Perbedaan Karakter dan Kepribadian Orang serta Penjelasannya

Dalam ranah ilmu psikologi, kita sering mendengar dua istilah bernama kepribadian (personality) serta karakter (characteristic) pada seorang manusia. Tahukah Anda bahwa kedua aspek ini sebetulnya tidak sama? Artikel ini akan membahas tentang aneka perbedaan karakter dan kepribadian.

9 Perbedaan karakter dan Kepribadian yang Utama

Manusia itu tidaklah statis, di dalam jiwa dan pikiran seseorang pasti akan tumbuh suatu pola pikir yang kemudian menjadi pribadi dan karakteristiknya. Hanya saja, kedua aspek ini memiliki ciri khasnya tersendiri, sehingga faktor-faktor pembentuknya pun berbeda pula.

1. Internal versus Eksternal

Mari kita mulai dari perbedaan yang pertama, yaitu penempatan aspek kejiwaan yang nantinya akan tumbuh menjadi identitas diri. Penempatan kepribadian adalah pada sisi luar atau eksternal manusia, yang meliputi tingkah laku, kebiasaan, dan bentuk ekspresi perasaannya.

Jika demikian, maka penempatan karakteristik seorang manusia ialah pada bagian dalam atau sisi internal orang tersebut. Aspek di bagian dalam manusia ini mencakup hal-hal seperti prinsip, keyakinan, dan adat yang sudah tertanam pada pikiran dan hati sanubarinya.

Kedua aspek ini belum tentu sejajar atau berbanding lurus antara satu sama lainnya. Contohnya seperti orang yang punya kebiasaan mengkritik teman dan tetangganya, padahal dia menyadari bahwa dirinya terbilang biasa saja.

2. Orientasi Perilaku

Berikutnya, ada perbedaan karakter dan kepribadian yang berupa orientasi perilaku seorang manusia di kehidupan sehari-hari. Orientasi tersebut merujuk kepada apa yang orang itu prioritaskan dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesamanya.

Etika masyarakat, kejujuran, kedisiplinan, dan kepatuhan kepada hukum yang berlaku adalah orientasi perilaku yang paling utama pada karakter. Anda bisa mengetahui seperti apa karakter seseorang dengan melihat apakah dia patuh kepada hukum dan etika di lingkungan sekitarnya atau tidak.

Dari situ, kita bisa menyimpulkan bahwa orientasi perilaku pada kepribadian yaitu perasaan pribadi dan reaksi seorang individu. Apa yang termasuk ke dalam pribadi orang tersebut adalah apa yang dia lakukan pada waktu berhadapan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Sumber Rangsangan

Ilustrasi pemuda yang marah karena ayahnya yang juga pemarah
Ilustrasi pemuda yang marah karena ayahnya yang juga pemarah | Sumber gambar: verywellhealth.com

Karakter lebih umum timbul karena adanya faktor-faktor bawaan yang sudah ada sejak lahir ketimbang rangsangan yang datang dari luar. Sebagai contoh, seorang pemuda yang punya karakteristik pemarah bisa saja mewarisi perangainya itu dari bapaknya yang juga pemarah.

Di lain pihak, rangsangan terhadap tumbuh kembangnya kepribadian datang dari luar manusia. Contohnya seperti pendidikan di sekolah atau tradisi lokal di masyarakat, terutama yang diwariskan dari leluhur. Bahkan rangsangan ini mungkin saja berasal dari pengalaman hidup dan partisipasi politik.

4. Jangka Waktu

Perbedaan karakter dan kepribadian yang keempat ialah jangka waktu terbentuknya sifat tersebut dalam jiwa seorang manusia. Bagi karakter manusia, pertumbuhan dan pembentukan sifat ini memakan waktu yang lama dan cenderung permanen alias tidak mungkin berubah dalam waktu singkat.

Sementara itu, kepribadian ialah sifat manusia yang tergolong fleksibel dan dapat berubah dalam jangka waktu yang singkat dan cepat. Hal ini karena kita pasti berinteraksi dengan segala macam orang dan situasi yang berbeda-beda, sehingga pribadi kita juga ikut berubah-ubah.

Lamanya tumbuh kembang kedua aspek psikologis ini pada jiwa seseorang dapat dipercepat oleh pendidikan dan pelatihan. Semakin banyak ilmu yang kita serap, maka semakin cepat pula kita bisa mengembangkan karakteristik dan personality.

5. Kemampuan Adaptasi

(Kegiatan manusia sehari-hari sebagai hasil dari adaptasi
Kegiatan manusia sehari-hari sebagai hasil dari adaptasi | Sumber gambar: Pixabay.com

Selain jangka waktu, ada lagi perbedaan karakter dan kepribadian yaitu kemampuan seorang manusia dalam beradaptasi di lingkungannya. Karakter memiliki sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia, sehingga lebih sulit untuk kita adaptasikan dengan lingkungan yang baru.

Di lain pihak, kepribadian cenderung bersifat eksternal dan berada di luar raga kita, jadi aspek ini memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Kita dapat mengubah kepribadian kita agar sesuai dengan harapan dan peraturan yang telah masyarakat setempat tetapkan di lingkungan sekitarnya.

Pengalaman hidup baru serta pendidikan dapat berkontribusi pada kemampuan adaptasi yang jiwa kita miliki. Seseorang yang dulunya sulit beradaptasi bisa saja mengubah karakternya apabila mengalami pengalaman yang menggetarkan jiwa.

6. Objektif versus Subjektif

Kepribadian biasanya bersifat subjektif, sebab aspek ini melibatkan persepsi atau sudut pandang seseorang serta apa yang dia tunjukkan di luar dirinya. Persepsi ini juga melingkupi cara orang tersebut berinteraksi dengan alam dan menjalin hubungan dengan manusia lain di sekelilingnya.

Maka daripada itu, karakteristik pada seorang manusia bisa saja lebih bersifat objektif, meskipun tidak sampai seratus persen. Sifatnya yang objektif karena berasal dari pengamatan dan penilaian orang lain, yang akan menentukan setiap perkataan dan perbuatan individu tersebut.

7. Interaksi Sosial

Ilustrasi interaksi sosial
Ilustrasi interaksi sosial | Sumber gambar: Pixabay.com

Ada sebuah perbedaan karakter dan kepribadian yang jarang orang ketahui, yaitu caranya berinteraksi di lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial ini mencakup cara orang tersebut berbicara, serta bagaimana orang itu tampil di hadapan orang lain.

Cara kita menampilkan diri dan bersikap di hadapan orang lain termasuk ke dalam ranah karakter. Karakteristik seorang individu bisa Anda lihat dari caranya berpakaian, berjalan, dan tatapan mata. Ini juga dapat Anda nilai dari caranya menyapa dan berkenalan dengan orang lain.

Sedangkan untuk kepribadian, hal ini lebih berkaitan dengan cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya, orang yang bahasanya formal memiliki pribadi yang sopan, kaku, atau ramah. Sementara itu, orang yang bahasanya informal memiliki pribadi yang santai, tenang, atau pemalas.

8. Kesadaran Pribadi

Di nomor delapan, kesadaran pribadi pada seorang manusia ialah perbedaan karakter dan kepribadian yang selanjutnya. Kesadaran ini mencakup kecerdasan interpersonal dan intrapersonal serta berkaitan dengan orientasi perilaku manusia tersebut.

Karakteristik orang dapat kita ketahui dari prinsip hidup dan nilai kemanusiaan yang mereka percayai. Prinsip hidup itu bukan hanya tentang agama saja, tetapi juga tradisi personal dan gaya hidup. Sementara nilai kemanusiaan melingkupi pandangan dan kepeduliannya terhadap orang lain.

Khusus kepribadian, aspek ini perlu Anda perhatikan dari tabiat mereka, kesukaan mereka terhadap sesuatu, serta kemampuan dalam mengontrol emosi. Pengendalian emosi ini cukup penting, sebab ini bisa menentukan apakah seseorang dapat bertutur kata dan berperilaku secara wajar atau tidak.

9. Kepekaan Sosial

Kepekaan dalam hal ini merujuk kepada sadar atau tidaknya seseorang terhadap apa yang diperbuatnya dan dampak dari perbuatannya. Jika demikian, maka kepribadian cenderung berfokus kepada pengetahuan seseorang tentang dampak perbuatannya kepada lingkungan di sekitarnya.

Di sisi yang lain, karakter cenderung fokus kepada faktor internal, yaitu bagaimana perbuatan manusia itu berdampak kepada jiwa raganya sendiri. Kendati begitu, pendapat orang lain terhadap apa yang individu tersebut perbuat dapat menjadi bahan penilaian untuk memperbaiki pribadinya.

Sudah Tahu Perbedaan Karakter dan Kepribadian Orang?

Sifat-sifat yang terdapat pada diri seorang manusia tidak mungkin timbul tanpa adanya rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengidentifikasi apa hal-hal yang membuat kita menumbuhkan pribadi dan karakteristik yang kita miliki sekarang.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page