7+ Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Islam

Kultum atau ceramah singkat dapat menjadi sarana untuk berdakwah dalam berbagai acara. Adapun materinya bisa beragam. Kita dapat memilih topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti ceramah singkat tentang ikhlas.

Sikap ikhlas menjadi syarat diterimanya amalan baik, sehingga sangat dianjurkan bagi umat muslim untuk membiasakan bersikap ikhlas.

Ikhlas dapat diartikan sebagai tulus atau rela. Namun, konsep ikhlas sesungguhnya lebih luas daripada sekedar kata. Kita bisa menelisik lebih jauh mengenai konsep ikhlas dan penerapannya sebagai materi ceramah.

Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas

Ceramah tentang ikhlas bisa menjadi pembahasan yang ringan dan sesuai untuk mengisi berbagai acara.

Bagi yang sedang mencari ide untuk mengisi acara, berikut beberapa contoh ceramah singkat mengenai ikhlas:

1. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Beribadah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama, marilah kita upapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan berkahnya sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan ini.

Hadirin sekalian, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kultum singkat mengenai ikhlas dalam beragama.

Sesungguhnya, keikhlasan merupakan salah satu pokok dalam agama Islam. Bahkan dapat dibilang, ikhlas merupakan poros dan sendi dari agama kita.

Akan tetapi, ikhlas itu tidak mudah. Banyak di antara kita yang belum mampu mengamalkan sikap ikhlas dalam beribadah. Padahal, sikap ikhlas disebutkan dalam perintah Allah SWT dalam firman-Nya:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah.

Artinya: 

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS Al Bayyinah: 5).

Lantas, bagaimana supaya kita bisa bersikap ikhlas dalam beribadah?

Nah, kita dapat mencermati ayat tersebut untuk menemukan jawabannya. Terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan supaya dapat beribadah dengan ikhlas, yaitu:

  • Pertama: kita hanya beribadah kepada Allah SWT, tanpa menyekutukannya.
  • Kedua: kita perlu menjalankan ibadah dengan niat yang tulus untuk mencari keridhaan. Jauhi niatan buruk seperi riya dan sum’ah.
  • Ketiga: melaksanakan ibadah dengan benar dan tepat pada waktunya. Dalam ayat tersebut dicontohkan dua ibadah wajib yang harus kita laksanakan dengan benar, yaitu shalat dan zakat.

Demikianlah kiranya kultum kali ini. Semoga Allah SWT membimbing kita sehingga dapat menjalankan ibadah dengan ikhlas.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 10 Contoh Ceramah Singkat Ramadhan yang Penuh Makna

2. Ceramah Singkat tentang Ikhlas sebagai Syarat Diterimanya Amal

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan sedikit pengingat mengenai sikap ikhlas yang menjadi syarat diterimanya amal.

Ajaran Islam membimbing kita untuk berbuat kebaikan. Termasuk di antaranya adalah menjalankan ibadah dan menjaga sikap yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW sebagai utusan-Nya telah memberikan banyak teladan untuk kita semua. Beliau senantiasa menjalankan ibadah dengan penuh ikhlas. Demikian pula halnya, ketika melakukan berbagai kegiatan lain.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya sikap ikhlas dalam sabdanya:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَاْبتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Innallaaha laa yaqtbalu minal ‘amali illaa maa kaana lahu khoolishon wabtughiya bihi wajhuhu.

Artinya: 

“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan, kecuali (amalan) yang ikhlas dan mengharapkan wajah Allah semata.” (Hadits Riwayat an-Nasai No. 3140).

Hadits tersebut menjelaskan dengan gamblang bahwa ikhlas merupakan syarat amalan ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

Jadi, bagaimana kalau kita tidak ikhlas? Misalnya, saat beribadah diniati untuk riya alias dipamerkan pada orang-orang. Maka, amalan ibadah tersebut tidak akan diterima.

Hal ini diterangkan dalam hadits dari Umar bin Khattab yang diriwayatkan oleh Imam Bukhâri dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ, وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى, فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا, أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا, فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: 

“Sesungguhnya setiap amalan disertai niat. Dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau untuk wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia berhijrah kepadanya.” (Shahîh al-Bukhâri 1/6).

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengingatkan diri untuk melakukan amal ibadah dengan niat ikhlas karena Allah SWT.

Kiranya sekian yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 12 Contoh Puisi Agama Islam yang Inspiratif dan Penuh Makna

3. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Kehidupan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin yang dirahmati Allah, dalam kehidupan setiap orang ada kalanya datang cobaan. Ada kalanya pula kita berkesempatan memberikan bantuan.

Saat seseorang mengalami cobaan, banyak yang bilang, “… diikhlaskan saja …”.

Jika diperhatikan, banyak juga yang menyebut kata ikhlas ketika dapat memberi bantuan. “Oh, tidak apa-apa. Saya ikhlas,” katanya. Namun, jarang di antara mereka yang mengatakan yang benar-benar ikhlas.

Bahkan, mungkin tidak sedikit yang belum memahami betul apa artinya ikhlas.

Hadirin yang terhormat, makna dari ikhlas adalah melakukan segala sesuatu dengan niatan karena Allah SWT. Ikhlas juga berarti bahwa kita tidak mengharapkan apa pun, kecuali ridha-Nya.

Inilah yang membuat ikhlas itu sulit. Sering kali kita dihanyutkan oleh perkara duniawi sehingga niatan ikhlas ternodai. Sebagai contoh, ingin terlihat dermawan atau mendapatkan pujian setelah membantu orang lain.

Padahal, ikhlas memiliki keutamaan yang besar. Karena apapun yang kita lakukan dengan ikhlas karena Allah, maka akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Insan ayat 8-12, sebagai berikut:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا * إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا * إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا * فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا * وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا

Artinya: 

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (8) (seraya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan ridha Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu. (9) Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan.” (10) Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. (11) Dan Dia memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.”

Subhanallah. Semoga kita semua dapat menjalankan kehidupan dengan penuh keikhlasan. Amin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Ceramah Singkat tentang Ikhlas saat Menghadapi Ujian

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat muslim yang dirahmati Allah, setiap dari kita pastilah pernah mengalami cobaan atau ujian dalam hidup. Bentuk ujian tersebut dapat bermacam-macam. Ada ujian yang ringan, ada pula ujian yang berat.

Terkadang, ujian dapat berupa kenikmatan, seperti jabatan tinggi atau harta yang melimpah.

Penawar untuk berbagai ujian kehidupan tidak lain adalah sikap ikhlas dan sabar. Kedua sikap ini akan memelihara hati kita sehingga tidak jatuh dalam kekufuran.

Menjalani hidup dengan ikhlas dan sabar hendaknya juga dibarengi dengan ikhtiar (berusaha). Dengan demikian, kita dapat mencari solusi untuk menghadapi ujian.

Niatkan semua upaya untuk mendapatkan ridha Allah semata. Dengan demikian, insyaallah kita dapat melalui ujian dengan baik.

Anjuran untuk bersabar dan ikhlas dalam kehidupan disebutkan dalam firman Allah SWT:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Artinya: 

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi/18:28).

Demikian kiranya ceramah singkat ini. Semoga menjadi pelajaran yang bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Keutamaannya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga kita dapat mengikuti kegiatan ini dalam keadaan sehat.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan mengenai keutamaan ikhlas. Sikap terpuji yang sangat dianjurkan untuk kita terapkan ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sehingga banyak disebutkan dalam hadits dan ayat Al-Qur’an.

Salah satunya yaitu hadits riwayat Muslim yang berbunyi:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ  قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

Artinya: 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.

Adapun ikhlas sendiri memiliki makna tidak mengharapkan apapun dari amalnya, kecuali keridhaan Allah SWT. Orang-orang yang ikhlas dalam berbuat kebaikan tidak berharap pujian dari orang lain maupun ucapan terimakasih.

Allah memuji orang-orang yang ikhlas dalam amal dan ibadahnya. Sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satunya yaitu firman Allah berikut:

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: 

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Al-Baqarah/2:265).

Semoga kita bisa termasuk dalam golongan orang-orang yang ikhlas. Amin.

Demikianlah ceramah singkat ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dalam Perbuatan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini, marilah kita bersama-sama menyimak mengenai teladan Rasulullah SAW dalam sikap dan perbuatan. Salah satunya yaitu sikap ikhlas Beliau dalam beribadah maupun perbuatan.

Dikisahkan dalam kitab Al-Hikam karya Syeikh Ibnu Atho’illah As-Sakandari, bahwa suatu hari saat sedang berkumpul dengan beberapa sahabat, Rasulullah menerima pemberian beberapa biji buah jeruk dari seorang perempuan kafir.

Beliau menerima buah jeruk itu dengan senyuman gembira, lalu memakannya sebiji demi sebiji hingga habis.

Setelah perempuan yang memberikannya pulang, salah seorang sahabat bertanya mengapa Rasulullah tidak menyisakan buah untuk sahabat lainnya.

Rasulullah pun menjawabnya, bahwa sebenarnya buah jeruk itu terlalu asam, sehingga Beliau menghabiskannya karena takut ada sahabat yang mengernyitkan dahi atau memarahi sang perempuan kafir.

Jadi, tindakan Rasulullah tersebut bertujuan supaya si perempuan yang memberikan jeruk tidak tersinggung. Kemuliaan akhlak Beliau berasal dari cahaya ikhlas yang tertanam dalam hati.

Kisah tersebut termasuk teladan yang patut untuk kita teladani. Semoga kita juga dapat membiasakan diri untuk bersikap ikhlas dalam perbuatan dan amal.

Kiranya demikian ceramah singkat kali ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Ceramah Singkat tentang Macam-Macam Keutamaan Ikhlas

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salah satu sikap yang diperintahkan bagi umat muslim yaitu ikhlas. Artinya, tidak mengharapkan apapun dari amalan yang dilakukan, kecuali ridha Allah SWT.

Ikhlas hendaknya diterapkan oleh umat muslim dalam menjalankan amal ibadah maupun dalam perbuatan. Apalagi, menerapkan sikap ikhlas memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, di antaranya:

  1. Dapat bertawassul kepada Allah dengan amal yang ikhlas supaya selamat dari setiap kesulitan dan musibah yang menimpanya
  2. Mengucapkan kalimat La ilaha illallah dengan ikhlas, maka akan dibukakan pintu-pintu langit, dihapuskan dosa-dosanya, dan diharamkan masuk neraka.
  3. Orang yang berwudhu dengan ikhlas akan dihapuskan dosa-dosanya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim.
  4. Orang yang menjalankan puasa dengan ikhlas akan dihapuskan dosa-dosanya yang lalu (HR Bukhari)
  5. Bersedekah dengan ikhlas dapat membuat seseorang termasuk sebagai golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari kiamat.
  6. Bagi orang yang shalat berjamaah ke masjid dengan ikhlas, maka setiap langkahnya akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajatnya. Selain itu, orang tersebut akan didoakan oleh malaikat.

Nah, itulah beberapa di antara banyaknya keutamaan ikhlas. Semoga dapat memotivasi kita untuk membiasakan diri bersikap ikhlas.

Akhir kata, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Ceramah Singkat tentang Ikhlas Dapat Mendatangkan Pertolongan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan mengenai pentingnya ikhlas ketika mengalami kesulitan.

Dalam hidup, memang ada kalanya hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan. Terkadang, kita bahkan dapat ditimpa dengan kesulitan dan cobaan.

Sebagai seorang muslim, sikap yang benar ketika mengalaminya adalah menjaga keikhlasan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Caranya, yaitu dengan memperbanyak doa dan dzikir.

Berlandaskan pada Al-Qur’an surat Ar Ra’d ayat 13:28, orang yang berdzikir dengan ikhlas dan sesuai sunnah, maka akan diberikan ketenangan hati.

Selain itu, orang yang ikhlas juga akan diberikan pertolongan dan ditambah petunjuk dari Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat mencari cara untuk mengatasi kesulitan yang menghadang.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ

Artinya: 

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah dengan do’a, shalat dan keikhlasan mereka.” (HR Nasa’i, 6/45).

Sebaik-baiknya pertolongan adalah pertolongan dari Allah SWT. Maka, marilah kita bersabar dan ikhlas saat mengalami kesulitan.

Demikian ceramah singkat kali ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikian beberapa contoh ceramah singkat tentang ikhlas. Semoga dapat bermanfaat sebagai inspirasi dalam mempersiapkan ceramah.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment