335. Umumnya, negara berpenghasilan tinggi akan diisi oleh golongan negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan negara-negara maju lainnya.

2. Kelompok Negara Pendapatan Menengah ke Atas

Satu level di bawah negara berpendapatan tinggi ada negara dengan pendapatan menengah ke atas. Kisaran nilai pendapatan perkapita kelompok negara ini yaitu mulai dari US$4046 hingga US$8.335.

Kategori negara berpendapatan menengah ke atas ini banyak berasal dari negara Eropa, seperti Perancis dan Belgia. Selain itu, ada pula negara non Eropa seperti Kanada.

3. Pendapatan Menengah ke Bawah

Negara berkembang biasanya lebih banyak mengisi kategori pendapatan menengah ke bawah. Kisaran PPK pada kategori ini adalah mulai dari US$675 hingga US$4.046. Indonesia juga termasuk ke dalam negara berpendapatan menengah ke bawah karena nilai PPK berkisar di angka US$3.870.

4. Kelompok Negara Pendapatan Rendah

Apabila pendapatan suatu negara nilainya kurang dari US$675, maka negara tersebut termasuk ke dalam kelompok negara dengan pendapatan rendah. 

Biasanya, negara ini mempunyai kondisi ekonomi yang buruk akibat konfik atau sumber daya alam serta sumber daya manusia yang kurang memadai. Adapun contoh negara dengan pendapatan rendah antara lain Somalia, Nigeria, Uganda, Ethiopia, Afghanistan, dan masih banyak negara lainnya.

Kekurangan Pendapatan Perkapita

Pembahasan di atas banyak menyebutkan bahwa pendapatan perkapita adalah indikator atau tolak ukur kemakmuran suatu negara. Pernyataan tersebut memang benar adanya, namun Anda perlu tahu beberapa kekurangan PPK. Diantaranya adalah:

1. Tidak Terlalu Valid

Menilai kesejahteraan masyarakat suatu negara menggunakan instrumen PPK tidaklah memberikan hasil yang terlalu valid. Kondisi ini bisa terlihat dari hasil perhitungan pendapatan perkapita yang meningkat namun tidak imbang dengan kondisi kehidupan masyarakat negara tersebut.

Maksudnya adalah terkadang suatu negara mempunyai nila PPK yang relatif tinggi namun kualitas hidup penduduknya masih belum sejahtera. 

2. Mengabaikan Perbedaan Karakteristik Setiap Negara

Faktanya, setiap negara mempunyai karakteristik masing-masing yang dapat mempengaruhi nilai PPK. Karakteristik yang dimaksud antara lain kondisi sosial budaya, usia penduduk, nilai tukar mata uang, pendistribusian pendapatan masyarakat, dan masih banyak lainnya.

3. Iklim dan Kondisi Lingkungan Terkait

Iklim dan lingkungan di suatu negara juga memegang peranan krusial dalam perekonomian penduduknya. Lantas, mengapa bisa demikian? 

Kondisi iklim dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan mata pencaharian penduduk. Selain itu, iklim juga menentukan hasil pertanian dan perkebunan pada suatu negara.

Misalkan, hasil pertanian negara empat musim akan berbeda dengan negara dua musim. Musim juga akan memengaruhi mobilitas, sehingga juga berimbas pada perekonomian secara menyeluruh.

Sudah Paham dengan Semua Pembahasan Pendapatan Perkapita?

Itulah ulasan menyeluruh tentang pendapatan perkapita mulai dari pengertian, fungsi, komponen, cara menghitung, dan kekurangannya. Pada intinya, PPK adalah tolak ukur sederhana untuk mengetahui kemakmuran penduduk suatu negara.

Namun demikian, nilai PPK bukan satu-satunya indikator untuk menentukan kemakmuran suatu negara. Semoga artikel ini membantumu lebih mudah dalam mempelajari PPK.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page