Berasal dari kata periode, pengertian periodisasi merujuk pada proses pembabakan masa lalu berdasarkan zaman. Karena menyangkut aktivitas masa lampau, maka periodisasi terbagi dalam beberapa bagian, dengan kurun waktu yang panjang. Melalui periodisasi, waktu dari peristiwa dapat dirumuskan dengan lebih jelas dan sistematis.
Menjadi tahapan krusial dalam historiografi, periodisasi tak hanya penting untuk mengungkap ikhtisar sejarah, melainkan juga berguna untuk membantu seseorang mendalami urutan peristiwa sejarah secara utuh. Tanpa adanya periodisasi, kamu akan sulit memahami perjalanan sejarah yang luas.
Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh mengenai arti dari periodisasi lengkap dengan tujuan, jenis, konsep, dan faktor-faktor yang dapat memengaruhinya. Harapannya, kamu dapat memahami asal-usul berbagai kisah sejarah serta melacak perkembangan peristiwa dari waktu ke waktu. Mari simak hingga akhir!
Daftar ISI
Pengertian Periodisasi
Secara harfiah, pengertian periodisasi yaitu tingkat perkembangan masa yang dapat menggambarkan peristiwa sejarah yang telah terjadi. Selain itu, periodisasi juga berarti sebagai pembabakan kisah sejarah dari suatu periode atau masa, yang dirumuskan secara lengkap dan terarah.
Adapun, pembabakan sendiri dilakukan karena adanya rentang waktu yang sangat panjang, mulai dari awal manusia ada sampai saat ini. Sebagai bentuk klasifikasi peristiwa, yang mana prosesnya dapat membedakan dan mendistribusikan waktu ke fase yang berbeda, periodisasi lebih berfokus pada pembabakan sejarah manusia.
Umumnya, penggunaan periodisasi berfungsi untuk mengetahui proses sejarah dan kausalitas yang mungkin menghubungkan peristiwa tersebut secara runut. Selain memberikan segmentasi waktu yang nyaman, periodisasi akan menghadirkan rangkaian periode dengan karakteristik yang relatif stabil.
Akan tetapi, penentuan awal dan akhir yang tepat pada setiap periodisasi acap kali bersifat arbitrer. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya perjalanan sejarah membawa perubahan dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Dengan kata lain, periodisasi memiliki sifat arbitrer, jika sejarah tidak tergeneralisasi dan berkelanjutan.
Tujuan Periodisasi
Pada implementasinya, terdapat beberapa tujuan dari periodisasi, dalam rangka penjelasan terkait suatu kejadian atau peristiwa sejarah, yaitu:
1. Memahami Gambaran Peristiwa Secara Mudah
Tujuan utama penerapan periodisasi tidak lain untuk mempermudah memperoleh gambaran secara menyeluruh dari peristiwa sejarah yang terjadi. Artinya, pengertian periodisasi ini, yaitu melihat sebuah rangkaian kejadian sejarah berdasarkan pembagian waktunya, sehingga akan memudahkan seseorang dalam memahaminya.
Biasanya, peristiwa sejarah terdiri dari rangkaian-rangkaian tahun, dengan deretan tanpa ujung dan pangkal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sebuah refleksi atau pandangan, maka deretan tersebut perlu dibagi-bagi lagi melalui proses periodisasi.
2. Merunutkan Peristiwa Sejarah
Pada bagian ini, merunutkan peristiwa sejarah dalam periodisasi harus berdasarkan tingkatan waktu yang logis, supaya tidak memunculkan efek yang terkesan tumpang tindih. Tak hanya itu, penyusunan cerita sejarah secara runut dan kronologis juga menghindari adanya potensi pengulangan kisah yang berkelanjutan.
Dengan begitu, pengertian periodisasi tersebut akan memandang sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang mempunyai nilai sistematika dan bukan sekedar tinjauan masa lalu yang tidak jelas kebenarannya belaka.
3. Menyederhanakan Cerita Sejarah
Selain terbilang rumit, sejarah merupakan memori kolektif yang kerap terjadi dalam rentang peristiwa yang panjang. Hal tersebut menyebabkan seringkali munculnya titik temu yang tidak menemukan arah dan tujuan yang pasti.
Untuk menguraikan kerumitannya, perlu adanya upaya penjabaran setiap detail kisah sejarah, dengan melakukan pembagian dan penggolongan. Di sini, pengertian periodisasi memainkan peran untuk menyederhanakan cerita sejarah menjadi satu tatanan atau orde, yang memudahkan dalam pemahaman definisi yang simple.
4. Membantu Analisis Sejarah
Pada dasarnya, pengertian periodisasi yang mengaitkan peristiwa sejarah, akan banyak berkontribusi dalam proses analisis sejarah yang mendalam. Sebagai contoh, menganalisis bagaimana suatu negara bisa merdeka dan mengetahui kronologis lengkap dari perang dunia kedua.
Dengan melakukan analisis kisah sejarah, manusia bisa memperoleh pengalaman yang berharga dan mengambil langkah prediksi yang tepat untuk masa depan. Sehingga, manusia mampu membangun peradaban yang jauh lebih baik lagi kedepannya.
Salah satu syarat vital dari sebuah ilmu pengetahuan, yaitu sifatnya yang terstruktur atau sistematis. Singkatnya, seluruh peristiwa yang terjadi di masa lalu akan melalui tahap pengelompokkan dan terhubung antara satu sama lain. Dengan demikian, syarat sistematika ilmu pengetahuan dapat terpenuhi secara tepat sasaran.
3 Jenis Periodisasi
Tahukah kamu? Jenis periodisasi akan menyuguhkan bentuk dan corak khasnya masing-masing kepada bahan sejarah yang tidak mempunyai batas. Ada pula beberapa faktor yang menjadi sebuah kriteria dalam penyusunan konsep periodisasi yang juga menyangkut tiga jenis periodisasi, seperti berikut:
1. Periodisasi Berlandaskan Waktu Kronologis
Merupakan cara yang tergolong paling sederhana, pengertian periodisasi ini mengacu pada pembabakan yang berdasarkan pada tahun atau abad kejadian. Adapun, contoh dari jenis periodisasi tersebut, antara lain perang tentara Portugis dengan Spanyol di Indonesia dan sejarah Perancis pada abad ke-9.
2. Periodisasi Berdasarkan Ciri yang Terkandung dalam Kejadian
Tidak menjadikan waktu sebagai pembatas utama, pengertian periodisasi tersebut mengacu pada proses pengelompokan sejarah berdasarkan ciri yang terlihat dalam suatu kejadian. Meski begitu, setiap periodisasi tidak akan pernah terlepas dari sebuah waktu, karena segala macam peristiwa pasti akan terikat dengan waktu.
Misalnya, zaman prasejarah sampai permulaan Tarikh Masehi, zaman penyusunan kemerdekaan Indonesia, abad proklamasi kemerdekaan, dan era Kerajaan Sriwijaya Syailendra pada abad ke-7 hingga abad ke-12.
3. Periodisasi Menurut Ranting
Sama halnya dengan cabang ilmu pengetahuan yang lainnya, perkembangan sejarah juga makin bertumbuh meluas, sehingga membutuhkan diferensiasi dalam ranting. Maksudnya, pengertian periodisasi menurut ranting, yaitu proses memusatkan perhatian dan meriwayatkan bagian khusus sejarah secara lebih komprehensif.
Tujuannya, untuk memudahkan menguasai keseluruhan fakta yang ada dari masa lampau. Mengingat, fakta-fakta tersebut terdapat berbagai macam rumpun ilmu. Ranting dalam ilmu sejarah terbagi menjadi beberapa bidang, seperti sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah pendidikan, dan lain sebagainya.
Ranting-ranting ini nantinya akan saling terhubung dalam sejarah sebagai sebuah ilmu bantu yang mempelajari ilmu tersebut dengan cara spesifik. Pada kedudukan yang paling tinggi, semua ranting melebur ke dalam sejarah manusia.
Konsep Periodisasi
Pada praktiknya, periodisasi memiliki tiga konsep yang membedakan setiap jangkauan periodenya, yaitu:
1. Konsep Spasial
Pengertian periodisasi spasial atau ruang adalah tempat terjadinya berbagai macam peristiwa maupun kejadian sejarah dalam proses perjalanan waktu. Pada bagian ini, penulisan sejarah erat kaitannya dengan tempat berlangsungnya peristiwa sejarah yang pernah terjadi sebelumnya.
2. Konsep Temporal
Karena kejadian sejarah berlangsung dalam batasan waktu tertentu, maka pengertian periodisasi temporal, yaitu cakupan jangka waktu tentang kapan terjadinya berbagai peristiwa yang berjalan secara kontinu.
3. Konsep Tematis
Berhubungan dengan tema atau topik dari peristiwa sejarah, contoh dari konsep periodisasi tematis tersebut meliputi sejarah pemerintahan orde lama maupun baru, dan topik kisah sejarah tentang perjuangan kemerdekaan.
Faktor yang Memengaruhi Periodisasi
Karena pengertian periodisasi merupakan dasar penyusunan terhadap cerita sejarah, maka pencatatan periodisasi bergantung pada sejarawan atau pakar yang melakukan penelitian itu sendiri.
Periodisasi adalah sebuah rangkaian tahapan yang terkadang bersifat subjektif. Oleh sebab itu, pasti terdapat perbedaan pandangan dan pendapat dari para sejarawan yang didasarkan pengamatan serta penafsirannya sendiri. Dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali memperdebatkan cara penilaian dan berpikir antar sejarawan.
Dengan demikian, periodisasi berkaitan pada filsafat, agama, keyakinan, kepercayaan, atau pandangan hidup. Selain perbedaan mengenai hal tersebut, ada pula cakupan lain yang menjadi faktor pembeda, seperti sikap dan kebudayaan. Tak hanya itu, diskrepansi politik pada masanya juga turut mempengaruhi pemikiran sejarawan.
Sudah Tahu Tentang Pengertian Periodisasi?
Pada intinya, pengertian periodisasi merupakan pengelompokan rangkaian peristiwa sejarah yang menonjol dalam sebuah kronologi yang runtut. Adanya kejadian yang kompleks dalam kehidupan manusia pada tiap-tiap masa akan membutuhkan suatu proses pembabakan yang sesuai dengan sifat, unit, dan bentuk peristiwa sejarah.
Berbagai deretan kejadian masa lampau lalu diurutkan secara kronologis, sehingga mampu membangun kesatuan waktu yang panjang. Karena melibatkan penafsiran dari para sejarawan, maka periodisasi juga sebagai wujud kerangka sejarah yang meliputi akumulasi, opini, pendapat, dan perspektif ahli sejarah.
Meski begitu, kehadiran tahapan peristiwa pada periodisasi harus didasarkan pada suatu kejadian yang memiliki sifat aktual dan terpercaya. Sehingga, periodisasi dapat menjadi batang tubuh cerita sejarah yang mampu memudahkan penguraian peristiwa dan menghindari risiko timbulnya penyelewengan sejarah.