5 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya: Bentuk & Prosesnya

Manusia adalah makhluk sosial di mana kehidupannya tidak hanya bertemu dengan satu dua orang saja, melainkan banyak sekali individu. Maka dari itu, tak menutup kemungkinan jika mereka akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan ini tidak akan langsung terjadi secara gamblang.

Perlahan namun pasti dan memberikan efek atau dampak yang cukup signifikan pada pola pikir hingga aktivitasnya. Masyarakat sendiri menjadi ikon utama terhadap terjadinya perubahan sosial. Berawal dari dipengaruhi hingga lambat laun bisa mempengaruhi yang lain untuk ikut pada budaya yang sama.

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan ini tidak dapat dihindari. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh manusia yang memiliki sifat selalu tidak puas. Jadi, wajar apabila manusia selalu menginginkan adanya perubahan. Asalkan perubahan tersebut tidak berdampak negatif, sebenarnya tidak masalah untuk diterapkan.

Secara harfiah, perubahan sosial adalah bentuk atau proses peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat dengan jangka waktu tertentu. Sementara itu, perubahan sosial budaya ialah perubahan yang melibatkan unsur-unsur budaya manusia baik itu berupa benda, artefak, dan ide atau gagasan.

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, dua jenis perubahan ini memiliki perbedaan tersendiri. Meskipun keduanya saling terikat satu sama lain, namun dampak yang dirasakan masyarakatlah yang akan menjadi pembedanya. Perubahan budaya sendiri umumnya terjadi karena beberapa hal.

Misalnya saja modernisasi. Sekarang ini kita hidup di era serba digital yang tentunya tidak bisa Anda temukan di zaman dulu. Jika di zaman nenek moyang manusia hanya mengerti tentang bagaimana cara bercocok tanam menggunakan alat sederhana, maka sekarang manusia tahu cara menanam dengan bantuan teknologi.

Ada satu lagi contoh mengenai perubahan tersebut. Mungkin Anda pernah mengetahui bahwa orang-orang dulu lebih banyak menggunakan surat untuk menyampaikan pesan. Sekarang tentu tidak lagi mengandalkan surat, melainkan ponsel canggih yang sudah dirancang untuk bisa dipakai komunikasi.

Secara umum perubahan budaya disebabkan karena 2 faktor, yakni luar (eksternal) dan dalam (internal). Dalam prosesnya tentu tidak mudah, pasti ada hambatan dan dorongan yang pasti terjadi. Sesuai namanya, dorongan yang akan mempercepat perubahan itu dan hambatan yang akan memperlambatnya.

5 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perubahan budaya bisa muncul karena ada beberapa faktor pendorongnya. Ingin tahu apa saja faktor tersebut dan bagaimana imbasnya untuk perubahan masyarakat? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Muncul Sikap Menghargai Karya Orang Lain

Karya orang lain yang muncul di tengah kehidupan masyarakat membuat mereka mau tidak mau harus memberikan apresiasi. Sebab, tanpa adanya apresiasi akan membuat sang pencipta karya tidak mau untuk membuat karya lagi. Jadi, sikap ini muncul secara alamiah.

Lebih tepatnya adalah menghargai karya orang lain. Lewat apresiasi ini, setiap orang akan berlomba untuk menciptakan karya yang memuaskan bagi masyarakat. Melalui karya inilah perubahan sosial terjadi.

Contohnya adalah penemuan pesawat oleh B.J Habibie yang kemudian memberikan perubahan berupa pendirian pabrik pesawat di Bandung. Apakah dulunya ide ini muncul? Tentu saja tidak. Karena sudah ada karya yang dibuat, maka perubahan tersebut muncul.

2. Keinginan untuk Lebih Maju

Faktor pendorong perubahan sosial budaya yang kedua ialah keinginan masyarakat untuk lebih maju. Siapa sih yang tidak ingin hidup enak? Dalam artian bisa memiliki pekerjaan yang layak, gaji tinggi, fasilitas lengkap, tidak susah dalam mencari informasi, dan lain sebagainya.

Tanpa disadari hal itu mengarah pada perubahan yang lebih maju. Sikap manusia ialah tidak memiliki batas kepuasan. Artinya, sekalipun saat ini hidupnya sudah enak dengan adanya teknologi di sekitar, namun rasa ketidakpuasan itu tetap muncul. Mereka menginginkan sesuatu yang lebih baik daripada kondisi yang sekarang.

Oleh sebab itu, manusia akan melakukan berbagai upaya dan tindakan guna mendapatkan perubahan hidup yang lebih baik. Misalnya, ada seorang pelajar yang mengikuti kursus Bahasa Inggris untuk melatih keterampilannya dalam menggunakan bahasa internasional.

3. Sikap Terbuka untuk Menerima Hal-Hal Baru

Setiap perubahan yang terjadi akan berdampak cukup besar apabila orang mampu menerimanya dengan baik. Kondisi ini akan menjadi berbeda apabila tidak ada seorang pun yang merespon adanya perubahan tersebut. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Masyarakat memiliki sikap terbuka untuk menerima hal-hal baru dalam kehidupannya. Bahkan jika perubahan tersebut menarik, yang mengikutinya tidak hanya kalangan dewasa, melainkan remaja hingga anak-anak. Jadi, setiap lapisan masyarakat memiliki sikap terbuka atas setiap perubahan yang muncul.

4. Melakukan Kontak dengan Budaya Lain

Anda hidup di Indonesia yang mana memiliki budaya sangat banyak di dalamnya. Hidup di kota orang lain dengan tujuan bekerja atau menempuh pendidikan bisa menjadi jembatan untuk perubahan sosial budaya. Istilah ini disebut sebagai kontak dengan budaya lain.

Kontak sendiri merupakan proses menyampaikan informasi terkait ide, keyakinan beserta hasil-hasilnya. Adanya kontak bersama budaya lain bisa menjadikan kebudayaan tertentu saling bertemu dan bertukar informasi. Bahkan, ada kemungkinan mereka akan saling mengikuti budaya yang disampaikan.

Contohnya saja, kontak dagang antara pedagang Nusantara dengan para pedagang di Arab, India, dan Barat. Mereka memiliki budaya masing-masing seperti cara menjualnya, keuntungannya, bahkan produknya. Ketika mereka saling mempengaruhi, maka perubahan akan terjadi.

5. Penduduk Heterogen

Penduduk di Indonesia terdiri dari bermacam-macam ras, suku, dan ideologi. Namun, perbedaan ini tidak selalu membawa keuntungan untuk masyarakat Indonesia. Malahan bisa memunculkan beberapa konflik antar penduduk. Hal inilah yang malah memunculkan adanya perubahan.

Di mana penduduk heterogen akan memudahkan terjadinya perubahan budaya. Semakin besar konflik yang terjadi, maka semakin besar pula pengaruhnya. Tampak aneh memang. Namun, inilah fakta yang tidak bisa dihindari dan harus ditangani lebih cermat.

Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Tanpa disadari, perubahan budaya memiliki beberapa bentuk yang tidak dipahami oleh manusia. Mungkin mereka merasakan, namun tidak mengerti bahwa itu termasuk bentuk dari perubahan yang terjadi. Lantas, apa saja bentuk perubahan tersebut? Berikut penjelasannya:

1. Evolusi dan Revolusi

Evolusi merupakan perubahan sosial yang membutuhkan waktu lama dan terjadi tanpa adanya kehendak dari masyarakat. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari masyarakat supaya dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat.

Contohnya ialah perubahan sistem transportasi di Indonesia dan cara kerja sistem perbankan. Sedangkan revolusi merupakan perubahan yang terjadi atau muncul dalam jangka waktu cepat dan tidak direncanakan. Jadi, revolusi ini merupakan kebalikan dari evolusi. 

Revolusi juga didasari dengan adanya keinginan yang sama dari sekelompok orang untuk mendorong adanya perubahan. Selain itu, perubahan juga didukung oleh adanya pemimpin agar tujuan bisa tercapai. Contohnya revolusi Industri di Inggris

2. Perubahan yang Direncanakan dan Tidak  Direncanakan

Perubahan yang direncanakan biasanya terjadi karena adanya perubahan yang sesuai dengan rencana sebelumnya. Karena itu, dalam perubahan sosial budaya  satu ini ada pihak yang memiliki rencana kemudian disebarkan ke seluruh masyarakat. Pihak tersebut dikenal dengan nama agent of change.

Sementara perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang muncul dengan tiba-tiba dan tidak melewati rencana terlebih dahulu. Biasanya, perubahan tersebut akan ditentang oleh masyarakat dan melalui perdebatan yang panjang terlebih dahulu.

Contoh perubahan yang direncanakan adalah menabung di bank untuk biaya pendidikan anak di masa depan, membangun rumah, dan adanya program KB atau Keluarga Berencana. Sedangkan contoh perubahan tidak direncanakan adalah cara pandang hidup perubahan modern dan perubahan sosial akibat bencana alam.

3. Perubahan Kecil dan Besar

Perubahan sosial yang kecil terjadi tanpa ada pengaruh yang berarti. Dalam perubahan ini, masyarakat menyadari bahwa hal tersebut bisa mempengaruhi mereka di kemudian hari. Namun, beberapa faktor masyarakat tidak terlalu berpengaruh. Contohnya lifestyle dan fashion.

Perubahan besar berbanding terbalik dengan skala kecil. Seperti namanya, perubahan ini bisa memunculkan adanya perdebatan di kalangan masyarakat karena kemunculannya. Selain itu, perubahan tersebut juga harus melibatkan banyak orang sehingga menimbulkan reaksi dan pertentangan.

Hal tersebut dikarenakan perubahan besar membutuhkan keterlibatan masyarakat. Seperti yang Anda ketahui bahwa, tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama. Alhasil perdebatan pun akan terjadi. Contohnya pembangunan sektor industri dan teknologi.

Proses Perubahan Sosial Budaya

Umumnya, perubahan budaya memiliki 6 proses penting. Apa sajakah proses tersebut? Silahkan simak penjelasan berikut ini:

1. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru baik dari segi ide atau gagasan dan alat yang berasal dari satu pihak ke pihak yang lain. Selain itu, juga dari suatu tempat ke tempat lain. Perlu diketahui bahwa, difusi memiliki proses penyebaran yang sangat cepat. Asalkan masyarakat mau terbuka dengan dunia luar. 

Misalnya, dulu masyarakat pedesaan hanya mengenal tenaga hewan atau manusia untuk mengolah lahannya. Namun, setelah mengenal traktor, petani lebih sering memakai alat tersebut karena dianggap lebih praktis, efisien, dan cepat.

Tentu saja, perubahan ini mengarah ke hal positif dan penyebarannya sangat cepat. Para petani yang mungkin saja belum terlalu mengetahui tentang kemudahan tersebut akan bertanya ke petani yang memakai cara modern. Dari pembicaraan inilah yang menjadikan difusi sangat melekat dan akhirnya diikuti masyarakat luas.

Jenis difusi sendiri bisa dibedakan menjadi dua, yakni:

  1. Difusi Antarmasyarakat (Intersociety Diffusion)

Difusi antarmasyarakat terjadi karena ada unsur kebudayaan baru dari satu kelompok ke kelompok lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi difusi antarmasyarakat. Seperti penemuan baru, kebudayaan baru yang intensif, paksaan, kontak sosial, dan sosialisasi manfaat penemuan baru.

  1. Difusi Intramasyarakat (Intersociety Diffusion)

Terjadi perluasan kebudayaan, baik antar individu maupun kelompok dalam masyarakat. Jenis difusi ini dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor, seperti unsur kebudayaan, peran lembaga sosial, dan pengakuan unsur baru.

2. Penetrasi

Proses perubahan sosial budaya yang kedua adalah penetrasi. Penetrasi merupakan proses masuknya unsur-unsur budaya baru pada masyarakat baik memakai cara perdamaian ataupun secara paksa. Contohnya adalah masuknya agama dan budaya dari penjajah asing.

3. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena munculnya kebudayaan baru ke sekelompok masyarakat. Dengan begitu kebudayaan asing tersebut lambat laun mulai menguasai budaya daerah dan diterima karena mereka menyesuaikan diri dengan kebudayaan baru. 

Budaya asing tidak benar-benar menggantikan, melainkan hanya melengkapi dan menyempurnakan kekurangan budaya yang ada. Contohnya, bentuk masjid yang merupakan pencampuran dari agama Hindu dan Islam.

4. Milenarisme

Milenarisme adalah bentuk upaya dengan tujuan mengangkat golongan dari masyarakat dari kalangan bawah atau tertindas ke kehidupan yang lebih baik.  Contohnya, masyarakat pedalaman yang memiliki sumber daya alam sangat banyak, namun tidak mampu mengelolanya dengan baik.

Adapun alasannya karena dieksploitasi oleh orang asing dan saat ini mereka sedang berusaha mengolah sendiri kekayaan alam mereka agar tidak dikuasai daerah luar. Perubahan ini membutuhkan seorang pemimpin dan kekompakkan warganya karena apa yang mereka olah tidaklah sedikit.

5. Asimilasi

Asimilasi merupakan perubahan sosial budaya yang terletak pada kebudayaan. Mirip dengan akulturasi, hanya saja ada sedikit perbedaan yang ada di antara keduanya. Di mana, asimilasi mempertemukan dua kebudayaan atau lebih yang bercampur dan pada akhirnya menyatu.

Berbaurnya antara kebudayaan lama dengan yang baru membuat kebudayaan asli akan mulai memudar. Hal tersebut terjadi karena masyarakat mulai nyaman dan beradaptasi dengan kebudayaan yang baru. Alhasil, lambat laun masyarakat mulai terbiasa dengan adat baru dan melupakan adat lama.

6. Invasi

Proses perubahan yang terakhir adalah invasi. Invasi sendiri merupakan masuknya unsur kebudayaan dari daerah lain atau asing ke dalam kebudayaan lokal dengan cara penjajahan. Pada dasarnya, meski tujuan awal penjajah datang adalah untuk sumber daya alam, namun karena lamanya mereka tinggal jadi terpengaruh.

Orang pribumi yang awalnya sederhana menjadi lebih paham akan aturan yang lebih maju. Misalnya, Belanda ke Indonesia ketika masa penjajahan dulu. Para penjajah tidak hanya membawa senjata melainkan juga terselip unsur budaya dan sebagian diterapkan pada masyarakat Indonesia. Contohnya penggunaan bahasa.

Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Ada pada Masyarakat

Perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar Anda sebenarnya sangatlah banyak. Bahkan bisa dikatakan budaya asli Indonesia mulai terkikis oleh budaya lain dari luar negara. Agar lebih memahami perubahan tersebut, berikut adalah contoh-contoh yang bisa Anda ketahui:

1. Contoh Perubahan yang Dipengaruhi Negara Lain

Ketika negara Indonesia dijajah oleh negara lain, ternyata negara ini juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satu pengaruh positifnya terletak pada transformasi ilmu pengetahuan serta teknologi. Sehingga Indonesia bisa memahami teknologi mutakhir dan terbaru.

2. Contoh Perubahan pada Bangunan

Masjid di beberapa daerah, seperti Kotagede memiliki bagian atap yang berbentuk seperti kuil, yakni bawaan dari agama Hindu di bagian Asia Selatan. Sedangkan dari segi pola arsitektur di dunia Islam juga terdapat corak Ottoman Byzantium dan India.

3. Contoh Perubahan pada Komunikasi

Contoh perubahan sosial budaya yang berikutnya terletak pada komunikasi. Zaman dulu ketika orang ingin berkumpul, maka membutuhkan pengumuman baik yang disampaikan secara langsung atau melalui surat. Namun, adanya teknologi membuat cara komunikasi seseorang berbeda dan lebih mudah sekarang.

4. Contoh Perubahan pada Pertanian dan Perkebunan

Perubahan sosial bisa membuat mindset seseorang berubah. Misalnya, dulu orang hanya bekerja menjadi petani saja. Namun, karena kebanyakan anak-anak zaman sekarang ingin kerja kantoran atau menjadi pegawai, maka lahan banyak yang kosong dan akhirnya dijual. 

5. Contoh Perubahan pada Bahasa

Mayoritas masyarakat tradisional banyak yang menggunakan bahasa daerah. Perubahan karena kemajuan teknologi membuat orang semakin mudah untuk mengakses sosial media. Jadi, agar bisa berkomunikasi dengan orang di daerah lain mereka lebih memilih memakai bahasa Indonesia.

Meski tidak masalah jika masih memakai bahasa nasional, namun jika dibiarkan bahasa daerah akan semakin punah dan luntur. Orang di dalamnya akan mulai lupa dengan bahasa tersebut dengan pemakaian Bahasa Indonesia dan bahasa asing yang nyatanya lebih menarik untuk mereka pelajari.

Sudah Paham dengan Apa itu Perubahan Sosial Budaya?

Kesimpulannya, perubahan sosial budaya sebenarnya tidak hanya membawa pengaruh positif, namun juga negatif. Tanpa diketahui, budaya per daerah dan khas Indonesia mulai terkikis dan terjajah budaya negara lain. Karena itu, Anda harus pandai-pandai memilah perubahan agar tidak lupa dengan buaya sendiri.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page