Memahami Apa Itu Reversal Rekening? Penyebab, Cara Mengatasi dan Pencegahannya

Pernah mendapatkan notifikasi reversal yang dikirimkan melalui nomor hp? Bagi pengguna baru aplikasi mobile banking maupun internet banking, tentu bingung mengenai apa itu reversal rekening, bukan?

Perkembangan teknologi memudahkan nasabah perbankan untuk mengakses berbagai layanan yang dibutuhkan melalui smartphone. Meskipun terbilang aman dan minim kesalahan, namun sistem perbankan digital juga tidak jarang mengalami error, seperti terjadi kegagalan transaksi.

Ketika kamu mengalami kegagalan transaksi perbankan online, seperti tidak dapat mentransfer dana atau time out, maka kamu akan menerima reversal. Oleh sebab itulah, saat memperoleh keterangan tersebut, kamu tidak perlu merasa panik. Pasalnya, hal ini tidak akan merugikan kamu sama sekali.

Apa itu Reversal Rekening? (Terjadi Pada Bank BRI)

Masih belum begitu memahami apa itu reversal rekening? Secara umum, istilah reversal mengacu pada “Pembalikan”.

Reversal terjadi saat dana transaksi dikembalikan pada rekening nasabah (pemegang kartu). Pengembalian dana bisa diinisiasi pemegang kartu, bank, pedagang, atau jaringan kartu.

Pada buku berjudul Blueprint Proses Bisnis Modul Penerimaan Negara Generasi II, disebutkan jika reversal di konteks keuangan negara merujuk pada pembatalan atau perbaikan atas transaksi penerimaan.

Baca juga: 10 Penyebab Kartu ATM BRI Disable dan Cara Mengatasinya

Penyebab Reversal Rekening

Reversal dapat terjadi sebagai akibat dari kesalahan perekaman maupun penulisan pada isian formulir di surat setoran. Akan tetapi, reversal juga bisa disebabkan adanya pencatatan ganda yang dilakukan pihak perbankan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penyebab dari reversal:

1. Time Out

Istilah ini merupakan batasan waktu otomatis yang diterapkan pada layanan perbankan digital. Saat terjadi time out, sistem akan menghentikan seluruh aktivitas secara otomatis dan me-log out paksa nasabah.

Time out adalah upaya pihak perbankan untuk melindungi keamanan transaksi. Sayangnya, hal ini bisa jadi sangat menyebalkan, terutama saat transaksi kamu belum selesai tapi harus di log out.

Kasus tersebut pula yang membuat layanan perbankan mengirimkan notifikasi reversal supaya nasabah lebih bijak memanfaatkan waktu saat mengakses aplikasi, sehingga tidak terkena time out.

2. Nomor Rekening Tujuan Salah

Sebagian kasus kegagalan transaksi memang disebabkan kelalaian pengguna. Salah satunya adalah salah dalam memasukkan nomor rekening tujuan. Hasilnya, sistem tidak bisa mengidentifikasi nomor rekening tersebut, sehingga akhirnya transaksi dianggap gagal.

3. Gangguan Jaringan

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki jaringan internet kuat. Saat terjadi gangguan jaringan, otomatis transaksi digital banking kamu tidak akan diproses. Hal ini pula yang mungkin saja menjadi penyebab kamu menerima pesan reversal.

4. Outer

Apabila nomor rekening tujuan transfer berada di luar jangkauan pihak bank, maka bisa menyebabkan reversal. Biasanya, kasus ini terjadi saat nasabah menggunakan kode transfer. Seperti transfer ke luar negeri yang tidak didukung oleh layanan perbankan bank kamu.

5. Transaksi Ganda

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin melakukan transaksi lebih dari sekali secara tidak sengaja. Hal ini bisa memicu munculnya reversal ke nomor kamu.

Cara Mengatasi Reversal

Setelah memahami apa itu reversal rekening dan faktor penyebabnya, sebagai smart nasabah kamu juga dituntut untuk mengetahui cara mengatasinya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengembalian  Dana

Bagi pedagang online yang menerima kelebihan pembayaran atau produk telah habis tapi konsumen telah menyelesaikan transaksi payment, maka bisa melakukan pengembalian dana atau refund.

2. Pembalikan Otorisasi

Saat terjadi kesalahan transaksi, segera ambil langkah pembalikan otorisasi ke pihak bank. Dalam dunia perbankan, ada sistem kliring (dana ditahan sementara waktu) sebelum diteruskan ke rekening bank tujuan. Pada jeda waktu tersebut, kamu memiliki kesempatan untuk membalikkan otorisasi.

3. Tagihan Balik

Chargerback atau tagihan balik biasanya diajukan konsumen ke bank, selanjutnya bank meneruskannya ke pedagang. Dalam proses ini, bank akan menahan dana pedagang.

Tips Mencegah Reversal

Pada beberapa situasi, reversal bisa memberikan dampak cukup besar terhadap nasabah bank. Oleh sebab itulah, sebelum terjadi alangkah lebih baiknya untuk melakukan pencegahan terlebih dahulu.

Lantas, bagaimana cara mencegah reversal? Kamu bisa terapkan beberapa tips ini:

1. Enkripsi Transaksi

Reversal bisa disebabkan nasabah tidak mengenali tagihan di mutasi bank. Untuk mencegahnya, berikan detail lengkap tagihan, termasuk nomor hp dan link URL.

2. Mengenali Penanganan Reversal

Para nasabah, khususnya seller online perlu mengetahui cara terbaik menangani reversal. Kamu bisa langsung berkonsultasi dengan customer service dari bank yang menerbitkan nomor rekening untuk informasi lebih lanjut, Dengan begitu, maka reversal dapat dihindari.

3. Mengecek Ulang Nomor Rekening Tujuan Sebelum Transfer

Masalah utama yang menyebabkan kamu menerima reversal mungkin karena tidak teliti dalam mengetikkan nomor rekening tujuan transfer. Seperti telah disebutkan, kesalahan yang tampak sepele ini juga akan memicu reversal. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan double check sebelum transaksi.

Bagi kamu yang sering merasa terganggu dengan reversal, setelah paham mengenai apa itu reversal rekening pasti akan menyadari bahwa keberadaan notifikasi tersebut sebenarnya sangat penting dan bermanfaat.

Pasalnya, reversal memungkinkan kamu mengetahui status transaksi yang dilakukan.

SHARE:

Seorang lifestye enthusiast dan traveller Indonesia yang suka berbagi inspirasi melalui tulisan. Mari diskusi di kolom komentar ya...

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste