Apa Itu Sketsa? Pengertian, Unsur, Jenis, Contoh dan Teknik Membuatnya

Sketsa atau sketch dalam bahasa Inggris merupakan bagian dari kegiatan menggambar yang sering dilakukan oleh seniman. Istilah ini merupakan gambaran paling awal atau dasar yang dibuat seniman dengan cepat untuk dikembangkan menjadi karya seni.

Untuk membuatnya, kamu harus tahu terlebih dahulu mengenai unsur-unsurnya. Apa saja? Untuk mengetahuinya, kamu bisa simak lewat artikel di bawah ini!

Pengertian Sketsa

Secara etimologis, kata sketsa (sketch) berasal dari bahasa Latin “Shedios extempore” yang berarti begitu saja tanpa persiapan. Dalam bahasa Indonesia, kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yakni “schets”. Selain itu, kata ini juga bisa disebut dengan coretan, goresan, ilustrasi, garis besar, skema, atau rancangan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sketch bisa diartikan sebagai lukisan cepat (hanya garis-garis cepat), gambar rancangan, reng rengan, denah, atau bagan.

H.W Fowler, dalam Azmi (2016) mengatakan bahwa sketch adalah gambaran lukisan awal yang kasar, ringan, dan semata-mata garis besar atau belum selesai. Biasanya, coretan ini digunakan sebagai percobaan atau tanda yang digunakan untuk mengingat-ingat.

Sementara itu, Eko Agus Prawoto, yakni seorang arsitek Indonesia berpendapat bahwa sketch merupakan desain paling awal ketika akan membuat suatu lukisan. Goresan-goresan ini bersifat sementara dan memiliki fungsi sebagai awal untuk menciptakan lukisan asli yang aktual.

Dari beberapa pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa sketsa adalah gambaran atau lukisan yang masih kasar untuk mewujudkan ide yang masih semu/abstrak, yang terdapat dalam pikiran pembuatnya. Biasanya, coretan yang dibuat hanya bersifat sementara, karena digunakan sebagai dasar dan awal dari penggarapan karya seni.

Dari pengertian di atas, sudah jelas bahwa gambar atau coretan ini tidak diciptakan untuk menjadi sebuah karya seni yang utuh. Sebab, coretan dibuat untuk menangkap gambaran subjek terlebih dahulu, seperti bentuk/perspektif, volume, gelap-terang, dan perasaan yang nantinya dieksekusi.

Oleh sebab itu, sketch tidak dikerjakan secara berlebihan, karena menjadi bagian awal yang kemudian dikembangkan secara lebih jauh untuk menciptakan suatu karya seni yang solid. Meski begitu, beberapa teknik sketch akan menghasilkan satu karya yang sudah padu, tanpa harus dikembangkan lebih jauh lagi.

Coretan ini memungkinkan pelukis atau seniman yang membuatnya  untuk menyusun ide-ide awal mereka dan merencanakan seperti apa karya tersebut akan diselesaikan sebelum membuatnya. Selain itu, sketch bisa dibuat dalam media apa saja, seperti arang atau tinta. Namun, yang paling umum menggunakan pensil.

Pentingnya Sketsa dalam Menggambar

Di bawah ini beberapa alasan pentingnya sketch untuk seniman dalam menggambar atau membuat lukisan, antara lain:

1. Memicu Mengembangkan Kreativitas dengan Cepat

Biasanya, pembuatan sketsa adalah dengan menggunakan pensil. Ketika membuat seni dengan pensil, akan ada percikan-percikan kreatif yang muncul untuk menciptakan konsep menarik, sehingga dapat dijadikan sebagai fonadsi awal dalam membuat karya seni.

Lebih lanjut lagi, pembuatan ini bisa mengeksplorasi kreativitas tersebut dengan cepat. Dalam beberapa kasus, seniman bisa menciptakan sketch selama 1-2 jam. Terlebih, proses pembuatannya tidak hanya terjadi di meja kerja dan bisa di mana saja.

2. Eksplorasi Visual

Ketika membuat sketsa, seorang seniman tidak akan membatasi dirinya pada satu variasi ide saja. Sebab, mereka akan menjelajahi banyak sekali pilihan dan ide dalam setiap teknik yang hendak digunakan.

Selain itu, pembuatan sketch dapat digunakan sebagai kegiatan penjurnalan untuk mengeksplorasi minat. Jadi, hal tersebut akan menunjukkan eksplorasi visual di bidang seni lainnya.

3. Menggambarkan Kesan dan Mood

Sketsa berguna untuk mengilustrasikan suatu kesan dan mood. Hal tersebut menjadi bagian penting dari coretan ini dalam menyimpan kesan dan mood dari suatu momen.

Kesan dan mood sendiri tidaklah sama. Kesan merupakan pemandangan yang ditinggalkan dan bisa saja berbeda dari suasana hati. Sedangkan mood merupakan suasana dari momen tersebut. Kedua hal ini dapat berlalu dengan cepat.

Sedangkan lukisan atau gambar butuh proses yang rumit dan waktu yang tidak sedikit. Ini menjadikan alasan mengapa pembuatan sketch sangat penting.

4. Menemukan dan Meningkatkan Keterampilan

Seorang seniman, perlu memiliki keterampilan yang ekstra untuk digunakan dalam suatu hasil karya seni berupa gambar atau lukisan. Jadi, dengan membuat sketsa, mereka dapat menemukan keterampilan baru dalam menggambar atau mengembangkannya ke tingkatan yang lebih tinggi.

Jadi, ketika menggambar, seniman dapat memvisualisasikan benda atau konsepnya di atas kertas dengan lebih mudah dan jelas.

Tujuan Sketsa

Tujuan utama dari pembuatan coretan ini adalah untuk memperoleh bentuk dasar suatu objek gambar dengan komposisi, proporsi, dan pencahayaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pembuatnya.

Jadi, dengan sketch, seniman akan lebih memperhatikan bentuk global pada karya yang akan dibuat. Selain itu, ada beberapa tujuan yang mendasari pembuatan sketch. Adapun tujuan lain dalam pembuatan sketch, yakni:

  • Untuk menyimpan ide dan inspirasi  yang ditemukan seniman.
  • Membatu seniman dalam mengamati bentuk umum atau utama yang mewakili objek gambar secara menyeluruh, mulai dari letak, kemiringan, dan garis-garis besar secara proporsional.
  • Untuk merekam dan mengembangkan ide yang didapatkan ketika hendak dipakai.
  • Memberikan gambaran mengenai visual, ide, serta konsep secara singkat dan cepat.
  • Sebagai media komunikasi antara seniman dan pengamatnya.
  • Melatih keterampilan seniman dalam memproyeksikan ide dalam pikiran menjadi rancangan kasar.untuk mulai membuat karya seni.

Unsur-Unsur Sketsa

Dalam pembuatanya, sketch merupakan sebuah gambaran yang dibuat secara sederhana. Namun, bagian dalam menggambar ini memiliki unsur-unsur pembentuknya. Unsur tersebut memiliki hubungan yang saling menguatkan, sehingga menciptakan sebuah gambar yang bisa dikenal. Adapun unsur-unsurnya adalah:

1. Warna

Warna dalam sketch merupakan suatu kombinasi dari hitam dan putih yang menghasilkan efek gelap terang pada suatu objek yang tercipta. Selain itu, warna tersebut akan menciptakan dimensi visual pada sebuah coretan yang kamu buat.

Biasanya, warna digunakan untuk memberikan efek, membedakan objek gambar, memberi penekanan, dan menyampaikan emosi yang diinginkan oleh pembuatnya. Lebih lanjut, warna dalam sketch dibuat agar objek terlihat lebih nyata atau asli.

Untuk menghasilkan warna dalam sketch, kamu bisa menggunakan pensil ataupun alat tulis berwarna hitam untuk membuat sebuah garis dan bayangan. Namun, dalam beberapa teknik, warna yang digunakan tidak terpaku pada warna hitam dan putih saja. Warna ini digunakan dengan menggunakan pensil warna ataupun cat air.

2. Garis

Garis merupakan penggabungan dari jumlah titik yang sejajar dan memiliki ukuran dan ketebalan yang sama. Selain itu, garis adalah unsur dalam sketsa yang berfungsi untuk membentuk gambar dari suatu objek. Lebih lanjut, garis ini terdiri dari garis horizontal, vertikal, zigzag, patah-patah, sejajar, bergelombang, dan melengkung.

Dalam pembuatan sketch, garis digunakan untuk menciptakan bentuk, tekstur, detail, dan kontur dalam gambar. Selain itu, garis ini dibuat agar coretan yang memiliki dua objek tidak menyatu. Maksudnya, garis ini menjadi unsur pemisah antara objek yang ada dalam gambar.

Selain itu, garis bisa memberikan kesan ruang dan kedalaman bagi gambar, terlebih jika kamu menggunakan teknik perspektif dalam menggambarnya. Dengan membuat garis yang tepat, maka bisa menghasilkan komposisi visual yang menarik dalam coretan. Garis bisa dibuat dengan alat-alat seperti pensil, kuas, atau pena.

3. Bentuk

Bentuk adalah salah satu unsur sketsa yang diciptakan oleh penggunaan garis, warna, dan nilai (bayangan) yang disusun secara tepat, sehingga membentuk objek yang bisa dikenali. Misalnya, bentuk ini menyerupai sesuatu yang ada di dunia nyata (organic shape), seperti manusia, hewan, tumbuhan, atau benda mati seperti meja atau gedung.

Ada juga bentuk yang memanifestasikan hal yang abstrak, seperti geometri yang terdiri dari lingkaran, segitiga, kotak, dan trapesium. Selain itu, bentuk memiliki peran dalam menciptakan komposisi visual yang seimbang dan menarik. Sebab, pembuatnya dapat menipu mata dengan memanipulasi bentuk untuk menciptakan arah/proporsi objek.

Bentuk juga dapat membantu pembuatnya dalam mengungkapkan isi pikiran, pesan, dan konsep yang ingin mereka sampaikan melalui sketch yang dibuat. Lebih lanjut, bentuk bisa dibuat dengan simpel atau agak rumit. Untuk itu, menguasai penggunaan bentuk merupakan hal penting, agar hasil gambar yang dibuat sesuai dengan idemu.

4. Bidang

Bidang adalah unsur sketsa yang terdiri dari suatu garis yang dibatasi oleh kontur. Selain itu, bidang juga merupakan bentuk 2 dimensi atau bangun datar yang berbentuk pipih. Unsur ini digunakan untuk membentuk objek, latar belakang, dan ruang visual dalam gambar yang dihasilkan.

Bidang juga digunakan untuk menekankan nilai ekspresi, irama, arah, dan gerak dari objek yang kamu buat. Selain itu, menggunakan bidang dalam coretan akan menghasilkan ilustrasi ruang dan kedalaman, sehingga memberikan kesan 3 dimensi.

Fungsi bidang lainnya adalah untuk memberikan batas atau ruang, sehingga memisahkan objek dalam gambaran yang dibuat. Dengan begitu, pembuatnya dapat mengatur ruang dalam gambar dan menekankan pada objek lainnya.

5. Efek Pencahayaan

Efek pencahayaan merupakan efek yang diberikan agar suatu sketsa yang dibuat terlihat lebih tegas. Unsur efek ini penting, supaya coretan tidak hanya sebatas garis-garis biasa yang disatukan untuk menciptakan bentuk saja. Tetapi dapat mempertegas dan memperjelas suatu gambar.

Jadi, adanya efek pencahayaan dapat membantu menciptakan suatu dimensi dan objek terkesan asli dalam sebuah sketch. Efek pencahayaan bisa dihasilkan oleh sumber cahaya asli, misalnya matahari atau lampu.

Lebih lanjut, efek pencahayaan yang digunakan secara tepat, maka bisa memberikan tampilan yang lebih realistis dan memberikan kedalaman pada objek gambar.

Jenis-Jenis Sketsa

Sketch terbagi dalam tiga jenis. Pembagian jenis coretan ini dilandasi oleh suatu penilaian dari penggarapan sketch itu sendiri. Ketiga sketch ini, antara lain:

1. Sketsa Gambar Garis Besar

Sketch ini merupakan jenis coretan yang menggambarkan suatu objek dengan memakai garis-garis sederhana dan dibuat mengikuti bentuk umum dari objek tersebut. Jenis ini tercipta dan dibuat dengan menggunakan garis ringan dan tipis, tanpa rincian yang terlalu rumit.

Tujuan dari jenis coretan ini adalah mengilustrasikan bentuk dasar dari suatu objek gambar dengan efisien. Sebab, ini merupakan langkah awal dalam proses menggambar yang  lebih kompleks. Jenis ini juga memungkinkan pembuatnya untuk menentukan komposisi dan mendapatkan potret seutuhnya dari objek yang dibuat.

Biasanya, rincian kecil yang dianggap tidak berpengaruh pada coretan akan diabaikan oleh pembuatnya. Sebab, mereka lebih berfokus pada garis luar dan bagian penting yang berpengaruh pada bentuk dan proporsi suatu objek.

2. Sketsa Cepat

Jenis coretan ini dibuat secara cepat dan dibuat secara lebih kasar dan spontan. Sebab, fokus dari jenis ini adalah menangkap citra keseluruhan dari objek yang digambar. Jadi, gambaran jenis ini diciptakan hanya menggunakan beberapa garis besar saja dan menghasilkan gambar sudah selesai.

Sesuai namanya, sketch jenis ini dilakukan hanya dalam waktu yang singkat, seperti dalam hitungan menit bahkan detik. Dalam beberapa teknik pembuatan, jenis ini bisa digunakan sebagai latihan untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan penggambaran oleh seorang seniman.

3. Studi Sketsa

Jenis sketch ini merupakan coretan yang cepat dan memperlihatkan bentuk gambar secara umum/global. Dalam pembuatannya, sketch ini dibuat dengan mengabaikan beberapa unsur, sehingga kurang detail, misalnya efek pencahayaan. Hanya saja, seniman telah menunjukan secara utuh objek yang digambar.

Jenis sketch ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti pensil, pena, atau arang dan dilakukan secara cepat atau spontan. Makannya, ada detail-detail kecil diabaikan pada proses pembuatannya.

Selain itu, coretan jenis ini bertujuan untuk mempelajari suatu objek dan melihat seperti apa karakteristiknya, meski dibuat tidak secara terperinci. Coretan jenis ini juga berguna agar dapat mengembangkan representasi visual dan memperluas kemampuan dalam mengekspresikan suatu ide yang nantinya dituangkan dalam sebuah karya seni lukisan.

Contoh dan Teknik-Teknik Membuat Sketsa

Selain terdapat unsur-unsur, ada beberapa teknik dalam pembuatan sketch yang harus diketahui oleh seorang seniman. Untuk itu, berikut adalah beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membuat sebuah sketch dan dibarengi dengan contohnya, antara lain:

1. Teknik Dusel

Teknik dusel merupakan sebuah metode membuat sketch dengan cara digosok. Sekilas, teknik ini mirip dengan arsiran. Namun, yang membedakan teknik dusel dan arsir adalah pada penggunaan garis-garisnya. Biasanya, teknik dussel lebih menekankan garis-garis halus untuk digosok, agar menimbulkan gradasi warna lembut.

Dalam prosesnya, teknik dusel bisa menggunakan kapas, kertas, atau tangan. Nantinya, teknik ini dibuat untuk menambah efek lebih terang atau gelap pada objek gambar, sehingga pelukis tahu mana perspektif yang tepat untuk karyanya.

Cara membuatnya, kamu bisa memiringkan pensil agar arsiran menjadi lebih tebal. Kemudian, hilangkan garis-garis di gambar dengan menggosoknya menggunakan kapas atau ujung jari telunjuk dengan pelan. Adapun contoh dari teknik ini adalah sebagai berikut:

dussel
pastiguna

2. Teknik Arsir

Teknik arsir merupakan metode membuat sketsa dengan menggunakan arsiran yang menghasilkan garis-garis murni. Biasanya, teknik ini digunakan untuk mendapatkan perbedaan gelap dan terang pada suatu objek gambar. Selain itu, teknik ini akan memberikan gambaran objek kamu secara 3D.

Teknik ini menggunakan garis lurus, lengkungan atau lingkaran, dan titik yang diulang-ulang. Selain itu, garis-garis tersebut dibuat dengan intensitas dan jarak yang bervariasi, bisa berbeda atau sama. Lebih lanjut, teknik arsiran memiliki banyak bentuk. Misalnya hatching, yakni garis yang ditarik ke arah yang sama. 

Ada juga cross-hatching. Teknik arsiran ini merupakan garis saling silang. Selain itu, ada blending, yakni gradasi halus yang dihasilkan dengan menyesuaikan jumlah tekanan pada pensil. Berikutnya adalah rendering, yakni menggunakan penghapus untuk menghapus demi menghasilkan garis yang lebih ringan.

Ada juga teknik bernama random lines, garis silang yang diaplikasikan secara longgar. Terakhir, stippling, yakni menerapkan titik-titik kecil dalam jumlah banyak untuk membangun suatu bagian gelap dalam sebuah objek gambar. Contoh teknik arsir diantaranya adalah sebagai berikut:

arsir
vkartbox.com

3. Teknik Blok

Teknik blok merupakan sebuah teknik membuat sketsa dengan cara menutup suatu objek gambar dengan menggunakan satu warna. Nantinya, objek pada sketch akan terlihat seperti bayangan atau siluet. Teknik ini memiliki 2 jenis, yakni siluet positif dan negatif.

Siluet positif merupakan jenis teknik blok dengan menambahkan warna pada objek gambar yang diinginkan. Sementara siluet negative merupakan teknik blok yang dibuat dengan cara yang hampir sama dengan teknik positif. Bedanya, kamu perlu memblok ruang atau latar di sekeliling objek gambar.

Untuk menggunakan teknik ini, pertama adalah gambar objek yang kamu inginkan. Kemudian, tentukan jenis teknik blok mana yang akan kamu gunakan, apakah siluet positif atau negatif. Bila siluet positif, objek gambar yang diberi warna hitam. Bila siluet negatif, maka ruang di sekeliling objek lah yang diberi warna hitam.

Contoh-contoh dari teknik blok ini bisa kamu lihat di bawah ini!

sliuet positif
papik.pro

4. Teknik Aquarel

Teknik aquarel adalah teknik membuat sketsa yang menggunakan sapuan warna tipis, transparan, dan tembus pandang. Umumnya, teknik ini menggunakan cat air pada sebuah kanvas. Selain itu, teknik ini menggunakan alat seperti kuas untuk menyapu cat warnanya.

Gambar lukisan dari teknik ini cenderung tahan lama. Namun, menggunakan teknik ini perlu kehati-hatian yang tinggi, agar mendapatkan hasil yang rapi dan memuaskan.  Untuk menggunakannya, ada 2 teknik yang harus kamu pelajari, yakni wet on wet dan wet on dry.

Wet on wet merupakan jenis teknik aquarel dengan mengoleskan cat ke kertas dalam keadaan basah. Teknik ini menghasilkan gradasi warna yang kaya dan indah. Sedangkan wet on dry adalah teknik dimana cat basah dioleskan ke kertas yang kering. Nantinya, hasil sketch dari teknik jenis ini akan lebih tajam, detail, dan rapi.

Adapun contoh dari teknik aquarel adalah sebagai berikut:

aquarel
artistsandillustrators.co.uk
aquarel 2
youtube.com

5. Teknik Perspektif

Teknik perspektif merupakan sebuah teknik dalam membuat sketsa dengan menggunakan sudut pandang tertentu. Sederhananya, teknik ini akan memberikan gambarkan kepada apresiator, seberapa jauh jangkauan jarak pandang pada objek gambar tertentu.

Fungsi dari teknik ini adalah memberikan gambaran terkait pandangan mata manusia pada suatu objek. Jarak pandang ini dibuat bukan hanya sesuai dengan realita dari mata manusia, melainkan untuk memberikan gambaran sudut pandang yang lebih luas.

Maksudnya, teknik perspektif memberi sebuah pandangan tertentu yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh mata manusia. Misalnya, jarak pandang bagian atas gunung berapi dalam ketinggian beberapa kilometer. Agar lebih jelas, kamu bisa melihat contoh dari teknik perspektif di bawah ini:

perspetif
schoolofsketching.com

6. Teknik Pointilis

Teknik pointilis merupakan sebuah metode membuat coretan dengan cara menggunakan titik-titik dalam jumlah banyak yang dibuat berpola, agar membentuk sebuah objek gambar. Pada umumnya, membuat coretan akan menggunakan garis, lengkungan atau lingkaran atau pola lain. Tapi, teknik ini hanya menggunakan titik saja.

Bila titik-titik dibuat dengan semakin rapat, maka objek gambar yang dibuat akan semakin gelap, begitupun sebaliknya. Semakin renggang pola titiknya, maka objek yang dibuat akan semakin terang.Teknik ini akan membuat suatu sketch lebih menarik dibandingkan hanya berupa garis-garis murni. Berikut adalah contoh coretan dengan teknik pointilis, antara lain:

pointillism darker big area1
design.tutsplus

7. Teknik Linear

Teknik linear adalah teknik membuat sketsa dengan menggunakan garis sebagai unsur utama dalam pembuatannya. Garis yang dibuat meliputi garis lurus ataupun garis melengkung dengan ketebalan yang disesuaikan oleh pembuatnya.

Misalnya, jika kamu ingin membuat bagian objek terkesan lebih gelap, maka garisnya akan ditebalkan. Teknik ini sangat cocok untuk para pemula, karena proses pembuatanya yang terbilang mudah. Untuk membuat sketch dengan teknik linear, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Temukan objek yang akan digambar.
  • Kemudian, siapkan perlengkapan untuk mendukung pembuatan sketsa, seperti pensil, crayon, dan kertas hvs atau A4. Bila kamu masih baru, cobalah untuk menggunakan pensil, agar dapat meminimalisir kesalahan. Sebab, kamu bisa menghapus kesalahan garis yang dibuat.
  • Kemudian, langsung saja buat garis-garis yang membentuk suatu objek yang kamu inginkan. Kombinasikan garis lurus dan melengkung untuk menghasilkan karya yang menarik. Kamu juga bisa mengatur ketebalan garis yang diinginkan.

Adapun contoh teknik linear adalah sebagai berikut:

linear
pinhome.id

Sudah Tahu Apa Itu Sketsa?

Demikian pengertian sketch, unsur-unsur, sampai contohnya. Sketch merupakan bagian penting dalam sebuah proses kreatif dan dapat membantu seniman untuk mengekspresikan  ide dari isi kepala seniman dan mengembangkannya. Teknik-teknik pembuatannya pun beragam dan menghasilkan suatu hasil karya unik dan menarik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page