Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan memiliki kekayaan budaya yang beragam. Batik adalah salah satu warisan budayanya dan sudah terkenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Sejarah batik pun selalu menarik untuk diperbincangkan.
Lalu, bagaimana perkembangan dan sejarah batik Indonesia dari masa ke masa? Simak pembahasannya pada artikel ini!
Daftar ISI
Apa Pengertian Batik?
Batik merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia yang memadukan unsur seni dan teknologi tradisional.
Kata batik asalnya dari bahasa Jawa, “amba” berarti kain yang lebar. Sedangkan, “titik atau nitik” adalah kata kerja yang artinya membuat titik.
Proses pembuatan seni batik yaitu dengan menggunakan kain polos. Lalu dilakukan proses pewarnaan pada kain tersebut sesuai dengan teknik khusus. Tujuannya adalah menciptakan pola-pola yang indah dan beragam.
Teknik pembuatannya dengan mengaplikasikan lilin panas dan bantuan alat yang disebut canting. Setelah itu, kain dicelupkan ke dalam pewarna.
Proses tersebut mengalami pengulangan beberapa kali dengan menggunakan pewarna berbeda untuk menciptakan motif dan menghasilkan warna yang beragam pada kain.
Penggunaan kain batik dalam keseharian masyarakat Indonesia umumnya yaitu untuk pakaian, kebaya, atau sarung.
Bagaimana Pendapat Ahli tentang Batik?
Batik adalah kerajinan yang merupakan karya leluhur serta memiliki sejarah budaya yang kaya akan makna. Berikut pendapat para ahli dalam menggambarkan batik, yaitu:
1. R.M. Soedarsono (Ahli Seni dan Budaya Indonesia)
Ia menyatakan, batik adalah seni yang mengungkapkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat Jawa serta mengandung esensi spiritualitas yang kental.
2. Margaretha Surjaningsih (Ahli Batik)
Margaretha Surjaningsih memiliki pendapat, batik yaitu suatu identitas budaya yang merupakan warisan turun temurun dari generasi ke generasi.
3. Iwan Tirta (Desainer Busana dan Ahli Batik)
Bagi Iwan, batik adalah kolaborasi antara bahasa seni dan keterampilan yang mencerminkan filosofi kehidupan Jawa.
4. Pringgodani S. Siswosubroto (Peneliti Budaya)
Pringgodani S. Siswosubroto menggambarkan batik sebagai hasil karya perpaduan yang sangat harmonis antara seni dan teknik.
5. UNESCO
UNESCO yang merupakan organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menobatkan batik sebagai warisan budaya tak benda pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.
Selain itu, UNESCO memberikan penilaian bahwa batik adalah warisan budaya yang merupakan identitas bangsa Indonesia.
Menyelami Sejarah Batik Indonesia
Menurut beberapa literatur, perkembangan batik erat hubungannya dengan kehidupan pada masa Kerajaan Majapahit dan penyebaran agama islam pada abad ke-14.
Meskipun begitu, ternyata banyak pula yang meyakini sejarah batik sudah ada pada masa Kerajaan Sriwijaya (sekitar abad ke-7 sampai ke-14).
Pada masa kerajaan, keluarga raja dan para bangsawan di berbagai daerah di Jawa menggunakan batik sebagai pakaian kebanggaan mereka.
Mereka juga mulai mengembangkan motif batik sebagai simbol khas daerah masing-masing. Oleh sebab itu, Jawa dianggap sebagai pusat perkembangan sejarah batik di Indonesia.
Awalnya, aktivitas membatik hanya khusus untuk lingkungan kerajaan saja. Selain itu, yang boleh memakai pakaian batik hanyalah raja, keluarga pemerintah, dan tokoh-tokoh priyayi.
Lambat laun, kerajinan batik mulai menarik dan ditiru oleh rakyat biasa. Kesenian batik pun semakin populer dan menjadi mata pencaharian bagi para wanita dan ibu rumah tangga sebagai sarana untuk mengisi waktu luang.
Apa Saja Karakteristik Batik Indonesia?
Setelah menelisik sejarah batik Indonesia yang panjang, ternyata dari waktu ke waktu, batik Indonesia memiliki motif dan pola yang unik. Bahkan, batik masih mengalami perkembangan pesat hingga saat ini. Berikut karakteristik batik tradisional hingga modern, yaitu:
1. Batik Tradisional
Motif pada batik tradisional memiliki makna simbolik yang mendalam. Selain itu, pola atau coraknya terdapat beragam variasi seperti motif geometris, barong, pewayangan, dan ular.
Permainan warna pada batik ini cenderung gelap atau netral (warna hitam, putih, dan coklat tua). Pada umumnya, batik tradisional membawa ciri khas suatu daerah.
2. Batik Modern
Batik modern adalah batik kekinian yang biasanya polanya tidak mempunyai makna khusus. Motifnya didominasi tumbuhan, dedaunan, atau bunga.
Pemilihan warnanya lebih bebas, seperti kuning, merah maroon, ungu, hijau, biru, dan lain-lain. Kebalikan dari batik tradisional, batik modern tidak membawa ciri khas daerah.
Jenis-Jenis Batik sesuai Proses Pembuatan
Berdasarkan sejarah batik yang ada, dapat diketahui batik dapat kita klasifikasikan berdasarkan produksinya. Berikut 7 jenis batik tersebut, yaitu:
1. Jenis Batik Tulis
Teknik produksi batik tulis yaitu memakai tangan manusia secara manual. Tidak lupa menggunakan canting untuk menorehkan lilin pada pola batik. Proses pembuatan batik tulis membutuhkan ketelitian dan kesabaran tingkat tinggi.
Karena pembuatannya secara manual, hasil motif batik tulis tidak akan bisa sama seratus persen. Tingkat kesulitan dan kerumitan batik dengan cara ini, membuat nilai jualnya mahal.
2. Jenis Batik Cap
Batik yang cara pembuatannya dengan menggunakan alat berupa stempel motif batik. Alatnya terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik cap menghabiskan waktu sekitar 2-3 hari.
Umumnya proses produksinya dilakukan secara massal, sehingga batik ini memiliki harga yang lebih murah daripada batik jenis lain.
3. Jenis Batik Lukis
Pembuatan batik lukis yaitu dengan melukis motif secara langsung menggunakan malam pada kain putih. Motif batik lukis biasanya lebih bebas dan kreatif dengan bantuan kuas atau alat lukis sejenisnya.
Batik jenis ini merupakan batik yang eksklusif sehingga harganya mahal. Jumlahnya pun terbatas karena biasanya seniman hanya membuat sesuai pesanan pembeli.
4. Jenis Batik Pecinaan
Batik pecinaan adalah batik khas karya keturunan Cina yang ada di Indonesia. Produksinya memiliki target pasar untuk komunitas sendiri maupun untuk mereka jual. Warnanya pun cukup variatif dan cerah, yaitu perpaduan merah atau kuning.
Karena pembuatnya adalah keturunan Cina, maka motifnya mengandung banyak unsur adat Cina. Contohnya, ular, naga, dan burung merak.
5. Jenis Batik Belanda
Masyarakat keturunan Belanda juga banyak yang tertarik memproduksi batik. Motif yang mereka pilih sebagai ciri khas batik Belanda yaitu, aneka bunga yang ada di Eropa.
6. Jenis Batik Jawa-Hokokai
Batik Jawa Hokokai ini ada saat masa penjajahan Jepang. Ciri khasnya yaitu, pada satu kain ada dua pola yang memiliki perbedaan. Motifnya rata-rata gambar bunga-bunga Jepang, seperti bunga sakura dan krisan.
7. Jenis Batik Rifaiyah
Motif batik ini memperlihatkan pengaruh ajaran Islam yang kuat, tidak boleh menggambarkan motif yang berhubungan dengan benda hidup sama dengan wujud asli objek tersebut.
Masuknya ajaran Islam di Indonesia juga merupakan salah satu titik balik sejarah batik di nusantara. Jenis batik rifaiyah menggambarkan seni batik sebagai media untuk mengungkapkan keyakinan dan spiritualitas agama islam.
7 Ragam Motif Batik Asli Indonesia
Batik Indonesia sangatlah beraneka ragam dan memiliki sejarahnya tersendiri. Berikut 7 ragam motif batik khas Indonesia yang perlu kamu kenal, yaitu:
1. Motif Mega Mendung
Batik mega mendung merupakan salah satu motif batik yang populer di Indonesia. Ciri khas motif ini adalah pola yang mirip bentuk awan.
Filosofi motif batik mega mendung yaitu setiap manusia harus memiliki nilai kesabaran. Batik ini berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
2. Motif Sogan
Ciri khas dari motif sogan biasanya berwarna coklat-hitam dengan perpaduan pola bunga dan titik. Motif sogan merupakan batik yang populer di kalangan keluarga dan masyarakat keraton. Asal batik ini yaitu dari Yogyakarta dan Solo.
3. Motif Tujuh Rupa
Pekalongan adalah daerah yang terkenal sebagai pusat kerajinan batik. Salah satunya adalah motif tujuh rupa yang dominasi motifnya terdiri atas aksen hewani dan tumbuhan.
4. Motif Asmat
Dalam sejarah batik yang ada, ternyata perkembangan batik tidak hanya ada di Jawa. Salah satu batik terkenal lainnya yaitu batik asmat dari Jayapura, Papua.
Motif batik asmat menggambarkan ukiran patung yang melambangkan kehidupan suku asmat serta memiliki warna cenderung seperti warna tanah atau merah bata.
5. Motif Alas-Alasan
Kata alas dalam bahasa Jawa memiliki arti “hutan”. Maka dari itu, pola batik ini terdiri atas sesuatu yang ada di hutan seperti binatang-binatang baik yang ukurannya kecil hingga besar.
Maknanya yaitu mengajak manusia agar selalu berhati-hati dan bijaksana dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh tantangan.
Baca Juga: Sejarah Sebagai Seni: Pengertian, Unsur, Fungsi, dan Contohnya
Lebih Paham Sejarah Batik dan Jenisnya?
Demikian penjelasan sejarah batik dan jenisnya di Indonesia. Batik adalah warisan budaya yang memiliki makna mendalam, sehingga harus dilestarikan. Jika kamu tidak tertarik untuk membatik, setidaknya banggalah saat memakai pakaian batik. Dengan begitu, kamu ikut serta menjaga kelestarian warisan budaya Indonesia ini.