Bagaimana jika keluar mani karena mimpi basah keluar saat berpuasa? Lantas, apakah mimpi basah membatalkan puasa?
Seperti yang diketahui, bahwa mengeluarkan mani secara sengaja saat sedang berpuasa akan membatalkan puasa. Sama halnya dengan berhubungan.
Namun, apakah puasa akan tetap batal jika mani keluar karena mimpi basah? Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi sebagian orang saat menjalankan ibadah puasa.
Yuk, simak artikel ini hingga akhir untuk dapatkan jawabannya!
Daftar ISI [Tampilkan]
Mengenal Mimpi Basah Menurut Agama Islam
Sebelum mengetahui alasan dari pertanyaan apakah mimpi basah membatalkan puasa. Ada baiknya kita mengetahui dan mengenal makna mimpi basah dalam ajaran Islam.
Secara umum, mimpi basah diartikan sebagai kondisi orgasme spontan pada saat tidur yang dapat terjadi pada laki-laki yang sudah baligh.
Pada dasarnya, mimpi basah tidak dilakukan secara sadar. Hal tersebut terpicu karena mimpi yang memiliki unsur seksual sehingga air mani keluar tanpa dapat dicegah.
Namun dalam Islam, mimpi basah sering diartikan sebagai ihtilam.Kata ini berasal dari hadis sahih yang diriwayatkan tujuh sahabat Nab itu Aisyah, Abu Qatadah, Ali, Umar ibn Khathtab, Ibn Abbas, Sidad ibn Aus, dan Tsauban.
Berikut adalah hadis yang menjelaskan definisi mimpi basah dalam Islam, sebagai sabda Rasulullah SAW:
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
Rufi’al qalam ‘an tsalatsin: ‘an al-naim hatta yastaiqidha, wa ‘an al-shabiyyi hatta yahtalima, wa ‘an al-majnun hatta yafiqa.
Artinya: “Pena Tuhan diangkat dari tiga perkara, dari orang yang tidur sampai terbangunnya, dari anak sampai mimpi basah (yahtalima, ihtilam), dan dari orang gila sampai masa sembuhnya.”
Makna dari hadis tersebut ialah, seorang anak yang baligh akan ditandai dengan sampainya mimpi basah sedang perempuan ditandai dengan haidnya.
Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa?
Selain makan dan minum, keluarnya mani merupakan salah satu penyebab terjadinya batal puasa. Namun, perlu diinggat bahwa sesuatu yang membatalkan memiliki unsur kesengajaan di dalamnya.
Sama halnya dengan air mani yang membatalkan puasa ini berdasarkan dari kesengajaan, seperti berhubungan seks atau mastrubasi.
Lalu timbulah pertanyaan, apakah mimpi basah dapat membatalkan puasa?.
Berikut beberapa pendapat ulama untuk menjawab mimpi basah saat puasa dan hukumnya.
Baca juga: Niat Sholat Taubat Zina Lengkap dengan Tata Caranya
1. Pendapat Ulama Besar
Pendapat pertama mengenai mimpi basah yakni selama air mani yang keluar tidak terdapat unsur kesengajaan di dalamnya maka hal tersebut tidak membatalkann puasa.
Mengutip dari NU Online, seorang ulama besar Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Syekh Ali Jum’ah mengatakan, “Puasanya diteruskan sampai waktu Magrib, dan dia tidak berkewajiban membayar utang puasa,” tulis Syekh Jum’ah dalam bukunya Syekh Ali Jum’ah Menjawab 99 Soal Keislaman.
Dapat disimpulkan bahwa umat Islam yang mengalami mimpi basah pada siang hari di bulan Ramadhanitu tidak membatalkan puasa.
Seorang tersebut bisa menjalankan puasa hingga Maghrib dan tidak perlu mengqodho puasa.
2. Hadis Nabi Muhammad SAW
Berbeda halnya dengan hukum mimpi basah saat puasa menurut hadis Rasulullah SAW.
Jika mengalami mimpi basah saat puasa, orang tersebut harus segera mandi wajib atau mandi junub, setelah itu bisa meneruskan ibadah puasa Ramadhan hingga Maghrib.
Selain itu, orang yang mengalami mimpi basah saat puasa pun dianggap tidak berdosa oleh Allah.
Hal ini tertulis dalam sebuah hadis Nabi Muhammad, yang disampaikan oleh Syekh Jum’ah berbunyi:
“Orang berpuasa yang mengalami mimpi basah ketika tidur siang tidak berdosa,” jelasnya.
- Diriwayatkan oleh Aisyah dan Ummu Salamah
Mimpi basah tidak membatalkan puasa karena bukan merupakan kesengajaan saat melakukannya.
Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan, seseorang boleh menunda mandi wajib hingga Zuhur apabila mimpi basah setelah sholat Subuh
Mengutip dalam Rumaysho, berikut penjelasan hadis mimpi basah saat puasa:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Subuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.”
Istri tercinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.”
Dapat disimpulkan bahwa mengalami mimpi basah saat siang hari hukumnya tidak membatalkan puasa, hal ini dikarenakan air mani yang keluar dari tubuh secara tidak sengaja.
Selain itu, anjuran Rasulullah SAW agar segera mandi junub dan meneruskan puasa hingga sore hari. Namun, perlu diingat, selama mandi wajib pastikan tidak ada air yang masuk ke dalam tubuh ya!
Jenis-Jenis Mimpi Basah Dalam Islam
Dalam Islam, mimpi basah dibedakan menjadi beberapa tipe dengan penjelasan yang berbeda.
Berikut penjelasan ketiga macam mimpi basah yang dialami kebanyakan pria:
1. Ihtilam Nikmah
Yang pertama adalah mimpi basah yang dirasakan secara tidaksengaja atau disebut ihtilam nikmah.
Mimpi basah ini terjadi tanpa adanya mimpi apapun. Kejadian ini terjadi secara tiba-tiba dan ketika terbangun sudah dalam keadaan mani keluar.
Meskipun tidak mengalami mimpi apapun, tetap wajib hukunya mandi junub untuk meneruskan puasa. Hal ini lantaran keluarnya air mani mengharuskan seorang pria untuk membersihkan hadas atau najisnya.
2. Ihtilam Uqubah
Yang kedua yakni ihtlam uqubah atau mimpi basah yang disebabkan karena aktivitas mimpi bersetubuh dengan orang yang tidak dihalalkan atau dengan cara yang terlarang.
Mimpi yang berkaitan dengan hubungan seks ini bisa saja dengan teman, artis terkenal ataupun orang yang sedang disukai.
Mimpi basah ihtilam uqubah ini umumnya berasal dari setan dan diakibatkan karena sering berimajinasi.
Salah satu penyebabnya juga bisa karena kebiasaan buruk menonton film porno dan sejenisnya. Tentu mimpi basah saat puasa seperti ini mewajibkan untuk mandi junub atau besar.
3. Ihtilam Karamah
Beda halnya dengan ihtilam nikmah dan ihtlam uqubah.
Mandi basah ini berarti mimpi berhubungan dengan orang yang boleh secara syariat yakni istri atau suami.Hal ini pun termasuk berhubungan seks saat mimpi dengan cara yang dibenarkan oleh syariat.
Meski dikatakan boleh secara syariat,hal ini tidak menjadi pengecualian bagi seorang muslim untuk melakukan mandi wajib atau mandi besar.
Penyebab Batalnya Puasa Bagi Seorang Muslim
Setelah mengetahui hukum apakah mimpi basah membatalkan puasa, untuk menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa tidak batal:
Untuk menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa tidak batal:
1. Masuknya sesuatu ke dalam tubuh secara sengaja
Hal yang menjadi salah satu prinsip dalam berpuasa adalah tidak melakukan hal yang dilarang dengan disengaja, begitu juga dengan tidak boleh memasukkan sesuatu ke dalam tubuh secara sengaja.
Sesuatu yang dimasukkan tersebut, baik berupa makanan, minuman, obat, dan lainnya. Kecuali, hal-hal tersebut masuk ke dalam tubuh secara tidak sengaja, maka tidak membatalkan puasa.
Namun perlu diingat bahwa terdapat batasan-batasan kemasukan yang diatur dalam Islam,yaitu jika masuk ke mulut tidak boleh sampai tenggorokan.
Sementara jika masuk ke hidung tidak boleh sampai pangkal insang yang sejajar mata dan telinga, tidak boleh sampai bagian yang tidak terlihat oleh mata.
2. Muntah
Jika seseorang tiba-tiba untah dikarenakan kondisi kesehatan dan tidak disengaja. Maka akan tetap terhitung sah ibadah puasanya.
Namun jika makanan disengaja agar keluar dari mulut hal ini akan membatalkan puasa. Namun jika tidak disengaja, maka tetap sah untuk berpuasa.
3. Berobat
Berobat dapat membatalkan puasa dengan cara memasukkan obat atau benda melalui lubang depan (qubul) dan belakang (dubur) seperti pengobatan bagi penderita ambeien dan pasien dengan pengobatan harus memasang kateter urin
4. Berhubungan suami istri
Meski sah dalam Islam, tetap tidak boleh dilakukan saat sedang berpuasa.Perlu diketahui bahwa perbuatan ini tidak hanya membatalkan puasa, tetapi juga dikenai denda berupa puasa di luar Ramadhan selama dua bulan berturut-turut.
Jika tidak, maka harus memberi makan satu mud yakni setara 0,6 kilogram atau seperempat liter beras kepada 60 fakir miskin
5. Keluarnya Air Mani Secara Disengaja
Keluar air mani secara sengaja melalui onani atau karena bersentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa melakukan hubungan seksual. Keluar air mani karena mimpi, puasa tetap sah
6. Haid atau Nifas
Haid atau nifas di siang hari berpuasa, bagi wanita yang sedang berhalangan tersebut maka wajib hukumnya untuk mengqodho puasa di hari biasa.
7. Gangguan Jiwa
Mengalami gangguan jiwa atau gila (junun) saat sedang berpuasa. Jika sudah sembuh maka wajib dibayar puasanya.
8. Keluar Dari Islam
Murtad atau keluar dari agama Islam.
Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Sunnah
Seperti yang sudah dibahas, wajib bagi seorang muslim untuk melakukan mandi junub ketika mimpi basah. Oleh sebab itu, penting bagi seorang muslim mengetahui tata cara yang benar saat mandi junub.
Dalam buku Fiqih Ibadah oleh Zaenal Abidin dijelaskan tata cara mandi wajib laki-laki sesuai dengan sunnah:
- Membaca niat mandi wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَال
Artinya:
“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardu karena Allah ta’ala.”
Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Bersihkan kotoran yang tersembunyi dengan tangan kiri. seperti kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain-lainnya.
- Mencuci tangan dengan menggosok-gosoknya ke sabun atau tanah.
- Lanjutkan dengan gerakan wudhu yang sempurna seperti akan sholat.
- Basahi sela-sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang dibasuhi air hingga menyentuh kulit kepala.
- Basuh seluruh tubuh dengan air yang dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
- Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Itulah dia jawaban dari pertanyaan apakah mimpi basah membatalkan puasa. Semoga penjelasan- penjelasan di atas membantu ya!
Terimakasih sudah membaca. Assalamualaikum wr.wb.