Teori Sudra: Sejarah, Bukti, Tokoh, Kelebihan & Kelemahan

Kehadiran agama Hindu di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Agama Hindu adalah agama tertua yang berasal dari India dan menyebar ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Tapi ada banyak teori yang menjelaskan detail penyebaran kedua agama ini, salah satunya adalah Teori Sudra. 

Seperti apa sejarah teori ini dan siapa saja yang menjadi tokoh-tokohnya? Artikel ini akan menjelaskannya secara lengkap.

Sejarah Teori Sudra

Sebelum bicara tentang Teori Sudra, perlu kamu ketahui terlebih dahulu tentang pembagian kelas atau kasta di India yang atau erat dengan istilah Catur Varna. 

Sesuai dengan namanya, Catur Varna berarti empat pembagian kasta berdasarkan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawabnya. 

Catur Varna terdiri dari 4 klasifikasi atau kelas, yaitu: 

  • Brahmana: Kaum yang berperan sebagai pemuka agama dalam kepercayaan Hindu. 
  • Ksatria: Kaum yang mengatur pemerintahan biasanya terdiri dari keturunan raja-raja dan kaum bangsawan. 
  • Waisya: Kaum yang bekerja sebagai petani, pedagang, dan tukang. 
  • Sudra: Kaum pekerja yang membantu pekerjaan tiga kasta sebelumnya. 

Konsep Catur Varna ini pun diadopsi juga oleh masyarakat Hindu di Bali. Hanya saja, masyarakat Bali tidak mengenal Kasta Sudra, mereka lebih akrab dengan istilah “Jaba” untuk menggambarkan orang-orang biasa tanpa kasta tertentu. 

Berdasarkan pengertian Catur Varna, hadirlah Teori Sudra yang menjelaskan masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui kalangan budak, buruh pekerja, atau kelas bawah yang dikenal sebagai Kasta Sudra di India. 

Perpindahan kaum ini ke Indonesia diduga karena mereka ingin mencari kehidupan yang lebih baik di luar India. 

Tokoh Pencetus

Museum Mpu Tantular Didirikan Van Faber
Museum Mpu Tantular Didirikan Van Faber | Sumber gambar: Kumparan.com

Pencetus teori ini adalah Godfried Hariowald Von Faber atau dikenal juga dengan Van Faber yang merupakan seorang keturunan Jerman-Belanda. Pria ini lahir di Surabaya pada 1 Desember 1899. 

Van Faber adalah seorang tokoh sejarawan yang sangat mencintai budaya Indonesia dan juga senang akan sejarah-sejarah yang bernuansa budaya. Tidak heran, pada tahun 1933 ia pun membentuk sebuah perkumpulan sejarah kota. 

Ia juga menulis buku-buku tentang Surabaya zaman dahulu yaitu Oud Soerabaia dan Nieuw Soerabaia yang menggambarkan dengan detail bagaimana kehidupan masyarakat Surabaya pada masa itu.

Berdasarkan sepak terjangnya, ia pun berhasil meraih jabatan sebagai direktur di Museum Oost Java yang berdiri di daerah Jawa Timur. Ia juga dikenal sebagai tokoh pendiri Museum Mpu Tantular. 

Selain menulis buku tentang sejarah Surabaya, ia juga meneliti tentang bagaimana masuknya agama Hindu dan Budha ke Nusantara. 

Teori ini pun masih sering dibahas hingga saat ini dan kerap menjadi kontroversi karena banyak yang membantah teori tersebut. 

Bukti Teori Sudra

Sebenarnya, masih banyak kontroversi terkait teori satu ini. Pasalnya, kaum Sudra  tidak memiliki kemampuan untuk menyebarkan agama Hindu. Berbeda dengan tiga kasta lainnya, yang sedikit banyak memperoleh pendidikan dan pengetahuan tentang agama Hindu. 

Pada zaman dahulu, ketika peradaban masih belum sempurna, pendidikan pun menjadi salah satu barang mahal. Oleh karena itu, kasta Sudra tidak memperoleh akses pendidikan tentang agama Hindu atau pendidikan apapun. 

Tapi, yang menjadi pedoman Van Faber hingga saat ini adalah banyaknya keturunan India yang berasal dari Kasta Sudra dan akhirnya menetap di Indonesia. 

Teori ini menyebutkan, kaum Sudra melakukan penyebaran agama Hindu melalui perkawinan di mana ketika ia kawin dengan orang dari Nusantara. Maka pasangannya akan memeluk agama Hindu juga serta mengikuti adat dan ritual menurut kepercayaan Hindu yang ia bawa. 

Meski tidak banyak bukti, teori ini masih terus dipercayai mengingat bagaimana masyarakat India sangat bergantung pada kasta dan kurang memperlakukan kasta bawah dengan baik.  

Penyebab Kehadiran Teori Sudra

Ritual Hindu di India
Ritual Hindu di India | Sumber gambar: Freepik.com

Menurut teori ini, para kasta Sudra di India memiliki kasta paling rendah ini pun pergi ke Indonesia menyebarkan agama Hindu sekaligus mencari kehidupan lebih baik dan lebih layak. 

Masyarakat India sangat berpegang teguh pada pembagian kelas sebagai bagian dari agama dan budaya mereka. Namun, budaya satu ini justru melahirkan sebuah kesenjangan sosial yang cukup tinggi. 

Orang-orang India berkasta Sudra ini mendapat perlakuan kurang baik di India karena kastanya yang rendah, sehingga keputusan pergi meninggalkan India pun menjadi pilihan terbaik baik mereka. 

Bahkan hingga saat ini, pembagian kelas berdasarkan kasta ini masih terus terjadi. Namun, lebih parah lagi, di masa kini, di bawah Kasta Sudra masih ada kasta-kasta lainnya yang punya kedudukan lebih rendah. 

Tidak ada pendiskreditan atas budaya orang lain. Namun, hal ini benar-benar terjadi di India dan sudah menjadi cara pandang ataupun pedoman hidup masyarakat di sana.

Dalam Teori Sudra, Van Faber mengemukakan para Kasta Sudra bermaksud menyebarkan agama Hindu dengan tujuan ingin mengubah nasib mereka. Datang ke Indonesia menjadi salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi mereka. 

Namun, banyak ahli lain yang menjelaskan teori ini sebenarnya kurang relevan. Sebab, ada teori lain yang menjelaskan pengetahuan tentang agama Hindu yang dimiliki oleh masyarakat dengan kasta Sudra ini masih sangat minim. 

Minimnya pengetahuan agama ini juga mengakibatkan pengaruh agama Hindu yang terbawa oleh kasta Sudra tidak terlalu signifikan. 

Apalagi, dalam beberapa ritual dan kepercayaan agama, orang-orang berkasta sudra ini tidak banyak dilibatkan sehingga mereka merasa tersisih dan hidup hanya sebagai budak untuk membantu kasta lain. 

Kelemahan dan Kelebihan Teori Sudra

Perkawinan Hindu India
Perkawinan Hindu India | Sumber gambar: Freepik.com

Meskipun masih digunakan sampai sekarang, teori ini masih banyak perdebatan karena memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut penjelasan mengenai kelemahan dan kelebihan teori Sudra, yaitu:

1. Kelemahan

Teori ini memiliki kelemahan dibanding teori-teori lainnya. Ada 4 poin yang melemahkan teori ini, yaitu:

1. Kasta Terendah 

Kaum Brahmana atau mereka yang memegang kasta tertinggi dalam Hindu punya pengetahuan lebih tentang agama dan dapat menafsirkan kitab. 

Kondisi ini pun sudah sesuai dengan pembagian tugas menurut Catur Varna, meskipun pada akhirnya adanya sistem kasta ini justru membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak. 

Namun, fakta kasta satu ini merupakan kasta terendah menjadi salah satu hal yang membantah teori tentang kaum Sudra yang menyebarkan agama di Nusantara. 

2. Tidak Punya Pengetahuan Mendalam Agama Hindu 

Banyak orang yang membantah kaum Sudra tidak punya pemahaman mendalam tentang Agama Hindu, sehingga mereka tidak punya kemampuan untuk menyebarkan agama tersebut. 

Mereka juga tidak punya pengetahuan lebih tentang bahasa Sansekerta atau tulisan Pallawa dalam kitab suci agama Hindu, yaitu kitab Weda. Kondisi ini yang melemahkan teori ini. 

3. Tidak Memiliki Latar Belakang Pendidikan Memadai

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kebanyakan Kasta Sudra menjadi budak, pekerja kasar, atau bahkan tidak sedikit yang menjadi pengemis. Mereka tidak memperoleh pendidikan yang layak seperti kasta-kasta lainnya. 

Hal tersebut pun membuat kaum Sudra tidak punya pengetahuan lebih tentang agama Hindu apalagi menyebarkan agama Hindu. 

4. Tujuan Utama Bukan Menyebarkan Agama

Teori Sudra dilemahkan juga oleh fakta golongan Sudra datang ke Indonesia dengan tujuan utama memperbaiki kehidupan. Kondisi ini berbeda dengan kasta Brahmana yang memang punya misi khusus menyebarkan agama Hindu. 

Sementara, golongan Sudra sebelumnya di India mendapat perlakuan kurang baik dan kurang kayak oleh majikan. 

Oleh karena itu, tujuan utama mereka tentunya mengubah nasib dan menyebarkan agama Hindu bukanlah tujuan utama mereka datang ke Nusantara. 

2. Kelebihan

Adanya keinginan kuat orang-orang dari kaum Sudra untuk memperbaiki kehidupannya, justru menjadi salah satu kelebihan dari teori Sudra. 

Berbeda dengan kasta lainnya yang sudah memiliki kehidupan baik di negara asalnya, tidak sedikit dari mereka menyebarkan agama di Nusantara kemudian kembali ke asalnya. 

Sementara, orang-orang dengan Kasta Sudra kebanyakan menetap di Nusantara dan bahkan menikah dan memiliki keturunan yang memeluk agama Hindu juga. 

Apakah Kamu Percaya dengan Teori Sudra? 

Itulah penjelasan tentang teori Sudra, sejarah, tokoh, kelemahan dan kelebihan dari teori ini yang harus kamu ketahui. Bicara tentang sejarah, tentu punya banyak versi seperti halnya teori masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia. Sekarang semua kembali pada kamu, apakah kamu percaya pada teori ini atau tidak.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page