Sejarah Kerajaan Majapahit, Peninggalan & Peristiwa Penting

Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kekaisaran maritim yang berkuasa di wilayah Nusantara pada abad ke-14 hingga ke-15. Sejarah Kerajaan Majapahit sendiri begitu megah dan kaya. Dengan ibu kota yang terletak di Trowulan, Jawa Timur, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Pada artikel berikut, kami akan mengupas sejarah, kekuatan, pencapaian, dan peninggalan Kerajaan Majapahit. Selain itu, kami juga akan membahas peran pentingnya dalam perkembangan budaya dan peradaban hingga saat ini. Berikut ulasannya!

Sejarah Kerajaan Majapahit

Pada awalnya, sejarah Kerajaan Majapahit erat kaitannya dengan Kerajaan Singasari. Selain itu, Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari, memiliki peran penting dalam peristiwa bersejarah ini. 

Karena, pada tahun 1292 M, Singasari mengalami pemberontakan oleh Jayakatwang. Hal tersebut mengakibatkan keruntuhan Singasari. Saat itulah Raden Wijaya, bersama dengan Arya Wiraraja, melarikan diri.

Raden Wijaya kemudian mendirikan permukiman di Hutan Trowulan, yang dahulu merupakan tanah sima Kerajaan Singasari, dan tempat ini ia beri nama Majapahit. Nama “Majapahit” berasal dari buah maja yang tumbuh subur di wilayah Trowulan dan memiliki rasa pahit.

Kemudian, wilayah Majapahit tumbuh dan berhasil memikat hati penduduk Daha dan Tumapel. Lalu, upaya balas dendam Raden Wijaya dipercepat ketika pasukan Kubilai Khan tiba pada tahun 1293. 

Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menghadapi pasukan Mongol di bawah Kubilai Khan. Setelah berhasil mengatasi Mongol dan Kediri, Raden Wijaya mendapatkan penobatan sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215, dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Lokasi Kerajaan Majapahit

Tempat-tempat penting dalam pemerintahan sejarah Kerajaan Majapahit terdiri dari tiga wilayah yang terletak di Jawa Timur, yakni:

1. Mojokerto

Pusat pemerintahan awal Kerajaan Majapahit terletak di Mojokerto.  Pemimpinnya kala itu adalah Raden Wijaya. Lokasi ini sekarang perkiraannya berada di tepi Sungai Brantas.

2. Trowulan

Pusat pemerintahan Majapahit kemudian berpindah ke Trowulan, saat Raja kedua, Sri Jayanegara, memerintah. Saat ini, lokasi Trowulan terletak sekitar 12 km dari pusat Kota Mojokerto.

3. Daha

Kemudian, Daha terkenal sebagai Kediri dan menjadi pusat pemerintahan Majapahit setelah Trowulan. Sejarawan meyakini wilayah Daha ini dulunya merupakan pusat pemerintahan terakhir Majapahit, di mana masalah internal menghantui kerajaan ini.

Raja Kerajaan Majapahit

1. Raja Kerajaan Majapahit
Ilustrasi Raja Majapahit | Sumber: Sindonews.com

Berikut ini adalah daftar penguasa-penguasa sejarah Kerajaan Majapahit beserta masa pemerintahan mereka:

  • Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M)
  • Jayanagara (1309-1328 M)
  • Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350 M)
  • Hayam Wuruk (1350-1389 M)
  • Wikramawardhana (1389-1429 M)
  • Suhita (1429-1447 M)
  • Kertawijaya (1447-1451 M)
  • Rajasa Wardhana (1451-1453 M)
  • Girishawardhana (1456-1466 M)
  • Suryaprabha (1466-1468 M)
  • Kertabhumi (1468-1478 M)
  • Girindrawardhana (1474-1527 M)

Masa Kejayaan Majapahit

2. Masa Kejayaan Majapahit
Ilustrasi Wilayah Kekuasan Kerajaan Majapahit | Sumber: Dictio Community

Selama sejarah Kerajaan Majapahit, puncak kejayaan kerajaan terjadi di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk (1350-1389 M). Selain itu, kesuksesan Majapahit dalam mencapai puncak kejayaan tidak terlepas dari peran penting Gajah Mada, yang berhasil mengatasi pemberontakan dan menyatukan wilayah Nusantara. 

Buktinya adalah Sumpah Palapa terkenal karena Gajah Mada memiliki arti penting dalam upaya menguasai seluruh wilayah Nusantara di bawah bendera Majapahit. Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan Filipina.

Tidak hanya memperluas wilayahnya, Majapahit juga menjalin hubungan dengan kerajaan di sekitar Asia Tenggara. Kesuksesan Majapahit juga terjadi karena Mpu Nala mengomandani armada laut kala itu.

Melalui strategi dan kekuatan militer, Majapahit berhasil menjaga stabilitas wilayahnya dan meluaskan pengaruhnya. Selama masa kejayaannya, Majapahit menjadi pusat perdagangan yang mengandalkan komoditas ekspor seperti lada, garam, dan lengkeng.

Masa Kemunduran Sejarah Kerajaan Majapahit 

Mundurnya Majapahit terjadi setelah Gajah Mada meninggal pada tahun 1364. Pada saat itu, Hayam Wuruk tidak mampu mengisi posisi yang kuat seperti Gajah Mada. Akhirnya, setelah kematian Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit mengalami penurunan yang signifikan. Beberapa faktor penyebab kemunduran Majapahit adalah:

  • Tidak ada tokoh sentral pemerintahan yang dapat mempertahankan wilayah kesatuan, setelah kepergian Gajah Mada dan Hayam Wuruk.
  • Struktur pemerintahan Majapahit yang mirip dengan sistem negara serikat pada masa modern dan memberikan banyak kemerdekaan kepada wilayah-wilayah di bawahnya, sehingga memudahkan mereka untuk memisahkan diri ketika mereka mengetahui pusat pemerintahan kehilangan kekuasaan.
  • Terjadinya perang saudara, seperti Perang Paregreg (1401 – 1406) oleh Bhre Wirabhumi yang melawan pemerintahan pusat Kerajaan Majapahit. Bhre Wirabhumi yang kala itu memerintah wilayah Blambangan, memiliki ambisi untuk menjadi raja Majapahit.
  • Masuknya agama Islam sejak zaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur membawa kekuatan baru yang menantang kedaulatan Majapahit. Banyak kepala daerah di wilayah pesisir yang memeluk Islam, karena motif perdagangan dan kemudian melawan Majapahit.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

3. Peninggalan Kerajaan Majapahit
Salah Satu Peninggalan Kerajaan Majapahit | Sumber: Pahami

Menurut sejarah, Kerajaan Majapahit memberikan banyak peninggalan dalam bentuk bangunan, seni, budaya, dan sastra yang masih kita temukan hingga sekarang. Berikut adalah beberapa peninggalan tersebut: 

1. Bangunan

Majapahit mendirikan banyak candi, gapura, istana, dan benteng yang memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, simbol kekuasaan, dan pertahanan. Beberapa bangunan peninggalan Majapahit yang masih dapat kita temukan, antara lain:

  • Candi Brahu, sebuah candi Hindu sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja-raja Majapahit.
  • Candi Tikus, candi Hindu dengan bentuk kolam pemandian dan hiasan relief binatang.
  • Gapura Bajang Ratu, sebuah gapura dengan corak Hindu-Buddha sebagai pintu masuk ke kompleks pemakaman raja-raja Majapahit.
  • Gapura Wringin Lawang, gapura dengan corak Hindu-Buddha sebagai pintu masuk ke ibu kota Majapahit.
  • Istana Ratu Boko, sebuah istana kerajaan yang berlokasi di lereng Gunung Prambanan.
  • Benteng Trowulan, sebuah benteng pertahanan yang mengelilingi ibu kota Majapahit.

2. Seni

Majapahit mengembangkan berbagai bentuk seni, seperti seni rupa, ukiran, pahat, lukis, dan musik sebagai alat ekspresi dan hiburan. Beberapa seni peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang masih ada, yakni:

  • Patung-patung dari batu atau perunggu yang menggambarkan dewa-dewa Hindu-Buddha atau tokoh-tokoh Majapahit.
  • Relief-relief yang menghiasi dinding candi, gapura, atau istana dan menceritakan cerita-cerita Hindu-Buddha atau kehidupan masyarakat Majapahit.
  • Ukiran-ukiran pada kayu, tanduk, atau gading yang berbentuk hewan, bunga, atau motif geometri, sebagai hiasan atau alat upacara.
  • Lukisan-lukisan pada kain atau kertas yang menggambarkan pemandangan, tokoh, atau simbol-simbol Majapahit, sebagai hiasan atau media komunikasi.
  • Musik-musik dengan alat-alat seperti gamelan, suling, rebab, gong, kendang, dan bonang sebagai pengiring tari, teater, atau ritual.

3. Budaya

Majapahit mengembangkan budaya yang kaya dan beragam, yang mendapatkan pengaruh oleh Hindu-Buddha, budaya Jawa kuno, dan budaya asing. Beberapa aspek budaya peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang masih kita temukan, termasuk:

  • Bahasa Jawa Kuno, sebagai bahasa resmi dalam sastra, prasasti, dan surat-menyurat Kerajaan Majapahit serta masih dipelajari sebagai bahasa klasik.
  • Aksara Jawa Kuno, aksara resmi Majapahit untuk menulis bahasa Jawa Kuno serta sebagai aksara tradisional dan dasar aksara Jawa modern.
  • Sastra Jawa Kuno, yang mencakup puisi, prosa, drama, dan sejarah dalam bahasa Jawa Kuno. Contohnya, karya-karya seperti Nagarakretagama, Pararaton, Sutasoma, Arjunawiwaha, dan Kidung Sundayana masih terkenal hingga saat ini.
  • Tari-tarian Jawa Kuno yang meliputi tari sakral, tari keraton, dan tari rakyat dengan iringan musik gamelan. Beberapa tari seperti Bedhaya Ketawang, Serimpi Sangupati, Gambuh, Wayang Wong, dan Reog Ponorogo masih bisa kita saksikan sampai sekarang.
  • Wayang Kulit Jawa Kuno, pertunjukan wayang kulit yang menceritakan kisah Hindu-Buddha atau sejarah Majapahit, yang masih menjadi seni tradisional yang populer hingga sekarang.

Peristiwa Penting Kerajaan Majapahit

4. Peristiwa Penting Kerajaan Majapahit
Ilustrasi Pemberontakan Ronggolawe | Sumber: Boombastis

Terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit, yakni:

1. Pemberontakan Nambi, Sora, dan Ranggalawe

Salah satu momen penting adalah pemberontakan yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Nambi, Sora, dan Ranggalawe. Mereka menantang pemerintahan Majapahit dan menguji stabilitas kerajaan.

2. Sumpah Palapa

Selama periode ini, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, yakni komitmen untuk tidak merasakan rempah-rempah (“palapa”) hingga ia berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah pemerintahan Majapahit. Sumpah ini menjadi simbol tekad untuk menyatukan Nusantara di bawah bendera Majapahit.

Sudah Lebih Mengenal Sejarah Kerajaan Majapahit?

Pada intinya, sejarah Kerajaan Majapahit bermula dari keruntuhan Kerajaan SIngasari yang membuat Raden Wijaya melarikan diri dan mendirikan Kerajaan Majapahit hingga akhirnya mengalami keruntuhan akibat perang saudara.

Dengan lebih memahami Kerajaan Majapahit lebih dalam, kita dapat mengetahui kekayaan sejarah Indonesia yang beraneka ragam dan bersemangat untuk menjaga dan melestarikan warisan ini untuk generasi anak cucu kita nanti.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page