Rumah Adat Tongkonan: Sejarah, Ciri Khas, dan Jenisnya

Indonesia kaya dengan keberagaman budaya, dan salah satu aspek yang menarik adalah ragam rumah adat yang ada di seluruh Nusantara. Nah, di tengah pulau Sulawesi, terdapat rumah adat khas masyarakat Toraja yang sangat terkenal, namanya rumah adat Tongkonan. 

Rumah adat khas Toraja ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, melainkan juga berguna sebagai tempat kekuasaan adat dan kegiatan pengembangan sosial budaya masyarakat Toraja. Artikel ini akan menjelaskan sejarah, karakteristik, serta makna dan keindahan yang terkandung dalam rumah adat Tongkonan.

Sejarah Rumah Adat Tongkonan

Sejarah Rumah Adat Tongkonan
Sejarah Rumah Adat Tongkonan | Sumber Gambar: ruparupa.com

Rumah adat Tongkonan adalah salah satu rumah adat khas Toraja, Sulawesi Selatan yang berarti duduk. Rumah ini menjadi simbol kedudukan keluarga dengan filosofi Aluk Todolo, yaitu bangunan yang memiliki makna dalam semua fase kehidupan masyarakatnya. 

Oleh sebab itu, dalam pembangunanya, masyarakat tidak boleh melakukannya secara sembarangan. Mulai dari bentuk desain, posisi rumah, hingga tiang rumah memiliki nilai budaya yang berbeda-beda. Sebut saja posisi rumah yang menghadap ke utara untuk menunjukkan arah keberadaan Puang Matua Yang Mahakuasa.

Secara luas, rumah adat Tongkonan adalah rumah adat yang berfungsi sebagai tempat upacara keagamaan dan tempat berkumpulnya sebuah himpunan anggota yang berasal dari satu keturunan suku di Toraja. Sehingga, rumah tradisional ini memiliki arti sebagai simbol kesatuan rumpun keluarga tersebut.

Menurut sejarahnya, rumah Tongkonan memiliki makna dari filosofi orang Toraja, sebagai tempat suatu rumpun keluarga melaksanakan upacara-upacara keadatan. Biasanya berkaitan dengan sistem kepercayaan, sistem kekerabatan, hingga sistem kemasyarakatan yang berlaku kala itu.

Rumah adat Tongkonan tidak dapat dimiliki secara pribadi atau perseorangan karena biasanya kepemilikan rumah ini bersifat turun temurun pada sebuah keluarga dalam Suku Toraja. Sejalan dengan kegunaannya di atas, rumah adat ini tidak sering terpakai sebagai rumah hunian lagi seiring perkembangan zaman. 

Setiap keluarga suku Toraja sudah banyak membangun rumah hunian biasa di sekitar kawasan rumah Tongkonan mereka. Semakin bertambahnya jumlah keluarga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sehingga, banyak rumah Tongkonan yang sekarang beralih fungsi menjadi sebuah pusat budaya masyarakat Toraja. 

Jenis Rumah Adat Tongkonan

Jenis Rumah Adat Tongkonan
Jenis Rumah Adat Tongkonan | Sumber Gambar: tripadvisor.co.id

Hingga saat ini, rumah adat Tongkonan memiliki aneka ragam jenis. Setiap rumahnya akan dibuat berbeda berdasarkan pada peran pemimpin rumah. Berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Rumah Tongkonan Layuk

Tongkonan Layuk merupakan jenis rumah tradisional suku Toraja yang pertama kali berguna sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan wilayah setempat. Selain itu, rumah Tongkonan Layuk juga menjadi suatu simbol masyarakat berdasarkan cerminan para leluhurnya.

2. Rumah Tongkonan Pekamberan

Secara khusus, rumah Tongkonan Pekamberan biasanya dibangun untuk keluarga besar masyarakat Toraja yang memiliki jabatan tinggi dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, jenis rumah adat Tongkonan ini juga berguna bagi para pengusaha untuk mengatur proses pemerintahan adat tanah toraja. 

Kemudian, keluarga penerus wajib melanjutkan tugas dengan tujuan untuk menjaga tradisi. Hal tersebut secara terus menerus wajib mereka turunkan sampai generasi selanjutnya.

3. Rumah Tongkonan Batu Ariri

Terakhir, jenis rumah Tongkonan Batu Ariri memiliki ukuran yang tidak sebesar jenis rumah Tongkonan yang lain. Untuk itu, rumah Tongkonan ini sering berfungsi sebagai hunian biasa.

Rumah Tongkonan Batu Ariri berperan sebagai tempat pembinaan keluarga suku Toraja yang akan membangun rumah Tongkonan. Meski begitu, secara tatanan adat rumah ini tidak begitu bernilai.

Baca Juga : 10 Rumah Adat Sumatera Utara Beserta Keunikan Maknanya

Ciri Khas Rumah Adat Tongkonan

Ciri atau karakteristik yang paling khas dari rumah adat Tongkonan adalah area atap yang berbentuk menyerupai perahu. Bentuk perahu bertujuan untuk mengenang para leluhur yang menggunakan alat transportasi perahu untuk bisa sampai Pulau Sulawesi. Berikut ini beberapa ciri khas lain dari rumah adat Tongkonan:

1. Bangunan Rumah yang Berbentuk Pohon Pipit

Bangunan Rumah yang Berbentuk Pohon Pipit
Bangunan Rumah yang Berbentuk Pohon Pipit | Sumber Gambar: Gramedia.com

Pada tahap awal pembangunan, rumah adat Tongkonan merupakan rumah dengan bentuk bangunan pohon pipit. Maksudnya, bangunan rumah berada di atas dahan pohon besar di mana tersusun dari ranting-ranting pohon. Kemudian, atap rumah berasal dari rumput yang selanjutnya tersusun seperti seekor burung pipit. 

Sering kali bagian atap rumah akan berhiaskan ukiran dan ornamen yang menggambarkan budaya dan keyakinan masyarakat Toraja. Bentuk tongkonan yang menyerupai pohon pipit memiliki makna mendalam pada budaya Toraja, di mana pohon pipit adalah simbol kehidupan dan kesejahteraan. 

2. Patung Kepala Kerbau

Patung kepala kerbau yang terletak pada bagian atas rumah juga menjadi salah satu simbol ikonik dalam rumah Tongkonan. Secara umum, patung kerbau yang pemilik rumah gunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerbau hitam, putih, dan belang. 

Makna dari patung kepala kerbau yang tertempel adalah sebagai tanda bahwa pemilik rumah adalah seorang yang dituakan. Selain patung kerbau, masyarakat Toraja juga meletakkan patung berbentuk ayam dan naga sebagai patung pelengkap.

3. Atap Rumah Berbentuk Perahu

Ciri Khas Rumah Adat Tongkonan Atap Rumah Berbentuk Perahu
Ciri Khas Rumah Adat Tongkonan Atap Rumah Berbentuk Perahu | Sumber Gambar: Gramedia.com

Menurut cerita legenda Tanah Toraja yang beredar, masyarakat suku Toraja awalnya datang dari arah utara Bumi dengan menyeberangi laut. Dalam perjalanannya, mereka terperangkap badai yang sangat dahsyat. 

Karena perahu rusak parah dan tidak dapat mereka gunakan kembali untuk melaut, bekas badan perahu tersebut selanjutnya masyarakat Tanah Toraja manfaatkan sebagai atap rumah Tongkonan mereka dengan arah menghadap utara. 

Oleh sebab itulah atap rumah adat Tongkonan berbentuk perahu yang lengkap dengan kedua ujung atap rumah berbentuk runcing seperti busur. Menarik sekali, bukan?

4. Konstruksi Tanpa Paku

Rumah Tongkonan memiliki struktur yang terletak di atas tiang kayu. Atap rumahnya terbuat dari bambu berlapis serta konstruksi rumah yang terbuat dalam bentuk rakitan, sehingga tidak menggunakan paku.

Adapun bahan kayu yang bisa masyarakat gunakan sangat variatif, misalnya terbuat dari kayu rotan, kelapa, ulin, hingga kayu jati. Model kontruksi ini berlaku untuk semua jenis rumah Tongkonan di seluruh wilayah Toraja dan wilayah Sulawesi Selatan yang didiami oleh masyarakat suku Toraja. 

5. Memiliki Empat Warna Dasar

Ciri khas lain dari rumah adat Tongkonan yaitu desain bangunan yang terdiri dari empat warna dasar, di mana setiap warna memiliki makna masing-masing. Warna dasarnya meliputi merah darah untuk melambangkan kehidupan manusia.

Kemudian, warna kuning sebagai warna yang melambangkan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Lalu, warna putih sebagai warna representasi tulang yang artinya suci nan bersih. Serta terakhir warna hitam yang berarti lambang kematian.

6. Tanduk Kepala Kerbau Depan Rumah

Tanduk Kepala Kerbau Depan Rumah
Tanduk Kepala Kerbau Depan Rumah | Sumber Gambar: Phinemo.com

Bagian depan rumah adat Tongkonan, tepatnya pada bagian atap yang menjulang tinggi terdapat tanduk kerbau. Adapun jumlah tanduk yang terpasang harusnya sesuai dengan jumlah pemakaman yang sudah pemilik rumah lakukan dalam kurun waktu memiliki rumah Tongkonan tersebut. 

Selain itu, tanduk kerbau juga melambangkan status keluarga pemilik. Semakin banyak tanduk kerbaunya, maka akan diartikan sebagai status sosial yang semakin tinggi.

7. Ornamen Unik

Ornamen yang ada dalam rumah Tongkonan tergolong beragam dan unik. Adapun dominasi warna ornamennya adalah merah dan putih. Pada bagian dinding, biasanya akan bermotif geometris, spiral, kepala kerbau, hingga ayam jantan.

Warna dan ornamennya melambangkan filosofi Aluk Todolo atau jalan leluhur sebagai agama asli masyarakat Toraja. Mayoritas ornamen akan berwarna putih, merah, hitam, dan kuning yang mana merupakan lambang dari seluruh fase kehidupan manusia.

Pada intinya, keindahan arsitektur dan hiasan tradisional di atas memberikan wawasan yang mendalam tentang nilai-nilai dan keyakinan budaya Toraja yang mempesona. Dengan menjaga dan meresmikan rumah Tongkonan, masyarakat Toraja memiliki warisan budaya yang luar biasa dan memperkuat identitas mereka.

Baca Juga : 5 Rumah Adat Kalimantan Barat: Jenis, Nama, dan Keunikannya

Selalu Junjung Tinggi Orisinalitas Rumah Adat Tongkonan sebagai Warisan Budaya!

Kesimpulannya, warisan budaya Indonesia yang sangat beragam dengan filosofi dan nilai sejarah unik adalah suatu hal pokok yang harus Anda lestarikan. Ragam warisan budaya tersebut tersebar di seluruh penjuru Indonesia, salah satunya adalah rumah adat Tongkonan dari Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. 

Rumah adat ini terus mengalami perkembangan hingga pergeseran fungsi. Oleh sebab itu, Anda harus menanamkan rasa kesadaran bagi masyarakat sekitar untuk terus menjaga keaslian rumah adat dan seluruh budaya yang berlaku di dalamnya. Dengan kata lain, mengenali sejarah dan hal-hal dasar terkait rumah adat Tongkonan, Anda telah membuka pandangan yang lebih jauh terkait dunia warisan budaya Indonesia. Selain itu, orisinalitas rumah adat akan tetap terjaga dan terus membudaya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page