Tujuan Perhimpunan Indonesia bagi Kemerdekaan & Sejarahnya

Apa sebenarnya tujuan Perhimpunan Indonesia bagi kemerdekaan? Perhimpunan Indonesia merupakan perubahan nama dari Indische Vereeniging. Organisasi pergerakan nasional ini tidak hanya berdiri di Indonesia saja, melainkan juga di Belanda. 

PI sendiri terbentuk dari banyaknya mahasiswa Indonesia dan orang Belanda yang menaruh perhatian pada nasib Hindia Belanda. Jika ingin mengetahui sejarah dan tujuannya secara lebih lengkap, simak ulasan berikut ini!

Sejarah Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging)
Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging) | Sumber Gambar: GridKids

Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan nama Indonesia. Bahkan, organisasi ini menjadi pelopor kemerdekaan bangsa dalam kancah internasional. Tujuan organisasi ini adalah sebagai tempat bertukar pikiran mengenai isu-isu yang terjadi di Indonesia saat itu. 

Melansir Encyclopaedia Britannica (2015), organisasi Perhimpunan Indonesia pada awalnya berdiri dengan sebutan Indische Vereeniging. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan serta R. N. Noto Suroto. Mereka merupakan pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda. 

Organisasi ini berdiri pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Di mana PI membuka dan memberikan peluang yang besar untuk para mahasiswa yang ingin bergabung sebagai anggota.

Ketika PI kembali ke Indonesia, maka organisasi tersebut pun mulai aktif dalam studi dan berakhir pada partai politik. Ini terjadi ketika tiga serangkai mulai masuk dalam organisasi tersebut pada tahun 1913. Tiga serangkai tersebut adalah Suwardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, serta E. F. E. Douwes Dekker.

Tujuan Perhimpunan Indonesia sendiri adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Noto Suroto menilai bahwa Hindia Belanda atau Indonesia tidak memerlukan perlindungan dari militer Belanda. 

Namun, tiga serangkai menganggap bahwa Indonesia masih membutuhkan bantuan Belanda untuk mendapatkan kemerdekaan. Terlebih dalam partisipasi  politik dan pendidikan. Pada tahun 1916, terbit majalah berkala “Hindia Poetra” yang bertujuan untuk mempublikasikan ide-ide nasionalis. 

Sebagai organisasi pertama yang menggunakan istilah Indonesia pada namanya, Perhimpunan Indonesia yang awalnya bernama Indonesische Vereeniging berubah karena adanya pertemuan partai politik besar. Meliputi Sarekat Islam dan Boedi Oetomo. 

Pertemuan yang terjadi di Belanda ini banyak membahas agenda politik. Uniknya, Soerjopoetro selalu menggunakan kata Indoensiae (Indonesia) dan Indonesiers (orang Indonesia) selama pertemuan berlangsung. 

Momen ini bahkan tertulis dalam majalah Hindia Poetra Nomor 9 Tahun 1917. Dari tulisan tersebut, kata Indonesia kemudian menjadi populer di kalangan mahasiswa sebagai pengganti kata Indie atau Hindia dan Inders atau orang Hindia. 

Perubahan Nama Perhimpunan Indonesia

Pada tahun 1922, Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Sejak perubahan nama, Perhimpunan Indonesia semakin memantapkan haluannya pada bidang politik. Selain itu, untuk pertama kalinya kata Indonesische bermakna politis. 

Tujuan Perhimpunan Indonesia pun tidak lagi sebatas isu sosial. Ide-ide organisasi ini dipengaruhi oleh ide sosialis dan Mohandas (Mahatma Gandhi) dari India. Hal tersebut mengenai pembangkangan sipil tanpa adanya kekerasan. 

Tidak hanya itu, pada tahun 1925, organisasi Indonesische Veneering yang dipimpin oleh Iwa Kusuma Sumantri, JB Sitanala, Sastromulyono, Moh. Hatta, dan D. Mangunkusumo berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia. 

Selain merubah nama, organisasi ini juga merubah pengurus serta membuat simbol baru, yakni merah yang artinya penting. Kemudian pada tahun 1926 hingga 1930, ketika Moh. Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia, organisasi ini lebih memperhatikan perkembangan dari pergerakan nasional Indonesia. 

Manifesto Politik Perhimpunan Indonesia 

Ilustrasi Manifesto Politik
Ilustrasi Manifesto Politik | Sumber Gambar: kagama

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tujuan Perhimpunan Indonesia (PI) sangatlah menarik perhatian dunia internasional. Salah satu aksi yang paling terkenal adalah manifesto politik pada tahun 1925. Kegiatan ini sangat berdampak pada terancamnya pemerintah Belanda akan keberadaan PI.

Sebab, organisasi ini menjadi organisasi pergerakan nasional yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam kancah internasional. Penggunaan istilah Indonesia ini menunjukkan sifat radikal. Istilah ini lebih menuntut pada kemerdekaan bangsa. 

Selain perubahan nama, majalah terbitannya juga berubah. Di mana awalnya bernama Hindia Poetra berubah menjadi Indonesia Merdeka. Semboyan yang terkenal adalah “Indonesia Merdeka, Sekarang!” 

Selain itu, sifat dari organisasi ini pun turut mengalami perubahan. Mulai yang awalnya adalah organisasi sosial, kemudian berubah menjadi organisasi politik dengan prinsip non kooperasi. 

Pada tahun 1923, Perhimpunan Indonesia mengeluarkan Deklarasi Perhimpunan Indonesia dalam majalah Hindia Poetra. Pada deklarasi tersebut, Perhimpunan Indonesia menggunakan kata Bangsa Indonesia, ini merujuk pada negara baru yang merdeka.

Kemudian, pada tahun 1925, deklarasi tersebut pun berkembang menjadi manifesto politik. Sebab, diyakini bahwa hanya kemerdekaan yang bisa mengembalikan harga diri bangsa Indonesia.

Manifesto Politik ini sendiri sempat membuat pihak Belanda merasa terancam. Sebab, tidak ada pihak yang menyangka bahwa Perhimpunan Indonesia yang pada mulanya adalah organisasi sosial kemudian berubah menjadi pergerakan nasional.

Perkembangan teknologi, khususnya untuk media cetak dan jurnalisme pun memiliki peranan penting dalam menyebarkan manifesto politik. Ide-ide yang ada tentang persatuan dan nasionalisme tidak hanya beredar pada kalangan masyarakat Belanda saja, melainkan juga Indonesia.

Dampaknya, ide-ide tersebut pun akhirnya mempengaruhi organisasi pergerakan nasional dari seluruh Indonesia. Para pejuang kemerdekaan Indonesia pun menjadi sadar bahwa meskipun berbeda suku bangsa dan agama, namun mereka tetap bangsa yang satu.

Tujuan Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia | Sumber Gambar: SMPN 12

Intinya, tujuan Perhimpunan Indonesia adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam upaya untuk mendapatkan pemerintahan yang memiliki tanggung jawab terhadap rakyat. Berdasarkan tujuan tersebut, Iwa Kusuma Sumantri menyampaikan bahwa terdapat 3 pokok dari tujuan PI. Berikut di antaranya:

  1. Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri.
  2. Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan Belanda.
  3. Indonesia harus bisa mengandalkan kekuatan dan kemampuannya sendiri.

Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Indonesia pun melakukan beberapa kegiatan dan perlawanan. Selain melawan dengan manifesto politik, Perhimpunan Indonesia juga melawan Nazi.

Pada tahun 1940-an, Perhimpunan Indonesia bersekutu dengan beberapa media Belanda. Mulai dari Vrij Nederland, Het Parool, De Waarheid, serta De Vrije Katheder. Tujuannya adalah untuk mencetak koran secara ilegal demi melawan fasisme.

Selain itu, Perhimpunan Indonesia juga aktif dalam kegiatan politik yang menentang Nazi. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah merekrut, melakukan koordinasi, serta mengarahkan para mahasiswa untuk ikut serta membagikan pamflet anti Nazi. 

Tujuan Perhimpunan Indonesia melakukan kerja sama dengan Belanda adalah untuk menyelamatkan kemanusiaan dari segala tindakan sadis Nazi. Tidak hanya itu, Perhimpunan Indonesia juga menilai bahwa kemerdekaan Indonesia bisa didapatkan dengan mudah dengan memerangi Nazi.

Selain berupaya melakukan kerja sama dengan Belanda, Perhimpunan Indonesia juga memikirkan bagaimana cara menyadarkan sesama bangsa Indonesia untuk memerangi fasisme. Sayangnya ada beberapa anggota dari Perhimpunan Indonesia yang akhirnya menjadi korban kekejaman Nazi. 

Anggota tersebut meliputi, Djajeng Pratomo dan adiknya, serta Gondho yang menjadi pekerja paksa kamp Dachau. Selain itu, ada juga beberapa orang yang tewas di kamp Dachau. Satu orang lain tewas karena tertembak polisi Nazi ketika sedang menyebarkan pamflet anti Nazi, yakni Irawan Surjono.

Baca Juga: Mengenal Daftar Anggota BPUPKI dan Tugas-tugas Pokoknya

Sudah Tahu Apa Tujuan Perhimpunan Indonesia?

Tujuan Perhimpunan Indonesia terbentuk adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia agar bisa mendapatkan pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Organisasi yang awalnya hanya kumpulan mahasiswa biasa berubah menjadi radikal dan organisasi politik yang melawan fasisme. 

Secara garis besar, Perhimpunan Indonesia memiliki peranan penting dalam pergerakan Indonesia. Pertama, berperan sebagai pendobrak psikologis dan kekuasaan bersistem kolonial. Serta, berperan sebagai ideologi sekuler yang mendorong semangat dalam kebangsaan. 

Selain itu, ada pula beberapa pokok pikiran yang menjadi dasar pencapaian PI. Mulai dari kesatuan nasional, solidaritas, non kooperasi, serta swadaya. Jadi, Perhimpunan Indonesia ini ada untuk membuat ideologi Indonesia merdeka. Apakah ulasan di atas berhasil menambah wawasan kamu?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page