17 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Menurut Islam, Simak Ya

Sebagai orang tua, kita tidak hanya dituntut untuk merawat dan membesarkan anak saja hingga kelak mereka dewasa. Lebih dari itu, kita juga harus tahu bagaimana cara mendidik anak laki-laki menurut Islam sebagai bekal untuk dunia dan akhiratnya.

Hal itu sangat penting mengingat seorang laki-laki kelak juga akan menjadi pemimpin, setidaknya bagi diri sendiri dan juga keluarganya. Dengan memiliki nilai-nilai keislaman, diharapkan anak laki-laki kita bisa menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.

Untuk memberikan pendidikan Islam sejak dini, nilai-nilai keislaman pada diri anak akan lebih cepat tumbuh. Lantas, bagaimana seharusnya pendidikan tersebut kita berikan? Untuk tahu jawabannya, yuk simak ulasan di bawah ini!

Cara Mendidik Anak Laki-Laki Menurut Islam

Anak adalah titipan dari Allah SWT yang selayaknya harus kita rawat, kasihi, dan juga didik agar bisa menjadi manusia yang mulia. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendidik anak laki-laki kita menurut Islam:

1. Rutin Perdengarkan Alunan Al-Qur’an

Memperdengarkan Al-Qur’an kepada anak merupakan hal yang penting dalam pendidikan Al-Quran tidak hanya sebagai sumber ajaran agama Islam saja, tetapi juga pedoman hidup yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan.

Di samping itu, memperdengarkan Al-Qur’an kepada anak sejak dini juga dapat membantu mereka memahami prinsip-prinsip agama dan keyakinan. Dengan begitu, dasar keimanan mereka terhadap Islam akan tumbuh semakin kuat.

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam ini sebaiknya dilakukan sejak anak tersebut masih di dalam kandungan. Hal itu bisa dilakukan dengan rutin mengaji di dekatnya atau sekedar memutarkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Baca juga: Apa Saja Asas Transaksi Ekonomi dalam Islam? Ini Jawabnya

2. Ajarkan Dasar-dasar Agama Islam

2. Ajarkan Dasar-dasar Agama Islam

Selanjutnya, kita juga harus mulai mengajarkan anak laki-laki kita dengan dasar-dasar agama Islam. Kenalkan mereka dengan ilmu tauhid (ketuhanan), yaitu mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang telah menciptakan manusia. 

Ketika mereka sudah mulai lancar berbicara, kita juga diminta untuk mengajarinya mengucap kalimat la ilaha illallah Muhammad Rasulullah. Hal ini seperti hadis Nabi Muhammad SAW yang dijelaskan oleh Ibnu Abbas:

“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “La Ilaha-illallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “La Ilaha-illallah.”

Nantinya, dasar-dasar agama Islam yang kita ajarkan ini akan menjadi pegangan anak laki-laki kita hingga dewasa. Dengan begitu, nilai-nilai Islam akan selalu menjadi dasar pemikirannya dalam memimpin.

3. Kenalkan dengan Rukun Iman dan Rukun Islam

Mengenal rukun Islam dan rukun iman adalah langkah penting dalam membentuk pondasi keimanan dan identitas Islam pada anak-anak. Dengan begitu, mereka jadi tahu apa saja hal-hal mendasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim.

Hal ini dapat membantu mereka menjalani kehidupan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang kokoh, memahami tujuan hidup lebih besar, dan mempertahankan identitas mereka sebagai muslim yang taat kepada Allah SWT dan segala ciptaannya.

Pada rukun Islam, anak akan mengerti ajaran apa saja hal-hal dasar yang diajarkan dalam Islam dan menjadi pengokoh keislaman kita. Sementara rukun iman menjelaskan tentang dasar keimanan yang ada dalam agama Islam yang wajib kita amalkan.

4. Ajarkan Bagaimana Cara Sholat

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam berikutnya adalah dengan mengajarkan tata cara sholat yang benar. Hal ini bisa kita lakukan dengan rutin mengajak mereka untuk ikut sholat, baik saat di rumah ataupun berjamaah di masjid.

Jika anak sudah terbiasa untuk sholat, maka ia akan segera menyadari bahwa ibadah satu ini merupakan ibadah yang sangat penting. Ke depannya, kita akan lebih mudah mengarahkan mereka untuk menjaga sholatnya ketika sudah berusia 7-10 tahun.

Nantinya, mereka akan menyadari arti penting sholat dan senantiasa mengerjakannya tanpa harus kita suruh. Sebaliknya, jika kebiasaan sholat tidak kita ajarkan sedari kecil, biasanya mereka akan lebih sulit untuk kita ajak sholat ketika beranjak dewasa.

5. Ajarkan Mereka Doa Sehari-hari

Doa tidak hanya sekedar ucapan saja, tetapi juga sarana untuk membangun hubungan spiritual kita dengan Allah SWT. Selain itu, doa juga dapat mengembangkan nilai-nilai keagamaan yang membantu anak memahami pentingnya berserah kepada Allah.

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam ini bisa kita mulai dengan mengenalkan anak dengan berbagai doa sehari-hari seperti doa mau makan, doa mau tidur, atau doa-doa lain yang sekiranya masih cukup pendek untuk mereka hafalkan.

Mengawali segala sesuatu dengan doa akan membuat mereka selalu ingat dengan Allah SWT. Dengan begitu, anak akan selalu dekat dengan rasa syukur dan menyadari bahwa segala kelancaran yang kita peroleh datangnya dari Allah SWT.

6. Mengajarkan Mereka Puasa

Setelah anak mengenal tentang sholat, maka kita juga bisa mengenalkan mereka dengan ibadah puasa. Puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam, dan memahaminya membantu anak-anak mengembangkan kesadaran agama yang kuat.

Puasa juga mengajarkan anak-anak untuk bersabar, mengendalikan diri, dan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan selama bulan Ramadhan. Kesabaran ini akan membantu mereka menghadapi tantangan dan kesulitan dengan lebih baik.

Terakhir, puasa juga menjadi salah satu cara mendidik anak laki-laki menurut Islam agar mau berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan, mengembangkan rasa empati, dan juga kepedulian terhadap sesama.

Baca juga: Tawakal adalah: Pengertian, Contoh, dan Keutamaannya

7. Membacakan Kisah-kisah Nabi

Kisah-kisah nabi mengandung pelajaran moral dan etika yang sangat berharga bagi anak. Melalui cerita-cerita di dalamnya, anak-anak dapat mempelajari berbagai nilai baik seperti kejujuran, kesabaran, kebijaksanaan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Ketika mereka mengenal kisah-kisah tentang bagaimana para nabi mengatasi rintangan dan menghadapi ujian, mereka juga akan termotivasi untuk berani menghadapi tantangan dalam hidup mereka dengan semangat yang sama.

Kisah-kisah nabi juga berfungsi sebagai pengajaran sejarah Islam. Anak-anak memahami perkembangan agama Islam dan bagaimana pesan-pesan ilahi disampaikan kepada umat manusia melalui para nabi.

8. Ajarkan Kepemimpinan pada Mereka

Seperti sudah sempat kita bahas di awal, seorang laki-laki kelak akan menjadi pemimpin setidaknya bagi diri mereka pribadi dan juga keluarganya. Hal ini juga tercantum dalam QS. An-Nisaa’ Ayat 34 yang berbunyi:

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ

Ar-rijālu qawwāmụna ‘alan-nisā`i bimā faḍḍalallāhu ba’ḍahum ‘alā ba’ḍiw wa bimā anfaqụ min amwālihim, 

Artinya:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).”

Menanamkan sikap kepemimpinan pada anak bisa dilakukan dengan mendorong keberanian dan rasa percaya dirinya. Salah satunya adalah dengan membiarkan mereka mengeksplorasi berbagai macam hal dan melakukan apa yang mereka mau.

Tugas kita adalah mengarahkan dan mengoreksi jika dalam tindakan tersebut ada yang keliru. Dengan cara ini, anak tidak akan takut untuk mencoba hal-hal baru dan selalu percaya diri dengan apa yang akan mereka lakukan.

9. Ajarkan Rasa Tanggung Jawab dan Mandiri

Mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian pada anak adalah langkah penting dalam membentuk karakter mereka ke depannya. Dua hal tersebut adalah prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang laki-laki muslim ketika dewasa.

Hal ini bisa kita ajarkan dengan menerapkan kedisiplinan pada diri anak. Beri mereka beberapa tanggung jawab seperti membereskan mainan setelah selesai digunakan, berhenti menyuapi makanan ketika mereka sudah bisa sendiri, dan sebagainya.

Anak-anak akan melakukan kesalahan, dan itu adalah bagian alami dari proses pembelajaran. Berikan pemahaman pada mereka bahwa segala tindakan pasti ada konsekuensi. Dorong mereka untuk mau bertanggung jawab berhati-hati ke depannya.

10. Ajarkan Anak untuk Berbagi

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam berikutnya adalah dengan mengajarkan mereka untuk berbagi. Beri pemahaman pada mereka bahwa semua yang kita miliki tidak selalu menjadi milik kita sehingga ada kalanya kita harus ikhlas berbagi.

Sebagai contoh, kita bisa memintanya untuk mengajak adik atau temannya untuk berbagai mainan yang sama, bisa juga memintanya untuk berbagai makanan yang sedang ia makan. Jadikan hal itu sebagai kebiasaan sehingga ia tidak merasa kesal.

Dengan membiasakan anak untuk berbagi, tentu anak laki-laki kita akan tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap orang-orang di sekelilingnya. Hal itu akan mendorong rasa simpati dan juga empatinya hingga kelak ia dewasa.

11. Ajarkan Anak tentang Adab

Hal selanjutnya yang tidak kalah penting dengan beberapa hal di atas adalah mengajarkan anak kita tentang adab. Seperti kita tahu, adab akan menjadi cara orang lain menilai baik buruknya akhlak kita di lingkungan sosial.

Hal ini juga menjadi cara agar mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan yang beragam. Ajarkan anak tentang sopan santun kepada mereka yang lebih tua, sikap terhadap mereka yang lebih muda, dan sikap kepada pada orang lain secara umum.

Dengan mengajarkan adab pada anak, tentu hal itu bisa menjadi bekal mereka saat harus bersosialisasi di lingkungan baru. Jika anak memiliki adab yang baik, tentu mereka akan lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan.

12. Jelaskan Perbedaan Laki-laki dan Perempuan

Seiring bertambahnya usia, jangan lupa untuk mengajarkan perbedaan pada diri laki-laki dan juga perempuan. Beri tahukan pada mereka batasan-batasan apa saja yang boleh dilakukan antara laki-laki dan perempuan di dalam pergaulan.

Jika memiliki kakak atau adik yang berbeda jenis kelaminnya, maka harus mulai dipisah ketika dia sudah menginjak usia 7 tahun ke atas. 

Jangan merasa tabu untuk menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan sehingga mereka tidak bisa menemukan jawaban yang pasti. Terlebih saat mereka sudah mulai dewasa dan paham dengan perubahan pada diri mereka.

13. Ajarkan Anak untuk Bersedekah

Hampir sama dengan mengajarkan mereka berbagi, kita juga perlu mengajarkan anak agar mau bersedekah. Inisiatif ini harus muncul dari diri pribadi, di mana uang yang mereka miliki sebaiknya disisihkan sebagian untuk kemudian disedekahkan.

Hal ini menjadi salah cara mendidik anak laki-laki menurut Islam agar kelak mereka menjadi orang-orang yang dermawan dan tidak serakah terhadap hartanya. Berikan pemahaman tentang sedekah secara berulang agar hal ini bisa menjadi kebiasaan.

Untuk tahap pengenalan sedekah, kita bisa mencontohkannya dengan mau menyisihkan sebagian makanannya untuk kucing tanpa harus kucing itu meminta, menyisihkan uang sakunya untuk berinfak di masjid, dan sebagainya.

14. Batasi Penggunaan Gadget

Saat ini, peran gadget akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pasalnya, di dalam gadget itu sendiri akan ada banyak manfaat dan juga ancaman yang secara bersamaan bisa muncul. Oleh sebab itu, penggunaannya perlu kita batasi.

Saat anak-anak masih SD, kita bisa memberikannya gadget hanya di akhir pekan saja, terutama untuk kelas 1 sampai dengan kelas 4. Setelah kelas 5 ke atas, kita bisa membekalinya dengan gadget, tetapi harus tetap memberi pengawasan.

Selain itu, kita juga harus mengawasi tontonan anak kita agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Seperti kita tahu, saat ini ada banyak sekali hal-hal negatif dari media sosial kita sehari-hari sehingga bisa berpengaruh pada perkembangan anak.

15. Ajarkan Anak Mengontrol Emosinya

Upaya untuk bisa mengontrol emosi pada anak tentu akan memberikan dampak yang cukup besar pada perkembangan psikis mereka. Hal ini kerap diabaikan para orangtua sehingga anak tumbuh dengan emosi yang kurang stabil.

Lebih jauh, hal ini tidak hanya berdampak pada kebahagiaan dan kesejahteraan anak saja, tetapi juga pada hubungan sosial, keberhasilan akademis, serta kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai situasi yang sulit.

Mengendalikan emosi membantu anak untuk merespon masalah dengan lebih baik. Mereka jadi lebih terampil dalam mencari solusi daripada merespon segala sesuatunya secara impulsif. Ini adalah bekal untuk menjadi pemimpin di masa depan.

16. Tumbuhkan Rasa Kasih Sayang

Rasa kasih sayang merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak laki-laki kita. Kasih sayang juga dapat memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan mereka seperti pertemanan, kekeluargaan, dan sebagainya.

Kasih sayang yang kita berikan selaku orang tua dapat membantu mereka memahami pentingnya empati dan perhatian terhadap perasaan orang lain. Mereka belajar bahwa kasih sayang adalah sikap yang perlu diberikan dan diterima dalam hubungan sosial.

Kasih sayang juga menjadi elemen penting dalam memperkuat hubungan orang tua dan anak. Ketika anak merasa dicintai, maka mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang tua sehingga mau mendengarkan nasihat serta bimbingan.

17. Perhatikan Pergaulan Anak

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam selanjutnya adalah dengan memperhatikan pergaulan mereka. Jangan sampai anak kita salah dalam memilih pergaulannya karena secara tidak langsung bisa membentuk kepribadiannya.

Hal ini seperti sabda Rasulullah, 

“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api.”

Pergaulan yang positif tentu akan membawa dampak baik pada perkembangan anak kita ke depannya. Sebaliknya, pergaulan negatif juga dapat memberikan dampak negatif yang tentunya merugikan untuk dirinya sendiri dan sekitarnya.

Itulah dia beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak laki-laki kita menurut ajaran Islam. Jika kita mampu mendidik anak laki-laki dengan baik, maka ke depannya ia akan menjadi pemimpin yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Bagi mereka yang akan menjadi orang tua, cara mendidik anak laki-laki menurut Islam di atas akan sangat penting untuk diketahui. Setidaknya, hal itu bisa menjadi pedoman dalam menerapkan pola asuh kepada anak.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment