Sejarah masuknya Islam di Indonesia dibuktikan dengan beberapa teori. Setidaknya ada empat teori yang diakui oleh para ahli sejarah. Satu di antaranya menjelaskan bahwa Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-7.
Kini Indonesia menjadi Negara dengan mayoritas dengan 87% penduduknya menganut agama Islam. Lantas, apakah semua teori mengenai masuknya Islam ke Indonesia memiliki bukti yang sama? Tidak, setiap teori memiliki penjelasan masing-masing akan hal tersebut.
Jika ingin lebih jelas, simak ke empat teori dan sejarah lain yang akan dijabarkan berikut ini.
Daftar ISI
4 Teori Masuknya Islam di Indonesia
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada banyak teori yang menjelaskan mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Namun, para ahli sepakat, setidaknya ada empat teori yang perlu diketahui sebagai bukti sejarah masuknya Islam.
Teori-teori ini diperkuat dengan sejumlah bukti yang didukung adanya jejak sekaligus proses masuknya Islam ke Nusantara. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Teori India (Gujarat)
Teori India atau yang sering disebut sebagai teori Gujarat dikemukakan ole ilmuan Belanda bernama J.Pijnapel dan didukung oleh Christian Snouck Hurgronje.
Selain itu teori ini juga diyajini oleh sejarawan Indonesia Sucipto Wirjosuprapto yang meyakini awal mula sejarah masuknya Isam di Indonesia melalui India.
Teori Gujarat beranggapan bahwa agama Islam dan kebudayaanya dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka.
Teori ini juga menjelaskan bahwa Islam secara massif berkembang di Nusantara sekitar abad ke-13 Maseh melalui para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.
Teori ini diyakini oleh S.Hurhronje karena adanya hubungan perdagangan yang cukup erat antara Indonesia dengan India. Teori ini diperkuat dengan penemuan makan Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297, Makan Maulana Malik Ibrahim yang keduanya bercorak Gujarat, serta tulis Marco Polo.
Namun, sayangnya terdapat kelemahan pada Teori Gujarat. Teori ini ditentang oleh GE. Morison, seorang jurnalis asal Australia.
Ia mengatakan bahwa tidak bisa menyimpulkan bahwa Islam didatangkan dari Gujarat, hanya karena memiliki penemuan corak batu nisan yang mirip dengan yang ada di Gujarat.
Selain itu, pada awal abad ke-12 Masehi, masyarakat Gujarat masih menganut agama Hindu. Itulah sejarah masuknya Islam di Indonesia berdasarkan teori Gujarat.
Baca juga: Arti La Tahzan Innallaha Ma’ana, Tulisan Arab & Maknanya
2. Teori Arab (Mekkah)
Teori selanjutnya yang menjelaskan sejarah masuknya Islam di Indonesia adalah Teori Arab atau yang juga dikenal dengan Teori Mekkah. Teori ini ddukung oleh beberapa tokoh seperti, Buya Hamka dan Van Leur. Dalam Teori Arab dijelaskan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7.
Ajaran Islam dibawa langsung oleh musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebar Islam ke seluruh dunia. Teori ini juga dibuktikan dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khaifah.
Tidak hanya itu, dalam buku sejarah umat Islam yang terbit tahun 1997, Buya Hamka menjelaskan bukti masuknya agama Islam diIndonesia.
Bukti yang dimaksud yakni berupa sumber naskah kuno Cina yang di dalamnya menyebutkan bahwa terdapat sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatera pada tahun 625 Masehi.
Selain itu, dikawasan tersebut juga merupakan kekuasan Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan batu nisan yang bertuliskan Syekh Rukunuddin.
Namun, Teori inipun memiliki kelemahan, yakni dianggap kurang memiliki sumber tertulis yang menjelaskan peranan bangsa Arab terhadap proses penyebaran agama Islam di Nusantara.
Sejarah masuknya Islam di Indonesia yang satu ini jika saja terdapat sumber tertulisnya, maka kemungkinan adalah yang paling mendekati benar.
3. Teori Persia (Iran)
Teori masuknya Islam ke Nusantara berikutnya yakni Teori Persia.Teori ini didukung oleh Hoesein Djadjadiningrat dan Umar Amir Husein. Mereka berpendapat bahwa masuknya Islam ke Nusantara berawal dari Persia.
Penyebab Teori ini tercetus karena ajaran yang awal masuk ke Nusantara adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, terdapat beberapa kesamaan budaya dan tradisi di Indonesia dengan yang ada di Persia seperti upacara adat tabot Bengkulu.
Teori Persia juga didukung oleh bukti-bukti lain, seperti penggunaan gelar ‘syah’ pada raja-raja Islam di Nusantara, beberapa kosakata serapan Bahasa Persia ke Bahasa Indonesia, persamaan mazhab yang dianut, dan kesamaan ajaran sufi oleh Syekh Siti Jenar.
Lalu, kemiripan terakhir adalah nisan pada kubur Malik Saleh dan Malik Ibrahim yang dipesan dari gujarat serta terdapat pengakuan masyarakat Islam atas mazhab Syafi’i di daerah Malabar.
Seperti Teori yang lainnya, Teori Persia juga memiliki kelemahan yang diyakini beberapa tokoh, bahwa pada abad ke-7 Masehi, Persia belum memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia Islam.
Baca juga: Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh dan Tata Caranya (Qobliyah Subuh)
4. Teori Cina
Teori yang terakhir adalah Teori Cina. Teori ini menjadil salah satu pencetus sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
Menurut Teori ini, Islam berkembang di Nusantara berasal dari para perantau Tiongkok. Faktanya, masyarakat Tiongkok sendiri sebetulnya sudah menjalin hubungan erat melalui perdagangan dengan Indonesia jauh sebelum berkembangnya agama Islam.
Agama Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M). Menurut Sumanto Al-Qurtuby, pada masa Dinasti Tang, dibagian kanton Zhang-Zhao, Quanzhou dan pesisir cina bagian selatan, telah banyak berdiri rumah pemukiman muslim.
Teori ini juga membutikan beberapa peninggalan seperti arsitektur Tiongkok yang banyak terukir di masjid-masjid, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah ina, serta catatan yang menyebutkan bahwa pedagang Tiongkok lah yang pertama menduduki banyak pelabuhan di Nusantara.
Sayangnya, Teori ini pun tidak luput dari kelemahan, yakni tidak dijelaskannya awal masuk agama Islam ke Indonesia, dan hanya menjelaskan peranan cina dalam kedatang Islam ke Indonesia.
Jalur Masuknya Islam di Indonesia
Sejarah masuknya Islam di Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari ke empat teori pencetusnya saja.
Namun pada sisi lain, terdapat sejumlah pendapat mengenai periode masuknya Islam melalui beberapa jalur, salah satunya adalah perdagangan. Untuk penjelasan lebih lanjut, mari simak penjelasan berikut ini:
1. Melalui Jalur Perdagangan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, salah satu jalur yang memperantarai masuknya Islam ke Indonesia yakni melalui jalur perdagangan. Jalur ini sudah ada sejak abad ke-7 hingga abad ke-11.
Menurut pernyataan pada saudagar dari luar maupun Indonesia sendiri, Islam disebarkan melalui jalur perdagangan pelabuhan, seperti selat Malaka, Samudra, Palembang, disusul Demak, Cirebon, Gresik, Tuban, Makassar serta Indonesia bagian Timur.
2. Melalui Jalur Pernikahan
Jalur selanjutnya adalah jaur pernikahan. Jalur iniditempuh para ulama sekitar abad ke-11 hingga ke-13 M. Para saudagar muslim dari Gujarat, Arab, Benggala dan lainnya menikah dengan orang Indonesia.
Berbeda dengan umumnya saat ini yang mengharuskan salah satu calon dari pengantin untuk berpindah agama sebab Karena unsur cinta.
Windiati menjelaskan, bahwa pada saat itu, saudagar muslim yang menikah adalah orang kaya yang terpandang, sehingga putri yang disunting diharuskan untuk masuk ke agama Islam terlebih dahulu.
Sebab hal tersebut, jalur ini memiliki andil besar dalam persebaran Islam di Tanah Air.
3. Melalui Jalur Pendidikan
Selain jalur perdagangan dan pernikahan, satu di antara lainnya adalah jalur pendidikan. Jalur ini dibentuk oleh para da’I yang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru, salah satunya adalah Idonesia.
Para da’i ini memiliki misi membawa ajaran Islam ke wilayah baru yang belum tersentuh agama Islam seblumnya. Namun dalam praktiknya, mereka dipandu oleh paa pedagang.
Jalur pendidikan ini memegang peranan yang cukup penting. Sebab, melalui dakwah Islam yang semula hanya dikenal di pantai-pantai sesuai dengan jalur perdagangan, dan kemudian akhirnya tersebar luas.
4. Melalui Jalur Akulturasi Budaya
Yang terakhir adalah jalur akulturasi budaya.
Agama Islam masuk ke Indonesia tidak luput dari akulturasi budaya yang dilakukan oleh para da’i dengan menyebarkan Islam tanpa merubah adat istiadat yang bertentangan pada mereka, sehingga mereka memeluk Islam dengan sukarela dan tidak merasa terancam.
Cara peyebaran pada jalur ini dicontohkan oleh Walisongo atau Sembilan wali penyebar Islam di Jawa.
Akulturasi ini merupakan salah satu pergesaran dari budaya Hindu ke Islam denganmenyakutpautkan nilai-nilai kebudayaannya. Salah satu medianya yakni dengan menggunakan wayang.
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Menurut Catatan
Ada banyak sekali catatan-catatan yang menyebutkan bagaimana awal masuk Islam ke Indonesia, pengaruhnya hingga siapa yang membawanya ke dalam Nusantara.
Satu di antara yang sudah disebutkan adalah Arsitektur. Berikut ini beberapa catatan lengkap dengan penjelasannya:
1. Demografi
Demografi bersebaran umat Islam di Indonesia banyak berada di bagian barat terutama Jawa dan Sumatera. Sedangkan untuk daerah Timur seperti Sulawesi, NTT dan lainnya masih terbilang jarang.
Penyebaran agama Islam di Indonesia terjadi secara bertahap dan tidak secara langsung, mulai dari daerah barat Indonesia seperti daerah Sumatera yang menjadi tempat persebaran agama Islam pertama di nusantara kemudian daerah Jawa hingga ke daerah timur Indonesia.
2. Arsitektur
Pengaruh pada arsitektur sangat banyak di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan beberapa bangunan yang mendapat pengaruh arsitektur dari Islam.
Misalnya arsitektur rumah bertawi yang mana ciri khas teras lebar dan balai luas yang difungsikan untuk mengaji, berdakwah yang berhubungan dengan ajaran umat muslim.
Salah satu arsitektur peninggalan Islam yang merupakan asli dari peninggalan Islam itu sendiri adalah masjid. Masjid merupakan tempat yang digunakan untuk beribadah oleh umat muslim, arsitektur masjid di manapun sangat kental dengan suasana Islami dan budaya timur tengah.
3. Politik
Sebagai Negara dengan mayoritas penduduk Islam. Maka keadaan politik di Indonesia pun tidak lepas dari pengaruh Islam.
Namun meskipun bisa di bilang negara Indonesia adalah negara Islam dan mayoritas penduduknya Muslim, Indonesia tidak menerapkan sistem pemerintahan syariat Islam layaknya Arab Saudi.
Meski begitu, partai-partai berbasis Islam masih eksis hingga saat ini dan berkembang cukup beasar. Hal tersebt juga didukung dengan adanya organisasi besar berbasis Islam.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai sejarah masuknya Islam di Indonesia. Jadi bagaiamana?
Apakah kamu sudah tahu sudah paham bagaimana Islam bisa hadir di bumi Nusantara kita?