Sejarah dan 7 Teori Perkembangan Anak Menurut Para Ahli

Jika kamu pernah bertanya tentang apa yang mendasari perilaku dan pemikiran seorang anak, maka memahami pertumbuhan dan perkembangan anak akan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi kamu. Berikut adalah beberapa teori perkembangan anak yang terkenal menurut para ahli.

Apa Itu Teori Perkembangan Anak?

Teori perkembangan anak mengacu pada transformasi dan pertumbuhan yang terjadi pada seorang anak. Transformasi dan pertumbuhan pada anak tersebut juga termasuk bagian dari serangkaian perubahan menuju tahap kedewasaan atau kematangan. 

Perubahan-perubahan ini umumnya terjadi secara teratur dan memiliki dampak yang saling mempengaruhi satu sama lain. Proses ini bersifat progresif, yang berarti melibatkan kemajuan, peningkatan, dan kedalaman. 

Tidak hanya itu, proses perkembangan anak juga dapat terjadi dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Dengan demikian, maka perkembangan pada anak juga bersifat berkelanjutan dan mencakup aspek fisik dan psikis.

Sejarah Teori Perkembangan Anak

Perkembangan anak dari lahir hingga dewasa pada manusia cukup sering diabaikan. Anak-anak umumnya hanya dianggap sebagai versi kecil dari orang dewasa.

Selain itu, para orang dewasa seringkali hanya memberikan sedikit perhatian pada perkembangan anak, baik dari aspek kemampuan kognitif, penggunaan bahasa, dan pertumbuhan fisik yang terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja.

Pada akhirnya, minat dalam bidang perkembangan anak mulai muncul pada awal abad ke-20. Namun, perkembangan anak pada waktu itu cenderung berfokus pada perilaku yang tidak normal. 

Kini, para peneliti semakin tertarik pada topik perkembangan anak yang lain. Termasuk perkembangan anak normal pada umumnya serta aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan tersebut.

Teori-teori yang lebih baru pun kemudian mulai menguraikan tahap-tahap perkembangan anak.

Mengapa Teori Perkembangan Anak Sangat Penting?

Teori perkembangan anak memberikan kerangka berpikir tentang pertumbuhan dan pembelajaran seorang anak. 

Jika kamu pernah bertanya-tanya tentang apa yang memotivasi pemikiran dan perilaku seorang anak, maka memahami teori-teori ini akan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi kamu tentang perkembangan anak.

Pengetahuan tentang perkembangan anak penting karena bisa membantu kamu untuk menghargai bagaimana cara anak-anak tumbuh, belajar, dan berkembang. Lalu mengapa penting untuk mempelajari bagaimana anak-anak tumbuh, belajar, dan berubah? 

Pemahaman tentang perkembangan anak penting karena memungkinkan kamu untuk sepenuhnya menghargai pertumbuhan kognitif, emosional, fisik, sosial, dan pendidikan yang terjadi pada anak-anak dari lahir hingga awal dewasa.

7 Teori Perkembangan Anak Menurut Para Ahli

Istilah perkembangan anak mengacu pada transformasi dan pertumbuhan yang terjadi pada seorang anak. Selain aspek fisik, perkembangan anak ini juga mencakup berbagai aspek, termasuk aspek sosial, emosional, dan kognitif. Berikut adalah beberapa jenis teori perkembangan anak menurut para ahli:

1. Teori Sigmund Freud

1
Teori Sigmund Freud | Sumber: Freepik.com

Teori perkembangan anak dari Sigmund Freud ini menyatakan bahwa pengalaman individu pada masa kecil serta dorongan alam bawah sadar memiliki dampak pada perilaku mereka. Freud juga menjelaskan bahwa konflik yang muncul pada berbagai tahap ini akan memiliki implikasi pada masa depan. 

Teori ini juga menegaskan bahwa setiap tahap perkembangan anak memiliki titik fokus dorongan alam bawah sadar yang berbeda, yang disebut libido. Misalnya, pada usia 3-5 tahun, anak mulai menyadari tentang identitas seksualnya. Pada usia 5 tahun hingga masa pubertas, mereka memasuki tahap laten dan mulai memahami aspek-aspek seksualitas. 

Jika seorang anak gagal mengatasi tahapan ini, maka akani dapat mempengaruhi karakter mereka saat dewasa. Freud juga berpendapat bahwa sifat individu sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang mereka alami sejak usia 5 tahun.

2. Teori Erik Erikson

Berikutnya merupakan teori Erik Erikson yang menjadi salah satu teori psikososial yang sangat populer hingga saat ini. Dalam teorinya, Erikson mengidentifikasi delapan tahapan perkembangan psikososial individu yang menitikberatkan pada interaksi sosial dan konflik.

Berbeda dengan teori Freud yang lebih fokus pada aspek seksual seseorang, teori Erikson lebih menekankan pentingnya interaksi sosial dan pengalaman individu sebagai penentu perkembangan. 

Tahapan perkembangan yang terdapat dalam teori Erikson ini juga berlaku sepanjang rentang kehidupan individu, mulai dari bayi hingga akhir hayat. Berbagai konflik yang terjadi pada setiap tahap perkembangan tersebut juga akan berpengaruh pada pembentukan karakter individu saat dewasa.

3. Teori Behavioral

Teori perkembangan anak kali ini dirumuskan oleh John B. Watson, B.F. Skinner, dan Ivan Pavlov. Dasar teori ini berpusat pada pengalaman individu sepanjang hidup yang membentuk karakter mereka saat dewasa.

Dalam pandangan teori ini, semua tindakan seseorang bisa kamu lihat dari pengaruh lingkungan. Teori behavioral juga menekankan pentingnya interaksi lingkungan dalam membentuk karakter individu.

Hal yang membedakan teori ini dari teori lainnya adalah penekanannya pada pengabaian beberapa aspek, seperti perasaan dan pemikiran individu.

4. Teori Kognitif atau Jean Piaget

4
Bayi menggenggam jari ibu | Sumber: Freepik.com

Teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget adalah teori kognitif. Dasar teori ini berfokus pada pola pikir individu. Piaget mengemukakan bahwa cara berpikir seorang anak berbeda dari orang dewasa.

Dalam teori ini, proses berpikir individu menjadi elemen penting yang menentukan cara mereka memahami dunia. Terdapat beberapa tahap perkembangan yang dibedakan oleh teori ini, yaitu:

  • Tahap Sensorimotor, terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motorik mereka.
  • Tahap Pra-Operasional, terjadi dari usia 2-6 tahun. Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan bahasa tanpa memahami konsep logika.
  • Tahap Operasional Konkret, terjadi dari usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai memahami konsep berpikir logis, meskipun belum memahami konsep abstrak.
  • Tahap Operasional Formal, terjadi dari usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu telah mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, berpikir logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis.

5. Teori John Bowlby

Teori perkembangan anak berikutnya dirumuskan oleh John Bowlby termasuk salah satu teori perkembangan sosial paling awal yang ditemukan. Dalam teorinya, Bowlby mengungkapkan bahwa hubungan yang terbentuk sejak awal antara seorang anak dan pengasuhnya memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak.

Hubungan ini juga memiliki dampak yang berkelanjutan pada interaksi sosial anak sepanjang hidupnya. Dalam teori ini, Bowlby juga berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan kebutuhan yang mendalam akan kasih sayang.

Teori ini juga menjelaskan mengapa anak cenderung merasa nyaman berada dekat dengan pengasuhnya, yang selanjutnya memberikan kasih sayang sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut.

Para peneliti juga telah meneruskan teori awal Bowlby dan mengemukakan bahwa terdapat berbagai gaya kelekatan yang berbeda pada anak. 

Anak-anak yang mendapatkan dukungan dan perawatan yang konsisten lebih mungkin memiliki gaya kelekatan yang aman. Sementara anak-anak yang menerima gaya perawatan yang tidak konsisten bisa memiliki gaya kelekatan yang ambivalen, menghindar, atau terorganisir.

6. Teori Albert Bandura

Teori kali ini dikemukakan oleh psikolog Albert Bandura. Dalam teorinya, Albert menekankan bahwa seorang anak memperoleh informasi dan keterampilan dengan mengamati perilaku orang lain di sekitarnya.

Namun, penting untuk kamu ingat bahwa pengamatan ini tidak selalu terjadi secara langsung. Observasi ini dapat melibatkan pengamatan terhadap tokoh fiksi dalam buku atau film, atau bahkan melalui proses pembelajaran sosial yang dilakukan dengan cara mengamati orang lain.

7. Teori Lev Vygotsky

7
Anak belajar | Sumber: Freepik.com

Teori perkembangan anak ini dirumuskan oleh Lev Vygotsky. Vygotsky mengungkapkan bahwa seorang anak akan aktif belajar melalui pengalaman langsung yang mereka alami.

Dalam teori ini, Vygotsky juga menekankan peran penting orangtua, pengasuh, dan teman dalam membentuk perkembangan seorang anak. Teori ini juga menyoroti bahwa belajar adalah proses yang selalu terkait dengan aspek sosial. 

Proses belajar seseorang terjadi melalui interaksi dengan individu lain atau kelompok, dan hal ini menjadi bagian integral dari pembelajaran individu tersebut.

Sudah Tahu Apa Saja Teori Perkembangan Anak?

Ketujuh teori perkembangan anak ini mungkin tidak semuanya masih dianggap relevan dalam kondisi saat ini. Namun, teori-teori tersebut bisa membantu kamu untuk lebih memahami bagaimana anak-anak tumbuh, berperilaku, dan berkomunikasi. 

Perlu digaris bawahi pula, sikap orang dewasa terhadap anak dapat mempengaruhi sikap mereka saat sudah besar nanti. Pastikan untuk bijak bertindak dan jadilah teladan yang baik bagi anak kecil di manapun berada.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page