Bacaan Doa Iftitah Panjang, Pendek, Arab-Latin dan Artinya

Doa iftitah merupakan salah satu doa yang dibaca saat sholat meski bukan merupakan rukun dari shalat wajib. Doa Iftitah sendiri dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-fatihah.

Membaca doa Iftitah sendiri hukumnya sunnah hai’at, yakni sunnah yang jika terlupakan maka tidak perlu diganti. Doa Iftitah yang dajarkan oleh Rasulullah SAW sendiri ternyata memiliki banyak versi, ada yang pendek, dan ada pula yang cukup panjang.

Meskipun ajaran mengenai bacaan Doa Iftitah ini cukup banyak, inti dari doa ini adalah memuji Allah SWT, memuliakan dan menyanjung-Nya. Doa Iftitah sendiri memiliki makna mendalam dalam membentuk ketakwaan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Bacaan Doa Iftitah Pendek dan Panjang yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mengajarkan beberapa versi bacaan Doa Iftitah, ada Doa Iftitah pendek dan adapula Doa Iftitah panjang.

Seperti yang sudah disinggung di atas, karena ternyata doa ini beragam dan bukan hanya satu sebagaimana yang kita baca, maka hendaknya kita tidak menganggap doa yang lain salah, sepanjang ada dalilnya. Berikut macam-macam doa iftitah:

1. Doa Iftitah Allahumma Baid Baini (Sering Dipakai Muhammadiyah)

bacaan Doa Iftitah Allahumma Baid Baini (Sering Dipakai Muhammadiyah)

Bacaan Doa iftitah ini yang paling sering digunakan Rasulullah SAW saat sholat wajib. Doa ini berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Bacaan Doa Iftitah Allahhumma baid baini yakni:

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Latinnya: Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa-i wats tsalji wal barod

Artinya: “Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Duhai Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.”

Baca juga: Doa untuk Orang Tua; Arab, Latin dan Terjemahnya

2. Doa Iftitah Panjang

Doa Iftitah ini kadang Rasulullah SAW baca saat shalat wajib dan kadang saat shalat sunnah. Doa Iftitah ini berdasarkan hadis shahih riwayat Imam Muslim. Bacaan Doa Iftitah:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالاَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ

اِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى الِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِنَ

اللَّهُمَّ اَنْتَالْمَلِكُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ . اَنْتَ رَبِّى وَاَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَ فْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا

اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلاَّ اَنْتَ وَاهْدِنِى لاَحْسَنِ الاَخْلَاقِ لاَ يَهْدِى لاَحْسَنِهَا اِلاَّ اَنْتَ

وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا اِلاَّ اَنّتَ لبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ اِلَيْكَ

اَنَا بِكَ ؤَاِلَيْكَ تَبَارَ كْتَ وَتَعَا لَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيْكَ

Latinnya: Wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho hanifan wa maa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii, wa mahyaa ya wa mamaatii lillahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiin. Allohumma antal malika laa ilaha illaa anta, anta rabii wa anaa ‘abuka dzolamtu nafsii wa’taraftu bidzambii faghafirlii dzunuubii jamii’aa. Innahu laa yaghfirudz dzunuuba ilaa anta, wahdinii li ah sanil akhlaaqi laa yahdii li ahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyi ahaa, laa yashrifu ‘annii sayyiahaa illa anta. labbaika wa sa’daika, wal khoiru kulluhu bi yadaika, wasyarru laisa ilaika. ana bika wa ilaika tabaarakta wa ta’aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Artinya: “Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk (dan menyerahkan diri), dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang berserah diri.”

3. Bacaan Doa Iftitah Inni Wajjahtu

Doa ini merupakan iftitah pendek yang diriwayatkan Ibnu Majah. Bacaan doanya adalah:

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Latinnya: (Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika wa ana awwalul muslimiin)

Artinya: “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.”

4. Allahu Akbar Kabiira

Bacaan Doa Iftitah selanjutnya adalah riwayat Imam Muslimin.

Berawal dari Doa Iftitah ini dibaca oleh seorang sahabat setelah shalat, Rasulullah SAW bertanya siapa yang membaca doa tersebut. Setelah sahabatnya yang membaca menjawab, beliau bersabda: “Aku merasa kagum dengannya, langit-langit terbuka karena doa iftitah tersebut”.  bacaan doa tersebut adalah:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

Latinnya: (Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiirow wa subhaanalloohi bukrotaw wa ashiilaa)

Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.”

5. Doa Iftitah Pendek

Doa Iftitah ini juga riwayat Imam Muslim. Seperti kisah pada doa iftitah sebelumnya, Doa Iftitah ini berawal dari seorang sahabat yang membacanya.

Selesai shalat, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa 12 malaikat tersebut mencatat doa iftitah pendek ini. Bacaan doa tersebut, yakni:

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Latin: (Alhamdulillaahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih)

Artinya: Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh berkah

6. Doa Iftitah NU (Digunakan Masyarakat Umum)

Bacaan Doa Iftitah NU (Digunakan Masyarakat Umum)

Imam Nawawi mencantumkan doa ini dalam kitab Al Adzkar. Doa Iftitah ini biasa dibaca oleh kalangan Nahdliyyin (NU). Berikut bacaan doa iftitahnya:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إني وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 

Latin: Allaahu Akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallaahi bukratawwa ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin

Artinya: “Allah Maha besar. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya.”

Baca juga: Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah, Lengkap dengan Doanya!

Hukum Membaca Doa Iftitah

Lantas apakah tidak sah shalat jika Doa Iftitah tidak dibacakan? Jawabannya, tetap sah.

Doa Iftitah atau doa pembuka bukanlah termasuk rukun shalat yang wajib dibacakan saat shalat.

Doa ini merupakan suatu sunnah hai’at yang disarankan untuk dilakukan. Jikapun seorang umat muslim tidak mengetahui cara membacanya, maka shalatnya akan tetap dianggap sah.

Ketika menemukan diri telah menyelesaikan Al-fatihah dan teringat melewatkan bacaan Doa Iftitah. Tidak disahkan bagi seorang muslim untuk mengulang kembali pada Doa Iftitah, karena doa ini hanya disyariatkan setelah takbiratul ihram. Maka saat pada titik ini, tidak diperlukan atau diharuskan bagi kita untuk membaca doa iftitah lagi.

Meskipun Doa Iftitah ini tidak dianggap wajib. Tetapi umat muslim penting untuk mempelajari dan menghafal Doa iftitah. Hal ini dikarenakan, meski bukan suatu kewajiban keutamaan. Sebagai sunnah hai’at ini sangatlah besar amalannya jika dikerjakan.

Syarat Sunnah Membaca Doa Iftitah

Terdapat empat syarat dalam membaca Doa Iftitah agar nilai sunnahnya terpenuhi. Syarat sunnah tersebut adalah:

  1. Mempunyai waktu yang cukup untuk mengerjakan sholat dengan Doa Iftitah. Apabila waktu yang dimiliki tidak banyak, maka boleh melewatkan doa iftitah.
  2. Mempunyai waktu yang cukup sebelum membaca Al-fatihah.
  3. Tidak membaca Doa Iftitah pada sholat Jenazah
  4. Boleh melewatkan doa iftitah ketika seseorang menjadi ma’mum masbuq (makmum yang terlambat mengikuti shalat berjamaah).

Keutamaan Doa Iftitah

Meski sunnah, bacaan Doa Iftitah memiliki keutamaan yang sayang sekali jika terlewatkan, yakni dibukakannya pintu-pintu langit. Pendapat ini mengacu pada salah satu hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar Ra yang berbunyi:

“Ketika kami salat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan ‘Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan’. Selesai salat, Rasulullah SAW bertanya, ‘Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?’ Seorang sahabat menjawab, ‘Saya, wahai Rasulullah.’ Beliau lalu bersabda, ‘Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu’ Kata Ibnu Umar, ‘Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'” (HR Muslim)

Itulah penjelasan mengenai beberapa versi bacaan Doa Iftitah, hukum serta keutamaannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu menjalankan sholat lebih sempurna serta menjadi sumber informasi mengenai versi beragam Doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Assalamualaikum wr.wb.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment