Memahami sejarah Muhammadiyah sangat penting untuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Indonesia sejak sebelum masa kemerdekaan hingga sekarang. Seperti yang kita tahu, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang sangat besar di Indonesia.
Bahkan, nama Muhammadiyah sudah terkenal sampai ke luar negeri. Berdirinya organisasi tersebut tentu memiliki sejarah yang panjang dan akan kita bahas melalui artikel ini.
Daftar ISI
- Apa Itu Muhammadiyah?
- Sejarah Muhammadiyah
- Faktor Berdirinya Organisasi Muhammadiyah
- Peran Muhammadiyah Selama Kemerdekaan
- Ciri Gerakan Muhammadiyah
- Pengembangan Pendidikan dan Sekolah
- Peran Muhammadiyah di Bidang Sosial-Kemanusiaan
- Transformasi Muhammadiyah Pada Era Modern
- Pengaruh dan Penerimaan Muhammadiyah di Masyarakat
- Sudah Paham tentang Sejarah Muhammadiyah?
Apa Itu Muhammadiyah?
Secara etimologis, arti kata Muhammadiyah sendiri asalnya dari nama Nabi Agung yaitu Muhammad. Kemudian ada tambahan nisbiyah “yah” yang jika digabung maka arti Muhammadiyah adalah “pengikut Nabi Muhammad”.
Sementara itu, berdasarkan terminologi berarti sebuah gerakan Islam. Organisasi Islam Muhammadiyah lahir di awal abad ke-20, tepatnya yaitu 18 November 1912 di Yogyakarta.
Tujuan berdirinya Muhammadiyah yaitu menegakkan Islam yang sesuai tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan begitu, akan terwujud masyarakat Islam secara benar di dalam menjalankan ibadah kepada Allah.
Sejarah Muhammadiyah
Pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 merupakan peristiwa yang sangat penting. Tanggal tersebut merupakan waktu di mana organisasi Muhammadiyah lahir sebagai sebuah gerakan Islam modern paling besar di Indonesia.
Berdirinya organisasi tersebut yaitu untuk memelopori pemurnian serta pembaruan Islam di Indonesia. Sebuah gerakan Islam yang didirikan kyai reformis yang intelektual dan taat yaitu KH. Ahmad Dahlan yang sebelumnya juga terkenal dengan nama Muhammad Darwis.
Beliau merupakan seorang santri dari Kauman, Yogyakarta. Penamaan Muhammadiyah bertujuan untuk memahami serta mengamalkan Islam sebagai sebuah ajaran serta keteladanan dari Nabi Muhammad. Ajaran Islam yang benar-benar murni mampu menginspirasi kemajuan Islam, khususnya masyarakat Islam di Indonesia.
Setelah KH. Ahmad Dahlan berziarah menuju tanah suci serta menetap untuk yang kedua kalinya di tahun 1903, beliau mulai menabur benih dalam melakukan pembaruan di Indonesia. KH. Ahmad Dahlan hadir dengan ide-idenya yang reformis pasca sebelumnya belajar dengan banyak ulama Nusantara di Mekkah.
Beberapa ulama besar yang menjadi guru KH. Ahmad Dahlan yaitu Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Syech Nawawi Al-Bantani, Syekh Faqih Maskumambang, serta kyai Mas Abdullah Surabaya. Bukan hanya itu, beliau juga membaca berbagai pemikiran dari pembaharu Islam.
Beberapa di antaranya yaitu Ibnu Taimiyah, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad bin Abdul Wahab, Muhammad Abduh, serta Rasyid Ridha. Dengan semua yang dimilikinya, KH. Ahmad Dahlan mulai menghadirkan berbagai gagasan pembaruan.
Faktor Berdirinya Organisasi Muhammadiyah
Seperti yang dijelaskan bahwa sejarah Muhammadiyah tak lepas dari tujuan KH. Ahmad Dahlan yang ingin membuat umat Islam menjalankan ibadah sesuai ketentuan Al-Quran dan Hadis. Di sisi lain, kristenisasi di Indonesia semakin marak sebagai efek imperialisme Eropa pada dunia timur.
Hal tersebut juga mendorong Muhammadiyah untuk melakukan gerakan agar masyarakat Indonesia yang sudah memeluk Islam tidak sampai terpengaruh kristenisasi. Sementara itu, ada juga yang menjelaskan bahwa lahirnya organisasi Muhammadiyah disebabkan oleh 2 faktor, di antaranya:
1. Faktor Internal
Faktor internal terbentuknya organisasi Muhammadiyah adalah:
- Sikap beragama dari umat Islam di masa itu yang cenderung masih mencampuradukkan Islam dengan tradisional yang erat kaitannya dengan budaya Hindu, Buddha, serta kepercayaan lokal.
- Lemahnya pendidikan Islam yang memang belum bisa memberikan pengajaran tentang ilmu pengetahuan. Padahal pengajaran ilmu pengetahuan sangat penting untuk menjadi bekal agar masyarakat mampu memahami serta beradaptasi dengan perkembangan zaman.
2. Faktor Eksternal
Ada juga faktor eksternal yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, antara lain:
- Kedatangan bangsa Barat menuju Indonesia dengan membawa misi gospel (menyebarkan ajaran Nasrani). Akibatnya ajaran Kristen tumbuh dan berkembang di Indonesia.
- Terjadinya kolonialisme secara tak langsung memberikan pengaruh melalui kebijakan-kebijakannya, khususnya di bidang pendidikan. Kondisi tersebut menimbulkan perubahan sikap dari umat Islam yang cenderung tak acuh terhadap pelaksanaan Islam di dalam hidupnya.
Peran Muhammadiyah Selama Kemerdekaan
Peran Muhammadiyah selama kemerdekaan Indonesia tentu sangat besar. Organisasi tersebut menjadi sebuah wadah bagi pemuda untuk meningkatkan semangat nasionalisme guna melawan penjajah. Bahkan sang pendiri Muhammadiyah yaitu KH. Ahmad Dahlan juga terlibat di dalam perumusan jihad melawan para penjajah tersebut.
Ciri Gerakan Muhammadiyah
Setelah membahas sejarah Muhammadiyah, Anda perlu tahu juga ciri gerakan organisasi ini. Gerakan yang dilakukan organisasi Muhammadiyah mempunyai beberapa ciri berikut, yaitu:
1. Sebagai Gerakan Islam
Ormas Muhammadiyah yang dibangun KH. Ahmad Dahlan merupakan hasil konkret terkait pelajaran serta pendalaman atau tadabbur Al-Quran. Tadabbur Al-Quran sendiri adalah memahami arti dari lafadz Al-Quran serta memikirkan apa isi dari ayat-ayat di dalamnya.
Sederhananya, tadabbur yaitu berusaha melihat, memahami, dan merenungi sesuatu hingga pada tahapan yang paling jauh.
2. Sebagai Gerakan Dakwah Islam
Ciri yang kedua yaitu Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan dakwah Islamiyah. Salah satu alasan mengapa organisasi ini berdiri adalah untuk melakukan dakwah terhadap masyarakat Indonesia yang masih mencampuradukkan antara agama/ibadah dengan tradisional yang bernuansa Hindu dan Buddha.
3. Sebagai Gerakan Tajdid
Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan reformasi yang memang berkhidmat untuk menyebarluaskan agama Islam. Apalagi pada waktu itu kristenisasi mulai marak dan tak jarang mengganggu akidah masyarakat yang sebelumnya memeluk agama Islam.
Pengembangan Pendidikan dan Sekolah
Selain berfokus untuk memurnikan ajaran Islam, Muhammadiyah juga memiliki fokus yang tak kalah penting, yaitu di bidang pendidikan. Berdasarkan sejarah Muhammadiyah, banyak sekolah-sekolah modern yang berhasil didirikan dengan mengombinasikan antara ajaran atau pengetahuan umum dan ajaran agama.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah telah menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mampu memberikan kesempatan terhadap anak-anak dengan berbagai latar belakang. Semua anak berhak untuk memperoleh pendidikan berkualitas dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Pada akhirnya, apa yang berhasil diperjuangkan Muhammadiyah mampu bertahan dan bahkan terus berkembang sampai sekarang. Terbukti bagaimana pendidikan umum dan agama mampu berjalan beriringan di lembaga pendidikan tanpa harus terpisahkan.
Peran Muhammadiyah di Bidang Sosial-Kemanusiaan
Organisasi Muhammadiyah juga sangat dikenal dan dikenang karena kontribusinya yang besar di bidang sosial serta kemanusiaan. Lewat berbagai lembaga sosialnya, organisasi Islam tersebut telah memberikan banyak bantuan serta pelayanan pada masyarakat, terutama masyarakat yang mengalami kondisi darurat.
Setiap ada bencana alam serta konflik sosial, maka Muhammadiyah hadir untuk memberikan bantuan. Bahkan, organisasi tersebut juga memiliki peran yang sangat penting untuk mengentaskan kemiskinan.
Transformasi Muhammadiyah Pada Era Modern
Masih pembahasan seputar sejarah Muhammadiyah. Kali ini bagaimana organisasi Islam tersebut bertransformasi untuk menjawab tantangan sosial serta keagamaan yang kian beragam. Langkah-langkah organisasi Muhammadiyah yang sifatnya “reformasi” tersebut telah berhasil diwujudkan melalui pendidikan modern.
Sebuah pendidikan yang memadukan antara pengajaran agama dengan pengetahuan umum. Gagasan pendidikan yang digagas KH. Ahmad Dahlan mampu memodernisasi kehidupan dan paradigma masyarakat.
Bahkan, lembaga pendidikan Islam dari Muhammadiyah mampu menjadi ciri khas dari organisasi Islam tersebut serta menjadi pembeda dengan pesantren-pesantren yang sebelumnya sudah ada. Selanjutnya, pendidikan Islam ala Muhammadiyah lalu diadopsi serta menjadi acuan bagi banyak lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Pengaruh dan Penerimaan Muhammadiyah di Masyarakat
Muhammadiyah sudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya daerah pedesaan melainkan perkotaan pun menerima Muhammadiyah dengan sangat baik. Hingga sekarang jumlah anggotanya sudah mencapai puluhan juta serta mempunyai banyak pendukung aktif di berbagai kegiatan keagamaan serta sosial.
Pemikiran serta pendekatan Muhammadiyah di dalam memadukan ajaran agama Islam dengan pembangunan sosial mampu memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan umat Islam. Seperti yang terlihat saat ini banyak sekolah dan rumah sakit milik Muhammadiyah dengan kualitas dan fasilitas yang bagus.
Belum lagi berbagai kegiatan sosial ketika terjadi bencana alam menjadikan Muhammadiyah sebagai ormas yang semakin terdepan.
Sudah Paham tentang Sejarah Muhammadiyah?
Sekian pembahasan seputar bagaimana sejarah Muhammadiyah mulai terbentuk hingga berkembang. Hingga sekarang, ormas Muhammadiyah tetap menjadi yang terdepan untuk memberikan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Sudah banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah di berbagai daerah. Ini bukti bahwa organisasi Islam tersebut sangat konsisten untuk melaksanakan amanah sesuai konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.