Ciri-Ciri Komik, Unsur dan Jenis yang Membedakannya dengan Karya Lain

Pada dasarnya, setiap karya tulis selalu memiliki karakteristik dan ciri tersendiri yang membuatnya berbeda satu sama lain. Seperti halnya ciri-ciri komik yang penuh dengan gambar ilustrasi dan tidak hanya terdiri dari tulisan. Hal inilah yang membuat karya ini menarik dan cocok untuk berbagai kalangan manusia.

Lalu, apa saja ciri dan unsur yang harus ada pada pembuatan komik? Serta, apakah ada jenis tertentu yang juga termasuk karya komik? Simak penjelasan lengkap ini agar Anda tahu lebih banyak!

Apa itu Komik?

Pada dasarnya, komik merupakan sebuah karya tulis yang menggabungkan teks dan gambar untuk menceritakan sebuah cerita tertentu. Biasanya, cerita dalam komik disajikan dalam bentuk urutan panel yang berisi gambar dan teks narasi. Baik dialog maupun teks pendukung yang mengiringi gambar pada panel.

Karya ini juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan atau non-fiksi yang cocok untuk menularkan hobi membaca pada anak. Ciri-ciri komik yang menggunakan gambar pendukung membuat para komikus dapat memasukkan informasi pengetahuan, sejarah, moral dan nilai tertentu dalam karya tulisnya. 

Dalam beberapa kasus, komik memiliki nama lain seperti manga (komik asal Jepang), manhua (komik asal Cina), manhwa (komik asal Korea), dan masih banyak lagi. Secara keseluruhan, komik termasuk medium yang memadukan teks dan gambar untuk menghadirkan sebuah cerita tertentu.

Ciri-Ciri Komik

Sebenarnya ada beberapa ciri yang akan menggambarkan bahwa sebuah karya termasuk dalam keluarga komik, yakni seperti:

1. Menggunakan Gambar dan Teks untuk Membawakan Cerita

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ciri pertama yang membuat sebuah karya dapat tergolong dalam komik adalah penggunaan perpaduan gambar dan teks dalam membawakan sebuah cerita. Biasanya, komik terbagi dalam beberapa chapter (episode), di mana dalam tiap episode terbagi atas beberapa kumpulan panel.

2. Memiliki Sifat Proporsional

Berikutnya komik juga harus memiliki sifat proporsional, dalam artian dapat memicu atau membangkitkan emosi saat membacanya. Maksud emosi di sini adalah pembaca harus merasa masuk kedalam cerita, bahkan menjadi protagonis atau tokoh utama dari cerita tersebut.

3. Adanya Dialog

Demi menyampaikan jalan ceritanya, komik tak hanya menggunakan gambar, namun juga beberapa dialog. Ciri-ciri komik pada aspek dialog sendiri cenderung lebih banyak ke percakapan antar tokoh yang membuat jalan cerita lebih runtut dan jelas. Dalam komik sendiri ada beberapa jenis dialog, seperti:

  • Percakapan biasa: Percakapan antar tokoh, biasanya digambarkan dalam doodle gelembung atau balon.
  • Suara hati: Selain dialog antar tokoh, terkadang ada juga suara hati dari tokoh untuk menanggapi sebuah konflik. Umumnya, akan berupa doodle awan sebagai pembeda dari dialog biasa.
  • Monolog: Selanjutnya ada dialog yang berguna untuk mempertebal emosi dari tokoh yang fungsinya mirip dengan suara hati. Bedanya, ini muncul ketika tokoh mengalami suatu masalah atau menunjukkan reaksi tertentu dalam hati. 
  • Bergumam: Ketika tokoh bergumam, beberapa komikus juga menerapkannya dengan cara membuat doodle dialog atau font lebih kecil.

4. Penokohan

Secara teori, setiap komik selalu melibatkan penokohan dalam penjabaran ceritanya. Di mana antar satu tokoh dan lainnya memiliki watak yang berbeda-beda. Hal tersebut akan tergambarkan melalui pembawaan, karakter, emosi yang ditampilkan, hingga adanya penggambaran watak pada awal kemunculan.

5. Tindakan Heroik

Dalam komik apapun pastinya akan muncul sebuah tindakan heroik yang dilakukan oleh tokoh utama maupun sampingan. Dengan adanya tindakan heroik inilah pembaca bisa merasakan emosi dan ikut hanyut dalam sebuah cerita. 

Umumnya, tindakan heroik ini muncul karena berbagai faktor. Bisa dari dorongan pribadi, watak dari tokoh, maupun kondisi tertentu yang membuat tindakan itu terjadi. Beberapa komik dengan main character penjahat juga seringkali muncul tindakan kepahlawanan baik untuk menutup kejahatan atau memang karena plot twist.

6. Unsur Komedi

Ciri-ciri komik selanjutnya adalah terdapat unsur komedi dalam cerita, walaupun genrenya bukan komedi. Tujuan dari penambahan unsur komedi adalah agar komik terlihat santai dan bisa menyesuaikan dengan segala usia.

7. Latar dan Tragedi atau Peristiwa

Dalam sebuah komik sudah seharusnya komikus memberikan penggambaran latar atau tempat dari cerita tersebut berjalan. Selain tempat, latar juga akan menggambarkan suasana hari dari para tokoh dalam setiap aktivitas dan gerak-geriknya untuk penyampaian cerita.

Selain itu, setiap komik selalu memiliki tragedi atau peristiwa tertentu yang membuat jalan cerita lebih masuk akal. Tergantung plot twist dari komik tersebut, tragedi bisa muncul di awal, tengah, maupun akhir.

Unsur-Unsur dalam Komik

Selain ciri-ciri komik di atas, dalam pembuatannya juga harus ada unsur-unsur yang harus Anda penuhi, seperti:

1. Panel

Pada dasarnya, panel atau space atau ruang merupakan area untuk meletakkan gambar dan teks yang tersusun atas beberapa aksi guna penyampaian cerita. Mudahnya, jika dalam film panel bisa Anda asumsikan sebagai scene atau segmen.

2. Tokoh

Demi membawakan cerita, komik membutuhkan tokoh. Baik itu pemeran utama maupun pembantu yang bertugas menjalankan cerita. Tokoh sendiri nantinya akan melakukan berbagai kegiatan layaknya artis yang memainkan peran dalam film secara natural.

3. Balon Dialog

Selain gambar, komik juga harus ada teks yang mewakili ucapan dan pikiran karakter dalam menyampaikan cerita. Ekor dari balon akan mengarah ke karakter yang sedang berbicara atau berfikir. Ukuran, bentuk, dan penempatan balon dialog dapat menunjukkan intonasi, emosi, atau suara karakter saat sedang berbicara.

4. Ekspresi Wajah dan Body Language 

Dalam ciri-ciri komik disebutkan bahwa tokoh memiliki watak yang harus digambarkan dengan mudah dan jelas. Oleh karena itu, unsur ini sangat penting dalam komik. Karena keduanya akan membantu menyampaikan emosi, menggambarkan reaksi, dan menambahkan dimensi visual pada cerita. 

5. Sudut Pandang

Unsur berikutnya adalah sudut pandang yang membantu pembaca memahami dari mana cerita tersebut tersaji. Walaupun mungkin Anda kira komik selalu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Namun, sebenarnya dalam beberapa panel umumnya ada sudut pandang orang pertama dan kedua untuk menjelaskan kondisi cerita lebih baik.

Apa Saja Jenis Komik?

Setelah mempelajari ciri-ciri komik dan unsur yang harus terpenuhi, kini Anda bisa beralih ke jenisnya. Sebenarnya, dunia komik memiliki jenis yang sangat luas, seperti halnya film dengan berbagai jenis dan genrenya. Dalam komik juga dikenal beberapa jenis, seperti halnya berikut ini:

  • Komik Superhero: Jenis komik yang fokus pada tokoh-tokoh super yang memiliki kekuatan luar biasa atau bahkan over power untuk melawan kejahatan. Contoh terkenal adalah “Spider-Man”, “One Punch Man”, atau “Sri Asih”.
  • Komik Fantasi: Komik dengan elemen fantasi seperti makhluk mitologi, sihir, atau dunia ajaib. Terkadang MC (Main Character) juga bisa ditransfer ke dunia lain atau masuk dalam game. Ini menjadi genre tersendiri dalam komik jenis fantasi. Contoh terkenal adalah “Naruto”, “Black Clover”, atau “Solo Leveling.”
  • Komik Fiksi Ilmiah: Komik yang berkisah tentang cerita fiksi ilmiah, seperti petualangan luar angkasa, robot, atau dunia masa depan. Contoh populer adalah “Autobots”, “The Avengers”, atau “Doraemon”.
  • Komik Slice of Life: Komik yang menggambarkan kehidupan sehari-hari karakter-karakter biasa dalam situasi yang realistis. Contoh terkenal adalah “My Heart Is Beating”, “Ao Haru Ride” dan “Scott Pilgrim”.
  • Komik Romantis: Komik yang berfokus pada kisah cinta dan hubungan antara karakter utama. Contoh populer adalah “Kimi ni Todoke”, “Your Lie in April”, atau “Love Hina”.
  • Komik Humor: Komik yang dirancang untuk menghibur dan membuat tertawa dengan menggunakan humor dan lelucon. Contoh terkenal adalah “Beelzebub”, Scooby Doo”, atau “Spy X Family”.
  • Komik Misteri: Komik jenis ini biasanya dibuat untuk benar-benar terhanyut pada sebuah misteri, kasus, atau tragedi tertentu dalam cerita tersebut. Biasanya akan berhubungan dengan komik detektif atau kisah tertentu yang masih tabu. Contohnya adalah “Detective Conan”.

Sudah Paham Apa Saja Ciri-Ciri Komik?

Dengan memahami artikel ini, kini Anda tahu bahwa komik memiliki ciri yang sangat berbeda dari pada karya tulis lainnya. Lantas, komik apa saja yang sudah Anda baca?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page