VOC adalah: Pengertian, Sejarah, Kebijakan, dan Tujuan Pembentukan 

Sejarah Indonesia identik dengan penjajahan masa Belanda dan Jepang. Selama masa penjajahan Belanda, terdapat salah satu perusahaan dagang terkenal yang memiliki kemampuan untuk memonopoli pasar Asia. VOC adalah nama perusahaan tersebut. Lantas, apa saja yang VOC lakukan selama berada di Hindia Belanda? 

Apa itu VOC?

Logo VOC
Logo VOC | Sumber Gambar: Publika

VOC yang memiliki kepanjangan nama dalam bahasa Belanda Vereenigde Oost-Indische Compagnie merupakan sebuah perusahaan dagang besar Hindia Timur Belanda. Perusahaan ini berfokus dalam memperjual belikan rempah-rempah asal Indonesia untuk mendapatkan keuntungan besar bagi mereka sendiri.

Nama resmi lainnya dari VOC adalah Persatuan Perusahaan Hindia Timur sebagai induk dari persatuan dagang Hindia Barat Geoctroyeerde Westindische Compagnie. Perusahaan multinasional pertama di Indonesia ini terbentuk pada 20 Maret 1602 dan memiliki kekuasaan tinggi pada jalur perdagangan Indonesia.

Sebelum hadirnya perusahaan satu ini, di bumi Hindia Timur telah terdapat perusahaan dagang lainnya, yaitu Compagnie van Verre. Kompeni ini berasal dari Amsterdam, Belanda, yang telah melakukan pelayaran menuju Asia sejak 1595 hingga 1597.

Perusahaan dagang terbesar tersebut memiliki tujuan awal dari sistem monopoli mereka untuk menyelamatkan pasar mereka dari kebangkrutan. Perusahaan dagang dari Belanda ini telah menghadapi kemungkinan kebangkrutan akibat persaingan dagang pasar Portugis.

Oleh sebab itu, VOC membuat peluang untuk melakukan ekspedisi dagang rempah-rempah ke Asia dan melangsungkan teknik monopoli pasar secara besar-besaran. Di samping itu, kebijakan mereka juga telah berhasil memperkenalkan sistem perdagangan baru dengan menggunakan sistem saham.

Walaupun VOC memiliki sistem dagang berupa unit-unit niaga, namun perusahaan ini memegang banyak keistimewaan untuk perdagangan yang mereka laksanakan. Dalam hal ini, perusahaan tersebut dapat memiliki mata uang sendiri hingga dapat menyatakan perang terhadap sebuah negara.

Kondisi ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah negara asal VOC. Dengan kewenangan yang sangat besar itulah VOC mendapat julukan sebagai negara dalam negara.

Selama pelaksanaan dagang, perusahaan ini memiliki struktur perusahaan yang terdiri dari enam divisi. Enam divisi atau kamers terletak pada beberapa negara berbeda dan terdapat perwakilan dari masing-masing divisi. Keenamnya berada di Amsterdam, Delft, Enkhuizen, Hoorn, Middleburn, dan Rotterdam.

Jumlah perwakilan yang dikirimkan oleh masing-masing kamers berbeda, seperti contohnya Amsterdam yang mengirimkan 8 perwakilan. Total jumlah perwakilan dari divisi dagang VOC itu adalah 17 orang.

Sejarah Lahirnya VOC

VOC berawal dari budaya perdagangan rempah-rempah yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan bekerja sama dengan berbagai negara lainnya seperti Jerman, Italia, dan Spanyol. Dalam misi perdagangan, mereka memiliki kota Hamburg sebagai  markas dagang dan pelabuhan utama untuk penyaluran barang.

Melihat peluang yang besar, Belanda tidak ingin tertinggal oleh bangsa-bangsa Eropa dan membentuk sebuah perusahaan dagang baru. Setelah melihat potensi besar yang ada di Indonesia, maka Belanda membawa pasukan untuk melakukan inspeksi bahan rempah-rempah.

Lalu, empat kapal besar dari belanda memulai ekspedisinya menuju Indonesia. Cornelis de Houtman merupakan pemimpin dari keempat kapal besar yang akan menjadi kelompok awal bisnis dagang dari VOC.

Kemudian, pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda secara resmi membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC. Pada saat itu pula, VOC telah menjadi badan hukum resmi sebagai perusahaan dagang yang berfokus pada bisnis rempah-rempah Hindia-Belanda. 

Rempah-rempah
Rempah-rempah | Sumber Gambar: Kompas.com

Kedua pemimpin, Pieter Both dan J.P. Coen, mulai menjalankan misi dari VOC yang awalnya hanya untuk berdagang dan mengumpulkan modal untuk perang. Tetapi, rencana awal itu berubah saat Belanda melihat bahan rempah-rempah yang melimpah di Indonesia.

Belanda melihat kesempatan tersebut sebagai ide bisnis yang cemerlang, sehingga mulailah penjajahan terhadap Indonesia oleh Belanda. Alasan lainnya untuk Belanda mendirikan VOC adalah karena harga rempah-rempah di Eropa yang mulai merosot.

Dengan berbagai faktor tersebut, Belanda menggunakan perusahaan dagang mereka sebagai alat untuk memonopoli pasar Asia termasuk Indonesia.

Ekspedisi Awal VOC

Pada masa pemerintahan gubernur Pieter Both, segala macam kepentingan bisnis untuk kompeni berlangsung di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Ambon. Mulai dari pembangunan markas hingga menjadikan kota tersebut sebagai pusat pemerintahan.

Beberapa waktu kemudian, kompeni Belanda membangun kantor cabang kecil di wilayah Jayakarta. 

J.P. Coen yang saat itu menjabat sebagai gubernur baru setelah habisnya masa jabatan Pieter langsung membangun sebuah benteng pertahanan di wilayah Jayakarta. Perlengkapan meriam juga telah tersedia di dalam benteng tersebut sebagai alat untuk merebut wilayah kekuasaan Jayakarta.

J.P. Coen
J.P. Coen | Sumber Gambar: Kompas.com

Tidak lama setelah itu, kompeni Belanda bersama dengan J.P. Coen sebagai pemimpin telah berhasil mengambil alih pelabuhan Jayakarta. Pelabuhan Jayakarta akan berfungsi sebagai pelabuhan utama milik VOC untuk mendistribusikan hasil rempah-rempah dari Indonesia.

Selain itu, wilayah Batavia juga telah berubah fungsi menjadi pusat pemerintahan bagi kompeni Belanda. Dengan begitu, mereka akan dengan mudah mengelola bisnis dari monopoli bangsa Indonesia demi keuntungan bangsa mereka sendiri.

Kebangkrutan VOC

Setelah mendapatkan kesempatan untuk menjadi perusahaan dagang terbesar, sayangnya kompeni Belanda harus merasakan pahitnya kegagalan. Memiliki kekuatan yang cukup waktu itu membuat perusahaan dagang milik Belanda serakah dan terus mengembangkan bisnisnya.

Alasan utama bangkrutnya VOC adalah banyaknya jumlah hutang yang mereka miliki. Jumlah yang fantastis menyebabkan perusahaan dagang tersebut mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak dapat mengelola keuangan mereka lagi. 

Kemudian, pada tahun 1799, perusahaan ini resmi bangkrut dan tidak dapat melakukan ekspedisi lebih lanjut. Semua barang milik VOC pada masa jaya menjadi milik dan tanggung jawab Belanda sepenuhnya. 

Tujuan Pembentukan VOC 

Tujuan awal dari pembentukan VOC adalah sebagai senjata bagi tanah air mereka dalam persaingan dagang yang sangat ketat. Tetapi, nyatanya terdapat tujuan lain yang mengubah segala niat awal dari pembentukan kompeni tersebut. Di bawah merupakan tujuan-tujuan dari kompeni bentukan Belanda ini.

1. Menghindarkan Bangsa dari Persaingan Internal

Pembentukan kompeni ini bermaksud untuk menggabungkan semua perusahaan dagang asal Belanda dan bekerja sama untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Situasi ini bertujuan agar tidak ada persaingan dagang secara internal antar sesama pedagang dari Belanda.

2. Menjadi yang Terdepan dari Pedagang Eropa

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tujuan pembentukan VOC adalah sebagai alat untuk menandingi sistem perdagangan bangsa Eropa. Belanda melihat keuntungan yang telah dihasilkan oleh kompeni perdagangan bangsa Eropa sehingga muncullah ide untuk mengikuti jejak mereka.

3. Melakukan Monopoli Pasar

Melihat potensi yang ada di Indonesia dalam aspek perdagangan bahan rempah-rempah, VOC memiliki tujuan lainnya. Tujuan itu adalah untuk memonopoli sistem pasar dagang yang sudah ada di nusantara. Selain itu, untuk menguasai banyak wilayah yang memiliki sumber daya alam berupa rempah yang sangat kaya.

4. Menguasai Kekuasaan Kerajaan Indonesia

Kerajaan-kerajaan di Indonesia merupakan pemegang kekuasaan penuh terhadap tanah air pada saat itu. Kondisi ini mengakibatkan Belanda ingin menguasai semua yang dimiliki oleh kerajaan-kerajaan Indonesia, termasuk bala pasukan tentara mereka.

5. Menjadikan Belanda Lebih Disegani

Tujuan lainnya dari pembentukkan VOC adalah untuk menjadikan Belanda sebagai bangsa yang disegani oleh bangsa lainnya. VOC menjadi kongsi dagang utama dan terbesar bagi Belanda, sehingga perusahaan itu secara tidak langsung menggambarkan harga diri bagi bangsa Belanda di mata dunia.

6. Menjadi Penyokong Ekonomi bagi Pemerintah Belanda

Keuntungan yang perusahaan peroleh menjadi suntikan dana bagi pemerintah Belanda. Dana tersebut berguna bagi Belanda untuk lepas dari jerat bangsa Spanyol.

7. Menguasai Wilayah Strategis di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki jalur perairan yang cukup banyak dan memadai. Melihat potensi tersebut, Belanda ingin menguasai banyak wilayah strategis yang bisa menjadi pelabuhan untuk melancarkan kongsi dagang mereka.

8. Mengambil Alih Pemerintahan Kerajaan

Selain ingin mengambil pasukan tentara dari kerajaan-kerajaan di Indonesia, Belanda juga mempunyai tujuan lain. Tujuan lain dari VOC adalah untuk mengambil alih sistem pemerintahan kerajaan tradisional. 

Apa Saja Kebijakan VOC?

Di bawah ini adalah kebijakan VOC yang berdampak buruk bagi Indonesia.

  • Melakukan pengawasan terhadap pelayaran dengan sejumlah armada perang agar tidak terjadi transaksi di luar wilayah. 
  • Menebang pohon rempah dengan jumlah banyak milik penduduk pribumi agar produksi rempah tidak berlebihan.
  • Pribumi wajib pajak ke pihak VOC berupa hasil bumi.

Baca Juga: Apa Hubungan Rempah-Rempah dan Penjajah di Indonesia?

Apakah VOC Membawa Dampak Baik bagi Indonesia?

Sejarah VOC adalah salah satu cerita yang cukup menarik dan juga kental dengan kesengsaraan yang diberikan kepada para pribumi. Berawal dengan niat yang hanya untuk kepentingan komersial, namun semuanya berubah saat Belanda mengetahui potensi besar pasar rempah di Indonesia.

Dengan sistem monopoli yang pada dasarnya hanya akan menguntungkan satu pihak, tentu Indonesia tidak mendapatkan dampak baik dari hal itu. Oleh sebab itu, masyarakat pribumi mencoba untuk memberontak dan terus berjuang hingga lengsernya perusahaan dagang terbesar milik Belanda itu.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page