Pengertian UMR: Jenis, Faktor, Gaji dan Lowongan Pekerjaan

Bagi sebagian besar orang, UMR (Upah Minimum Regional) menjadi faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam menentukan tempat kerja. Upah Minimum Regional sendiri sekarang sudah diganti dengan UMP (Upah Minimum Provinsi). 

Tingkat UMP ini bisa bervariasi antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, tergantung pada perbedaan kondisi ekonominya. Simak ulasan lebih jelasnya di bawah ini!

Apa Itu UMR?

Upah Minimum Regional adalah jumlah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah di suatu negara atau wilayah untuk menetapkan batas upah terendah yang harus dibayar kepada pekerja dalam suatu daerah tertentu. 

UMR ditujukan untuk melindungi hak-hak pekerja dan memastikan bahwa mereka mendapatkan bayaran yang layak untuk pekerjaan yang mereka lakukan. Mengacu pada keputusan Menaker dan Transmigrasi No. 226 Tahun 2022, istilah Upah Minimum Regional tingkat 1 ditiadakan dan diganti dengan istilah UMP.

Sementara itu, Upah Minimum Regional tingkat II juga berganti nama menjadi UMK, alias Upah Minimum Kabupaten/Kota. Penetapan UMP dan UMK ini biasanya berdasarkan pada beberapa pertimbangan, seperti biaya hidup, tingkat inflasi, produktivitas ekonomi, kemampuan perusahaan, jenis pekerjaan, dll.

Melansir dari Kompas.com, provinsi yang mengalami kenaikan UMP paling tinggi di tahun 2023 ini, yaitu sebesar 9,15% adalah Sumatera Barat. Sedangkan provinsi dengan kenaikan UMP terendah di 2023 adalah Maluku Utara, yakni sebesar 4%. 

Namun, menurut data CNBC Indonesia, peringkat UMP tertinggi 2023 masih dipegang oleh provinsi DKI Jakarta, yakni sebesar Rp4.901.798,00. Disusul di peringkat kedua oleh Bangka Belitung dengan UMP sebesar Rp3.498.479,00. Adapun besaran UMP terendah 2023 adalah provinsi Jawa Tengah, yakni hanya Rp1.958.270,00.

Jenis-Jenis UMR

Seperti yang tadi sudah dijelaskan bahwasannya kini istilah Upah Minimum Regional tingkat I sudah berganti nama menjadi UMP, dan Upah Minimum Regional tingkat II diganti menjadi UMK. Jadi, bisa dikatakan bahwa jenis UMR itu ada dua, yakni UMP dan UMK. 

Sebenarnya, sebelum tahun 2021, terdapat istilah UMSK atau Upah Minimum Sektoral, tapi kini sudah dihapus dan tidak berlaku lagi di UU Cipta Kerja. Maka dari itu, kali ini mari bahas mengenai UMP dan UMK!

1. Upah Minimum Provinsi (UMP)

Yang dimaksud dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) adalah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah di tingkat provinsi. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan Upah Minimum Regional tingkat I. 

Itu sebabnya kini sebagian besar masyarakat masih menyebut UMP dengan istilah Upah Minimum Regional. Dalam penetapan UMP, gubernur biasanya akan menggunakan saran dan masukan dari dewan pengupahan provinsi. 

Di tahun 2023 ini, berikut daftar 10 provinsi dengan besaran UMP tertinggi di Indonesia:

  • DKI Jakarta: Rp4.901.798,00
  • Bangka Belitung: Rp3.498.479,00
  • Sulawesi Utara: Rp3.485.000,00
  • Aceh: Rp3.413.666,00
  • Sumatera Selatan: Rp3.404.177,00
  • Sulawesi Selatan: Rp3.385.145,00
  • Papua Barat: Rp3.282.000,00
  • Kepulauan Riau: Rp3.279.194,00
  • Kalimantan Utara: Rp3.251.702,00
  • Kalimantan Timur: Rp3.201.396,00

2. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)

UMR tingkat II kini dikenal sebagai UMK, yakni batasan upah minimal yang berlaku di wilayah kabupaten/kota. Penentuan besaran UMK ini umumnya dilakukan setelah penetapan UMP ditetapkan. Dan menurut peraturan, besaran UMK tidak boleh lebih rendah dari UMP. 

Hingga kini, besaran UMP maupun UMK terus mengalami penyesuaian setiap tahunnya. Dan per tanggal 1 Januari 2023 kemarin, ketentuan UMK sudah berlaku, loh. Peringkat UMK tertinggi di Indonesia ternyata bukan Jakarta, melainkan Kabupaten Karawang, yaitu Rp5.176.179,00, naik dari UMK tahun kemarin yaitu Rp4.798.312,00.

Selain Kabupaten Karawang, berikut ini daftar UMK beberapa kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2023:

a. UMK tertinggi di Provinsi Jawa Barat tahun 2023

  • Kabupaten Karawang: Rp5.176.179,00
  • Kota Bekasi: Rp5.158.248,20
  • Kabupaten Bekasi: Rp5.137.575,44
  • Kota Depok: Rp4.694.493,70
  • Kota Bogor: Rp4.639.429,39

b. UMK tertinggi di Provinsi Banten tahun 2023

  • Kota Cilegon: Rp 4.657.222,94
  • Kota Tangerang: Rp 4.584.519,08
  • Kota Tangerang Selatan: Rp 4.551.451,70
  • Kota Serang: Rp 4.090.799,01
  • Kabupaten Tangerang: Rp 4.527.688,52

c. UMK tertinggi di Provinsi Jawa Timur tahun 2023

  • Kota Surabaya: Rp 4.525.479
  • Kabupaten Gresik: Rp 4.522.030
  • Kabupaten Sidoarjo: Rp 4.518.581
  • Kabupaten Pasuruan: Rp 4.515.133
  • Kabupaten Mojokerto: Rp 4.504.787

d. UMK tertinggi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2023

  • Kota Semarang: Rp 3.060.348
  • Kabupaten Demak: Rp 2.680.421
  • Kabupaten Kendal: Rp 2.508.299
  • Kabupaten Semarang: Rp 2.480.988
  • Kabupaten Kudus: Rp 2.439.813

e. UMK tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023

  • Kabupaten Ketapang: Rp3.085.615,23
  • Kabupaten Kayong: Rp2.930.678,41
  • Kabupaten Sambas: Rp2.792.599,31
  • Kota Singkawang: Rp2.781.898,83
  • Kabupaten Sintang: Rp2.771.035,16

f. UMK tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2023

  • Kabupaten Berau: Rp3.675.88,00
  • Kabupaten Kutai Barat: Rp3.553.038,00
  • Kabupaten Mahakam Ulu: Rp3.553.038,00
  • Kabupaten Penajam Paser Utara: Rp3.500.000,00
  • Kota Bontang: Rp3.419.486,00

g. UMK tertinggi di Provinsi Yogyakarta tahun 2023

  • DIY: Kota Yogyakarta: Rp2.324.775,00
  • Kabupaten Sleman: Rp2.159.519,00
  • Kabupaten Bantul: Rp2.066.438,00
  • Kabupaten Kulon Progo: Rp2.050.447,00
  • Kabupaten Gunungkidul: Rp2.049.266,00

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi UMR

Besaran Upah Minimum Regional tingkat I maupun tingkat II biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Dan sebagai pencari kerja, ada baiknya kamu mengetahui apa saja faktor-faktor tersebut, supaya tidak terjadi miskomunikasi dengan perusahaan. Beberapa faktor tersebut, antara lain:

1. Biaya Hidup

Faktor pertama yang menjadi pertimbangan saat menentukan besaran Upah Minimum Regional adalah biaya hidup. Jika biaya hidup tinggi, maka nominal Upah Minimum Regional yang ditetapkan biasanya akan lebih tinggi pula. Tujuannya tentu saja supaya pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Misalnya saja jika kamu hidup di Jakarta dengan angka biaya hidup termahal di Indonesia yang per harinya bisa menghabiskan sekitar Rp130.000,00 atau per bulan sekitar Rp4.000.000,00. Besaran UMP maupun UMK-nya tentu berbeda, jika kamu hidup di Yogyakarta dengan angka biaya hidup termurah, yakni Rp1.500.000,00/bulan.

Itulah sebabnya nominal UMP dan UMK di Jakarta relatif lebih tinggi daripada di Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Dan bagi perusahaan yang mengembangkan usahanya di wilayah dengan kebutuhan hidup yang mahal, maka harus bersedia memberikan upah minimum yang sesuai dan layak.

2. Kemampuan Perusahaan

Pemberian upah minimum juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan. Jika perusahaan tempat kamu bekerja memiliki anggaran keuangan yang mapan, maka kamu tidak hanya akan mendapatkan gaji, melainkan juga berbagai fasilitas dan tunjangan. 

Beda halnya jika kamu bekerja di perusahaan yang belum mapan dan kerap menghadapi keterbatasan finansial, kamu tidak bisa menuntut untuk mendapatkan upah minimum yang besar. Namun, meskipun demikian, selalu pastikan kamu mendapatkan gaji yang sesuai dengan UMK yang berlaku di wilayah kamu.

3. Inflasi

Tingkat inflasi dalam suatu negara atau wilayah dapat mempengaruhi penentuan UMR. Jika inflasi tinggi, Upah Minimum Regional mungkin perlu ditingkatkan secara periodik untuk menjaga daya beli pekerja agar tetap seimbang dengan tingkat harga yang meningkat.

4. Peraturan Pemerintah

Faktor lainnya yang juga memainkan peran penting dalam penetapan UMP dan UMK adalah peraturan pemerintah. Pemerintah dapat memiliki kebijakan yang mengatur proses penentuan nominal UMP dan UMK, metode perhitungan, dan frekuensi penyesuaian. 

Jika terdapat perusahaan yang memberikan upah kurang dari batasan minimal yang ditetapkan, maka perusahaan tersebut telah melanggar peraturan pemerintah. 

5. Jenis Profesi

Besaran Upah Minimum Regional juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang kamu emban selama bekerja di suatu perusahaan. 

Beberapa pekerjaan atau industri tertentu biasanya membutuhkan keterampilan khusus atau memiliki tingkat risiko tertentu. Hal inilah yang mempengaruhi besaran upah atau kompensasi yang akan diterima.

6. Peranan Serikat Buruh

Serikat buruh seringkali berperan dalam mengadvokasi dan berpartisipasi dalam proses penentuan Upah Minimum Regional. Serikat buruh dapat membantu mempengaruhi tingkat Upah Minimum Regional melalui negosiasi dengan pemerintah dan perusahaan, serta melalui aksi demonstrasi.

Sebagai contoh, aliansi serikat buruh di Kota Cimahi menuntut besaran UMK dinaikkan menjadi Rp2.700.000,00 lewat aksi demonstrasi pada tahun 2013 lalu. Aksi tersebut dilancarkan bukan tanpa alasan, melainkan karena kenaikan BBM yang berdampak pada naiknya harga sembako, listrik, dan gas elpiji pada Juni 2013.

Lowongan Pekerjaan dengan Gaji UMR Tahun 2023 Terbaru

Bagi kamu yang saat ini berjuang mendapatkan upah kerja yang layak, beberapa lowongan pekerjaan dengan gaji Upah Minimum Regional ini mungkin bisa coba kamu apply:

1. Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Solusi Integra

Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Solusi Integra
Jobsid.co

2. Lowongan Kerja Bank BCA Syariah Posisi Frontliner

Lowongan Kerja Bank BCA Syariah Posisi Frontliner
Jobsid.co

3. Recuitment BUMN PT PP (Persero) Tbk

Recuitment BUMN PT PP Persero Tbk
Jobsid.co

4. Lowongan Pekerjaan Perusahaan Ajinomoto

Lowongan Pekerjaan Perusahaan Ajinomoto
Lokernas

5. Lowongan Kerja PT Pos Properti Indonesia

Lowongan Kerja PT Pos Properti Indonesia
Lokernas

Kini, Kamu Tahu Tentang Seluk Beluk UMR

Itulah penjelasan terkait UMR yang perlu kamu ketahui sebagai pencari kerja. Ingat ya, upah minimum ini hanya sebatas referensi saja, bukan tolak ukur dari kualitas kerja kamu. Jika upah minimum kurang merepresentasikan keterampilan kamu, kamu juga bisa mempertimbangkan tunjangan atau insentif.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page