Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen yang Wajib Anda Ketahui

Siapa yang suka membaca cerpen? Cerita pendek atau cerpen ialah jenis bacaan yang paling banyak tersedia di toko-toko buku, bahkan lebih mudah Anda temukan ketimbang novel. Tahukah Anda bahwa ada beragam unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen yang jarang orang ketahui? Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di sini!

Apa itu Cerpen?

Sebelum Anda belajar tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, Anda sebaiknya tahu dulu apa itu cerpen. Secara singkat, cerpen atau cerita pendek adalah suatu karya sastra yang isi dan temanya ringkas dan jelas. Tidak ada bab atau chapter terpisah, juga tidak perlu bersambung.

Ada pula yang menyatakan bahwa cerpen itu adalah sebuah prosa berjenis fiksi yang isi ceritanya terbilang padat. Cerita pendek dapat Anda baca hingga selesai dalam sekali duduk, sebab bentuk karya sastra ini tak mengandung alur cerita yang panjang lebar, apalagi bercabang.

Jumlah kata dalam cerpen paling banyak hanya boleh sampai 10.000 kata saja; lebih dari itu, maka karya tersebut termasuk dalam novella. Begitu pula dengan jumlah tokohnya, yang ada kurang lebih 3 orang sampai 10 orang saja.

Meskipun cerita pendek sangat berbeda dengan novel, tetapi kedua karya literatur ini tetap mengandung macam-macam aspek. Ada unsur cerita yang berada di dalam tulisannya, tetapi ada juga unsur yang bersumber dari luar cerita tersebut, seperti yang akan artikel ini bahas.

Unsur Intrinsik Cerpen

Sekarang, kita akan mencoba menelaah unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen secara umum. Kata “intrinsik” boleh Anda pahami sebagai sesuatu yang datang dari dalam. Maka, dalam ranah cerita pendek, unsur atau aspek berikut ini dapat Anda temukan langsung pada tulisan cerpen tersebut.

1. Tema

Mari kita mulai dengan unsur intrinsik pertama dalam sebuah cerpen, yaitu tema. Dalam hal ini, tema menentukan genre cerita pendek yang akan Anda sajikan kepada pembaca. Macam-macam contoh tema cerpen ialah persahabatan, cinta remaja, usil-usilan, pengembaraan, dan bahkan mistis.

Tema bukanlah sesuatu yang penulis cerpen ceritakan secara terang-terangan, tetapi sebuah unsur yang sifatnya tersirat atau tersembunyi. Para pembaca cerita pendek itu perlu membacanya dari awal hingga akhir supaya bisa mengerti tema yang penulis cerpen siratkan.

2. Karakter

Unsur intrinsik kedua yang tidak kalah penting untuk sebuah cerpen ialah tokoh atau karakter. Jumlah tokoh yang dapat seorang penulis cerpen masukkan ke dalam cerita pendeknya bisa satu orang saja, atau bisa juga sekelompok orang.

Siapa saja jenis orang yang cocok untuk menjadi karakter dalam cerpen? Karena sifat cerpen yang cenderung sederhana, Anda cukup saja memilih tokoh-tokoh yang sederhana. Misalnya seperti anak-anak sekolahan, ibu rumah tangga, petani, seniman, dan juga penjaga toko.

Daripada Anda sibuk memikirkan banyak tokoh, lebih baik Anda batasi saja jumlah tokoh tersebut. Pertama, ada karakter utama dalam cerpen, lalu ada dua tokoh yang berusaha mengganggu tokoh utama. Setelah itu, masukkan dua tokoh lagi sebagai pelerai atau pendamai.

3. Watak

Anda tidak cuma harus memikirkan tentang siapa karakter utama dalam cerita pendek. Penokohan atau watak memiliki peran yang penting sekali dalam menyampaikan cerita pendek. Watak sebetulnya memiliki dua peran sebagai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen yang memegang peran vital.

Coba Anda bayangkan sebuah cerpen mengenai dua orang yang saling berebut harta warisan. Mungkinkah Anda menulis kedua karakter itu sebagai orang tanpa perasaan dan wataknya masing-masing? Tentu tidak, karena tanpa watak, interaksi di antara kedua tokoh itu menjadi hampa.

Misalnya tokoh pertama ialah seorang anak yang rajin bekerja namun kurang pandai. Sementara itu, tokoh kedua adalah anak yang sangat cerdas namun pemalas. Adanya watak atau penokohan mampu menghidupkan keduanya, serta memberi makna pada konflik berupa perebutan warisan tersebut.

4. Alur

Kemudian ada unsur intrinsik di nomor empat, yaitu alur atau plot cerita pendek. Sama seperti novel, cerpen juga mengandung alur berbentuk orientasi, konfrontasi, klimaks, resolusi, dan penutup. Bedanya adalah cerpen itu bersifat ringan dan sederhana, sehingga alurnya tidak sampai terlalu panjang.

Hampir semua cerpen memakai alur yang berurutan atau kronologis, menjabarkan ceritanya dari awal sampai akhir tanpa melompat-lompat. Meskipun begitu, ada pula cerpen yang sengaja menggunakan alur yang tidak kronologis demi mengalihkan perhatian pembacanya dari spoilers.

5. Latar

Di nomor lima, ada aspek berupa latar yang sifatnya menghiasi cerita pendek. Kebanyakan latar pada cerpen seringkali terilhami oleh tempat dan waktu di dunia nyata. Maka, Anda bisa menggolongkannya sebagai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, kendati latar lebih termasuk pada intrinsik.

Pertama, ada latar tempat sebagai lokasi terjadinya cerita pendek. Anda tidak perlu memikirkan lokasi-lokasi yang jumlahnya banyak; cukup saja dua lokasi utama. Baik itu rumah, sekolah, taman kota, toko swalayan, maupun halte bus, ada banyak lokasi yang bisa Anda jadikan sebagai latar tempat cerpen.

Kemudian, ada pula latar waktu sebagai penanda momen terjadinya cerita pendek. Contohnya seperti pagi hari, siang hari, atau malam hari. Ada pula latar waktu yang menggunakan hari seperti Hari Senin atau Minggu, atau bahkan hari-hari khusus semisal Hari kemerdekaan atau Hari Lebaran.

6. Point of View

Satu lagi unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen yang lebih termasuk kepada intrinsik adalah sudut pandang tokoh atau point-of-view. Sudut pandang ini merupakan titik penempatan diri si penulis cerpen dalam ceritanya, apakah sebagai dirinya sendiri atau menggunakan nama orang lain.

Jika penulis menggambarkan dirinya sebagai karakter utama tersebut, maka dia akan memilih sudut pandang orang pertama dengan kata ganti “aku”. Namun, jika si penulis lebih suka menempatkan orang lain sebagai perwujudan dirinya, maka dia dapat memilih sudut pandang orang ketiga.

Tahukah Anda bahwa ada juga sudut pandang orang pertama yang sifatnya ialah karakter sampingan atau pengamat? Ini benar-benar ada. Dalam bentuk sudut pandang ini, tokoh cerpen dengan kata ganti “aku” tersebut berstatus sebagai saksi mata yang menjabarkan plot utama dalam cerpen.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang menjadi cara penyampaian cerita pendek ialah unsur intrinsik nomor tujuh. Tergantung dari tema atau genre cerita pendek, ada gaya bahasa yang santai tetapi mendidik, atau tampak sopan tetapi ternyata mencekam.

Karena rata-rata cerita pendek berkutat dengan masalah sehari-hari, gaya bahasa yang Anda gunakan pun jangan bahasa yang rumit. Tuliskan saja bahasa pergaulan sehari-hari yang umum dipakai oleh masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda, baik dalam teks narasinya maupun dialognya.

Tentu saja, bahasa sehari-hari yang tertera dalam cerita pendek tersebut harus wajar, tidak dibuat-buat, serta bebas dari umpatan-umpatan kasar. Gaya bahasa tersebut juga jangan sampai menyebarkan topik-topik sensitif, seperti ujaran kebencian, berita bohong, apalagi diskriminasi.

8. Pesan

Nilai intrinsik yang terakhir dalam sebuah cerpen, yaitu pesan. Isi dari pesan tersebut ialah pendidikan atau peringatan yang ingin penulis cerpen sampaikan kepada pembacanya. Sebagaimana tema cerpen itu pasti tersirat, pesan dalam sebuah cerpen juga sama-sama tersirat.

Ada cerita pendek yang menyampaikan nilai-nilai luhur seperti agama, susila, dan tradisi masyarakat setempat kepada generasi muda yang membacanya. Selain itu, ada pula cerpen yang menyampaikan pesan berupa edukasi secara umum tanpa dibarengi oleh nilai spiritual atau tradisi setempat.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Pembahasan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen selanjutnya berfokus pada aspek ekstrinsik. Kata “ekstrinsik” mengandung makna sesuatu yang berada atau datang dari luar. Jika dihubungkan dengan topik ini, maka Anda akan mendapati unsur-unsur pembentuk cerpen yang tidak bersumber dari tulisan cerita tersebut.

1. Latar Belakang Pencerita

Salah satu unsur ekstrinsik yang lumayan penting pada sebuah cerpen ialah latar belakang si penulis cerita. Latar belakang dalam hal ini bisa mencakup pekerjaan utama si penulis, tempat tinggal asalnya, hingga keluarga dan teman-teman yang memengaruhi pola pikirnya.

Seorang penulis cerpen dengan latar belakang religius punya kemungkinan besar untuk memasukkan nilai-nilai agama dalam karya sastranya. Sedangkan penulis yang punya latar belakang guru SD akan lebih condong untuk memasukkan nilai-nilai pendidikan dalam cerita pendeknya.

2. Nilai-Nilai Tradisional

Sebetulnya aspek nilai tradisi dan kebudayaan yang menjadi dasar cerpen dapat Anda anggap sebagai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen secara bersamaan. Namun, karena nilai budaya cenderung lebih mudah Anda lihat di kehidupan nyata, maka unsur ini lebih tergolong ke dalam ekstrinsik.

Misalnya begini, apabila si penulis cerpen tinggal di wilayah masyarakat Sunda, cerita pendeknya pasti akan lebih menonjolkan nilai tradisi Sunda. Cerpen tersebut akan mengandung nilai sopan santun, kekeluargaan, serta pelestarian alam yang sangat kental dalam kebudayaan masyarakat Sunda.

Sementara itu, jika penulis itu tinggal di Toraja, Sulawesi, maka cerita pendeknya akan lebih menampakkan nilai-nilai budaya asli Toraja. Contoh nilai tradisi Toraja dalam cerpen itu bisa berupa gotong royong, kekeluargaan, serta kepercayaan animisme atau spiritualisme adat setempat.

3. Pandangan Politik dan Sosial

Percaya atau tidak, politik ternyata bisa berdampak pada cara seorang penulis cerpen menjabarkan ceritanya. Salah satu contohnya ialah seorang penulis cerpen yang menjunjung tinggi politik demokrasi. Cerita pendek buatan penulis tersebut hampir pasti mengandung nilai-nilai kesatuan dan kesetaraan.

Selain pandangan politik, pandangan sosial bisa juga memengaruhi cara si penulis menceritakan karyanya. Seorang penulis yang berjiwa individualis tentu akan menulis cerpen dengan tokoh yang egois. Sementara itu, penulis yang berjiwa spiritualis pasti menceritakan cerpen yang tokohnya percaya takhayul.

Sudah Tahu Aneka Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen?

Itulah penjelasan mengenai macam-macam unsur yang terdapat pada sebuah cerita pendek. Apakah Anda seseorang yang gemar membaca buku-buku cerpen? Cobalah Anda telusuri aneka jenis aspek yang terdapat pada cerita pendek pilihan Anda tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page