Teori Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, & Faktor Pengaruh

Sejauh mana kalian memahami tentang teori perdagangan internasional? Singkatnya, dengan adanya perdagangan secara internasional, suatu negara dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik. 

Pada dasarnya, tidak ada negara di dunia ini yang mampu mencukupi kebutuhan rakyatnya secara mandiri. Sama halnya dengan manusia yang merupakan makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Ekonomi suatu negara tidak akan berjalan dengan sempurna tanpa adanya kerjasama dengan negara lain.

Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan artikel ini mengenai apa saja yang harus kalian ketahui tentang perdagangan internasional. 

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan merupakan kegiatan menjual dan membeli suatu barang atau jasa dengan adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Sedangkan internasional berarti mencakup keseluruhan dunia, antar bangsa.

Maka, perdagangan internasional dapat diartikan sebagai kerja sama antara dua negara atau lebih dengan melakukan aktivitas transaksi perdagangan atau jual beli. Perdagangan tersebut tentu saja terjadi atas dasar kesepakatan bersama. 

Perdagangan internasional merupakan transaksi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Beberapa alasannya antara lain yaitu perdagangan internasional dapat mendatangkan efisiensi, memberikan keanekaragaman barang dan jasa, dan saling terpenuhi segala kebutuhan untuk pertumbuhan perekonomian dalam negeri. 

Adapun kegiatan utama dari perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Tidak sedikit orang yang sering tertukar mengenai pengertian dari keduanya. 

Ekspor merupakan aktivitas menjual produk dari dalam negeri ke luar negeri. Sebaliknya, impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari suatu negara untuk dipakai di dalam negeri. 

Benar sekali, perdagangan internasional sangatlah penting dilakukan agar kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi dengan baik. Keuntungan yang didapatkan bisa dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan ekonomi.

Tujuan Perdagangan Internasional

Tentunya, perdagangan internasional memiliki berbagai tujuan penting. Tujuan paling utama yaitu dapat memengaruhi pertumbuhan di sektor ekonomi yang dalam hal ini berkaitan dengan peningkatan Gross Domestic Product (GDP). 

Ini artinya perdagangan internasional dapat menjadi tolak ukur sejauh mana negara tersebut dapat maju di sektor perekonomian. Selain itu, terdapat berbagai tujuan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Memenuhi Kebutuhan Suatu Negara

Tujuan pertama dari kerjasama teori perdagangan internasional adalah suatu negara dapat terpenuhi segala kebutuhannya yang tidak tersedia di negara tersebut. Mereka mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan dari negara lain dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. 

Sebagai contoh, Indonesia merupakan negara di Asia yang memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, seperti beras, kopi, minyak kelapa sawit, karet, dan lain sebagainya. Sedangkan, di beberapa negara Eropa dan Amerika, kebutuhan tersebut masih kurang dan perlu peningkatan. Begitupun sebaliknya.

Sebab itu, negara tersebut harus menjalin kerjasama perdagangan internasional untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing negara dengan baik. Kesejahteraan masyarakat juga lebih tertata dan seimbang. 

2. Meningkatkan Devisa Negara

Perdagangan internasional juga ditujukan untuk menambah devisa negara. Apakah benar seperti itu? Melalui pertukaran perdagangan antar negara, terdapat kegiatan ekspor dan impor suatu barang dari suatu negara ke negara lain, begitu juga sebaliknya. 

Dari hasil perdagangan tersebut, peningkatan devisa bisa diwujudkan dengan mudah. Jika devisa negara berhasil meningkat, maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut secara signifikan. 

3. Memperoleh Keuntungan secara Internal dan Eksternal

Tidak mungkin jika suatu negara hanya mengandalkan anggaran dari pungutan pajak saja. Perdagangan internasional dapat mewujudkan seluruh kebutuhan masyarakat secara internal maupun eksternal. Dengan demikian, negara akan saling mencari keuntungan dari kerjasama tersebut secara maksimal.

Keuntungan internal yang dimaksud disini adalah keuntungan langsung yang diperoleh negara. Keuntungan ini meliputi banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari negara lain. Sementara itu, keuntungan eksternal berarti keuntungan spesialisasi oleh suatu perusahaan untuk memperbaiki keefektifan penggunaan faktor produksi.

4. Memengaruhi Stabilitas Harga Barang Ekspor

Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk menjaga harga barang ekspor agar tetap stabil. Kestabilan harga yang dimaksud yaitu cara suatu negara mempertahankan harga produk untuk antisipasi terjadinya fenomena inflasi yang mulai meninggi.

Inflasi adalah peningkatan ketersediaan uang yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum serta terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Bisa dikatakan bahwa perdagangan internasional dapat membuat harga menjadi lebih stabil di pasar domestik. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan satu barang yang membuat nilai jual barang tersebut lebih mahal.

5. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia 

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pada suatu negara akan terbentuk lebih unggul, terampil, hingga mampu mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini sejalan dengan membantu negara untuk mengurangi angka pengangguran.  

Jika kegiatan ekspor berjalan dengan lancar, perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak agar dapat melakukan pekerjaan secara maksimal. Para perusahaan akan membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, sekaligus meminimalisir pengangguran yang setiap tahun semakin bertambah.

6. Memperluas Wilayah Pasar Perdagangan 

Tentu saja, teori perdagangan internasional bertujuan untuk mendapatkan jangkauan pasar perdagangan seluas-luasnya. Contohnya adalah perusahaan atau pengrajin pada suatu negara akan memiliki target pasar yang tidak hanya ada di negaranya saja. Namun, bisa memperluas hingga ke negara-negara lain. 

Sehingga perusahaan tersebut mendapatkan cakupan yang luas secara internasional. Tentu saja, hal ini akan berdampak pada peningkatan produksi yang semakin meningkat dari sebelumnya. 

7. Membangun Relasi dan Kerjasama antar Negara

Tujuan terakhir dari perdagangan internasional yaitu dapat membangun suatu kerjasama yang baik dari negara satu ke negara lainnya. Terbentuknya relasi tersebut akan memungkinkan untuk perluasan kerja sama di luar sektor ekonomi. Sektor ini antara lain bidang politik, budaya, hingga militer.

Manfaat Perdagangan Internasional

Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari adanya teori perdagangan internasional, seperti yang tertera di bawah ini:

1. Memperluas Keuntungan dari Spesialisasi

Manfaat pertama dari perdagangan internasional yaitu memperluas keuntungan dari spesialisasi. Sederhananya, meskipun suatu negara mampu memproduksi barang dengan jenis yang sama dengan yang diproduksi negara lain, namun ada kalanya juga produk yang diproduksi justru lebih baik kualitasnya dari negara lain. 

Oleh karena itu, negara tersebut akan mengimpor produk yang sama untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya adalah Amerika Serikat dan Jepang yang sama-sama memproduksi bahan tekstil berupa kain. Namun, produk kain dari Jepang dinilai lebih bagus daripada Amerika Serikat.

Dengan demikian, Amerika Serikat mengurangi produksi kain dan mengimpor barang tersebut dari Jepang untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan faktor-faktor produksi. Dua negara tersebut bisa memperoleh keuntungan yang senilai dengan melakukan perdagangan internasional. 

2. Memperluas Lapangan Kerja

Produksi barang yang dihasilkan akan semakin bertambah apabila pasar perdagangan semakin luas. Tentunya, dari peningkatan hasil produk tersebut akan memperluas lapangan kerja. Hal ini akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung mengurangi jumlah pengangguran.

3. Mendapatkan Barang yang Tidak dapat Diproduksi di Negara Sendiri

Setelah mempelajari pengertian teori perdagangan internasional, kamu pasti tahu bahwa negara dapat membeli serta menjual barang ke negara lain. Dengan demikian, negara dapat memenuhi kebutuhan produk yang tidak bisa diproduksi dari negaranya sendiri. 

Misalnya, negara Indonesia banyak membeli atau impor produk dari Jepang berupa mesin dan suku cadang. Impor dilakukan karena Jepang memiliki penguasaan teknologi yang lebih unggul. Sebaliknya, negara Jepang akan mengimpor beberapa produk dari Indonesia seperti kopi, tekstil, hingga kerajinan tangan. 

4. Mendorong Kegiatan Produksi secara Maksimal

Perlu diketahui bahwa salah satu manfaat dari perdagangan internasional adalah mendorong kegiatan produksi barang secara maksimal. Ini berkaitan dengan memperluas pasar di luar negeri. Jika pasar di luar negeri semakin luas, maka produksi barang dalam negeri akan bertambah lebih pesat.

Tentu saja akan bermanfaat bagi para pengusaha, baik yang sudah lama maupun baru untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran. Keuntungan yang dihasilkan juga akan bertambah dari sebelumnya. 

5. Transfer Teknologi Modern

Manfaat lain dari perdagangan internasional yaitu mendapatkan kesempatan untuk mempelajari teknik produksi lebih efisien dan  modern. Negara maju dapat mengekspor mesin dan teknologi canggih lainnya pada negara berkembang yang membutuhkan. Ini akan menjalin kerjasama yang bagus dan meningkatkan kualitas masyarakat. 

Teori Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian dan tujuan perdagangan internasiona, kalian juga harus mengetahui teori-teori yang digunakan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)

Teori Keunggulan Mutlak adalah teori perdagangan internasional yang dikembangkan oleh pelopor ilmu ekonomi pada abad ke-18, oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations. Buku tersebut adalah buku pertama yang secara gamblang menggambarkan bagaimana sejarah perkembangan perdagangan di Eropa. 

Dalam buku tersebut, Adam menunjukkan bagaimana suatu negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan dalam memproduksi dan mengekspor barang yang mereka hasilkan. Keuntungan ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara yang tidak memiliki keunggulan mutlak.

Dilansir dari Investopedia, keunggulan absolut atau mutlak adalah kemampuan individu, wilayah, perusahaan, atau negara untuk menghasilkan barang atau jasa dalam jumlah yang lebih besar. Keunggulan absolut dapat dicapai dengan menciptakan barang dengan biaya unit yang lebih rendah atau dengan proses yang lebih efisien.

Keunggulan absolut menjelaskan mengapa masuk akal bagi negara untuk melakukan perdagangan dengan satu sama lain. Hal ini terjadi karena masing-masing negara pasti memiliki keunggulan dalam memproduksi barang dan jasa tertentu. Keduanya dapat memperoleh keuntungan dari penukaran tersebut. 

Suatu negara bisa dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut dapat menghasilkan suatu barang atau hal lain yang tidak dapat dihasilkan oleh negara lain. 

Sebagai contoh adalah negara Jepang yang mampu memproduksi motor dalam jumlah besar dengan merek-merek ternama, seperti Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan masih banyak lagi. Dari kasus ini, negara Jepang mempunyai keunggulan absolut dalam produksi kendaraan karena di negara lain tidak dapat memproduksinya.

Sebuah negara juga bisa mendapatkan keunggulan mutlak apabila negara tersebut dapat melakukan produksi barang yang memiliki nilai jual sama dengan negara lain. Mereka harus melakukan pembagian jam kerja serta efisiensi dalam kegiatan produksi. 

Spesialisasi barang juga harus dipertimbangkan pada produksi dengan menimbang keselarasan antara tenaga kerja dan jumlah produksi. Dengan semakin besarnya jumlah barang yang akan diproduksi, maka keuntungan perdagangan juga akan meningkat dan bernilai mutlak. 

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)

Selanjutnya adalah teori perdagangan internasional keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo yang merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris. Sama halnya dengan Adam Smith, David Ricardo merupakan pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh. 

Hukum keunggulan komparatif tersebut tertulis pada bukunya yang berjudul On the Principles of Political Economy and Taxation yang ditulis pada tahun 1817. Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional dengan cara berfokus pada produk-produk yang dihasilkan.

Teori keunggulan komparatif yang dimaksud merupakan kemampuan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menggunakan biaya peluang yang jauh rendah daripada lainnya. Keunggulan komparatif menjelaskan alasan suatu negara dapat memperoleh keuntungan dari kerjasama perdagangan tersebut. 

Secara umum, teori ini muncul untuk mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut atas negara yang tidak memiliki keunggulan mutlak. Ini akan berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang memiliki keunggulan mutlak. 

Keunggulan komparatif ketika digunakan untuk menggambarkan perdagangan internasional akan mengacu pada produk yang dapat diproduksi suatu negara dengan lebih murah daripada yang lain. Beberapa ahli ekonomi kontemporer kini mengakui bahwa teori perdagangan internasional hanya berfokus pada keunggulan komparatif.

Kunci terpenting untuk memahami teori ini adalah pemahaman yang kuat tentang biaya peluang. Sederhananya seperti ini, keuntungan potensial yang hilang ketika seseorang memilih opsi tertentu daripada yang lainnya bisa diartikan sebagai biaya peluang. Dalam kasus ini, biaya peluang harus lebih rendah daripada yang lain. 

Teori ini bisa membawa pengaruh besar pada negara yang akan melakukan perdagangan internasional. Dengan demikian, sangat disarankan untuk melakukan spesialisasi produk dan juga melakukan ekspor produk yang mempunyai keunggulan komparatif.

Sementara barang yang tidak memiliki keunggulan komparatif hanya perlu melakukan impor saja. Sehingga, tidak akan memberikan dampak kepada inflasi. Selain itu, peran negara dalam memproduksi barang dengan keunggulan ini sangatlah penting untuk memperoleh kesuksesan dalam melakukan ekspor.

Sebagai contoh, kalian bisa memperhatikan kerjasama antara negara Amerika Serikat dengan negara Cina dalam bentuk Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja yang murah. Para pekerja Cina bisa memproduksi produk secara sederhana dan lebih efisien serta menggunakan biaya yang jauh lebih murah. 

Sementara itu, Amerika Serikat memiliki keunggulan komparatif berupa tenaga kerja yang punya modal lebih. Peluang investasi bisa didapatkan dari para pekerja tersebut dengan biaya peluang yang lebih sedikit.

Faktor yang Memengaruhi Teori Perdagangan Internasional

Kegiatan perdagangan internasional bukan hanya berbicara mengenai ekspor dan impor produk saja. Namun, hal ini juga berkaitan dengan penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang tentunya berhubungan dengan perdagangan. Lalu apa faktor yang memengaruhi perdagangan tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini! 

1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Faktor pertama yang menjadi penggerak adanya perdagangan internasional adalah perbedaan sumber daya alam. Seperti yang sudah kita tahu, sumber daya alam merupakan semua hal yang berkaitan dari alam. Semuanya dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya. 

Begitupun juga dengan negara. Setiap negara pasti memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda. Perbedaan letak geografis turut menjadi faktor penyebab keragaman sumber daya alam yang berkualitas.

Selain itu, perbedaan kuantitas dan kualitas dari hasil produksi juga akibat dari perbedaan sumber daya alam yang berbeda-beda. Maka dari itu, perdagangan antar negara satu dengan lainnya perlu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan. 

Contohnya adalah Indonesia yang merupakan negara penghasil rempah-rempah karena berada di kawasan tropis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia menjadi salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia. 

Selain itu, Indonesia juga dikenal akan keanekaragaman sumber daya lautnya. Hal ini yang membuat Indonesia mampu mengekspor hasil lautnya ke negara-negara lain yang kekurangan sumber daya laut, seperti negara-negara di Eropa.

Kemampuan tiap negara dalam mengolah sumber daya alamnya juga menjadi pendorong terjadinya perdagangan internasional. Dalam hal ini, suatu negara jika memiliki sumber daya alam yang melimpah dan mampu mengolahnya dengan baik, maka akan mendorong kegiatan ekspor lebih banyak. 

2. Perbedaan Iklim pada Suatu Negara

Tidak hanya sumber daya alam saja, namun perbedaan iklim pada suatu negara juga dapat mendorong terjadinya perdagangan internasional. Perbedaan iklim di suatu negara menjadi alasan beragamnya sumber daya alam. Faktor seperti suhu, cuaca, dan musim tertentu juga menjadi penentu keberadaan SDA yang kian beragam.

Sehingga, tidak semua barang atau jasa bisa diproduksi oleh satu negara. Keterbatasan SDA yang membuat perdagangan internasional terus berjalan. Perdagangan lintas negara sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produk yang tidak ada di negara tersebut. 

Sebagai contoh, faktor kondisi iklim yang mempengaruhi adanya teori perdagangan internasional adalah negara Indonesia dimana menjadi produsen tempe terbesar di dunia. Mayoritas masyarakat Indonesia memang menyukai mengkonsumsi tempe. 

Namun, dikarenakan kualitas kedelai di Indonesia yang kurang baik akibat iklim yang tidak cocok. Maka Indonesia harus mengimpor kedelai dari negara lain dengan kualitas kacang kedelai yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Faktor lainnya dalam perdagangan internasional adalah pemenuhan kebutuhan nasional yang dapat meningkatkan intensitas perdagangan. Biasanya, negara-negara tertentu memiliki keahlian atau sumber daya alam yang beraneka ragam. 

Kondisi ini memungkinkan negara-negara melakukan perdagangan internasional untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak diproduksi secara efisien di dalam negeri mereka. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan domestik dengan lebih efektif. 

Perdagangan internasional membuat negara-negara memanfaatkan keunggulan komparatif mereka untuk memproduksi barang dengan biaya lebih rendah. Hasilnya adalah suatu negara dapat meningkatkan volume perdagangan dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar agar menyejahterakan kebutuhan nasional.

Hal ini dapat membantu mempercepat pertumbuhan industri dan mendorong inovasi agar tetap maju. Adapun intensitas perdagangan internasional dapat memenuhi kebutuhan nasional dan memperoleh keuntungan untuk memaksimalkan sumber daya. 

4. Penghematan Biaya Produksi

Salah satu faktor pengaruh adanya perdagangan internasional yaitu penghematan biaya produksi suatu barang. Karena perdagangan barang tersebut memungkinkan  untuk memproduksi barang dalam jumlah yang banyak.

Negara dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Dengan adanya kegiatan impor barang seperti motor, mobil, dan handphone akan menghemat biaya produksi secara signifikan.

5. Keinginan untuk Menjalin Kerjasama dengan Negara Lain

Setiap negara akan mempunyai hubungan atau melakukan kerjasama dengan negara lain. Salah satu kerjasama yang bisa dilakukan adalah dengan menjalin hubungan sesuai dengan teori perdagangan internasional sekaligus mendapatkan keuntungan yang sama antara kedua belah pihak. 

Dengan adanya kerjasama seperti ini, maka suatu negara dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik dan memberikan kesejahteraan terhadap rakyatnya. Mereka juga dapat meningkatkan perkembangan ekonomi di negaranya. 

Sebagai contoh, negara Turki meminta Indonesia agar menjual kopinya untuk keperluan kedai kopi yang ada di negaranya. Sebaliknya, negara Indonesia dapat mengimpor anggur dari Turki memenuhi kebutuhan konsumsi. Mereka saling meraih keuntungan di sektor yang berbeda. 

6. Hubungan Diplomatik Negara

Hubungan diplomatik merupakan hubungan resmi yang berlangsung antar negara dalam menjalin kerjasama dan persahabatan yang kuat. Adapun hubungan diplomatik antar negara juga bisa menjadi faktor yang penting dalam mendorong terjadinya perdagangan internasional. 

Kegiatan yang sesuai dengan teori perdagangan internasional ini juga membawa dampak positif bagi kedua negara yang saling bekerjasama. Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh negara sebagai institut saja, namun juga warga negara. Kegiatan ini akan sulit dilakukan bila tidak ada hubungan diplomatik yang baik antar negara.

Singkatnya, jika kondisi antar kedua negara sedang tidak baik, maka akan mengakibatkan pada kegiatan perdagangan dan kerjasama pada kedua negara tersebut.  

7. Peningkatan Produk UMKM atau Lokal

Menjalin kerjasama internasional melalui perdagangan menjadi salah satu langkah yang baik untuk meningkatkan produk lokal. Dengan demikian, persaingan pasar juga akan semakin ketat. Para produsen harus menyiapkan usaha UMKM yang lebih berkualitas untuk di ekspor agar bersaing secara internasional.

Para pemilik usaha akan berlomba-lomba untuk memproduksi barang yang bisa dijangkau ke luar negeri. Hal tersebut akan meningkatkan kualitas mutu dan menjadi salah satu faktor kuat atas terjalinnya perdagangan antar setiap negara. 

Namun, jika permintaan produk menjadi semakin meningkat, maka proses pengelolaan bisnis pun akan semakin kompleks dan beragam. Bila sebelumnya hanya melakukan pemesanan produk dengan mudah, maka akan menemukan saat dimana kegiatan supply mulai sulit untuk dikelola.

8. Adanya Kemajuan Telekomunikasi, Informasi, dan Transportasi 

Di zaman yang serba cepat ini, kemudahan menyampaikan dan mendapatkan informasi membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara lain menjadi mudah diketahui. Jika budaya dan sosial dalam negeri sudah dikenal di negara lain, hal ini dapat membuat sektor pariwisata semakin meningkat. 

Situasi tersebut juga akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata suatu negara yang mana akan memperoleh keuntungan. Begitupun juga dengan perdagangan alat transportasi yang mana tiap negara pasti memesan dari negara pembuat secara berkala.

9. Perbedaan Selera pada Masyarakat

Berdasarkan teori perdagangan internasional, kerjasama bisa muncul disebabkan karena selera barang atau jasa yang berbeda-beda di setiap negara. Peningkatan kepuasan semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan juga menjadi pengaruh dari pola konsumsi barang yang berubah di suatu negara. 

Contohnya adalah perdagangan impor apel di Indonesia. Kota Malang, Jawa Timur, banyak menghasilkan buah apel yang berkualitas. Namun, karena masyarakat banyak yang menyukai apel impor, maka Indonesia mengimpor berbagai jenis apel dari negara lain, seperti Amerika dan Australia. 

10. Memperluas Target Pasar

Faktor terakhir yang dapat menjadi pendorong berhasilnya kerjasama berdasarkan teori perdagangan internasional adalah keinginan untuk memperluas target pasar. Dasar utama mendapatkan keuntungan yang besar dari memproduksi barang dalam skala besar pula dan dijual massive ke semua negara.

Bisa dikatakan bahwa ekspansi produk ke berbagai negara menjadi pengaruh yang besar untuk suatu negara melakukan perdagangan. Selain itu, pengenalan berbagai macam produk berkualitas ke berbagai negara mampu meningkatkan hubungan kerja sama dagang yang baik antar negara.

Sudah Paham dengan Teori Perdagangan Internasional?

Teori perdagangan internasional memang sangat menarik untuk dipelajari. Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari perdagangan internasional untuk kedua belah pihak. Keuntungan yang didapatkan juga setara dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian bagi suatu negara.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page