Pernah mendengar istilah sumber sejarah primer? Jadi, asal muasal sejarah berdasarkan tingkat penyampaian terbagi menjadi tiga, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Hal tersebut memang kurang begitu familier, padahal sangat memengaruhi tingkat akurasi cerita masa lalu.
Artikel kali ini akan fokus membahas tentang sumber primer alias utama dari sejarah. Meliputi pengertian, klasifikasinya, ciri-ciri, hingga manfaat serta contohnya. Selengkapnya jangan lewatkan pembahasan sampai akhir, ya!
Daftar ISI
Pengertian Sumber Sejarah Primer
Makna dari sumber sejarah, yaitu segala sesuatu yang merupakan hasil ciptaan manusia di masa lalu dengan tujuan sebagai rekam jejak atau catatan peristiwa lampau. Tujuan pembuatannya tidak lain untuk mewariskan budaya, adat istiadat, maupun cerita heroik pada generasi mendatang.
Sebagaimana telah disinggung pada paragraf semula, ada beberapa klasifikasi akar sejarah tersebut. Namun, yang kali ini menjadi fokus pembahasan adalah sumber primer alias utama. Mengapa mendapatkan sebutan demikian?
Jadi, sumber sejarah primer adalah peninggalan dari masa lalu, bisa berupa relik, prasasti, dokumen, catatan atau transkrip suara. Mereka yang meninggalkan sumber-sumber tersebut merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam suatu peristiwa.
Primer selain menggambarkan keutamaan, juga dapat diartikan sebagai keaslian atau kemurnian. Jadi, akar sejarah tersebut belum melewati pengolahan apapun, masih asli sebagaimana pertama kali pembuatan.
Hal tersebut memungkinkan para peneliti atau sejarawan sangat dekat dengan peristiwa, sehingga dapat mengulik dan menyimpulkan secara terperinci dan akurat. Bukan sudut pandang modern yang digunakan, sehingga dapat mendeskripsikan lebih luas.
Ciri-Ciri Sumber Sejarah Primer
Seperti apa karakteristik dari akar primer dari sebuah sejarah? Kamu perlu mengetahuinya agar dapat membedakan jenis sumber tersebut dengan yang lain. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Keterlibatan Langsung
Karakteristik pertama tidak lain adanya keterlibatan langsung subyek yang membuat sumber primer dengan peristiwa. Sosok tersebut harus menyaksikan, mendengarkan, maupun mengalami langsung suatu kejadian untuk kemudian menceritakannya ulang.
2. Tidak Mengalami Pengolahan (Editing)
Akar primer sejarah wajib otentik – tidak mengalami perubahan atau proses editing pihak lain. Proses itu berbeda dengan tindakan pemugaran atau perbaikan suatu benda bersejarah yang mengalami kerusakan agar kembali sempurna seperti sedia kala.
3. Menyimpan Tantangan Interpretasi
Sumber sejarah primer memiliki tingkat kesulitan interpretasi yang cukup tinggi. Sebab ada beberapa detail yang memerlukan pengamatan dan pengkajian mendalam untuk dapat memastikan akurasinya. Sejarawan yang dapat menaklukkan tantangan ini cukup terbatas.
4. Menjadi Sumber Temuan Baru yang Terlewatkan
Bersifat otentik dan memunculkan tantangan interpretasi yang cukup sulit menciptakan karakteristik lain dari akar sejarah primer. Sumber-sumber tersebut kemudian seringkali menjadi objek utama penelitian untuk menemukan hal-hal baru yang mungkin masih terlewatkan oleh sejarawan terdahulu.
Ragam Jenis Akar Sejarah Primer
Tidak hanya sumber sejarah yang terbagi menjadi beberapa kriteria, akar primer sendiri kembali diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Berikut penjabarannya:
- Literatur atau tertulis di mana sumber berupa suatu cerita atau pesan.
- Diplomatik yang memiliki format legalitas tertentu dan memiliki tingkat akurasi tinggi.
- Dokumen sosial yaitu suatu catatan yang merupakan buatan dari kelompok atau organisasi dengan kompetensi tertentu.
- Benda historis buatan manusia dengan teknik tertentu.
Contoh Sumber Sejarah Primer
Adapun contoh-contoh dari sumber primer sejatinya sangat banyak. Kamu dapat langsung mengenali ketika menemukan salah satunya. Sesuai dengan klasifikasi di atas, berikut adalah berbagai contohnya:
1. Artefak
Contoh pertama, yaitu artefak atau benda-benda hasil buatan tangan manusia pada zaman dahulu dengan keterbatasan peralatan dan teknologi. Bahan pembuatnya bisa dari logam, perunggu, kayu, batu, dan lain-lain yang umum ditemukan.
2. Prasasti
Berikutnya ada prasasti yang merupakan dokumen sejarah zaman lampau yang tertuang pada media batu yang keras. Prasasti biasanya merupakan peninggalan pada zaman kerajaan sekaligus sumber sejarah primer permulaan, kejayaan, hingga keruntuhannya.
3. Candi
Selain prasasti, salah satu akar sejarah yang utama pada masa kerajaan adalah bangunan-bangunan candi. Bentuk dan relief yang terukir dari candi di setiap kerajaan mempunyai ciri khas berbeda sehingga lebih mudah untuk generasi berikutnya mempelajari.
4. Benteng
Beralih pada sumber primer lain, yaitu benteng yang biasa menjadi tempat perlindungan selama perang. Zaman kerajaan sudah diperkenalkan benteng seperti ini dan tetap efektif hingga masa perang kemerdekaan berlangsung.
5. Kitab
Kitab-kitab lampau yang disusun oleh pesohor-pesohor masa lalu juga menjadi bagian dari jenis sumber sejarah yang satu ini. Ada banyak kitab yang terkenal, khususnya dari era kerajaan yang berisi pedoman kehidupan dan ilmu bagi pemangku kekuasaan.
6. Arsip
Proses pendataan kemudian penyimpanan sebagaimana disebut aktivitas arsip juga termasuk contoh sumber sejarah primer. Dari masa ke masa, metode pengarsipan dan medianya mengalami perubahan sesuai zaman. Sehingga, mudah mengidentifikasi asal arsip tersebut.
7. Foto, Video, Transkrip Audio
Contoh terakhir, yaitu bentuk yang lebih modern dengan sedikit dukungan kemajuan teknologi. Sumber yang dimaksud adalah foto, video, maupun transkrip audio. Seperti momen Proklamasi Kemerdekaan RI yang memiliki semua bentuk sumber sejarah tersebut.
Manfaat Akar Sejarah Primer
Setelah memahami tentang pengertian hingga contoh sumber sejarah primer, kamu mungkin memiliki sedikit bayangan tentang manfaat keberadaannya. Adapun manfaat-manfaat yang didapatkan melalui penemuan hingga penyimpanan akar sejarah tersebut antara lain:
1. Memiliki Tingkat Akurasi Tinggi
Sumber-sumber yang ditemukan tidak melalui proses pengeditan sama sekali. Itu artinya, tingkat akurasi berdasarkan otentikasinya tinggi. Meskipun tentu tidak serta merta bisa menjamin 100% yang sumber tersebut sampaikan merupakan kebenaran.
2. Sebagai Rujukan Utama Penelitian Sejarah
Manfaat selanjutnya adalah menjadi rujukan utama dalam penelitian sejarah. Barang-barang tersebut memiliki waktu pembuatan yang dekat dengan terjadinya peristiwa masa lampau. Sehingga, sesuai untuk menjadi rujukan utama dalam penelitian sejarah.
3. Membantu Sejarawan Lebih Cermat dan Kritis
Manfaat lain dari sumber sejarah primer, yaitu membantu sejarawan untuk menjadi lebih cermat dalam menganalisa serta menarik kesimpulan yang kritis dan cerdas. Sebab, akar sejarah tersebut harus dikembangkan sendiri dengan data, pemikiran, dan ingatan dari para sejarawan.
4. Menemukan Hal Baru yang Mungkin Terlewat di Masa Lalu
Hal-hal yang mungkin terlewat sebelumnya bisa kembali dipelajari dan dirumuskan dengan menggunakan sumber primer sebagai objek penelitian. Melakukan hal ini dapat berdampak besar dengan mengubah sesuatu yang sekian lama telah menjadi keyakinan.
Perbedaan dengan Sumber Sejarah Sekunder dan Tersier
Banyak bukan manfaat dari akar primer sejarah tersebut? Lantas, apa yang membedakan sumber sejarah primer dengan jenis sumber lainnya, yaitu sekunder dan tersier? Kamu perlu memahaminya juga untuk dapat mengklasifikasikan secara tepat.
Jika sumber primer terjadi pada saat suatu peristiwa atau hanya berjangka waktu sebentar, sumber sekunder memiliki jarak yang lama dengan kejadian. Bahkan sejatinya, sumber sekunder merupakan hasil interpretasi terhadap pengamatan sumber-sumber primer.
Sementara sumber tersier merupakan suatu kumpulan cerita sejarah – biasanya berupa buku. Sang penulis tidak terlibat langsung dalam peristiwa maupun menjadi bagian sejarawan peneliti, melainkan hanya mengambil dan menyatukan beberapa sumber primer dan sekunder dalam buku.
Oleh sebab itu, penyebutan klasifikasi ini adalah kategori akar sejarah berdasarkan tingkat penyampaiannya. Langsung, semi langsung, dan tidak langsung, seperti itulah ungkapan sederhana untuk menggambarkan pembagian jenis yang satu ini.
Sudah Memahami Apa itu Sumber Sejarah Primer?
Kesimpulannya, sumber sejarah primer tidak dapat dikatakan memiliki kebenaran atau akurasi penuh. Bahkan sebagian orang meyakini bahwa sejarah merupakan versi sang pemenang, bukan kebenaran hakiki. Meskipun demikian, sumber ini menjadi rujukan utama karena betul-betul dibuat pada saat suatu peristiwa terjadi.
Akurasi sumber primer sendiri tetap membutuhkan kecermatan dari sejarawan dalam menginterpretasikan. Hal itulah yang kemudian menentukan keakuratan sumber tersebut serta memunculkan kemungkinan-kemungkinan lain. Semoga bermanfaat!