Selain ada banyak jenisnya, rumah adat Kalimantan Barat memiliki banyak fungsi. Rumah adat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan, tempat berdiskusi dan berkumpul, serta tempat pertemuan dan penetapan berbagai nilai hukuman juga standar adat.
Menariknya, warga Kalimantan Barat menilai bahwa banyaknya kepala keluarga yang tinggal dalam satu rumah akan meningkatkan nilai sebuah hunian tradisional Kalimantan. Yuk, simak pembahasan lengkap tentang rumah tradisional di Kalimantan Barat lewat artikel ini!
Daftar ISI
5 Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah adat di Kalimantan Barat dengan budaya dan tradisinya yang berbeda-beda, memiliki kekayaan sejarah, filosofi, simbol, dan makna penting di setiap bagian strukturnya. Berikut beberapa jenis dan ciri khas rumah Kalimantan Barat yang perlu dikenali.
1. Rumah Betang Radakng
Ini adalah tipikal rumah yang paling sering kita lihat jika berkunjung ke Pontianak. Hunian yang memiliki tinggi sekitar 7 meter dan panjang sekitar 138 meter ini naik status menjadi salah satu bangunan termewah. Rumah Radakng dibangun dengan tujuan sebagai duplikat. Jadi, Suku Dayak tidak tinggal di sana.
Rumah betang radakng berfungsi sebagai tempat wisata dan pusat kesenian adat Dayak. Secara sederhana, rumah ini merupakan situs warisan budaya yang penting. Sebab, ada beberapa kepala keluarga yang berbagi satu rumah. Sehingga, rumah adat ini menjadi sumber dan sarana interaksi sosial yang menyenangkan.
Selain itu, rumah radakng juga sering sebagai tempat berkumpulnya diskusi adat mengenai isu-isu penting. Termasuk hukuman, nilai, dan norma adat. Demi melestarikan adat istiadat, sejarah, dan nilai yang ada tidak boleh hilang meski hidup di zaman modern.
Selain itu, ruang utama rumah adat ini secara khusus bisa menampung hingga 600 tamu. Rumah adat ini kadang disebut dengan “rumah panjang” atau “rumah betang”, namanya sendiri berasal dari bahasa suku Dayak Kanayatn.
2. Rumah Melayu
Pontianak adalah tempat bagi beberapa rumah adat dari Suku Melayu yang sebagian besar bangunannya di atas panggung. Kegunaan rumah adat Kalimantan Barat ini adalah sebagai ruang pertemuan, ruang kerja, taman bermain, hingga tempat usaha.
Kemudian, setiap ruangan di rumah bersejarah ini memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Mulai dari tempat perayaan adat hingga untuk penginapan. Rumah adat khas Melayu ini menjadi tempat wisata dan digunakan sebagai pusat kebudayaan.
Atap rumahnya sendiri berbentuk segitiga yang tingginya mencapai 30 derajat. Ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya udara dan sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa. Jadi, berada di dalam rumah juga tidak akan terasa panas. Di bagian bawah juga terdapat lubang yang bisa berfungsi untuk memarkir mobil.
3. Rumah Baluk
Baluk merupakan salah satu rumah tradisional Kalimantan Barat, tepatnya Dayak klasik yang lebih menonjol daripada rumah Dayak lainnya. Ini terjadi karena bentuknya yang khas. Fungsinya adalah sebagai lokasi ritual nibakng tahunan.
Nibakng sendiri adalah jarak setelah penggarapan ladang untuk tahun yang akan datang. Secara umum, pelaksanaannya adalah setiap tahun pada tanggal 15 Juni. Bentuknya lingkaran, berdiameter 10 m dan tinggi 10 m. Rumah adat baluk memiliki tinggi 12 meter berkat 20 tiang dan penyangga kayu yang ada.
Selain itu, terdapat tiang yang sering digunakan sebagai titik tangga. Ketinggian pada rumah adat ini mempunyai makna khusus yang menyampaikan kedudukan kamang triyuh atau penghuni yang harus dihormati. Rumah adat baluk masih bisa kamu temui hingga saat ini, tepatnya di Desa Hli Buei, Kecamatan Siding.
4. Rumah Panjang
Pemerintah menghancurkan banyak rumah adat panjang pada tahun 1960an, sehingga keberadaannya hampir punah. Penyebabnya karena rumat adat panjang sering dicurigai sebagai tempat komunis. Sebenarnya, masyarakat Dayak Kalimantan Barat kerap menjadikan rumah ini sebagai tempat tinggal utama mereka.
Jika kamu perhatikan lebih dekat, bentuknya lebih mirip dengan bangunan adat Kalimantan Tengah. Rumah ini juga merupakan rumah tradisional yang sangat panjang dan terbuat dari kayu dengan lebar bervariasi. Biasanya antara 6 hingga 30 meter dan ketinggiannya antara 5 dan 8 meter.
Jika ingin memasuki rumah adat Kalimantan Barat ini, kamu harus menaiki tangga karena bentuknya memang menyerupai rumah panggung. Tangga ini biasanya berjumlah ganjil dan bisa berbeda tergantung lokasi di dalam rumah. Akan ada lebih banyak tangga di rumah lebih besar.
Tangganya sendiri terbuat dari kayu ulin yang terkenal akan keawetannya. Sedangkan lantainya terbuat dari bambu atau kayu pinang yang dibelah dan sengaja berbentuk melingkar. Papan akan berfungsi untuk membagi dinding menjadi beberapa ruangan.
5. Rumah Betang
Ukuran rumah adat Betang ini juga lumayan besar. Karena keluarga besar Dayak biasanya tinggal di rumah adat ini. Ukurannya sendiri bisa mencapai 30 meter untuk lebar dan panjang sekitar 150 meter.
Bahkan, yang lebih besar dari ukuran itu pun ada. Rumah adat ini istimewa karena memiliki bentuk yang berubah-ubah secara signifikan. Biasanya tergantung berapa banyak keluarga yang tinggal di sana.
Rumah tradisional Kalimantan Barat ini juga berada di atas panggung yang tingginya sekitar 3 hingga 5 meter dari permukaan tanah. Tentu saja, pemilihan gaya ini memiliki tujuan, terutama untuk bersiap menghadapi banjir atau gangguan hewan buas.
Dalam kebanyakan kasus, masyarakat di sana memang tinggal di rumah ini secara berkelompok. Ini telah berkembang menjadi kebiasaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Jadi, penghuni rumah ini memang sangat beragam. Satu ruangan atau bilik biasanya akan menampung satu rumah tangga.
Saking besarnya Betang, rumah ini akan terbagi menjadi beberapa bagian. Masyarakat Dayak juga mempunyai rumah sementara untuk keluarga tunggal selain rumah Betang.
Baca Juga : 6 Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Makna, dan Ciri Khasnya
Keunikan Rumah Adat Kalimantan Barat
Rumah di Kalimantan Barat memang kaya akan keanekaragaman budaya dan adat istiadat. Serta sarat dengan pemikiran filosofis yang mendalam, simbolisme kuno, dan sejarah panjang. Nah, berikut adalah beberapa keunikan dari rumah di Kalimantan Barat yang patut kamu ketahui:
1. Sarat Filosofi dan Makna
Sisi hulu rumah biasanya akan menghadap ke timur. Lalu, sisi hilir akan menghadap ke arah barat.
Gagasan untuk tidak meninggalkan pekerjaan atau pulang sebelum matahari terbenam berhubungan dengan hilir yang menghadap ke Barat. Di mana ini merupakan tempat terbenamnya matahari. Sedangkan hulu dikaitkan dengan arah matahari yang melambangkan kerja keras.
2. Hunian untuk Banyak Kepala Keluarga
Karena desainnya yang memanjang sepanjang hingga 300 m, rumah adat Kalimantan Barat, yaitu Radakng mampu menampung hingga 60 Kepala Keluarga (KK). Rumah radakng pun dapat mewakili keharmonisan dan integritas antar masyarakat.
Nama radakng juga berbeda-beda tergantung sub suku atau wilayah masyarakatnya. Di Pulau Kalimantan sendiri setidaknya terdapat enam kelompok etnis Dayak. Meliputi Dayak Apo Kayan, Dayak Punan, Dayak Iban, Dayak Ot Danum, Dayak Murut, dan Dayak Kalimantan.
3. Terlindung dari Hewan Liar, Konstruksi Kokoh, dan Bebas Banjir
Desain panggung memang identik dengan rumah tradisional di Kalimantan Barat. Ini untuk mencegah hewan liar mudah memasuki rumah. Lewat desain ini pula, warga bisa dengan tenang mencari perlindungan saat air sungai meluap.
Lalu, untuk keluar masuk rumah bergaya tradisional ada tangga. Tangga tersebut dikenal dengan nama hejot. Hunian adat di Kalimantan Barat juga memiliki tangga yang berjumlah ganjil. Semakin luas rumahnya, semakin banyak anak tangga yang harus kamu naiki.
4. Punya Beberapa Bagian Utama
Rumah tradisional Kalimantan Barat juga punya beberapa bagian utama yang jadi karakteristik khususnya. Berikut di antaranya:
- Pente: Ini adalah teras untuk melaksanakan ritual keagamaan.
- Samik: Ruang tamu yang di dalamnya ada meja berbentuk bulat.
- Ruang Keluarga: Ukurannya sangat luas dan ada di tengah rumah untuk kegiatan sehari-hari.
- Kamar Tidur: Jumlahnya menyesuaikan jumlah keluarga yang tinggal. Kamarnya berjajar dari orang tua hingga anak bungsu.
- Bagian Belakang: Ini adalah area dapur yang menghadap ke aliran sungai. Area ini juga menjadi tempat penyimpanan hasil panen.
Baca Juga : 3 Rumah Adat Jambi: Nama, Jenis, Ciri Khas, dan Keunikannya
Tertarik Mengunjungi Rumah Adat Kalimantan Barat?
Keindahan dan keunikan rumah-rumah adat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Kalimantan Barat. Rumah adat Kalimantan Barat bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga menjadi wujud rasa hormat terhadap lingkungan dan tradisi.
Menjaga rumah adat ini, berarti sama saja kita menjaga sepotong sejarah hidup yang terus berlanjut hingga hari ini. Jika berkunjung ke Kalimantan Barat, kamu wajib mengunjungi setiap jenis rumah untuk menambah pengetahuan akan keragaman nusantara. Semoga bermanfaat!