Pengertian Packing adalah, Unsur, Jenis & Prosesnya

Anda pasti sudah tak asing lagi dengan istilah packing, apalagi jika gemar berselancar di e-commerce. Packing adalah hal yang sangat familiar dan tidak akan terpisahkan dari kegiatan jual beli online karena pengaruhnya pada penampilan dan keamanan produk sampai pada tangan penerima atau pembeli. 

Selain packing, packaging atau kemasan juga dapat menentukan daya beli masyarakat terhadap produk tersebut. Packaging yang unik atau elegan dapat menarik konsumen untuk membeli produk. Maka dari itu, berikut adalah penjelasan mengenai pengertian, unsur, jenis dan proses dari packing.

Pengertian Packing

Packing adalah salah satu proses untuk mengemas dan melindungi produk sesuai dengan kebutuhan keamanan produk hingga sampai ke tangan pembeli atau penerima. 

Pengemasan mempengaruhi variasi produk. Semakin rapi penggunaan kemasan pelindung terhadap produk, semakin menarik pula produk yang disajikan. Bahkan, terkadang beberapa konsumen membeli produk karena memiliki packaging yang menarik. 

Sebaliknya, semakin minim perlindungan pada produk, maka antusiasme penerima atau konsumen akan produk tersebut akan berkurang. 

Sejak masyarakat lebih senang berbelanja secara online, proses pengemasan menjadi penting untuk keamanan produk. Cukup dengan berselancar di e-commerce atau aplikasi toko yang ada di handphone, kita dapat berbelanja dengan mudah. 

Proses pengemasan merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat diabaikan dan dilakukan dengan sembarangan dalam menunjang penampilan suatu produk. Meskipun hal tersebut menjadi langkah akhir penyajian produk pada penerima, akan tetapi tidak banyak orang yang mahir mengemas produk dengan mudah. 

Beberapa bisnis jual beli online, biasanya terdapat admin tersendiri yang khusus melakukan proses pengemasan agar lebih menarik dan terstruktur sehingga barang aman sampai di tangan konsumen.

Unsur pada Packing

Terdapat beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan dalam proses pengemasan agar dapat menaikkan estetika dan keamanan produk. Berikut unsur yang terdapat pada packing.

1. Mengutamakan Keamanan Produk 

Keamanan produk harus terjaga mulai dari proses pengiriman hingga sampai ke tangan penerima. Bagi penjual online shop, sebaiknya menggunakan bahan seperti bubble wrap yang tebal dan dikemas kembali dengan kardus agar produk tetap terjaga saat proses pengiriman.

2. Membuat Desain Menarik

Desain packaging yang menarik yang dapat menyampaikan pesan produk juga ikut andil dalam penyajian produk hingga ke tangan penerima. Kemasan harus memiliki sifat yang menarik dan unik agar dapat dengan mudah menjangkau ketertarikan penerima. 

Namun, perlu digaris bawahi bahwa kemasan yang menarik dan unik juga perlu memperhatikan kemudahan dan efisiensi, baik dari segi proses pengemasan dan juga proses pengiriman.

3. Memuat tentang Informasi 

Setelah mengutamakan keamanan produk dan pembuatan desain yang menarik, unsur selanjutnya yang harus diperhatikan yakni dalam packing adalah menyertakan informasi seperti bahan yang digunakan dan izin keamanan produk. 

Informasi produk penting untuk mengetahui bahan apa yang ada di dalamnya dan tentunya tidak membahayakan apabila digunakan ataupun dikonsumsi.

Informasi bahan utama pembuatan produk menjadi salah satu keharusan apabila ingin menambah popularitas produk. Seperti pada bahan utama produk skincare, ada sebagian konsumen yang menghindari bahan-bahan tergantung dengan kondisi kulit. 

Maka dari itu, informasi bahan utama dalam pembuatan produk yang tertera di kemasan skincare berperan penting dalam manfaat penggunaan produk pada kulit konsumen.

Jenis Packing

Berbelanja secara online saat ini menjadi salah satu kegiatan yang banyak digemari masyarakat. Tentunya dengan adanya fenomena ini, packing adalah salah satu proses penting yang harus diperhatikan oleh penjual untuk menjaga keamanan produk. Terdapat beberapa macam jenis packing yang sering digunakan oleh penjual di e-commerce di Indonesia, yakni:

1. Bubble Wrap

Bubble wrap menjadi salah satu bahan yang sangat penting untuk proses pengemasan produk. Hampir semua produk yang dijual secara online, dikemas dengan bubble wrap untuk menjaga keamanan produk. 

Namun, saat ini beberapa penjual yang peduli terhadap lingkungan sudah mengganti bubble wrap plastik dengan bubble wrap berbahan kertas.

2. Kardus

Penggunaan kardus untuk packing adalah salah satu pilihan yang digemari banyak penjual atau pembeli. Pasalnya, kardus dapat menjaga keamanan produk dengan baik, apalagi untuk barang-barang yang rentan pecah, penyok, atau rusak. Kardus dapat menjaga bentuk produk tetap aman dalam proses pendistribusian.  

3. Kayu

Penggunaan kayu pada proteksi produk biasa digunakan untuk barang-barang yang mudah rusak dan pecah akibat benturan dan tekanan. Produk yang biasa menggunakan kemasan  dengan perlindungan kayu adalah barang-barang elektronik seperti laptop, handphone, tablet dan sejenisnya. 

Terkadang tas dari barang branded pun menggunakan perlindungan kayu agar tetap terjaga bentuknya. Perlindungan menggunakan kayu ini memiliki proteksi paling aman jika dibandingkan dengan yang lainnya.

4. Amplop

Amplop biasa digunakan untuk surat-surat berharga agar aman saat proses pengiriman oleh ekspedisi. Amplop biasa digunakan oleh kantor atau perusahaan. 

5. Plastik

Produk yang mempunyai karakteristik tidak mudah pecah dan rusak akibat benturan biasanya cukup menggunakan perlindungan plastik, seperti produk dengan material kain atau busa. 

Proses Packing

Pada proses pengemasan, banyak hal yang harus diperhatikan agar hasilnya tampak menarik serta aman sampai tangan penerima. Apalagi setelah mengetahui unsur dan beberapa jenis pengemasan yang dapat digunakan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses packing:

1. Memahami Jenis Produk

Pengirim harus memahami jenis produk, waktu pengiriman barang, dan juga cara pengiriman produk. Pasalnya, terdapat beberapa produk yang perlu diberikan perlakuan khusus dan keamanan ekstra seperti pada produk berbahan mudah pecah. 

Jadi, proses pengemasan bahan tersebut memerlukan bubble wrap ekstra atau tambahan perlindungan kayu jika dibandingkan dengan produk berbahan dasar lainnya. 

2. Memilih Material yang Tepat pada Kemasan Packing

Pemilihan material dilakukan agar tidak salah dalam pengemasan dan produk tetap aman. Contohnya seperti packing bubble wrap dan kardus, digunakan untuk produk yang berbahan dasar tidak mudah pecah. 

Sementara itu, apabila produk berbahan rentan pecah belah dapat menggunakan opsi  perlindungan ekstra seperti kayu agar lebih memberikan keamanan lebih pada lapisan luar kemasan. 

Selanjutnya, amplop dan plastik dapat dijadikan opsi pada pengemasan bahan yang tidak terlalu membutuhkan keamanan ekstra dan juga pengiriman yang lama. 

3. Menempelkan Label pada Kemasan Paling Luar

Pada bahan pecah belah, label “fragile” dan “jangan dibanting” sangat dibutuhkan agar dapat memberikan peringatan pada proses pengiriman produk, termasuk ketika produk berpindah tangan pada proses pengiriman oleh kurir sebagai pihak ketiga. 

4. Mencantumkan Data Pengiriman

Data pengiriman yang dicantumkan seperti informasi lebih lanjut mengenai produk apa saja beserta jenis produk yang dikirimkan, alamat penerima produk, nama pengirim produk, serta identitas jasa kirim yang digunakan. 

Hal ini sangat diperlukan agar memudahkan pengirim, kurir yang mengantarkan, serta penerima saat pengecekan produk. 

Kesimpulan

Menerapkan langkah proses dan memperhatikan unsur packing adalah beberapa kiat agar menaikkan ketertarikan konsumen atau penerima pada produk yang dikemas. 

Maka dari itu, semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda terhadap pentingnya pengemasan suatu produk agar tetap aman sampai tangan konsumen.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page