Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli, Sifat dan Contohnya

Kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari senyawa yang bersifat asam maupun basa. Hal ini pun sudah kita pelajari di mata pelajaran kimia. Ada peran ahli atau ilmuwan di balik munculnya teori asam basa yang selama ini sudah kita pelajari di sekolah.

Senyawa asam dan basa merupakan larutan elektrolit yang memiliki ciri khas. Misalnya saja senyawa asam memiliki ciri khas pH di bawah 7 dengan rasa asam. Sedangkan senyawa basa memiliki pH di atas 7 dengan rasa yang pahit. Konsep ini sebetulnya sudah dikemukakan oleh beberapa ilmuwan. Apa saja teori dari mereka?

Teori Asam Basa Menurut Ahli

Jika kamu mengingat kembali teori ini pernah kamu pelajari di sekolah, lalu ada dua teori yang berasal dari tiga ilmuwan yang berbeda – teori menurut Arrhenius serta teori menurut Bronsted dan Lowry. Apa perbedaan kedua teori tersebut?

1. Teori Asam Basa Menurut Arrhenius

Teori yang pertama lahir dari seorang ilmuwan kimia berkebangsaan Swedia yang bernama Svante Arrhenius. Sebagai seorang ilmuwan kimia, Arrhenius mengemukakan konsep ini pertama kali pada tahun 1884.

Teori asam basa Arrhenius mengemukakan bahwa ada hubungan antara sifat keasaman suatu larutan dengan kandungan ion hidrogen atau H+ di dalamnya. Menurut konsep ini, asam adalah zat yang ketika bercampur dengan air, bisa membuat air menghasilkan ion H+.

Konsep ini juga menyatakan jika ada beberapa jenis asam seperti monoprotik dan poliprotik. Senyawa asam monoprotik adalah senyawa asam yang satu molekulnya hanya menghasilkan satu ion hidrogen. Sedangkan poliprotik jika satu molekul bisa menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen. 

Selain membahas adanya hubungan sifat keasaman dengan kandungan ion hidrogen atau H+, teori asam basa Arrhenius juga menyatakan bahwa basa merupakan zat yang akan menghasilkan ion OH- jika larut di dalam air.

Istilah monoprotik dan poliprotik pun juga berlaku pada basa. Satu senyawa basa disebut monoprotik jika hanya menghasilkan satu ion hidroksida dan poliprotik jika menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida.

Pernahkah kamu mendengar istilah asam kuat lemah dan basa kuat lemah? Nah, istilah tersebut juga ada pada konsep ini.

Menurut konsep ini, senyawa bisa dikatakan sebagai asam kuat jika bisa terionisasi secara sempurna dan menghasilkan ion H+ pada larutan. Sedangkan asam lemah tidak mampu terionisasi dengan sempurna.

Konsep ini juga berlaku pada larutan basa. Basa kuat adalah senyawa basa yang mampu menghasilkan ion OH- dan terionisasi dengan sempurna. Sedangkan basa lemah tidak mampu terionisasi secara sempurna.

Namun, konsep ini punya satu kekurangan yaitu hanya terbatas jika pelarutnya air dan tidak bisa menjelaskan reaksi asam basa pada fase gas dan padat. Konsep ini pada akhirnya disempurnakan oleh teori yang kedua. Apakah teori itu?

2. Teori Asam Basa Menurut Bronsted dan Lowry

Selain teori yang berasal dari Svante Arrhenius, ada juga teori mengenai asam basa yang dikemukakan oleh dua orang ilmuwan, yaitu Johannes Nicolaus Bronsted dari Denmark dan Thomas Martin Lowry dari Inggris pada tahun 1923. Teori ini juga terkenal dengan nama teori Bronsted Lowry.

Konsep ini merupakan perbaikan atau penyempurnaan dari kekurangan yang ada pada teori asam basa Arrhenius. Sehingga, teori Bronsted Lowry bisa menjelaskan reaksi asam basa yang terjadi jika pelarutnya bukan air dan reaksi yang terjadi pada fase cair, gas, dan padat.

Teori ini menjelaskan kalau asam merupakan senyawa yang menjadi donor proton atau di sini adalah ion hidrogen (H+) dan basa adalah akseptor proton. Senyawa asam adalah pemberi dan senyawa basa adalah penerima.

Sebagai contoh, ketika asam klorida (HCl) larut di dalam air, maka asam klorida tersebut akan larut dengan sempurna dan menghasilkan ion. Pada kasus ini, asam klorida bertindak sebagai senyawa asam dan air bertindak sebagai senyawa basa.

Namun, ketika asam klorida dilarutkan pada benzena (C6H6), reaksinya akan berbeda. Senyawa asam klorida tidak akan larut dan justru akan mengendap. Teori Bronsted Lowry juga ada istilah yaitu asam basa konjugasi. Apa artinya?

Asam konjugasi yaitu senyawa asam yang berada pada bagian kanan reaksi yang memperoleh tambahan satu atom hidrogen dari reaktan.  Sedangkan basa konjugasi adalah senyawa yang berada pada bagian kanan reaksi dan kehilangan satu atom hidrogen dari reaktan.

3. Teori Asam Basa Lewis

Teori asam basa yang ketiga adalah teori Lewis. Ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Gilbert Newton Lewis pada tahun 1923. Teori ini menjelaskan kalau senyawa asam dan basa merupakan senyawa yang punya struktur serta ikatan.

Menurut konsep ini, asam adalah zat yang punya kecenderungan untuk menerima pasangan elektron dari basa. Sedangkan basa yaitu zat yang cenderung akan memberikan pasangan elektron. Senyawa yang tergolong basa punya pasangan yang elektronnya bebas.

Singkatnya, asam menerima pasangan elektron, basa memberi pasangan elektron. Teori asam basa Lewis ini bisa menjelaskan sifat asam basa dari suatu molekul, baik dengan pelarut air, bukan air, bahkan tanpa pelarut sama sekali.

Sifat Kimia Senyawa Asam dan Basa

Setelah memahami sejumlah teori asam basa yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli, Berikut adalah beberapa sifat kimia dari senyawa asam ataupun basa:

1. Senyawa Asam

Senyawa asam memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Memiliki rasa yang asam
  • Mempunyai sifat korosif atau dapat merusak
  • Bisa mengubah warna kertas lakmus yang awalnya biru menjadi warna merah
  • Memiliki skor pH kurang dari 7
  • Memiliki sifat elektrolit sehingga memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik
  • Senyawa asam mampu menghasilkan gas hidrogen saat bereaksi dengan senyawa ataupun unsur logam
  • Senyawa asam akan menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika larut di dalam air

2. Senyawa Basa

Sedangkan senyawa basa memiliki sejumlah karakteristik, yaitu:

  • Dari segi rasa, memiliki rasa yang cenderung pahit
  • Senyawa basa bisa menyebabkan kulit iritasi hingga rusak. Ini disebut dengan sifat yang kaustik
  • Tekstur dari senyawa basa yaitu licin dan bersabun
  • Senyawa basa bisa mengubah warna kertas lakmus yang awalnya warna merah menjadi warna biru
  • Memiliki skor pH lebih dari 7
  • Sama seperti senyawa asam, senyawa basa juga memiliki sifat elektrolit atau bisa menghantarkan listrik
  • Senyawa basa akan menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil saat larut di dalam air

Contoh Teori Asam Basa di Kehidupan Sehari-hari

Peristiwa atau aktivitas kita sehari-hari banyak yang mengandalkan penerapan teori ini. Berikut adalah contohnya:

1. Senyawa Asam

Senyawa Asam
Senyawa Asam | Image Source: Pexels

Berikut adalah contoh dari penerapan senyawa asam, antara lain:

  • Senyawa asam klorida HCl yang terdapat pada asam lambung
  • Asam asetat dengan rumus kimia CH3COOH terdapat pada salah satu bumbu dapur yaitu cuka
  • Asam karbonat atau H2CO3 ada pada minuman berkarbonasi atau soda
  • Senyawa asam asetilsalisilat atau C9H8O4 yang terdapat pada obat sakit kepala
  • Asam sulfat atau H2SO4 yang terdapat pada larutan aki
  • Asam borat atau H3BO3 ada pada obat tetes mata dan larutan antiseptik

2. Senyawa Basa

Senyawa Basa
Senyawa Basa | Image Source: Pexels

Berikut adalah contoh penerapan dari senyawa basa, antara lain:

  • Amonia atau dengan rumus kimia NH3 terdapat pada pembersih lantai
  • Natrium bikarbonat dengan rumus kimia NaHCO2 atau dengan nama lain soda kue
  • Magnesium hidroksida dengan rumus Mg(OH)2 bisa kamu temukan pada susu magnesia yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung
  • Aluminium hidroksida dengan rumus Al(OH)3 terdapat pada obat lambung
  • Natrium hidroksida atau NaOH sering dimanfaatkan untuk pembuatan sabun
  • Kalsium karbonat dengan rumus kimia CaCO3 juga terdapat pada obat lambung atau antasida

Teori Asam Basa Lekat dengan Kehidupan Sehari-hari

Ternyata, asam dan basa erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Banyak bahan yang sering kita manfaatkan ternyata merupakan senyawa asam ataupun senyawa basa. Hal ini tentu tidak lepas dari memahami teori asam basa sehingga manusia mampu mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari demi membantu aktivitas.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page